Categories
Biogeografi

Keanekaragaman Hayati di Indonesia dan Upaya Pelestariannya

Secara geografis, Indonesia terletak di antara benua Asia dan benua Australia yang mempunyai keadaan biogeografi berbeda. Hal tersebut berpengaruh terhadap keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia. Keanekaragaman hayati dapat diartikan sebagai banyaknya jumlah spesies flora dan fauna yang ada pada suatu tempat. Bukan hanya tentang banyaknya jumlah spesies tetapi juga tentang keanekaragam ekosistem dan habitat serta proses yang terjadi di dalamnya. (baca : Flora dan Fauna yang Dilindungi di Indonesia)

Diperkirakan sekitar 350.000 jenis flora dan 40.000 jenis fauna berada di Indonesia. Mereka banyak ditemukan di berbagai ekosistem di wilayah Indonesia, seperti ekosistem hutan , ekosistem padang rumput, ekosistem pantai, ekosistem darat maupun ekosistem air yang membentang 5.200 kilometer sepanjang garis katulistiwa. Berikut adalah penjelasan tentang persebaran keanekaragaman hayati di Indonesia.

Pembagian Flora dan Fauna

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa Indonesia terletak di Benua Asia dan Benua Australia. Selain itu, Indonesia sendiri terbagi menjadi 3 wilayah yakni Indonesia bagian barat, bagian tengah dan bagian timur. Indonesia bagian barat disebut Paparan Sunda atau Landas Kontinen Sunda karena bagian tersebut berdekatan dengan Benua Asia. Selanjutnya Indonesia bagian tengah disebut wilayah perairan, sedangkan Indonesia bagian timur disebut Paparan Sahul atau Landas Kontinen Sahul karena berdekatan dengan Benua Australia.

Antara Paparan Sunda (bagian barat) dan wilayah perairan (bagian tengah) terdapat garis khayal yang membatasi flora dan fauna Indonesia (baca : Pengertian Flora dan Fauna). Garis tersebut disebut dengan garis Wallace. Sedangkan garis khayal yang membatasi flora dan faunan wilayah perairan (bagian tengah) dengan Paparan Sahul (bagian timur) disebut garis Weber. Nama kedua garis khayal tersebut diambil dari nama penemunya yaitu Alfred R. Wallace dan Max Weber.

Persebaran Fauna di Indonesia

Dengan adanya garis Wallace dan garis Weber, maka persebaran fauna di Indonesia terbagi menjadi 3 wilayah yakni :

  1. Zona oriental

Zona oriental meliputi Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan pulau- pulau kecil di sekitarnya. Fauna pada zona ini mempunyai kemiripan dengan hewan dari Benua Asia. Ciri dari fauna yang berada di daerah ini adalah :

  • Terdapat mamalia dengan ukuran tubuh yang besar
  • Mempunyai banyak jenis hewan primata atau kera
  • Burung- burungnya tidak mempunyai warna bulu yang beragam dan cenderung kurang menarik, tetapi mempunyai kicauan yang bagus

Jenis hewan yang termasuk dalam fauna zona oriental adalah :

  • Mamalia : gajah (Elephas maximus), harimau sumatera (Panthera tigris sumatrensis) dan harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), tapir (Tapirus indicus), rusa (Cervus timorensis), badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus), beruang madu (Helarctos malayanus), banteng jawa (Bos javanicus)
  • Primata : orang utan (Pongo pygmaeus), tarsius (Tarsius bancanus), monyet (Presbytis thomasi), bekatan (Nasalis larvatus), kukang (Mycticebus coucang)
  • Reptil : buaya muara (Crocodylus porosus), kura- kura, bunglon, kadal
  • Burung : jalak bali (Leucopsar rothschildi), burung kutilang, burung rangkong (Rhinoplax vigil), burung murai (Myophoneus sp.), dan elang putih (Mycrohyerax latifrons).
  1. Zona peralihan

Daerah yang termasuk dalam zona peralihan adalah Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara dan pulau kecil di sekitarnya. Hewan- hewan pada zona ini mempunyai kesamaan karakter dengan hewan yang berasal dari Benua Asia maupun Australia.

Jenis hewan yang berada dalam zona peralihan yaitu :

  • Mamalia : beruang, anoa (Bubalus depressicornis) , babi rusa (Babyrousa babyrussa), kuda, sapi, banteng
  • Reptil : komodo (Varanus komodoensis), ular dan boa- boa
  • Amphibia : katak air, katak terbang dan katak pohon
  • Burung : nuri, merpati, dan burung maleo (Macrocephalon maleo)
  1. Zona australian

Zona australian meliputi Kepulauan Maluku dan Papua. Hewan yang berada pada zona australian mempunyai kemiripan dengan fauna dari Benua Australia. Karakteristik dari fauna di zona australian adalah :

  • Didominasi oleh hewan menyusui (mamalia) berukuran kecil
  • Terdapat mamalia berkantong
  • Tidak ada hewan primata
  • Ada beragam warna bulu burung pada zona australian

Contoh hewan yang berada pada zona australian adalah :

  • Mamalia : walabi semak (Thylogale bruijni), walabi kecil (Dorcopsulus vanheurni), kanguru pohon (Dendrolagus ursinus), kus kus (Spilocuscus maculatus), oposum, landak irian (nokdiak)
  • Burung : burung cendrawasih (Paradisaea minor), burung kasuari (Casuarius casuarius), kakatua raja (Probosciger atterimus)
  • Reptil : buaya papua (Crocodylus novaeguinae) dan biawak (Varanus salvator)

Persebaran Flora di Indonesia

Sebagian flora Indonesia juga tumbuh di negara Malaysia dan Philipina, maka flora tersebut juga dikenal dengan istilah tumbuhan Malenesia. Seperti halnya fauna, persebaran flora di Indonesia juga terbagi menjadi 3 wilayah yaitu:

  1. Flora bagian barat

Habitat dari flora bagian barat yakni hutan heterogen yang mempunyai banyak jenis pohon. Hutan heterogen merupakan hutan lebat yang bercurah hujan tinggi sehingga disebut juga dengan hutan hujan tropis (baca : Ekosistem Hutan Hujan Tropis). Flora di bagian barat Indonesia disebut juga dengan flora Asia. Beberapa contoh flora Asia adalah pohon salak ( Salacca edulis ), pohon durian ( Durio zibethinus ), sukun (Artocarpus spp.) , bunga bangkai (Amorphophallus titanum), meranti (Shorea sp), rotan (Calamus caesius), keruing rawa (Dipterocarpus spp.),  sawo kecik (Manilkara kauki), kamper, eboni dan damar. (baca : Manfaat Hutan)

  1. Flora bagian tengah

Tempat tumbuh flora bagian tengah adalah sejenis hutan musim atau hutan homogen. Ciri ciri hutan musim adalah banyak daun pepohonan yang gugur pada musim kemarau. Flora di bagian tengah Indonesia sering disebut flora peralihan . Contohnya yaitu pohon cemara dan pohon jati (Tectona grandis).

  1. Flora bagian timur

Hutan yang menjadi habitat dari flora bagian timur adalah hutan homogen dengan jenis bioma stepa dan hutan sabana yang memiliki curah hujan rendah dan cenderung beriklim kering. Flora di bagian timur Indonesia disebut juga flora Australia. Contoh dari flora tersebut adalah matoa (Pometia pinnata), ratu sulur permata hijau (Strongylodon macrobotrys), sagu dan kayu putih (Eucalyptus alba). (baca : Keanekaragaman Flora di Indonesia)

Upaya Pelestarian

Pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia dapat dilakukan dengan dua cara yakni in situ dan ex situ.

  1. Pelestarian In Situ

In situ merupakan salah satu pelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan di dalam habitat aslinya. Implementasi riil dari pelestarian jenis ini adalah di tetapkannya suatu kawasan luas berisi flora dan fauna yang disebut dengan Taman Nasional. Ada beberapa taman nasional di Indonesia, misalnya Taman Nasional Ujung Kulon dan Taman Nasional Gunung Panrango di Jawa Barat, Taman Nasional Gunung Leuser di Sumatera, Taman Nasional Komododi di Nusa Tenggara dan Taman Nasional Baluran dan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur.

  1. Pelestarian Ex Situ

Es xitu adalah jenis pelestarian yang dilakukan di luar habitat aslinya. Contoh pelestarian ex situ adalah dengan cara membuat kebun botani seperti Kebun Raya Bogor, kebun koleksi dan kebun plasma nuftah.