Categories
Danau

13 Macam-macam Danau- Ciri-ciri dan Manfaatnya

Air merupakan salah sumber daya utama bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Tanpa adanya air, manusia dan makhluk hidup lainnya tidak akan bisa bertahan hidup. Oleh karena itulah air sangat bermanfaat bagi kehidupan. Air yang penting bagi kehidupan ini otomatis menjadikan kita untuk selalu melakukan berbagai cara melestarikan air. Sumber air yang ada di Bumi ini ada banyak sekali, ada laut atau samudera, sungai, danau, mata air, dan lain sebagainya.

Salah satu sumber air yang seringkali kita jumpai adalah danau. Danau merupakan salah satu sumber air tawar ataupun air asin yang ada di daratan bumi. Danau juga banyak kita jumpai di Indonesia dengan ukuran yang bervariasi dai yang kecil, sedang, hingga besar. Sebagai salah satu sumber air yang ada di daratan, air di danau ini mempunyai sifat tenang, tidak mengalir dan memiliki banyak fungsi danau. Hal ini karena danau memang tidak berbentuk panjang seperti sungai yang kemudian bermuara di laut. Danau ini mempunyai bentuk seperti cekungan yang terisi air, sehingga air yang ada di danau tidak mengalir.

Pengertian Danau

Pengertian danau sendiri merupakan cekungan yang berukuran besar yang berada di permukaan Bumi yang terisi atau digenangi oleh air tawar maupun air asin (baca: macam-macam air di Bumi) yang di sekeilingnya adalah daratan. Meskipun danau bisa terisi oleh air tawar maupun air asin, namun kebanyakan danau ini terisi oleh air tawar.

Baca juga: pengertian kartografi, pengertian landasan kontinen

Ciri- ciri Danau

Banyak sekali sumber air yang ada di Bumi, seperti macam-macam laut, sungai, rawa, dsb. Sebagai salah satu sumber air yang ada di Bumi, danau mempunyai ciri- ciri khusus yang membedakannya dengan sumber air lainnya. Beberapa ciri khusus yang dimiliki danau adalah sebagai berikut:

  • Mempunyai air yang cukup dalam – Danau merupakan cekungan yang terisi air. Meskipun dikatakan sebagai cekungan, namun cekungan danau ini mempunyai kedalaman yang cukup dalam. Jika kedalamannya tidak terlalu dalam, maka tidak bisa dikatakan sebagai danau.
  • Terdapat beberapa tumbuhan air yang menutupi sebagian tepi danau saja – Selain mempunyai kedalaman yang cukup dalam, danau juga mempunyai tanaman yang menutupi sebagian dari tepi danau itu sendiri. Namun hal ini merupakan sesuatu yang tidak selalu ada di danau. Ada pula danau yang tidak ditutupi oleh tanaman di sebagian tepinya. Tanaman- tanaman yang hidup atau tumbuh di danau ini biasanya jenis tanaman air seperti enceng gondok, dan jenis ganggang.
  • Terdapat gelombang kecil yang ada di permukaan danau – Dalam danau juga terdapat gelombang. Meskipun air di danau ini bersifat menggenang, namun ternyata danau juga bisa mempunyai gelombang. Namun gelombang yang ada di danau ini hanyalah gelombang yang kecil dan hanya terdapat di permukaan saja, tidak seperti lautan yang mempunyai gelombang hingga di kedalaman tertentu. gelombang yang ada di danau ini bisa disebabkan oleh angin yang menerpa permukaan danau tersebut.
  • Mempunyai permukaan yang lebih tinggi daripada permukaan air laut – Danau ini juga mempunyai karakteristik khusus. yakni mempunyai permukaan yang lebih tinggi daripada permukaam air laut. Kebanyakan danau ini memnag berada di daratan yang mempunyai ketinggian lebih (dataran tinggi). Daerah yang tinggi akan memudahkan cekunagn danau terisi lebih banyak air. Air yang berada di danau ini diantaranya diperoleh dari hujan yang turun (baca: macam-macam hujan).

Itulah beberapa ciri atau karakteristik yang dimiliki danau. Karakteristik tersebut menunjukkan perbedaan danau dengan sumber air yang lainnya.

Baca juga: ciri-ciri tanah subur dan tidak subur, ciri-ciri tanah gambut

Sebagai salah satu tempat yang menampung banyak air, danau tidak hanya terdiri dari satu macam jenis saja. Danau ini ada beberapa macam. Macam- macam danau ini dilihat dari beberapa kategori. Artikel ini akan membahas menganai macam- macam danau beserta dengan penjelasannya. Danau terdiri atas beberapa macam macam danau, diantara adalah sebagai berikut:

Dilihat dari Proses Terbentuknya

danau dibagi menjadi 4 macam, yakni:

1. Danau Vulkanik

Jenis danau yang pertama dilihat dari proses terbentuknya adalah danau vulkanik. Danau vulkanik merupakan danau yang terjadi akibat letusan gunung berapi. Ketika tampak ciri-ciri gunung berapi akan meletus, dan kemudian meletus maka terbentuk kawah yang luas di puncaknya. Ketika kawah tersebut terisi oleh air hujan, maka kawah tersebut akan menjadi danau. Danau sepeti ini banyak kita temui di Indonesia. Contoh danau macam ini antara lain danau kawah gunung Kelud dan Gunung Batur.

2. Danau Tektonik

Jenis danau yang kedua dilihat dari proses terbentuknya adalah danau tektonik. Berbeda dengan danau vulkanik, danau tektonik ini ditimbulkan akibat adanya gerakan tektonik atau bergesernya lapisan kulit Bumi, sehingga menimbulkan cekungan di permukaan kulit Bumi. Kemudian cenkungan yang terbentuk tersebut akan terisi oleh air (baik air hujan maupun air dari bendungan atau sungai atau lainnya), sehingga cekungan yang terisi air tersebut akan membentuk sebuah danau. Danau tektonik ini juga merupakan danau yang banyak ditemui di Indonesia. Contoh dari danau tektonik ini antara lain Danau Maninjau, Danau Tempe, Danau Poso, Danau Singkarak, Danau Sentani dan Danau Tondano.

3. Danau Bendungan

Jenis danau yang ketiga dilihat dari proses terbentuknya adalah danau bendungan. Jenis danau ini merupakan danau yang kebanyakan terbentuk karena buatan manusia, meskipun ada pula yang terbentuk karena proses alam. Danau bendungan ini merupakan danau yang terbentuk karena adanya aliran sungai yang dibendung. Pembendungan sungai ini bisa dilakukan karena perbuatan manusia maupun proses alam. Danau yang terbendung karena proses alam ini bisa dibentuk akibat adanya letusan gunung berapi yang kemudian akan menyumbat aliran sungai.

Karena terbendungnya aliran sungai inilah air tidak bisa mengalir dan menyebabkan terbentuknya danau. Jenis danau bendungan yang bersifat alami contohnya adalah Danau Laut Tawar yang ada di Aceh. Sedangkan danau bendungan yang sengaja dibuat oleh manusia dengan membendung aliran air sungai bisasa dikenal dengan istilah waduk. Contoh dari danau jenis ini adalah Waduk Jatiluhur di Jawa Barat, Waduk Sempor di Jawa Tengah, dan Waduk Karangkates dan Solorejo di Jawa Timur.

4. Danau Karst

Jenis danau yang keempat dilihat dari proses terbentuknya adalah danau karts. Danau karst ini ini merupakan danau yang terjadi di daerah bertanah kapur sebagai akibat dari dari proses pelarutan terhadap batuan kapur yang dilakukan oleh air hujan. Proses pelarutan kapur ini lama kelamaan akan membentuk sebuah cekungan dan cekungan tersebut akan terisi air, sehingga terbentuklah danau.

Danau karst ini dibedakan menjadi beberapa macam lagi menurut ukurannya. Danau Karst yang mempunyai ukuran tidak terlalu luas disebut dengan lokva atau dolina. Lokva yang terdiri dari beberapa buah ini dapat berkembnag atau menjadi satu membentuk danau karst yang baru yang lebih besar dan bentuknya menyerupai piring yang disebut dengan Uvala. Danau karst ini banyak kita jumpai di sebelah selatan Pulau Jawa, tepatnya adaah di Kabupaten Gunung Kidul, Provins Daerah Istimewa Yogyakarta.

5. Danau vulkanik – tektonik

Jenis danau yang selanjutnya menurut proses terjadinya adalah danau vulkanik- tektonik. Danau vulkanik – tektonik ini merupakan danau yang terbentuk karena perpaduan tenaga vulkanik dan juga tektonik. Contoh dari danau ini adalah Danau Toba.

6. Danau Glasial

Jenis danau selanjutnya adalah danau glasial. Danau glasial ini merupakan danau yang terjadi karena adanya proses erosi glasial, yakni erosi yang terjadi pada gletser. Karena proses erosi inilah membentuk sebuah cekungan, dan cekungan tersebut terisi oleh air sehingga terbentuklah sebuah danau. Biasanya, danau jenis ini banyak dijumpai di daerah sekitar kawasan iklim kutub.  Danau glasial ini tidak dapat kita temukan di Indonesia karena di Indonesia tidak ada. Contoh dari danau ini antar lain adalah danau Michigan di Amerika Serikat, Danau St. Laurence di Kanada, Danau Superior, dan Danau Mc. Kanzie.

7. Danau Sungai Mati atau Oxbow Lake

Jenis danau selanjutnya adalah danau sungai mati. Danau sungai ini juga dinamakan sebagai Oxbow Lake. Danau sungai mati ini merupakan danau yang terjadi karena adanya aliran sungai yang terputus yang diakibatkan dari proses pembelokan arah alirah (mendering). Danau ini biasnya terbentuk di bagian hilir sungai. Danau jenis ini dapat kita temui di wilayah Indonesia. Contoh dari danau ini adalah danau di Sungai Barito yang berada di Pulau Kalimantan.

8. Cirques

Jenis danau yang selanjutnya adalah danau Cirques. Danau cirques ini merupakan danau yang berasal dari pencairan es. Danau Cirques ini merupakan danau yang banyak dijumpai di wilayah pegunungan yang tinggi, yangmana sebagian dari tubuh pegunungan tersebut ditutupi oleh massa es.

9. Danau Laguna atau Haff

Jenis danau yang selanjutnya adalah danau laguna atau danau haff. Danau laguna ini merupakan danau yang terbentuk karena adanya proses pengendapan materi yang terbawa arus sungai di daerah sekitar pantai, sehingga arus sungai yang terbendung dengan laut bebas dan membentuk genangan air. Genangan air yang terbentuk ini merupakan campuran air tawar yang dibawa oleh sungai dengan air laut. Danau laguna ini merupakan danau yang jarang kita jumpai di Indonesia. Meskipun jarang, namun bukan berarti danau jenis ini masih dapat kita jumpai di Indonesia. Hanya saja danau laguna yang terdapat di Indonesia ini berukuran sangat kecil.

Itulah beberapa macam danau berdasarkan proses pembuatannya. Danau- danau yang telah disebutkan di atas merupakan danau yang dapat kita temukan di wilayah Indonesia, namun sebagian lagi merupakan danau yang tidak dapat kita temukan di wilayah Indonesia.

Dilihat dari Produksi Materi Organik

danau di bagi menjadi beberapa macam, diantaranya:

  1. Danau Oligotropik

Jenis danau pertama berdasarkan produksi materi organiknya adalah danau Oligotropik. Danau Oligotropik merupakan danau yang kekurangan makanan atau nutrient. Hal ini karena fitoplankton di daerah limnestik di danau tersebut tidak produktif. Danau Oligotropik ini merupakan danau yang mempunyai ciri khas tertentu.

Ciri- ciri danau Oligotropik ini antara lain sebagai berikut:

  • Mempunyai air yang sangat jernih. Danau Oligotropik ini merupakan danua yang memiliki air sangat jerih. Jernihnya air danau ini melebihi air yang berada di danau lainnya.
  • Merupakan danu yang dihuni sedikit sekali mikroorganisme. Danau Oligotropik merupakan danau yang dihuni oleh jumlah sedikit mikroorganisme. Hal ini karena danau ini mempunyai mikroorganisme yang tidak produktif, sehingga mikroorganisme yang berada di danau inipun juga sedikit jumlahnya.
  • Terdapat banyak oksigen di dalam air. Ciri khas dari danau Oligotropik ini adalah kaya akan kandungan oksigen yang banyak. Kandungan oksigen yang berada di dalam air ini terdapat dari mulai atas hingga ke dasar air. Oksigen yang terdapat di air danau ini juga tersedia dalam jangka waktu yang lama, yakni sepanjang tahun.

2. Danau Eutropik

Jenis danau yang kedua berdasarkan produksi materi organiknya adalah danau eutropik. Danau eutropik ini merupakan danau yang dangkal (tidak terlalu dalam) dan kaya kandungan makanan atau nutrient. Hal ini karena fitoplankton yang berada di danau ini sangat produktif. Seperti halnya danu Oligotropik, danau eutropik ini juga mempunyai ciri khusus, antara lain:

  • Mempunyai air yang keruh. Air danau ini merupakan air yang keruh. Bila dibandingkan dengan iar di danau lain, air danau eutropik ini terlihat lebih keruh.
  • Merupakan tempat tinggalnya bermacam- macam organisme. Danau eutropik ini merupakan tempat tinggal dari bermacam- macam mikroorganisme. Hal ini karena fitoplanktin yang ada di danau ini bersifat sangat produktif, sehingga banyak menghasilkan makanan. Dan inilah salah satu hal yang menyebabkan danau ini menjadi tempat tinggal bermacam- macam mikroorganisme.
  • Terdapat oksigen di daerah profundal. Tidak seperti danau oligotropik yang sangat kaya akan oksigen dari atas hingga ke dasar danau, danau eitropik ini merupakan danau yang hanya mempunyai oksigen di daerah profundal. Daerah profundal ini merupakan daerah dalam, yakni afotik atau tidak tertembus cahaya matahari.
  • Danau Mesotrophic

danau mesotrophic merupakan jenis danau yang memiliki kandungan nutrient yang berjumlah rata- rata. Selain itu danau mesotrophic ini juga mempunyai air yang berwarna jernih. Namun kejernihan air di danau ini masih berada di bawah danau oligotropik.

3. Danau Hipertobi

Jenis danau terakhir menurut kandungan materi organiknya adalah danau hipertobi. Danau hipertobi merupakan danau yang memiliki kandungan nutrient yang berlebihan. Oleh karena danau ini memiliki kandungan nutrient yang sangat tinggi, maka air yang ada di danau ini terlihat sangat keruh.

Itulah beberapa macam jenis danau jika dilihat dari produksi materi organiknya. Dari beberapa jenis danau yang disebutkan, ternyata ada beberapa danau tersebut yang saling berhubungan. Danau oligotrofik dapat berkembang menjadi danau eutropik karena diakibatkan adanya materi- materi organik yang masuk dan mengendap. Perubahan ini dapat berlangsung cepat karena dibantu dengan aktivitas manusia. Beberapa aktivitas manusia yang dapat memperlancar proses ini antara lain sisa- sisa pupuk buatan pertanian dan juga timbunan sampah kota.

Bahan- bahan tersebut akan memperkaya danau dengan buangan sejumlah nitrogen dan juga fosfor. Hal seperti ini akan menyebabkan terjadinya  peledakan populasi ganggang atau blooming. Peledakan populasi ganggang ini akan menyebabkan produksi detritus yang berlebihan yang pada akhirnya akan menyebabkan habisnya supplai oksigen di danau tersebut. Akibatnya air danau akan didominasi oleh fitoplankton yang bersifat tidak ramah bagi lingkungan. Eutrofikasi akan merangsang pertumbuhan tanaman air lainnya, baik yang berada atau hidup di tepian (misal enceng gondok), maupun yang ada di dalam badan air (misal hydrilla). Maka dari itu jika kita mengamai rawa- rawa tau danau yang mengalamai eutrofikasi maka di tepian danau tersebut ditumbuhi subur oleh tanaman- tanaman air tersebut.

Baca juga: jenis- jenis atlas, jenis- jenis longsor, jenis- jenis patahan

Bagian atau Daerah di Danau

Setelah kita mengetahui tentang macam- macam danau, selanjutnya kita perlu mengetahui juga tentang bagian- bagian atau daerah dari danau tersebut. Daerah atau bagian danau di bagi menjadi empat bagian. Daerah- daerah dari danau tersebut antara lain adalah:

  • Daerah Litoral

Daerah litoral merupakan daerah di danau yang dangkal. Di daerah ini, cahaya matahari bisa tembus dengan optimal. Di daerah ini, air yang ada terasa hangat karena letaknya berdekatan dengan tepi. Di daerah ini pula ada tumbuhan air yang berakar dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaa air. Organisme yang hidup di daerah ini sangatlah beragam, seperti ganggang, bermaca,- macam siput dan remis, serangga, ikan, amfibi, reptil air dan semi air, dan beberapa jenis mamalia yang mencari makan di air danau.

  • Daerah Limnetik

Daerah limnetik merupakan daerah di danau yang berada jauh dari tepi, namun masih dapat ditembus oleh sinar matahari. Daerah limnetik ini merupakan daerah yang dihuni oleh berbagai macam fitoplankton dan juga zooplankton. Fitoplankton yang hidup di daerah ini meliputi ganggang dan sianobakteri. Apabila tiba musim panas atau musim semi, ganggang ini akan berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan yang tinggi, sehingga pertumbuhan ganggang ini akan berlangsung sangat cepat.

Selain fitoplankton yang hidup di daerah ini ada juga zooplankton yang hidup di daerah ini. Zooplankton yang hidup di daerah ini sebagian besar dari jenis Rotifera dan udang- udangan kecil yang memangsa fitoplankton. Kemudian zooplankton dinamakan oleh ikan- ikan kecil, ikan kecil kemudian dimangsa oleh ikan yang lebih besar, kemudian ikan yang besar dimangsa oleh ular, kura-kura, dan juga burung pemakan ikan.

  • Daerah Profundal

Daerah profundal merupakan daerah di danau yang dalam, yakni daerah afotik danau. Daerah afotik danau ini merupakan daerah yang tidak dapat ditembus oleh sinar matahari. Daerah profundal ini merupakan daerah yang dihuni oleh mikroba, mikroorganisme, dan juga cacing. Mikroba dan juga organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasi seluler setelah mendekomposisi detritus yag jatuh di daerah limnetik.

  • Daerah Bentik

Daerah bentik merupakan daerah yang terakhir di danau adalah daerah bentik. Daerah bentik ini merupakan daerah yang yang berada di dasar danau. Daerah bentik juga merupakan daerah terdapatnya bentos dan sisa- sisa organisme yang telah mati.

Itulah beberapa daerah yang ada di danau. Setaip daerah tersebut mempunyai karakteristiknya masing- masing dan juga dihuni oleh berbagai makhluk hidup (termasuk mikroorganisme, zooplankton, dan fitoplankton) yang berbeda- beda.

Manfaat Danau

Sebagai sumber air atau penyedia air yang ada di Bumi, tentu saja danau ini mempunyai beragam manfaat. Beberapa manfaat yang dimiliki oleh danau sebagai salah satu sumber air di Bumi antara lain adalah:

  1. Sumber air yang memenuhi kebutuhan akan air sehari- hari.
  2. Salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Air
  3. Sarana macam-macam irigasi
  4. Salah satu sarana rekreasi bagi keluarga
  5. Tempat budidaya tanaman atau hewan tertentu
  6. Membantu proses pembuatan suatu barang yang membutuhkan banyak air
  7. Untuk pengembangan nilai budaya
  8. Salah satu sarana transportasi publik yang mendukung mobilitas penduduk
  9. Salah satu sarana pendidikan atau edukasi yang menunjang proses belajar mengajar
  10. Pengatur keanekaragaman hayati yang berupa hewan maupun tumbuhan
  11. Membantu peresapan air, sehingga mencegah terjadinya banjir, erosi, maupun kekeringan saat musim kemarau datang
  12. Membantu proses pembentukan tanah
  13. Membantu menjada siklus zat- zat tertentu yang berguna bagi makhluk hidup lainnya (seperti zooplankton dan fitoplankton)

Itulah beberapa manfaat yang dapat kita peroleh dari adanya danau. Manfaat ini dapat kita peroleh dan kita rasakan dalam kehidupan sehari- hari. Dan itulah beberapa informasi yang dapat diberikan mengenai danau. Semoga informasi yang tidak seberapa ini dapat menambah pengetahuan yang kita miliki.

Baca juga: manfaat letak geologis Indonesia , manfaat letak astronomis Indonesia, manfaat troposfer