Categories
Gunung

6 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat Di Dunia

Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami  erupsi atau letusan. Setiap gunung berapi memiliki sejarah letusan yang berbeda-beda, tentu dengan tingkat letusan yang beragam.

Untuk gunung yang pernah meletus dengan tingkat letusan yang amat dahsyat, memberikan sejarah tersendiri bagi kehidupan manusia. Tidak jarang jika dampak letusannya sendiri dapat menghasilkan bentuk muka bumi baru yang berbeda dari sebelumnya.

Besarnya letusan sebuah gunung berapi dapat diketahui dengan menggunakan skala Volcanic Explosivity Index (VEI). Cara ini diperkenalkan pertama kali oleh Chris Newhall  (States Geological Survey) dan Stephen Self (University of Hawaii) di tahun 1982.

Skala VEI ditentukan dengan mengetahui volume material piroklastik saat terjadi erupsi. Bahan piroklastik tersebut berasal dari aliran piroklastik, abu vulkanik, tephra, dan beragam jenis material lontar.

Skala VEI mulai dari 0 sampai dengan 8. Semakin besar angkanya, maka semakin dahsyat letusan dari gunung berapi yang dihasilkan. Dan berikut ini akan dijelaskan letusan gunung berapi paling dahsyat di dunia yang perlu diketahui.

1. Letusan Gunung Vesuvius

Gunung Vesuvius merupakan gunung berapi yang cukup terkenal karena menghancurkan seluruh kota Pompeii dan beberapa kota Romawi di sekitarnya. Gunung ini berada di sebelah timur Napoli dan merupakan gunung berapi tipe stratovolcano.

Letusan gunung Vesuvius yang terjadi pada tahun 79 menghasilkan awan masif batu dan berwarna abu pekat hingga sepanjang 20 mil ke langit. Tenaga thermal yang dikeluarkan oleh gunung ini mencapai 100.000 kali lebih besar dari ledakan bom atom di Hirosima.

Debu dari letusan gunung ini menyebabkan kota Pompeii dan isinya tertimbun sedalam beberapa kaki dan menyebabkan kota ini hilang selama 1.600 tahun.

Sejak tahun 79, gunung Vesuvius telah mengalami letusan selama beberapa kali dan sekitar 3 juta orang meninggal dunia. Tidak heran jika gunung ini dianggap sebagai gunung paling berbahaya di dunia.

2. Letusan Gunung Yellowstone

Letusan gunung berapi paling dahsyat pertama di dunia adalah letusan yang berasal dari gunung Yellowstone, Amerika Serikat. Letusan ini terjadi sekitar 640 ribu tahun yang lalu dengan skala VEI mencapai 8.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Survei Geologi Amerika Serikat, letusan Yellowstone menghasilkan lava dan debu yang dapat mengisi Grand Canyon. Tidak hanya itu, terdapat gumpalan besar magma yang berada di bawah Yellowstone.

Akibat letusan tersebut tercipta kaldera berukuran besar dengan luas 48 x 72 km. Dan saat ini, Yellowstone masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Yellowstone dan hingga saat ini masih tetap aktif sehingga masih dalam pengawasan.

3. Letusan Gunung Krakatau

Gunung Krakatau merupakan salah satu gunung yang berada di tengah laut, terletak di antara pulau Sumatera dan pulau Jawa, Indonesia. Tercatat letusan dahsyatnya terjadi pada 27 Agustus 1883, setelah tertidur selama 200 tahun.

Menurut skala VEI besarnya letusan gunung Krakatau mencapai skala 6. Menurut Simon Winchester seorang ahli geologi lulusan Oxford University, letusan gunung Krakatau merupakan letusan terbesar dalam sejarah modern.

Suara letusannya dapat terdengar hingga 4.600 km dari pusat gunung dan didengar oleh 1/8 penduduk bumi saat itu. Akibat ledakan tersebut, ada banyak batu apung dan abu vulkanik dengan volume 18 km kubik, tersebar hingga negara Singapura.

Tsunami dengan tinggi 40 meter merambat tidak hanya di sekitar Sumatera dan kawasan Banten (pulau Jawa) saja, namun juga merambat hingga pantai Hawaii, pantai barat Amerika Tengah, dan Semenanjung Arab.

Bahkan debu vulkaniknya menghalangi sinar Matahari dan menyebabkan suhu global mengalami penurunan. Tercatat ada sekitar 36.417 orang tewas yang berasal dari 295 kampung di sekitar kawasan pantai.

4. Letusan Gunung Tambora

Letusan yang disebabkan oleh Gunung Tambora termasuk letusan terbesar dalam sejarah dunia. Gunung Tambora merupakan gunung berapi tipe stratovolcano yang berada di pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Indonesia.

Gunung Tambora mengalami letusan di tahun 1815 dengan skala VEI mencapai 7 dan semburan tefrit sebesar 1,6 x 1011 meter kubik. Letusan dari gunung ini menyebabkan terjadinya aliran piroklastik (hasil letusan) yang bergerak dengan kecepatan 700 km/jam, tersusun atas gas panas dan abu vulkanik.

Bahkan letusan ini tidak hanya menyebabkan korban jiwa, namun juga gelombang tsunami dan runtuhnya kaldera. Letusan dari Gunung Tambora sangat berdampak pada perubahan iklim global dalam kurun waktu yang lama.

Mulai dari munculnya pancaran langit senja berwarna jingga kemerahan di langit London (Inggris), antara 28 Juni hingga 2 Juli 1815. Kemudian di tanggal 3 September dan 7 Oktober 1815, cahaya tersebut berubah menjadi merah muda keunguan.

Kabut kering muncul di timur laut Amerika Serikat di musim semi dan musim panas tahun 1816. Kabut tersebut memerahkan dan mengurangi intensitas cahaya Matahari, bahkan angin dan hujan tidak dapat menghilangkan kabut tersebut.

Tidak hanya itu saja, negara-negara di belahan bumi utara mengalami kondisi “Tahun Tanpa Musim Panas” di tahun 1816. Terjadi penurunan suhu bumi sekitar 0,4-0,7 derajat celcius dan mengakibatkan masalah pada sektor pertanian.

5. Letusan Gunung Ruiz

Gunung Ruiz atau Nevado del Ruiz berada di negara Kolombia dan merupakan gunung api tipe stratovolcano. Letusan dahsyat dari gunung Ruiz telah diperkirakan setahun sebelumnya oleh para ilmuwan dan ahli dari seluruh dunia juga telah mencatat aktivitas gunung ini.

Namun para warga yang tinggal di sekitar gunung enggan untuk melakukan evakuasi secepat mungkin. Pada tanggal 13 November 1985 sore, sebuah letusan skala sedang terjadi, muncul kepulan asap di udara. Tetap saja warga sekitar tidak mempedulikan hal tersebut.

Di tanggal 14 November 1985, terjadi letusan dengan kekuatan yang amat besar. Lava mulai mengalir keluar dari kawah gunung hingga mencairkan es glasial di sekitar gunung Ruiz. Letusan ini juga mengakibatkan tanah longsor dan sebanyak 25.000 orang meninggal dunia.

Es yang telah meleleh tersebut mengirimkan aliran lumpur besar ke arah ngarai di bagian sisi timur dan barat gunung.  Letusan gunung Ruiz menjadi letusan dahsyat paling mematikan nomor 2 sepanjang abad ke-20 setelah letusan gunung Pelee.

6. Letusan Gunung Pelee

Gunung Pelee merupakan gunung berapi semi aktif yang terletak di pesisir utara Pulau Martinigue, negara Perancis. Gunung ini mengalami letusan yang amat dahsyat pada Mei 1902.

Menurut catatan, tanda-tanda gunung akan meletus telah terlihat sejak bulan April 1902. Mulai dari banyak serangga dan ular yang keluar dari kaki gunung, munculnya gas sulfur dari kawah gunung, beberapa warga merasakan getaran dari bawah tanah, keluarnya material vulkanik berupa batuan dan asap pekat.

Meskipun begitu, banyak warga yang tidak menghiraukannya. Bahkan pemerintah setempat menegaskan jika tidak akan terjadi apa-apa pada gunung Pelee.

Hingga akhirnya pada bulan Mei 1902 gunung Pelee meletus dengan beberapa kali dentuman keras yang terdengar hingga puluhan kilometer. Disusul oleh gempa bumi berskala kecil serta munculnya asap pekat yang membumbung tinggi.

Ledakan dahsyat terjadi pada 8 Mei 1902, mengeluarkan lahar panas dan bebatuan besar hingga mengubur kota Saint Pierre dalam kurun waktu beberapa menit. Korban jiwa akibat peristiwa ini mencapai 30.000 orang yang diakibatkan oleh mati lemas dan terbakar.