Categories
Geomorfologi

6 Jenis-Jenis Longsor beserta Penjelasannya

Longsor (landslide) merupakan peristiwa pergerakan masa batuan, tanah serta bahan lainnya yang menjadi penyusun struktur lapisan tanah yang bergerak ke bawah karena adanya pengaruh gaya gravitasi. Secara umum faktor penyebab tanah longsor terbagi menjadi dua yaitu faktor pendorong dan faktor penahan. Faktor pendorong merupakan faktor yang ada di dalam material tanah itu sendiri sedangkan faktor penahan adalah faktor yang memicu terjadinya material di dalam tanah bergerak sehingga menyebabkan tanah longsor. Tanah longsor ini akan sangat mudah terjadi apabila faktor pendorong di lereng tanah lebih besar dibandingkan dengan faktor penahan yang ada.

Untuk faktor penahan sendiri seringkali adalah kekuatan tanah dan struktur batuan yang ada di dalamnya. jika kondisi tanah, air tanah serta struktur batuan baik dan stabil maka tanah tidak akan mudah mengalami longsor dan sebaliknya tanah yang memiliki kondisi tanah dan air serta batuan yang tidak baik dan tidak stabil maka akan sangat berpotensi penyebab tanah longsor. Jadi atas apa yang sudah dipaparkan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa tanah longsor adalah pergerakan material tanah seperti tanah, air dan batuan yang kemudian menuruni lereng yang terjadi apabila faktor pendorong lebih besar dibandingkan dengan faktor penahannya. Tanah longsor sendiri memiliki beberapa fase yaitu pelepasan, pengangkutan dan pengendapan.

Ada beberapa jenis jenis longsor yang perlu anda ketahui diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Longsoran Translasi

Tanah longsor jenis ini merupakan kondisi dimana bergeraknya material tanah pada kondisi tanah yang bertopografi rata atau menggelombang landai. Jadi, pada daerah tanah yang landai pun bisa terjadi tanah longsor ini terutama jika berbagai penyebab tanah longsor sudah mulai nampak. Anda harus sangat waspada pada jenis jenis tanah longsor yang satu ini.

  1. Longsoran Rotasi

Jenis tanah longsor yang kedua adalah longsoran rotasi. Dinamakan demikian karena longsoran ini merupakan pergerakan material tanah yang terjadi di dalam bidang yang berbentuk cekung sehingga seringkali terjadi perputaran atau rotasi di dalam bidang cekung tersebut. Pada bidang cekung yang terkena longsoran dapat menjadi hal yang sangat berbahaya apalagi jika ada pemukiman di atasnya karena akan rawa tertimbun dan mengakibatkan korban jiwa.

  1. Pergerakan Blok

Agak berbeda dengan jenis tanah longsor yang sudah disebutkan. Pergerakan blok ini merupakan pergerakan batuan yang ada di dalam tanah pada bidang yang datar atau landai. Kondisi ini juga seringkali dinamakan degan longsorann blok batu dengan jumlah batu yang biasanya tidak sedikit. Ini akan sangat berbahaya bagi manusia jika terkena longsoran ini karena sebagian besar materialnya adalah batuan.

  1. Runtuhan Batu

Seperti namanya, runtuhan batu ini merupakan kondisi dimana terjadi runtuhan batu secara langsung dan terjun bebas dari atas ke bawah. Hal ini biasanya terjadi pada bukit yang terjal dengan lereng yang cukup curam dan ini sering ditemukan di tebing pantai. Jika di bawah tebing ini terdapat pemukiman warga maka akan sangat berbahaya karena material yang jatuh biasanya berupa batu besar yang pasti akan membuat kerusakan pada apa yang dijatuhinya.

  1. Rayapan Tanah

Tanah longsor jenis ini bukan berarti tanah longsor yang terjadi karena hewan rayap ya. Namun tanah longsor ini terjadi karena adanya rayapan atau pergerakan tanah yang sangat lambat dan halus. Ini biasanya terjadi pada tanah yang memiliki butiran kecil halus dan namun memiliki struktur yang cukup kasar. Biasanya jenis tanah longsor ini hampir tidak bisa dikenali dan kalau longsor sudah terjadi dalam waktu yang cukup lama baru bisa dikenali dengan miringnya tiang-tiang listrik, rumah dan lainnya yang berada di atasnya. Jika anda mengalami hal ini sebaiknya untuk berhati-hati dan menggunakan pondasi yang cukup kuat untuk menahan tanah longsor tersebut.

  1. Aliran Bahan Rombakan

Nah, jenis tanah longsor terakhir adalah aliran bahan rombakan dimana kondisi ini terjadi karena adanya pergerakan tanah dan metarialnya yang disebabkan oleh dorongan air yang sangat kuat. Kecepatan dari aliran air sendiri akan sangat tergantung pada kemiringan lereng, volume air, tekanan air, kecepatan air serta jenis material tanahnya itu sendiri apakah mudah terangkut oleh air atau tidak. garakan dari tanah longsor ini lumayan cepat dan bisa mencapai seluruh lembah dengan jarak ratusan meter jauhnya. Bahkan jarak yang bisa ditempuhnya bisa dalam jumlah yang sangat banyak dan jaraknya ribuan meter. Jika ini terjadi bisa merusak berbagai hal yang dilewatinya termasuk juga jika ada pemukiman di lewatinya pasti akan ikut terhanyut. Jenis tanah longsor ini biasanya terjadi pada lereng gunung berapi dan menyebabkan banyaknya korban jiwa.

Tanda-tanda Umum Terjadinya Tanah Longsor

Secara umum terdapat beberapa tanda-tanda yang bisa dilihat akan terjadinya tanah longsor, hal ini sangat penting diketahui karena untuk mengantisipasi terjadinya tanah longsor sehingga penduduk dapat mempersiapkan diri untuk keluar dari wilayah tersebut supaya tidak terkena longsoran tanah. Berikut adalah tanda-tanda umum dari tanah longsor:

  1. Munculnya retakan pada bukit atau lereng terutama yang terjal, jika menemui hal ini sebaiknya untuk waspada.
  2. Tanah longsor biasanya terjadi setelah proses terjadinya hujan karena tanah tidak mampu menahan aliran air yang masuk ke dalam tanah sehingga tanah bergerak mengikuti pergerakan air.
  3. Tanah longsor juga bisa dicurigai jika adanya sumber mata air baru yang bermunculan
  4. Terjadinya runtuhan kerikil akibat dari lemahnya tebing atau lereng.
  5. Jika pada saat musim hujan terdapat genangan air namun tiba-tiba saat hujan tidak ada air yang menggenang maka itu bisa menjadi salah satu tanda akan adanya tanah longsor.
  6. Adanya bagian tanah yang mengalami keruntuhan dalam jumlah yang besar
  7. Anda juga perlu waspada jika banyak tiang listrik, pohon bahkan rumah yang mengalami kemiringan.

Penyebab Terjadinya Tanah Longsor

Ada beberapa penyebab terjadinya tanah longsor, diantaranya adalah sebagai berikut ini:

1. Hujan – Tanah longsor biasanya terjadi pada saat pembagian musim hujan. Pada saat musim kemarau biasanya tanah akan menjadi retak karena mengeluarkan penguapan yang sangat banyak sedangkan retakan tadi jika musim hujan akan dengan sangat mudah terisi air sehingga tanah menjadi tidak stabil dan lembek dan pada akhirnya dapat menyebabkan pergerakan tanah atau tanah longsor. Oleh karena itu sangatlah penting untuk menanami pohon karena akar pohon sendiri mampu menahan tanah dan air yang masuk ke dalam tanah sehingga tanah menjad lebih kuat dan tidak mudah terjadi longsor serta menghindari terjadinya penyebab pencemaran udara dan sebaliknya pada tanah yang tidak banyak ditanami pohon maka kemungkinan untuk terjadi tanah longsor akan semakin besar pula.

2. Lereng Terjal – Tanah longsor yang terjadi juga biasanya disebabkan oleh terjalnya lereng yang memilki kemiringan hampir 180 derajat. Lereng terjal ini biasanya disebabkan karena adanya erosi baik secara alami maupun disengaja oleh manusia.

3. Tanah yang Kurang Padat dan Tebal – Penyebab lain dari adanya tanah longsor adalah material tanah yang kurang padat dan tebal. Ini biasanya terjadi pada jenis tanah lempung yang memiliki kerapatan yang sangat rapat dan akan langsung mengembang jika terisi oleh air sehingga menyebabkan tanah mudah bergerak.

4. Struktur Batuan yang Kurang Kuat – Batuan sedimen yang merupakan hasil dari endapan letusan gunung berapi yang berupa campuran kerikil biasanya tidak memiliki struktur yang kuat. Ini sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan terjadinya tanah longsor. Batuan ini juga akan mudah mengalami pelapukan sehingga sagat mudah terjadi longsor apalagi jika batuan ini berada pada lereng yang terjal maka kemungkinan terjadi longsor akan dua kali lipat lebih tinggi.

5. Jenis Tata Lahan – Penyebab lainnya dari tanah longsor adalah jenis tata lahan yang tidak sesuai karena ini bisa membuat tanah kurang kuat dan kurang stabil. Biasanya yang rawan terjadi bencana tanah longsor adalah lahan yang digunakan untuk persawahan dimana sangat jarang terdapat tanaman yang besar dan kuat sehingga tanah menjadi lemah dan tidak stabil. Hal ini membuat tanah menjadi sangat mudah longsor. Jika anda sedang dalam usaha sawah sebaiknya untuk menanam juga pohon besar juga untuk menahan tanah supaya tidak beralih fungsi.

6. Getaran – Tanah longsor juga bisa terjadi karena adanya getaran. Getaran ini terjadi bisa karena secara natural dari alam misalnya seperti gempa bumi namun juga sangat mungkin terjadi karena ulah manusia yaitu karena pengeboran tanah dan lainnya. jadi bagi anda yang ingin melakukan pengeboran tanah sebaiknya untuk melihat kondisi tanah itu sendiri jangan sampai merugikan banyak pihak.

Demikian informasi mengenai tanah longsor yang bisa anda gunakan sebagai penambah pengetahuan mengenai jenis jenis longsor. Tanah longsor ini sangat berbahaya dan bisa menimbulkan korban materi maupun jiwa. Jadi, jangan lupa untuk selalu cinta pada lingkungan ya. Terima kasih.