Categories
Ilmu Sosial

Migrasi: Pengertian, Penyebab, Jenis, Penanggulanagan Migrasi Berlebihan

Kita mungkin sering mendengar kata migrasi. Migrasi seringkali kita pelajari di mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ketika di bangku sekolah. Migrasi merupakan hal yang berhubugan dengan perpindahan penduduk. Ya, yang dinamakan migrasi merupakan perpindahan penduduk dari suatu daerah menuju ke daerah lain dengan tujuan menetap di daerah yang dituju tersebut. Karena migrasi ini tujuannya menetap, maka segala administrasi yang berhubungan dengan tempat tinggal lama juga harus diperbaharui, seperti Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga dan lain sebagainya. Migrasi ini sifatnya ada yang menetap sementara, namun ada pula yang menetap hingga selamanya. Biasanya orang yang menetap selamanya adalah orang- orang atau keluarga yang mata pencahariannya ada di daerah baru tersebut dan bersifat mandiri, seperti wirausaha, petani, dan lain sebagainya. Sementara migrasi yang bersifat sementara biasanya dilakukan oleh orang- orang yang mendapatkan tugas dari negara, seperti anggota TNI yang mendapatkan tugas mengawasi di suatu  daerah, Polisi, dan lain sebagainya. Meskipun sementara, namun biasanya migrasi ini dilakukan dalam waktu yang lama.

Faktor- faktor Penyebab Migrasi

Perpindahan penduduk merupakan langskah yang besar. Selain harus menyiapkan perjalanan panjang, penduduk yang pindah juga harus repot- repot mengeluarkan biaya, menyiapkan tempat tinggal yang baru, mengangkut barang- barang lama, hingga mengurusi segala administrasi yang ada di lingkungan (baca: fungsi lingkungan) baru. Karena sangat repot inilah maka orang- orang yang melakukan migrasi tidak sembarangan. Maksudnya, orang- orang yang melakukan migrasi merupakan orang- orang yang mempunyai tujuan tertentu. Tanpa adanya tujuan tertentu, maka orang- orang tidak akan repot- repot melakukan migrasi. Setidaknya ada beberapa tujuan mengapa orang- orang melakukan migrasi. Tujuan- tujuan inilah yang menjadi penyebab dilakukannya migrasi. Beberapa penyebab terjadinya migrasi adalah sebagai berikut:

  1. Kurangnya lapangan pekerjaan

Salah satu penyebab atau pendorong terjadinya migrasi adalah alasan sedikitnya lapanagn pekerjaan yang ada di daerah asal. Semua orang bisa memenuhi kebutuhan hidup hanya jika mereka bekerja. Bekerja untuk mendapatkan uang dan bisa dibelanjakan kebutuhan sehari- hari. apabila di daerahnya sulit untuk mendapatkan pekerjaan, lalu bagaimana seseorang bisa bekerja. Apabila di daerahnya menag tidak ada lapangan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya dan jika berwirausaha pun dirasa tidak cocok, maka seseorang akan melakukan migrasi. Migrasi ini tentu saja akan mencari tempat yang kiranya banyak tedapat lowongan kerja yang sesuai, atau mampu menjadi tempat starategis untuk menjalankan suatu usaha. Tak heran maka penduduk di Jawa banyak sekali yang migrasi ke luar jawa, hal ini karena luar Jawa belum mempunyai banyak pesaing, jadi jika seseorang membuka usaha di luar Jawa, dia akan mendapatkan untung yang lebih besar.

  1. Kepadatan penduduk

Alasan lainnya seseorang melakukan migrasi adalah karena adanya kepadatan penduduk yang terlalu padat di daerah asal. Kepadatan penduduk ini menyebabkan sesorang hidup kurang nyaman, banyak persaingan sehingga sebagian akan sulit mendapatkan pekerjaan. Karena sulit mendapatkan pekerjaan, maka banyak orang yang akan melakukan berbagai macam tindak kriminal. Selain itu masih banyak pula hal- hal yang dapat terjadi karena kepadatan penduduk yang berlebihan. Karena kelebihan penduduk inilah beberapa orang memutuskan untuk pindah ke daerah yang tidak terlalu padat. Selain akan mendapatkan suasana hidup yang baru, hal semacam ini juga sangat baik untuk mendukung program pemerataan penduduk.

  1. Sumber daya alam yang kurang

Sebagian penduduk yang berpindah ke tempat lain dikarenakan sumber daya alam yang kurang memadai. Misalnya saja di suatu tempat keadaan tanahnya gersang sehingga ketika ditanami tumbuhan maka tidak mudah tumbuh subur (baca: ciri- ciri tanah subur dan tidak subur), atau karena keadaan tanah (baca: jenis tanah) dan udaranya (baca: polusi udara) suatu tempat hanya mempunyai sumber daya alam yang sangat sedikit. hal ini akan menyulitkan apabila digunakan oleh sejumlah banyak orang. Beberapa orang mungkin tidak akan kebagian apabila jumlah sumber daya alam telah habis. Maka dari itulah daripada harus hidup dalam keterbatasan, seseorang mungkin akan lebih memilih pindah ke tempat lain yang memiliki sumber daya alam yang jumlahnya lebih banyak. Dengan demikian kebutuhan akan sumber daya alam tersebut menjadi terpenuhi.

  1. Keinginan memperbaiki taraf hidup

Sebagaian besar atau pada umunya alasan mengapa seseorang lebih memilih pindah tempat tinggal di daerah lain adalah karena alasan ekonomi. Salah satunya adalah keinginan untuk memperbaiki taraf hidup menjadi lebih baik. Hal ini biasanya dirasakan oleh warga desa, dimana ia tidak kunjung mendapatkan pekerjaan. Sudah melamar namun tidak diterima karena persaingan yang ketat, namun lapangan kerjanya sedikit. karena tidak kunjung mendapatkan pekerjaan di desa, maka orang tersebut akan merantau ke kota dengan harapan segera memperoleh pekerjaan. Hal ini bukan hanya pendapat saja, namun fakta. Di Indonesia sendiri, fenomena (baca: fenomena menakjubkan di dunia) seperti ini terjadi setiap tahun. Banyak orang dari desa akan pergi ke kota dengan tujuan mencari pekerjaan. Pada awalnya merantau, namun lama kelamaan ia akan mengajak keluarganya dan kemudian mencari tempat tinggal untuk menetap di kota dimana ia bekerja.

  1. Melanjutkan pendidikan

Tujuan lainnya adalah di bidang pendidikan. Keinginan untuk mendapatkan pendidikan bagus dan jenjang yang lebih tinggi membuat seseorang melakukan migrasi. Misalnya di luar Jawa fasilitas pendidikan belum lengkap, dan seseorang ingin melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi. Kebetulan jurusan yang diinginkan hanya ada di universitas di Jawa, maka tidak menutup kemungkinan orang tersebut akan melakukan migrasi. Perpindahan penduduk yang termasuk migrasi, mempunyai minimal waktu sesingkat- singkatnya adalah enam bulan. Jadi, apabila seseorang pindah selama dia dalam proses pendidikan (artinya beberapa tahun) dan setelah lulus akan kembali lagi ke daerah asalnya, selama dia menetapnya lebih dari enam bulan, maka bisa dikatakan sebagai migrasi.

  1. Perbedaan pendapat dan politik

Ada pula beberapa penyebab masyarakat dalam melakukan migrasi karena hal yang negatif. Misalnya adalah karena seseorang memiliki perbedaan pendapat dengan orang lain atau sebagian besar masyarakat, seperti karena masalah politik, perbedaan partai yang diusung, calon presiden yaang didukung, atau yang lainnya yang menyebabkan masalah mengular dan tak kunjung selesai. Hal ini tentu akan menjadikan orang tersebut tertekan sehingga lebih memilih untuk meninggalkan daerah asal menuju ke daerah lainnya yang mana dia tidak akan merasa terancam. Atau daerah yang mempunyai pendapat yang sama dengannya. Meskipun sedikit berlebihan, namun hal seperti ini terkadang memang kita temui di negara kita.

  1. Hubungan sosial yang tidak baik

Masih karena hal yang tidak baik, seseorang bisa memutuskan untuk pindah ke tempat lain karena di tempat tinggalnya ia merasa mendapatkan ancaman atau tekanan sehingga membuat hidupnya tidak nyaman dan tidak tenang. Memang benar setiap masalah harus diselesaikan, namun apabila seseorang merasa tidak bisa menyelesaikan, terkadang ia lebih memilih untuk  pergi dari tempat itu dan pindah ke tempat yang lainnya. Hal ini demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

  1. Alasan agama

Ada juga beberapa orang yang memilih pindah tempat tinggal dikarenakan urusan agama. Misalnya ditempat tinggalnya hak untuk memeluk keyakinan yang diinginkan kurang kuat, atau masyarakatnya terlalu fanatik sehingga tidak tenteram apabila seseorang itu tinggal di tempat tersebut. Hal semacam ini tampaknya sekarang lebih sering terjadi. Banyak bagian- bagian dari suatu agama yang melahirkan paham baru. Ketika seseorang ingin mengikuti paham tersebut, maka maksyarakat tidak mendukungnya, akibatnya sering terjadi pertengkaran. Nah untuk menghindari pertengkaran itu seseorang akan lebih baik berpindah ke tampat lain. Ada pula yang sengaja melakuakan migrasi ke tempat lain untuk tinggal dengan komunitas agama yang dianutnya, meskipun di tempat yang lama dia tidak mendapat masalah.

  1. Keadaan geografis yang tidak cocok

Keadaan geografis (baca: letak astronomis Indonesia dan letak geografis) atau lingkungan yang kurang cocok juga menjadi salah satu penyebab seseorang melakukan migrasi. Misalnya saja seseorang mempunyai penyakit asma yang akan kambuh apabila dia berada di udara (baca: sifat- sifat udara) yang dingin. Dan orang itu tinggal di lingkungan pegunungan yang udara paginya sangat dingin. Nah, kemungkinan orang tersebut tiap pagi akan menderita asma bisa saja terjadi. Dengan demikian, orang tersebut mungkin akan berfikir untuk pindah ditempat lain, dimana udara di sekitarnya tidak terlalu dingin. Selain itu, wilayah yang dikepung oleh hutan (baca: ekosistem hutan) dengan jalan akses yang sulit juga akan memaksa sesorang untuk berfikir pindah ke tempat lain. Atau contoh yang lainnya.

  1. Pemerataan penduduk

Migrasi tak selamanya berasal dari keinginan penduduk. Adakalanya seseorang melakukan migrasi karena menjalankan program dari pemerintah. Misalnya pemerintah ingin memeratakan jumlah penduduk agar tidak terpusat di pulau Jawa. Untuk mencapai tujuan ini maka pemerintah harus mengambil penduduk dari pulau Jawa untuk dibawa ke luar Jawa. Hal ini bisa terealisasi apabila banyak warga masyarakat dari Pulau Jawa bersedia dipindahkan ke luar Jawa.

Nah, itulah beberapa tujuan orang melakukan migrasi, sekaligus menjadi faktor- faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi. Faktor- faktor tersebut beberapa karena harapan akan datangnya hal yang lebih baik, atau dikarenakan pengalaman yang kurang baik di tempat asalnya.

Jenis Migrasi

Migrasi merupakan perpindahan penduduk dari suatu daerah- ke daerah lainnya dengan tujuan menetap. Perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain ini mempunyai beberapa jenis yang berbeda- beda. Dengan demikian, migrasi dibedakan atas beberapa jenis. Jenis- jenis migrasi ini dibedakan atas migrasi antar negara dan juga migrasi dalam negeri. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jenis- jenis migrasi, kita akan mempelajarinya dalam artikel ini. Berikut ini merupakan beberapa jenis migrasi:

  1. Golongan migrasi antar negara

Jenis migrasi yang pertama adalah golong migrasi antar negara. Maksudnya migrasi antar negara adalah perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lainnya. Sehingga migrasi jenis ini termasuk ke dalam golongan migrasi yang besar, administrasinya lebih kompleks. Beberapa jenis migrasi antar negara antara lain sebagai berikut:

  • Imigrasi

Barangkali kita sangat sering mendengar kata imigrasi. Imigrasi banyak diberitakan di media cetak maupun media elektronik. Yang dimaksud imigrasi adalah masuknya penduduk dari satu negara ke negara lainnya. Sebagai contoh adalah banyaknya pendatang dari Tiongkok ke Indonesia. Orang yang melakukan imigrasi disebut sebagai imigran. Kita seringkali mendengar berita mengenai imigran ini di televisi. Para imigran melakukan imigrasi atas berbagai kepentingan dan tujuan.

  • Emigrasi

Seanjutnya adalah emigrasi. Jika imigrasi merupakan masuknya penduduk dari satu negara ke negara lain, maka yang dinamakan emigrasi merupakan keluarnya penduduk suatu negara menuju ke negara lain. Dengan demikian emigrasi ini merupakan kebalikan dari imigrasi. Sebagai contoh emigrasi adalah pindahnya kependudukan seorang warga Indonesia ke Arab Saudi untuk bekerja disana. Banyak sekali kasus emigrasi di Indonesia. Banyak diantaranya adalah para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk  mencari lapangan pekerjaan di luar negeri yang dirasa lebih menjanjikan.

  • Remigrasi

Yang ketiga adalah remigrasi. Barangkali kita lebih jarang mendengar kata remigrasi dibandingkan dengan imigrasi dan juga emigrasi. Yang dinamakan dengan remigrasi adalah kembalinya penduduk dari negara lain  ke negara asalnya (negaranya sendiri). Hal ini juga banyak terjadi pada tenaga kerja Indonesia yang sudah habis masa kerjanya, kemudian kembali lagi ke Indonesia.

Nah, demikianlah beberapa jenis dari migrasi yang merupakan migrasi antar negara. Migrasi antar negara dilakukan oleh banyak orang biasanya karena menyangkut dengan pekerjaan atau karena mengikuti pasangan. Migrasi antar negara ini bisa mendatangkan berbagai macam dampak baik positif maupu negatif bagi orang tersebut. Selain itu adaptasi yang harus dilakukan lebih keras, karena orang yang melakukan migrasi atau imigran harus memahami kebudayaan dan juga segala hal di negara baru, khususnya bahasa yang digunakan masyarakatnya sehari- hari. jika tidak, maka akan timbul masalah tentang berkomunikasi dengan sesamanya.

  1. Migrasi dalam Negeri

Berikutnya merupakan migrasi yang dilakukan seseorang di negaranya sendiri. Ya, yang dimaksud dengan migrasi dalam negeri merupakan perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lainnya namun masih dalam satu wilayah negara. Migrasi yang seperti ini merupakan migrasi kecil dimana administrasi yang perlu diurus juga tidak sebanyak migrasi antar negara. Migrasi dalam negeri mempunyai beberapa jenis. Jenis- jenis migrasi dalam negeri antara lain sebagai berikut:

  • Transmigrasi

Jenis migrasi dalam negeri yang pertama adalah transmigrasi. Transmigrasi merupakan hal yang seringkali kita dengar. Yang dinamakan transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu pulau maupun provinsi yang padat penduduknya ke pulau (baca: pulau terbesar di dunia) atau provinsi yang jarang penduduknya. Transmigrasi ini biasanya adalah program dari pemerintah untuk memeratakan penduduk di suatu negara yang belum merata atau memiliki ketimpangan penduduk yang tinggi. di Indonesia sendiri, transmigrasi sudah dilaksanakan sejak zaman kolonial Belanda pada tahun 1905. Pada zaman dahulu namanya adalah kolonisasi yang mmepunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dengan upah yang murah di perkebunan- perkebunan milik Belanda yang berada di luar pulau Jawa. Transmigrasi dibagi menjadi beberapa jenis lagi, diantaranya transmigrasi bedol desa.

  • Urbanisasi

Selain transmigrasi, migrasi dalam negeri selanjutnya adalah urbanisasi. Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota, dengan tujuan mencari perbaikan penduduk yang lebih tinggi. ada beberapa faktor yang mendorong seseorang melakukan urbanisasi. Faktir- faktor tersebut isa berasal dari daerah tempat asal maupun daerah tujuan. beberapa faktor yang mendorong terjadinya urbanisasi antara lain sebagai berikut:

  1. Faktor pendorong dari daerah asal, meliputi:
  • Lahan pertanian di desa yang semakin sempit
  • Semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan di desa
  • Upah kerja di desa yang rendah
  • Kurangnya fasilitas yang mendukung keahlian
  1. Faktor penarik yang berasal dari daerah tujuan, meliputi:
  • Terdapat banyak lapangan kerja di kota
  • Terdapat fasilitas yang lengkap, serta sarana dan pra sarana untuk mendukung keahlian
  • Daerah perkotaan merupakan pusat berbagai macam kegiatan atau aktivitas
  • Upah kerja yang lebih tinggi di daerah perkotaan

Nah, itulah beberapa faktor yang mendorong terjadinya urbanisasi, baik faktor pendorong yang berasal dari daerah asal, maupun faktor penarik yang berasal dari daerah tujuan urbanisasi.

  • Ruralisasi

Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi. Yang dimaksud dengan ruralisasi adalah perpindahan penduduk dari kota ke desa untuk tujuan menetap. Biasanya, hal ini dilakukan oleh orang- orang kota yang ingin menghabiskan masa tua di pedesaan, atau ingin membesarkan anaknya di lingkungan pedesaan karena di perkotaan terlalu sibuk.

  • Evakuasi

Istilah evakuasi seringkali kita degar ketika terjadi bencana alam. Yang dinamakan evakuasi ini merupakan perpindahan atau pengungsian penduduk dari tempat tinggalnya karena gangguan keamanan atau bencana. Misalnya bencana banjir (baca: jenis banjir) yang merendam perumahan warga tidak dapat ditempati dalam beberapa waktu. Maka, penduduk harus dipindahkan ke tempat lain untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dalam menghadapi kondisi banjir tersebut.

  • Forensen

Forensen juga dikenal dengan istilah “nglaju”. Forensen atau nglaju ini merupakan aktivitas orang yang tinggal di desa atau luar kota, namun mempunyai mata pencaharian di kota dan setiap hari pulang pergi atau tidak menginap di kota tersebut. Ada berbagai macam alasan mengapa seseorang melakukan forensen atau nglaju ini, seperti sulitnya mencari perumahan di kota, besarnya biaya hidup di kota, dan lain sebagainya.

  • Turisme

Mungkin yang sering kita dengar sebelumnya adalah kata turis. Ya, sebutan bagi orang yang sedang berwisata ke tempat- tempat rekreasi. Yang dimaksud dengan turisme adalah perjalanan seseorang ke daerah- daerah wisat dan menetap dalam jangka waktu tertentu. hal ini sering kita jumpai pada turis mancanegara yang tertarik dengan wisata alam Indonesia. Turis manca negara ini menghabisakan waktu yang sangat lama di Indonesia demi menikmati pemandangan alam Indonesia dan juga mempelajari kebudayaan Indonesia.

Nah, itulah beberap jenis migrasi yang terbagi menjadi migrasi antar negara maupun migrasi yang terjadi di dalam negeri. Masing- masing migrasi dilakukan orang dengan alasan yang bermacam- macam. Selain itu, migrasi ini juga mempunyai faktor pendorong dan faktor penarik yang bermacam- macam pula.

Cara Penanggulangan Migrasi yang Berlebihan

Migrasi yang merupakan perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat yang lian dengan tujuan menetap terkadang memberi magnet tersendiri. Iming- iming mendapat kemakmuran yang lebih baik, upah kerja yang lebih tinggi, fasilitas yang lebih lengkap terkadang menjadikan mayoritas penduduk desa ingin meninggalkan kampung halaman menuju ke tampat yang lebih makmur. Dengan demikian tidak jarang ada kasus migrasi yang berlebihan. Apapun yang berlebihan itu sifatnya tidak baik, termasuk juga migrasi. Berbagai dampak buruk bisa saja ditimbulkan dari migrasi ini. maka dari itulah dibituhkan beberapa upaya untuk mencegah terjadinya migrasi yang berlebihan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Membangun fasilitas- fasilitas pembangunan sampai ke pelosok- pelosok negeri
  2. Pengadaan pendidikan yang bermutu hingga ke daerah- daerah terpencil di negeri
  3. Membangun sarana dan prasarana yang dibituhkan hingga ke seluruh penjuru negeri
  4. Meningkatan upah bagi pekerja yang ada di desa
  5. Memperbanyak lapangan kerja di pedesaan

Nah, itulah beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk menarik perhatian dan minat masyarakat supaya tidak terlalu bersemangat untuk melakukan migrasi. Selain itu, hal ini membuat masyarakat pedesaan menjadi semakin maju.

Migrasi Terbesar di Dunia

Penduduk beberapa negara pernah melakukan migrasi dengan jumlah peserta yang sangat banyak. Cina merupakan negara yang selalu terkenal dengan mudik besar- besaran menjelang Tahun baru Imlek. Misalnya pada Februari 2016. Migrasi ini dilakukan oleh sekitar 100 ribu jiwa warga Cina yang ingin mudik ke kampung halamanannya menjelang Tahun Baru Imlek 2017. Adanya cuaca buruk menyebabkan migrasi ini diikuti banyak sekali masyarakat Cina.

Itulah beberapa informasi mengenai Migrasi dan beberapa informasi yang berkaitan dengannya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua, dan memebarikan hikmah bagi yang membacanya.