Categories
Ilmu Sosial

Negara Berkembang: Ciri- ciri, Klasifikasi, Negara Berkembang di Asia, Afrika dan Amerika Latin

Sebuah negara berkembang mempunyai berbagai macam program yang dijalankan untuk mencapai taraf yang lebih baik daripada kondisi sebelumnya. Pengertian dari negara berkembang adalah sebuah negara dimana rakyat yang hidup di negara tersebut memiliki tingkat kesejateraan atau kualitas hidup dalam taraf sedang atau dalam masa perkembangan. Di negara berkembang, segala sesuatu belum mencapai taraf maksimal dan masih dalam tahap pengembangan. Masih terdapat banyak masalah yang harus dibenahi oleh negara berkembang dan masalah- masalah tersebut terjadi dalam berbagai bidang. Tidak hanya perekonomian, namun juga bidang sosial dan lain sebagainya. Negara berkembang tidak bisa dilihat dari luas suatu negara. Negara berkembang bisa merupakan negara yang luas maupun yang tidak terlalu  luas. Negara berkembang juga mempunyai beberapa ciri yang akan membedakannya dengan negara maju.

Ciri- ciri Negara Berkembang

Negara maju, negara berkembang, maupun negara terbelakang pada umumnya mempunyai ciri- ciri khusus yang akan menandai negara tersebut. Ciri- ciri tersebut dibagi menjadi beberapa kategori atau beberapa bidang, seperti ekonomi, sosial, dan lain sebagainya. Beberapa ciri yang dimiliki oleh negara berkembang antara lain sebagai berikut:

  • Pendapatan perkapita rendah

Salah satu ciri yang cukup mencolok dalam menandai negara berkembang adalah pendapatan perkapita penduduknya yang masih rendah. Negara berkembang sangat identik dengan keterbatasan dan keterbelakangan. Dengan pendapatan perkapita yang rendah, maka akan banyak penduduk negara berkembang hidup dalam batas garis kemiskinan. Hal ini akan membuat kesejahteraan penduduk menjadi sangat jauh dari kata baik. Dengan pendapatan perkapitan yang hanya sedikit itu, kebanyakan masyarakat hanya bisa memenuhi kebutuhan pokok saja, dan sedikit kemungkinan untuk mereka bisa memenuhi kebutuhan sekunder, atau bahkan kebutuhan mewah. Karena jumlah pendapatan yang pas- pasan, maka penduduk negara berkembang ini hanya akan memperoleh makanan yang sederhana saja. Bisa jadi masyarakat negara berkembang akan kekurangan gizi. Selain itu, rumah- rumah penduduk di negara berkembang banyak yang masih sangat sederhana. Di beberapa negara berkembang bahkan masih ada anak- anak serta bayi- bayi yang terlantar, kurang gizi sehingga sangat mudah untuk terserang penyakit. Perolehan pendidikan juga dalam batas yang biasa saja, disesuaikan dengan pendapatan yang diperoleh mereka. Tidak heran, di negara berkembang jumlah siswa yang berprestasi akan sangat jauh beda dengan negara maju yang telah memiliki fasilitas pendidikan yang lebih lengkap.

  • Adanya ketimpangan pendapatan yang sangat mencolok

Selain pendapatan perkapita yang rendah, salah satu ciri dari negara berkembang lainnya adalah adanya ketimpangan pendapatan yang tinggi. Ketimpangan pendapatan merupakan ketidakmerataan jumlah atau besarnya pendapat antara satu daerah ke daerah lainnya yang ada di suatu negara. Ketimpangan pendapat ini merupakan sesuatu yang tidak baik dan sebisa mungkin harus segera dibenahi. Jika tidak, maka dalam suatu negara masyarakat atau rakyatnya akan mempunyai tingkat kesejahteraan yang berbeda- beda pula. Hal ini tentu akan berdampak yang tidak baik, bukan hanya dalam masalah ekonomi namun juga dalam permasalahan sosial, mengenai perlakuan masyarakat yang berpenghasilan tinggi kepada masyarakat yang penghasilannya pas- pasan.

  • Adanya ketergantungan pada sektor primer

Ciri- ciri negara berkembang yang lainnya adalah adanya ketergantungan pada sektor primer. Yang dimaksud dengan sektor primer adalah bidang pertanian dan perkebunan (baca: negara penghasil pisang terbesar di dunia). Negara adalah bidang pertanian dan perkebunan. negara nya ketergantungan pada sektor primer. Yang dimaksud dengan sektor primer berkembang mempunyai masyarakat atau penduduk yang hampir 74% nya bekerja di bidang pertanian. Sementara di negara maju, jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian hanya sedikit sekali, yakni sekitar 2,5%. Mata pencaharian di bidang pertanian menjadi usaha pokok karena dilakukan dengan cara kuno, hal ini menjadi membuat sektor pertanian menjadi tidak produktif. Pertanian (baca: negara penghasil kopi terbesar di dunia) di negara berkembang biasanya menitik beratkan pada produksi bahan- bahan pangan mentah, seperti karet, padai, jagung, teh, dan lainnya. Selain bahan pangan mentah, produksi juga dilakukan dalam bidang pertambangan. Meskipun mayoritas penduduknya bekerja di sektor primer, namun bukan berarti di negara berkembang tidak mempunyai sektor industri sama sekali. Di negara berkembang terdapat beberapa industri yang berskala kecil hingga menengah, seperti industri tekstil. Selain sektor industri, negara berkembang juga mengembangkan sektor jasa, seperti jasa transportasi, komunikasi, dan lain sebagainya.

  • Sumber daya alam yang kurang dimanfaatkan secara optimal

Salah satu ciri dari negara berkembang adalah sumber daya alam atau kekayaan (baca: kekayaan alam Indonesia yang mendunia) alamnya kurang terolah dengan baik. Maka dari itulah meskipun negara berkembang banyak mempunyai sumber daya alam, namun tidak bisa memanfaatkan. Banyak negara berkembang yang mempunyai banyak sumber daya alam, namun dalam hal mengolahnya tidak bisa maksimal karena negara tersebut tidak mempunyai cukup teknologi canggih untuk mengolahnya, selain itu keterbatasan sumber daya manusia yang mumpuni juga menjadi salah satu penyebab mengapa sumber daya alam belum terolah dengan baik.

  • Kesempatan kerja yang kurang memadai

Kesempatan kerja yang kurang memadai menjadi salah satu ciri negara berkembang. kesempatan kerja yang sangat terbatas ini dikarenakan oleh berbagai macam faktor. Salah satu hal yang membuat kesempatan kerja ini menjadi tidak luas adalah karena perekonomian di negara berkembang hanya mengandalkan sektor pertanian. Dengan demikian lapangan kerja yang dibuka juga tidak banyak. Kesempatan kerja yang terbatas tersebut akan melahirkan banyak pengangguran yang akan berdampak buruk bagi negara. Selain adanya kesempatan kerja yang terbatas, ciri lain dari negara berkembang adalah kurangnya atau sedikitnya jumlah wirausaha. Sedikitnya jumlah wirausaha ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang membangun bisnis serta terbatasnya modal yang dipunyai masyarakat, ditambah dengan berbagai macam pendapat yang keluar dari pemikiran yang masih kolot diantara masyarakat desa.

  • Adanya keterbatasan modal usaha

Telah dikatakan sebelumnya bahwa salah satu ciri dari negara berkembang adalah sedikitnya jumlah pengusaha atau wirausaha. Hal ini terjadi karena dua hal yakni kurangnya pengetahuan untuk berwirausaha serta terbatasnya jumlah modal yang dimiliki. Jumlah modal terbatas karena negara berkembang hanya mengandalkan sektor primer saja, sehingga pendapatan yang diterima pun juga hanya cukup untuk membiayai kehidupan sehari- hari, dan sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali yang ditabung. Maka dari itulah masyarakatnya yang tinggal di negara berkembang hanya mempunyai sedikit modal yang dapat digunakan untuk membangun usaha. Merintis usaha pun tidak selalu langsung berhasil, terkadang kita mengalami kerugian terlebih dahulu. Ketika percobaan pertama rugi, maka kita akan mencoba kembali. Kali kedua membangun usaha itulah kita membutuhkan modal lagi, maka dari itu modal yang disediakan harus memenuhi jumlah yang cukup.

  • Ketergantungan pada perdagangan luar negeri

Ciri dari negara berkembang yang terakhir adalah adanya sifat ketergantungan terhadap perdagangan luar negeri. Kondisi ekonomi dalam negeri yang tidak bisa diandalkan menjadi salah satu penyebab tidak berkembangnya kegiatan perekonomian di dalam negeri dengan pesat. Oleh karena kondisi perekonomian dalam negeri yang tidak menguntungkan, maka akan menimbulkan ketergantungan negara terhadap perdagangan luar negeri. Perdagangan luar negeri berarti akan banyak barang dagangan yang dibeli dari negara- negara lain. Maka dari itulah kita mampu bersaing.

  • Rata- rata pendidikan masyarakat masih rendah dan kurang merata

Negara berkembang juga dapat dilihat dari ciri- ciri pendidikan masyarakatnya. Negara berkembang biasanya akan memiliki masyarakat atau rakyat yang rata- rata mempunyai tingkat pendapatan yang masih rendah. Maksudnya pendapatan yang masih rendah, apabila di Indonesia hanya sebatas lulusan Sekolah Dasar atau Sekolah Menengah Pertama. Jika yang teradi demikian, maka lulusan- lulusan itu hanya akan bekerja sebagai pekerja yang berada di level rendah. Hal ini karena kemapuannya hanya sebatas ilmu yang ia terima. Tanpa ijazah jenjang sekolah yang lebih tinggi, maka masyarakat tersebut tidak akan bisa memperoleh pekerjaan yang lebih baik. Akibatnya mereka juga hanya akan mendapatkan upah sewajarnya saja. Selain tingkat pendapatan yang rendah, pendidikan yang diterima masyarakat pun juga kurang merata. Artinya, ada beberapa tempat di penjuru negeri yang tidak terjangkau oleh sistem pendidikan yang diselenggarakan. Sebagai contoh di Indonesia, penduduk di pulau Jawa rata- rata sudah mengalami duduk di bangku pendidikan, namun tidak di pulau Kalimantan atau Papua. Di Pulau Kalimantan atau Papua masih banyak masyarakatnya yang belum mendapatkan sarana pendidikan.

  • Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi

Salah satu ciri khas dari negara berkembang adalah mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk (baca: manfaat sensus penduduk) yang sangat tinggi. Hal ini bisa disebabkan karena beberapa hal, seperti kurangnya pengetahuan pentingnya mengendalikan jumlah penduduk, atau anggapan masyarakat yang masih kolot, yakni pemikiran “banyak anak, banyak rejeki”. Pertumbuhan penduduk yang tinggi ini apabila tidak diimbangi dengan pembukaan lapangan kerja yang banyak, maka akan menyebabkan timbulnya pengangguran. Pengangguran- pengangguran ini terjadi karena kesenjangan antara jumlah lowongan pekerjaan dengan banyaknya pencari kerja. Dengan demikian, peduduk yang tidak mendapatkan pekerjaan akan menjadi pengangguran. Jika jumlah pengangguran ini melimpah, maka akan timbul berbagai macam dampak buruk.

  • Sarana dan prasarana tradisional masih mendominasi

Negara berkembang mempunyai sifat negara yang belum maju, akibatnya penduduknya pun masih banyak yang tradisional. Penduduk negara berkembang yang sifatya tradisional ini malah justru jumlahnya mendominasi negara berkembang. Akibatnya di negara berkembang penggunaan sarana dan prasarana sebagain besar masih bersifat tradisional. Hal ini menyesuaikan dengan kemampuan dan juga kebiasaan dari masyarakat tradisional tersebut. Selain itu, biasanya masyarakat tradisional ini mempunyai pemikiran yang sulit untuk maju, sehingga penggunaan sarana dan prasarana bersifat modern harus dilakukan secara bertahap untuk mengimbangi penduduk – penduduk yang sifatnya tradisional tersebut.

  • Penggunaan teknologi yang belum baik, serta perkembangan teknologi yang lamban

Negara berkembang juga ditandai dengan ciri penggunaan teknologi yang belum baik oleh masyarakat dikarenakan berbagai macam faktor. Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan teknologi kurang baik baik tesebut adalah sifat ketradisionalan masyarakat dan juga tingkat pendidikan yang rendah. Selain itu, perkembangan teknologi di negara berkembang juga masih sangat lamban. Lambannya perkembangan teknologi ini karena dipngaruhi oleh berbagai macam faktor, baik dari masyarakat maupun dari sarana dan prasarana yang dimiliki negara tersebut.

  • Sifat penduduk kurang mandiri

Negara berkembang mempunyai penduduk yang banyak, namun kebanyakan penduduk di negara berkembang mempunyai kemandirian yang kurang. Kebanyakan dari penduduk asli negara berkembang ini memilih bekerja (menjadi karyawan) dari sebuah usaha. Hal ini akan membuat msayarakat negara berkembang akan mengalami ketergantungan pada pihak lain, dan hanya sedikit orang yang melakukan usaha mandiri.

  • Sangat bergantung kepada sumber daya alam

Selain bergantung pada pekerjaan (menjadi karyawan), masyarakat negara berkembang juga sangat bergantung pada kondisi sumber daya alam yang ada di negaranya. Apabila sumber daya alam tengah berlimpah ruah, maka kesejahteraan masyarakat akan meningkat. Sementara apabila datang musim atau keadaan dimana sumber  daya alam tengah kritis, maka kesejahteraan masyarakat pun ikut menurun.

  • Angka harapan hidup serta indeks pembangunan manusia yang masih rendah

Salah satu indikator menentukan status atau keadaan suatu negara dalam level apa, adalah dengan mengukur atau menghitung angka harapan hidup dan juga indeks pembangunan manusia (IBM). Negara berkembang mempunyai angka harapan hidup yang tidak terlalu tinggi. selain itu negara berkembang juga mempunyai indeks pembangunan manusia yang rendah.

  • Tingkat produktivitas yang masih redah

Produktivitas merupakan salah satu hal yang bisa menentukan kualitas kerja dari seseorang. Produktivitas kerja sangat mempengaruhi kesuksesan atau keberhasilan dari dari suatu perusahaan. Apabila karyawan mempunyai produktivitas rata- rata yang baik maka perusahaan akan cepat mengalami keberhasilan. Sementara itu jika produktivitas rendah, maka tingkat keberhasilan perusahaan juga tidak mencapai angka yang tinggi. demikian halnya dengan suatu negara. Apabila penduduk negara berkembang mempunyai produktivitas tinggi, maka akan mendorong majunya negara tersebut. Namun bila produktivitas masyarakatnya rendah maka negara tersebut akan lebih sulit untuk berkembang.

  • Jumlah kemiskinan tinggi

Salah satu indiketor dari negara berkembang adalah masih ditemukannya kemiskinan di negara tersbeut dalam level yang tinggi. Jika kemiskinan masih tinggi, artinya banyak penduduk yang masih belum sejahtera. Jika penduduk masih banyak yang belum se jahtera maka negara tersebut belum bisa dikatakan sebagai negara maju.

  • Intensitas mobilitas rendah

Bagi masyarakat yang ada di negara maju, mungkin jarak dari suatu tempat ke tempat yang lain tidak menjadi halangan lagi. Hal ini karena banyaknya transportasi umum yang cepat. Namun hal ini tidak terjadi di negara berkembang. Bagi penduduk negara berkembang, jarak masih menjadi sebuah masalah. Hal ini karena masih terbatasnya transportasi umum, terlebih yang bisa menempuh jarak dengan cepat. Maka dari itulah di negara berkembang belum terlalu banyak ditemukan orang yang bekerjanya di jarak yang jauh tanpa nglaju atau pulang ke rumah. Kebanyakan dari penduduk ini adalah merantau atau menetap di tempat yang jauh dari tempat asalnya demi mendekati tempat bekerjanya.

Nah, itulah beberapa ciri dari negara berkembang yang dilihat dari berbagai bidang. Ciri- ciri tersebut meliputi bidang ekonomi, sosial, transportasi dan lainnya.

Klasifikasi Negara Berkembang

Setiap negar yang mempunyai status, pastilah mempunyai beberapa klasifikasi yang mejadi syarat bahwa sebuah negara layak masuk atau dikategorikan ke dalam status tersebut. Demikan halnya dengan negara berkembang. negara berkembang juga mempunyai beberapa klasifikasi atau persyaratan untuk suatu negara ditetapkan sebagai negara berkembang. Dalam perserikatan bangsa- bangsa, perihal kriteria negara berkembang ini tidak dicantumkan, sehingga penetapannya menggunakan beberapa pendapat. Beberapa klasifikasi ini diutarakan dalam berbagai pendapat, antara sebagai berikut:

  1. Pendapat Kofi Annan (Sekjen PBB tahun 1997 – 2006)

Menurut pendapat dari mantan Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan, negara berkembang adalah:

“Negara yang mana semua warganya memungkinkan untuk menikmati kehidupan yang bebas dan sehat dalam lingkungan yang aman.”

Apabila menelaah makna dari pernyataan tersebut, maka bisa kita ambil kesimpulan bahwa negara berkembang merupakan negara yang mempunyai potensi untuk maju. Sehingga negara-negara yang masih berusaha untuk memajukan atau mengembangkan dirinya ini disebut sebagai negara berkembang.

  1. IMF (International Monetary Fund)

International Monetary Fund yag disingkat IMF merupakan salah lembaga yang dimiliki oleh PBB. IMF merupakan lembaga PBB yang bergerak dalam pemberian pinjaman tingkat dunia. IMF sendiri juga pernah menyatakan mengenai klasifikasi negara berkembang. Menurut IMF, ntuk melihat status dari negara berkembang, dalapat dilihat dari berbagai sisi, antara lain:

  • Perhitungan tingkat pendapatan per kapita.
  • Perhitungan diversifikasi ekspornya.

Menurup pandangan dari poin ini, maka negara- negara yang mengekspor minyak dan memiliki PDB per kapita tinggi tidak akan masuk dalam klasifikasi sebagai negara maju. Hal ini karena 70% barang ekspornya berupa minyak.

  • Tingkat integrasinya ke dalam sistem keuangan dunia.

Nah, itulah beberapa poin untuk mengukur atau megklasifikasikan apakah suatu negara dikatakan sebagai negara berkembang ataupun maju. Pendapat tersbeut dikeluarkan oleh International Monetary Fund.

  1. World Bank

Selanjutnya menurup pandangan bak dunia atau World Bank. World Bank mengklasifikasikan negara berkembang dengan empat klasifikasi. Klasifikasi yang diusung World Bank ini dibagi menurut pendapatan nasional perkapita denagn menggunakan tingkat pendapatan sebagai berikut:

  • Negara- negara yang mempunyai penghasilan rendah memilii pendapatan perkapita US $ 975 ataupun kurang dari jumlah tersebut, dikategorikan sebagai negara berkembang.
  • Negara- negara yang mempunyai penghasilan menengah ke bawah, memiliki penghasilan per kapita antara US $ 976 dan US $855, dikategorikan sebagai negara berkembang.
  • Negara- negara yang mempunyai penghasilan menengah ke atas, mempunyai penghasilan per kapita antara US $856 dan US $ 11.905, masih dikategorikan sebagai negara berkembang.
  • Negara- negara yang mempunyai penghasilan tinggi, yakni memiliki pendapatan per kapita lebih dari US $906, dikategorikan sebagai negara maju.

Nah, itulah klasifikasi mengenai penetapan negara berkembang menurut pandangan World Bank. Berdasarkan pandangan tersbeut, jelas terlihat bahwa semua negara berpenghasilan rendah dan menengah dikategorikan sebagai negara berkembang oleh Bank Dunia atau World Bank. Klasifikasi oleh Bank Dunia ini mempunyai tujuan untuk memudahkan. Pengelompokkan menurut pendapatan nasional secara langsung tidak akan mencerminkan status pembangunan suatu negara.

Negara- Negara Berkembang di Wilayah Asia, Afrika dan Amerika Latin

Jumlah negara berkembang di dunia ini masih dalam jumlah yang banyak. Di setiap benua (baca: benua di dunia) kita menemukan adanya negara berkembang ini. beberapa negara berkembang yang ada benua Asia (baca: kenampakan alam di Asia Timur),  Afrika (baca: Danau terluas di benua Afrika) dan Amerika Latin akan kita sebutkan.

  1. Benua Asia, mememiliki negara berkembang sebangak 48, yaitu:
  • Indonesia
  • Filipina
  • Thailand
  • Malaysia
  • Vietnam
  • Timor Leste
  • Armenia
  • Kazakstan
  • Kirgistan
  • Mongolia
  • Tajikistan
  • Turkmenistan
  • Uzbekistan
  • Afghanistan
  • Bangladesh
  • Bhutan
  • Brunei Darussalam
  • Kamboja
  • Cina
  • Fiji
  • India
  • Kribati
  • Korea Utara
  • Laos
  • Maldives
  • Myanmar
  • Nepal
  • Pakistan
  • Palestina
  • Papua Nugini
  • Samoa
  • Solomon
  • Sri Lanka
  • Tonga
  • Tuvalu
  • Vanuatu
  • Bahrain
  • Iran
  • Irak
  • Yordania
  • Kuwait
  • Lebanon
  • Oman
  • Qatar
  • Arab Saudi
  • Suriah
  • Zaman
  • Uni Emirat Arab
  1. Benua Afrika mempunyai negara berkembang sebanyak 58 negara, yaitu:
  • Aljazair
  • Senegal
  • Zimbabwe
  • Djibouti
  • Mesir
  • Libya
  • Mauritania
  • Maroko
  • Sudan
  • Sudan Selatan
  • Tunisia
  • Angola
  • Benin
  • Botswana
  • Burkina Faso
  • Burundi
  • Kamerun
  • Cape Verde
  • Republik Afrika Tengah
  • Chad
  • Komoro
  • Republik Demokratik Kongo
  • Republik Kongo
  • Ivory Coast
  • Guinea Khatulistiwa
  • Eritrea
  • Ethiopia
  • Gabon
  • Gambia
  • Ghana
  • Guinea
  • Guinea- Bissau
  • Kenya
  • Lesotho
  • Liberia
  • Madagaskar
  • Malawi
  • Mali
  • Mauritus
  • Mozambik
  • Namibia
  • Niger
  • Nigeria
  • Rwanda
  • Sao Tome and Principe
  • Swaziland
  • Tanzania
  • Togo
  • Uganda

3. Amerika Latin mempunyai beberapa negara berkembang, diantaranya:

  • Brazil
  • Bilivia
  • Chili
  • Argentina
  • Kuba
  • Meksiko

nah, itulah beberapa contoh dari negara berkembang yang ada di benua Asia, Afrika dan juga Amerika Latin. semoga artikel yang kami muat mengenai negara berkembang ini dapat bermanfaat.