Ketika kita bepergian ke daerah pegunungan, tak jarang kita temukan sumber mata air hangat yang sudah dikelola warga sekitar untuk dijadikan tempat pemandian air hangat. Mata air hangat tersebut sebenarnya berasal dari air di celah- celah kerak bumi yang mendapat suhu tinggi dari batuan panas yang dilewatinya. Air panas tersebut mengalir di tempat yang relatif jauh dari gunung api. Lalu apakah ada mata air panas yang keberadaannya sangat dekat dengan gunung berapi? Jawabannya ada. Mata air tersebut sangat jarang ditemukan dan di kenal dengan istilah geyser.
Istilah geyser berasal dari bahasa Islandia yang artinya menyembur. Sementara pengertian geyser adalah mata air panas yang menyembur secara berkala. Geyser tidak hanya menyemburkan air panas tetapi juga menyemburkan uap air ke permukaan atau ke lapisan kulit bumi paling luar. Jika hanya uap air yang keluar maka disebut dengan fumarol. Geyser dapat dikenali dengan mudah. Beberapa karakteristik geyser yaitu :
- Semburannya mempunyai bentuk seperti kerucut.
- Selang waktu semburan yaitu berkisar antara 30 menit sampai 2 jam.
- Suhu air dan uap yang disemburkan lebih dari 60 derajat celcius, bahkan bisa mencapai titik didih air.
- Uap air yang disemburkan bisa mencapai ketinggian 10 meter.
Proses Terjadinya Geyser
Geyser terjadi karena adanya tekanan yang tinggi dari dalam perut bumi. Tekanan yang tinggi tersebut mengakibatkan air menyembur ke permukaan bumi. Sebelum membahas proses terjadinya geyser secara lengkap, kita perlu tahu apa saja syarat atau kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya geyser. Berikut adalah syarat- syaratnya :
- Syarat pertama yaitu harus terdapat batuan panas atau hot rock di dalam kerak bumi.
- Syarat yang kedua adalah terdapat kantung air atau tersedianya sumber air tanah (baca : Konservasi Air Tanah).
- Syarat ketiga yakni terdapat recervoir di dalam lapisan tanah.
- Syarat yang keempat adalah terdapat celah- celah yang dapat digunakan sebagai jalan keluarnya air tanah ke permukaan bumi (baca : Ciri Ciri Air Tanah Permukaan).
Setelah mengetahui syarat atau kondisi yang harus dipenuhi, selanjutnya membahas tentang proses terjadinya geyser. Berikut adalah uraian lengkap dari proses terjadinya geyser.
- Temperatur di dalam kulit bumi bisa mencapai lebih dari 1000 derajat celcius. Semakin ke dalam lapisan bumi, maka temperatur tersebut akan semakin tinggi. Seperti yang kita ketahui bahwa struktur lapisan bumi terdiri dari berbagai jenis batuan. Di antara jenis- jenis batuan tersebut terdapat kantung air yang letaknya berdekatan dengan magma (baca : Pengertian Magma).
- Air di bawah permukaan bumi mengalami proses pemanasan oleh magma (baca : Proses Terjadinya Magma). Karena lapisan batuan sangat rapat dan tidak tersentuh udara, maka uap air dari proses pemanasan tersebut tidak dapat menguap ke atas.
- Ketika terjadi aktivitas seisme atau gempa bumi, maka akan terjadi retakan atau patahan pada kulit bumi (baca : Jenis Jenis Patahan). Uap air yang sudah lama tertahan akan menerobos naik ke permukaan melalui celah- celah yang ditimbulkan oleh retakan di permukaan tanah.
- Retakan pada tanah memungkinkan udara masuk ke dalam dan menurunkan suhu air di dalam tanah. Suhu yang rendah menyebabkan pengembunan yang mengubah uap panas menjadi air, sehingga volume air di dalam tanah bertambah lebih dari 1000 kali lipat. Hal tersebut disertai dengan tekanan oleh uap air yang tertahan sehingga air terdorong ke atas dan terjadilah semburan. Suhu air yang menyembur ke permukaan tidak sepanas air yang berada di dalam tanah. Hal tersebut karena suhu di permukaan tanah lebih rendah dari pada di dalam inti bumi.
- Air dan uapnya akan terus menyembur sampai tidak ada lagi air yang bisa dikeluarkan. Ketika air tanah di dekat magma terkumpul lagi, maka proses di atas akan terus berulang.
Baca juga : Proses Terjadinya Mata Air
Contoh Geyser di Dunia
Kanampakan alam geyser tidak ditemukan di semua negara. Hanya beberapa daerah saja yang memiliki pemandangan air mancur alami tersebut. Daerah tersebut biasanya berada di jalur pegunungan lipatan muda. Beberapa negara dengan kenampakan geyser adalah Amerika Serikat, Islandia, Rusia, Cili dan Selandia Baru. Berikut adalah nama- nama geyser yang berada di 5 negara tersebut.
- Geyser di Islandia – Geyser yang paling mahsyur di Islandia yakni geyser Strokkur di lembah Haukadalur. Semburan uap panasnya dapat mencapai ketinggian hingga 30 meter dengan interval waktu 5 sampai 8 menit. Para ahli geologi memprekdisikan bahwa geyser di Islandia bisa aktif selama 000 tahun.
- Geyser Steamboat – Geyser ini berada di dalam Taman Nasional Yellowstone di Amerika Serikat. Lokasi tepatnya berada di daerah Wyoming. Selain Geyser Steamboat, di dalam Taman Nasional Yellowstone juga terdapat lebih dari 350 geyser.
- Geyser Valley – Bukit yang terdapat kenampakan alam geyser ini berada di Tanjung Kamchatka, Rusia. Geyser tersebut adalah satu- satunya di wilayah Eurasia dan menjadi geyser tertinggi ke dua di dunia.
- Geyser El Tito – Geyser ini terdapat di negara Cili, tepatnya di Pegunungan Andes. El tito mempunyai semburan dengan tinggi sekitar 6 meter.
- Zona vulkanik Taupo – Terdapat banyak geyser di zona vulkanik yang berlokasi di Pulau Utara Selandia Baru ini. Salah satu geyser di zona dekat Gunung Ruapehu memiliki ketinggian hingga 500 meter dan diberi nama geyser Waimangu. Akan tetapi geyser tersebut sudah tidak aktif sejak tahun 1904.
Perbedaan Geyser dan Gletser
Kita telah mengetahui apa itu geyser. Kemudian akan muncul pertanyaan, apakah geyser sama dengan gletser? Secara istilah keduanya memang hampir sama, tetapi kenampakannya benar- benar berbeda. Geyser mempunyai kenampakan semburan air panas, sedangkan gletser adalah bongkahan es besar yang biasanya berada di kutub. Dari kedua kenampakan tersebut bisa sangat dilihat perbedaannya. Geyser mempunyai suhu tinggi sedangkan gletser bersuhu rendah bahkan bisa di bawah 0 derajat celceius.
Jika geyser ditemukan di dekat gunung api, maka gletser ditemukan di gunung yang sangat tinggi dan bersalju. Meski geyser dan gletser sangat berbeda, keduanya memiliki sedikit persamaan yaitu keberadaannya yang jarang ditemui. Pemanasan global dan menipisnya lapisan ozon mengancam keberadaan gletser yang telah terbentuk ratusan tahun lamanya. Bongkahan es tersebut meleleh setiap tahunnya dan jika dibiarkan maka dapat menjadi bencana yang serius bagi makhluk hidup di bumi (baca : Erosi Gletser).