Bumi merupakan satu- satunya planet di tata surya yang dapat dihuni oleh makhluk hidup. Hal ini karena Bumi mempunyai keadaan alam yang sangat cocok dengan kebutuhan makhluk hidup, mulai dari keadaan udara, kecukupan air, keadaan tanah, dan lain sebagainya.
Karakteristik bumi
Sebagai satu- satunya planet sistem tata surya yang dapat dihuni oleh makhluk hidup, Bumi mempunyai keadaan permukaan yang tidak jauh berbeda dengan planet- planet lainnya. Persamaan keadaan permukaan ini dilihat dari rerata keadaan permukaannya. Bumi merupakan planet yang mempunyai keadaan permukaan yang tidak rata. Keadaan permukaan Bumi ada yang berbentuk cekungan ada pula yang berupa tonggolan. Cekungan di bumi ini dapat berupa jurang, dataran rendah, lembah, dan lain sebagainya. Sedangkan tonjolan yang ada di bumi ini dapat berupa bukit, gunung, dataran tinggi, dan lain sebagainya. Tentu saja terdapat perbedaan antara dataran tinggi dan dataran rendah.
Salah satu bentuk ketidakrataan permukaan Bumi adalah adanya gunung. Gunung ini merupakan suatu tonjolan besar dan tinggi yang ada di permukaan Bumi. Gunung yang ada di permukaan Bumi terdiri dari jenis yang berbeda- beda. Ada gunung yang tidak mengeluarkan material, ada pula gunung yang bisa mengeluarkan material di dalam Bumi. Jenis gunung yang bisa mengeluarkan material yang ada di Bumi adalah gunung berapi. Gunung berapi ini mengalami proses erupsi terlebih dahulu apabila akan memuntahkan material yang ada di dalam Bumi. Dan datangnya erupsi ini dapat diketahui ketika tampak ciri-ciri gunung akan meletus. Material yang ada di dalam perut Bumi ini bersifat panas dan disebut dengan magma. pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai magma dan juga proses pembentukan magma itu sendiri.
Pengertian Magma
Istilah magma pasti seringkali kita dengar dalam kehidupan sehari- hari. Magma ini merupakan isi dari perut gunung berapi. Istilah magma berasal dari bahasa Yunani yang merupakan cairan batu yang dapat ditemukan di bawah permukaan Bumi. Magma ini tidak hanya berisi batuan cair saja, namun juga beberapa elemen lainnya seperti kristal dan juga gelembung gas. Magma ini tidak hanya terdapat di Bumi saja, namun juga di planet- planet lainnya. Hal ini karena batuan baik padat maupun cair banyak terdapat di planet (baca: jenis-jenis batuan).
Baca juga: hujan es
Proses Terjadinya Magma
Magma sebagai salah satu kandungan yang ada di dalam Bumi ini tidak muncul dengan sendirinya dengan begitu saja. Magma ini bisa terbentuk karena adanya proses yang berlangsung di dalam Bumi, seperti halnya guyot yang mengalami proses terbentuknya guyot. Pembentukan magma ini tidak lepas dari litosfer yang merupakan suatu jenis lempeng Bumi. Proses pembentukan magma ii melibatkan dua lempeng litosfer yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.
Magma ini merupakan sesuatu yang terbentuk sebagai akibat dari peristiwa pembenturan antara dua lempeng litosfer. Salah satu lempeng yang berbenturan tersebut menunjam dan menyungsup ke dalam astenosfer. Kedua lempeng litosfer yang saling berinteraksi tersebut kemudian mengalami pergesekan. Karena adanya pergesekan ini maka akan meningkatkan suhu dan juga tekanan di antara dua lempeng litosfer yang saling berinteraksi tersebut. Peningkatan suhu dan tekanan tersebut akan ditambah dengan adanya air yang berasal dari sedimen- sedimen samudera, dan hal ini akan diikuti oleh proses peleburan sebagian dari lapisan litosfer tersebut, dan terbentuklan magma.
Itulah secara umum gambaran terjadinya magma. Agar lebih jelas memahami proses terjadinya magma, proses pembentukan magma tersebut dapat dituliskan ke dalam poin- poin sebagai berikut:
- Dua lempeng Bumi (lempeng litosfer) mengalami peristiwa pembenturan.
- Salah satu dari kedua lempeng tersebut menunjam dan menyungsup ke dalam astenosfer.
- Kedua lempeng litosfer tersebut mengalami pergesekan.
- Pergesekan tersebut meningkatkan suhu dan juga tekanan di antara kedua lempeng tersebut.
- Suhu dan tekanan yang tinggi ini akan disertai air yang berasal dari sedimen dan diikuti oleh peleburan bagian dari litosfer. Hal inilah yang dinamakan magma.
Itulah beberapa tahapan yang ada dalam proses pembentukan magma. Untuk lebih jelas lagi memahami proses terjadinya magma, maka bisa dilihat dalam gambar sebagai berikut:
Suhu Magma
Magma adalah kandungan dari perut Bumi. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya inti Bumi ini mempunyai suhu yang sangat tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa magma juga mempunyai suhu yang sangat tinggi atau sangat panas. Biasanya magma ini mempunyai suhu sekitar 700 hingga 1300 derajat Celcius. Magma yang sudah berada di permukaan Bumi atau kerak bumi disebut sebagai lava. biasanya magma keluar dari dalam perut Bumi menuju ke permukaan Bumi melalui gunung berapi yang mengalami erupsi. Erupsi gunung berapi ini terjadi secara berkala dan mempunyai dampak letusan gunung berapi masing- masing, biasanya setiap gunung berapi mempunyai siklusnya masing- masing.
Baca juga: lapisan mesosfer, lapisan eksosfer, lapisan stratosfer, lapisan troposfer
Lingkungan Pembentuk Magma
Proses pembentukan magma memang dilakukan di dalam Bumi. Namun, daerah atau lingkungan pembentukan magma yang ada di dalam Bumi ini berbeda- beda. Artinya, beberapa magma diproduksi dalam lingkungan yang berbeda- beda. Lingkungan pembentukan magma ini biasanya akan sangat berpengaruh pada komposisi magma tersebut. Lingkungan pembentuk magma ini terdiri dari beberapa macam. Beberapa macam lingkungan pembentuk magma tersebut antara lain:
- Zona subduksi
- Zona retak
- Mid- oceanic ridges
- Hotspot
Kandungan Magma
Magma merupakan cairan batu yang berada di dalam Bumi. Magma yang bersifat panas ini mempunyai banyak sekali kandungan zat- zat yang ada di dalamnya. Hanya saja, penelitian tentang kandungan yang ada di dalam magma hanya bisa diteliti melalui batuan beku yang menyusun magma tersebut. Hal ini karena ketidakmungkinan mengambil sampel magma yang berada di dalam perut Bumi dan sifatnya sangat panas tersebut.
Beberapa kandungan di dalam magma diketahui bahwa itu merupakan zat kimia. Komposisi yang menyusun magma ini trebilang sangat kompleks. Sekitar 99% dari magma ini tersusun dari 10 unsur kimia, antara lain Silikon (Si), Titanium (Ti), alumunium (AI), besi (Fe), magnesium (Mg), kalsium
(Ca), natrium (Na), kalium (K), hidrogen (H) dan oksigen (O). Itulah beberapa kandungan pokok yang dimiliki oleh magma. Kandungan- kandungan tersebut masih dapat bervariasi sehingga menghasilkan suatu kandungan yang berkombinasi satu dengan yang lainnya.
Meskipun ada banyak sekali elemen yang menyusun magma, secara umum kita akan menemukan bahwasannya SiO2 lah yang paling banyak mendominasi dalam komposisi magma. Jika kita prosentasikan jumlahnya, maka SiO2 ini menyusun paling banyak magma, yakni lebih dari 50% dari berat magma. Kemudian 44% dari berat magma ditempati oleh AI2O3, FeO, MgO, CaO. Sisanya adalah Na2O, K2O, TiO2, dan H2O yang menyusun sekitar 6% dari bert magma.
Tipe Magma
Sebagi salah satu isi dari perut Bumi, magma ini ternyata memiliki beberapa tipe yang berbeda- beda antara satu dengan yang lainnya. Tipe magma ini dilihat berdasarkan kandungan SiO2. Berdasarkan kategori ini, magma dibedakan menjadi tiga macam tipe, yakni:
- Magma Basaltik atau Basaltic Magma, yakni magma yang mempunyai kandungan SiO2 sebanyak 45 hingga 55% berat, kandungan Fe dan Mg tinggi, serta kandungan K dan juga Na rendah.
- Magma Andesitik atau Andesitic Magma, yakni merupakan magma yang memiliki kandungan SiO2 sebesar 55 hingga 65% dari berat, mempunyai kandungan Fe, Mg, Ca, Na, dan K dalam jumlah yang sedang atau menengah.
- Magma Riolitik atau Rhyolitic Magma, yakni merupakan magma yang mempunyai kandungan SiO2 sebanyak 65 hingga 75% persen dari berat, kemudian juga memiliki kandungan Fe, Mg, dan Ca dalam jumlah rendah, dan mempunyai kandungan K dan Na yanh tinggi.
Itulah beberapa tipe dari magma ini jika dilihat dari kandungan SiO2. Ya, hal ini karena SiO2 sendiri merupakan komponen yang paling banyak menyusun magma itu sendiri. Demikianlah informasi yang dapat kami berikan, semoga bisa menambah pengetahuan Pembaca.
Baca juga: jenis tanah yang baik untuk kelapa sawit, jenis- jenis awan, jenis-jenis hujan