Categories
Biogeografi Fenomena Alam

9 Dampak Kerusakan Flora dan Fauna Bagi Kehidupan

Dampak Kerusakan Flora dan Fauna sangatlah membuat kerugian yang banyak. Indonesia sangat kaya dengan keragaman flora dan faunanya. Keanekaragaman hayati di Indonesia bahkan masuk kedalam keanekaragaman terbesar didunia nomor 3, tentunya setelah Brazil di Amerika (Baca: Danau Terluas di Benua Amerika) yang memang kaya akan berbagai hal di dalamnya dan juga Zaire di Afrika (Baca: Negara-negara di Afrika) . Jika di total Flora maupun Fauna di Indonesia berjumlah ribuan, baik Flora dan Fauna yang memang terdapat di tempat lain atau pun yang menjadi ciri khas dan adanya hanya di tanah Indonesia.

Baca Juga :

Dampak Kerusakan Flora dan Fauna

Dampak Kerusakan Flora dan FaunaBesar dan beragamnya keanekaragaman hayati ini memang berkaitan dengan kondisi fisik dan juga curah hujan yang besar, Apalagi cuaca dan iklim (Baca: Unsur Cuaca dan Iklim ) tropis dan curah hujan (Baca: Pemanfaatan Air Hujan) yang lebat memberikan efek langsung pada kehidupan flora khususnya yang berkembang menjadi lebih besar dengan spesies baik yang sudah diketahui maupun yang belum diketahui.

Selain itu karena banyaknya tanaman (Baca: Fungsi Tanah bagi Tanaman) yang tumbuh dan menimbulkan ekosistem baru, maka akan ada juga fauna yang menggunakan tumbuhan baik untuk makanan maupun untuk tempat tinggal. Hal inilah yang menjadikan fauna di Indonesia ikut beragam. Sayangnya flora dan fauna yang ada harus mengalami kerusakan, dan menimbulkan dampak yang besar. Apa saja dampaknya ?

1. Ekosistem Rusak

Di alam (Baca: Fenomena Alam di Langit) bebas terkenal yang dinamakan hukum rimba, dimana mereka yang lebih kuat maka merekalah pemimpinnya. Untuk itu jika dalam fauna ada yang disebut predator atau pemangsa dan ada yang disebut mangsa atau hewan yang memang menjadi santapan para predator.

Ada juga hewan yang mengkonsumsi tumbuhan sehingga flora menjadi bahan makanan utama. Hal ini terus berputar agar mereka bertahan hidup, dan dinamakan siklus kehidupan. Karena adanya siklus ini maka ekosistem terbentuk, namun apa jadinya jika ekosistem rusak ? ekosistem (Baca: komponen ekosistem)  rusak merupakan dampak paling pertama yang bisa dilihat dari kerusakan flora dan juga fauna.

Sebagai contoh, jika ada siklus padi hingga ular, dimana padi dimakan tikus lalu tikus dimakan oleh ular. Namun bagaimana jika salah satu ekosistem (Baca: Contoh Ekosistem Sawah) rusak misalnya padi. Maka tikus tidak memiliki makanan dan mati dan ular tidak memiliki makanan tikus dan mati, atau pun untuk bertahan hidup ular menyerang hewan lain bahkan manusia. Hal sebesar ini timbul dari hal kecil seperti padi yang rusak atau semakin lama semakin menghilang. Sayangnya hal ini tidak terjadi pada padi saya namun pada semua flora atau pun fauna.

Baca Juga :

2. Sumber Daya Langka

Flora serta fauna (Baca: Flora dan Fauna yang Dilindungi di Indonesia) merupakan dua makhluk hidup yang diciptakan untuk melengkapi ekosistem yang ada, mengisi bumi, menjalankan siklus kehidupan dan menjadi sumber daya yang bermanfaat bagi manusia. Sehingga banyak manusia yang memang membudidayakan flora dan fauna (Baca: Pengertian Flora dan Fauna).

Namun semakin lama manusia hanya bisa menggunakan tanpa mau tahu apa yang dibutuhkan oleh alam. Hutan contohnya, hutan merupakan flora (Baca: Persebaran Flora di Indonesia) yang harusnya dilindungi terutama hutan lindung. Padahal hutan bisa menjadi sumber daya alam (Baca: Fenomena Alam Bulan Kembar) yang bermanfaat bagi manusia, misalnya saja tanah di pegunungan. Dimana flora merupakan bahan yang bisa membantu agregat tanah agar lebih padat lagi, sehingga tidak terjadi longsor atau pun terjadi erosi yang berbahaya.

Fauna juga merupakan sumber daya alam yang paling digunakan dan dimanfaatkan oleh manusia. Sumber daya alam (Baca: Penanggulangan Bencana Alam) yang sering dimanfaatkan yang berasal dari fauna adalah ikan yang berasal dari laut atau ikan yang anda tangkap di sungai untuk dikonsumsi.

3. Tragedi Lingkungan

Tragedi lingkungan merupakan hal yang paling sering terjadi belakangan ini. Seperti halnya banjir, erosi atau longsor, hujan angin bahkan hingga kebakaran yang berkepanjangan. Hal ini tidak lepas dari sikap manusia yang serakah dan menggunakan sumber daya alam (Baca: Sumber Daya Alam Energi) seenaknya, selain itu manusia juga sering tidak memperhatikan kelangsungan hutan atau SDA lain untuk masa selanjutnya.

Tragedi lingkungan ini menjadi isu dunia yang tidak terpecahkan hingga sekarang, mulai dari pemanasan global hingga mencairnya kutub es membuat banyak aktivis dan juga masyarakat menjadi khawatir akan keadaan bumi yang semakin tua. Namun dampak yang paling dekat dan terasa tentunya dampak kerusakan flora dan fauna sebagai makhluk hidup yang juga tinggal di bumi.

Baca Juga :

4. Menurunnya kualitas kesehatan

Ketika flora dan fauna menjadi bahan utama untuk mendukung makanan manusia, maka ketika mengalami kerusakan hal ini juga berdampak langsung pada manusia. Beberapa zat polutan dan pestisida yang ada di flora dan fauna dapat tersimpan dan jika sampai dikonsumsi oleh manusia maka zat tersebut juga akan mencemari manusia. Sudah banyak fauna yang mati akibat keracunan atau terjangkit penyakit layaknya sapi gila, flu burung atau pun pes.

Hal ini bisa menyebabkan menurunnya kualitas kesehatan, karena bisa menular pada manusia dan juga mengurangi bahan pangan yang bisa dikonsumsi manusia. Untuk flora (Baca: Keanekaragaman Flora Di Indonesia), hal kecilnya mungkin sudah jarang tumbuh tanaman obat-obatan yang dulu sering digunakan untuk mengobati manusia, sekarang ini manusia lebih bergantung pada obat yang terbuat dari bahan alami. Atau mungkin tanaman yang dikonsumsi seperti layaknya kangkung air atau selada, namun air yang digunakan sudah tercemar bahan-bahan. Hal itulah yang menyebabkan kesehatan menjadi menurun.

5. Hilangnya Kesuburan Tanah

Hilangnya kesuburan tanah merupakan dampak kerusakan yang dihasilkan selanjutnya. Dimana tanaman seperti kacang polong, buncis dan sejenisnya tumbuh dan bisa membantu mengurai zat nitrogen yang ada dalam tanah, sehingga bisa dimanfaatkan oleh makhluk hidup lainnya dan juga manusia. namun karena terjadi kerusakan sudah tentu akan menyebabkan hilangnya kesuburan tanah dan membuat manusia kesulitan menanam tanamam dan juga bahan pangan.

Keanekaragaman ada untuk saling melengkapi, hal yang bersifat heterogen memang lebih baik dibandingkan yang bersifat homogeny. Dimana Tuhan menciptakan makhluk hidupnya dengan ciri khasnya masing-masing, begitu pun flora dan juga fauna (Baca: Cara Melestarikan Flora dan Fauna)

7. Turunnya keanekaragaman Hayati

Ketika terjadi kerusakan yang berdampak pada keanekaragaman hayati (Baca: Keanekaragaman Hayati) , tentu selain poin sebelumnya. Flora dan fauna bisa menambah keanekaragaman makhluk hidup yang tinggal di Bumi. Kita tidak hanya bisa mendengar ayam berkokok di pagi hari saja, namun bisa melihat kunang-kunang di malam hari. Hal ini bisa ada karena keanekaragaman hayati (Baca: Pelestarian Keanekaragaman Hayati)  jika flora dan fauna tidak mengalami kerusakan.

Keanekaragaman hayati (Baca: Manfaat Keanekaragaman Hayati) tak hanya sekedar membuat makhluk hidup bersifat heterogen, namun kita juga bisa menikmati keindahan yang diciptakan oleh Tuhan. Adanya pepohonan di gunung, adanya padang rumput yang terbentang, lalu adanya hewan seperti kelinci dan kucing yang hidup untuk bisa dipelihara dan menjadi teman bermain, dan hal lainnya yang mungkin tidak pernah terpikirkan. Namun karena adanya dampak kerusakan ini, tentu akan berpengaruh pada mereka yang ingin menikmati keindahan. Sayangnya manusia seringkali tidak merasa bersyukur akan hal tersebut.

Baca Juga :

8. Daur Hidup Berantakan

Tahukah anda dari kerusakan flora (Baca: Jenis Flora Menurut Ketinggian dan Iklim) dan juga fauna menimbulkan dampak yang lebih besar dibanding sebuah kebakaran hutan ? Flora dan fauna rusak menyebabkan daur hidup makhluk hidup rusak, termasuk juga manusia. Jika rusak maka apa yang terjadi ? jika kerusakan terjadi pada tumbuhan, maka alam menjadi tidak seimbang, banyak terjadi fenomena alam (Baca: Contoh Sumber Daya Alam Non Hayati ) baik yang memberikan dampak positif maupun negatif, kurangnya asupan makanan untuk makhluk hidup lain, tidak adanya pembersih udara dan mensuplai oksigen.

Bahkan kerusakan flora saja bisa mengganggu cuaca dan iklim yang ada di bumi. Sedangkan jika kerusakan terjadi pada fauna, maka daur hidup jelas akan berantakan. Mangsa dan predator tidak lagi seimbang jumlahnya, sehingga menyerang mangsa lainnya atau bahkan manusia. Sudah ribuan orang meninggal akibat serangan hewan yang tidak diduga, hal ini terjadi akibat daur hidup yang berantakan. Dampak kerusakan flora dan fauna ternyata memberikan efek yang jauh lebih besar dibanding yang diperkirakan.

9. Hancurnya bumi

Dampak terbesar yang terjadi adalah hancurnya bumi yang notabene adalah tempat tinggal manusia dan makhluk hidup lainnya. Hancurnya bumi tentu bisa saja terjad jika sudah terlalu banyak kerusakan yang ditimbulkan dan membuat flora atau fauna menghilang satu demi satu. Sudah banyak fauna yang dinobatkan menjadi hewan langka, dimana mereka hanya memiliki populasi yang sangat sedikit baik karena cuaca, pemburuan liar, ataupun karena hukum rimba. Padahal fauna tersebut bisa saja berperan penting dalam kelangsungan lingkungan dan ekosistem bumi.

Baca :

Selain itu sudah banyak flora yang habis dibabat dan tidak bisa lagi tumbuh, permasalahan utamanya adalah banyak flora yang bertugas untuk melindungi dan menjaga keseimbangan bumi harus ditebang dan dihancurkan. Padahal flora tersebut belum tentu bisa tumbuh kurang dari 10 tahun. Banyak pepohonan dan tumbuhan yang baru bisa tumbuh dewasa ketika usianya lebih dari 15 tahun ditanam dengan perawatan yang baik. Sedangkan manusia menebangnya dengan hitungan jam atau hari. Hal seperti ini yang membuat kerusakan dan hancurnya bumi semakin cepat terjadi.

Kerusakan flora dan fauna sebenarnya menjadi tanda, bahwa bumi (Baca: Bentuk Muka Bumi Dasar Laut)  bukan lagi tempat yang bisa ditinggali dengan nyaman. Selain itu juga bisa menjadi tanda betapa buruknya manusia dalam hidup dan memperlakukan sesama makhluk hidup. Padahal tanpa kita sadari manusia hidup dari tanaman maupun hewan, dan manusia bisa tinggal diatas tanah yang disisinya dilindungi banyak flora dan juga berisikan banyak ekosistem yang berisikan fauna.

Baca Juga :

Tak jarang manusia membudidayakan fauna dan flora untuk kelangsungan hidup mereka. Untuk itu, sebaiknya kita sadari bahwa seharusnya manusia berterima kasih kepada flora dan juga fauna yang bisa menjadi topangan hidup manusia dan tetap bisa makan serta tinggal dengan nyaman. Sekaligus bisa menikmati berbagai hal yang ada di alam.

Artikel Terkait” state=”closed

Artikel Lainnya