Categories
Hutan

12 Ciri-ciri Hutan Musim – Jenis dan Manfaatnya

Hutan merupakan suatu wilayah yang cukup luas  yang didominasi oleh kumpulan pohon – pohon yang tumbuh rapat sehingga menutupi wilayah tersebut dan membentuk iklim mikro dengan kondisi ekologi yang khas yang berbeda dengan wilayah luar. Terdapat berbagai macam jenis – jenis hutan yang tumbuh diatas lapisan permukaan bumi yang dibagi berdasarkan macam – macam hal, misalnya seperti ada yang dibagi berdasarkan iklim seperti jenis hutan hujan tropis (baca juga: ciri – ciri hutan hujan tropis, bioma hutan hujan tropis, keunikan hutan hujan tropis dan hutan hujan tropis terbesar di dunia) dan hutan musim, berdasarkan bentang alam seperti  hutan pegunungan, hutan dataran rendah, hutan mangrove (baca juga: ciri – ciri hutan mangrove, fungsi hutan bakau, dan keunggulan hutan mangrove), atau hutan sabana (baca juga: ciri – ciri hutan sabana dan bioma sabana), berdasarkan tipe pohon seperti hutan homogen dan hutan heterogen, berdasarkan asalnya seperti hutan alam dan hutan buatan, serta berdasarkan pembentukannya seperti hutan primer dan hutan sekunder.

Dan dalam artikel ini yang akan kita bahas adalah hutan musim. Hutan musim atau bisa juga disebut dengan monosoon forest merupakan jenis hutan yang sifatnya dipengaruhi oleh perubahan musim yang umumnya terletak pada wilayah dengan iklim tropis hingga subtropis.

Ciri – Ciri Hutan Musim

Ciri-ciri hutan musim yang khas pada wilayah hutan musim antara lain:

  1. Hutan musim memiliki iklim yang hangat sepanjang tahun seperti iklim di Indonesia, tetapi lebih banyak mengalami musim kemarau yang durasinya cukup panjang hingga beberapa bulan,
  2. Hutan musim memiliki curah hujan yang cukup rendah,
  3. Hutan musim umumnya memiliki jenis tumbuhan berupa tumbuhan tropofit yang merupakan jenis tumbuhan yang dapat bertahan dan beradaptasi dengan musim kemarau panjang dan kekeringan dan juga musim hujan,
  4. Tumbuhan pada hutan musim di musim penghujan akan menumbuhkan daunnya dengan sangat lebat, tetapi daun tersebut akan digugurkan hampir seluruhnya pada musim kemarau atau musim kering,
  5. Ekosistem pada hutan musim biasanya hanya memiliki satu lapisan stratum atau satu lapisan tajuk yang tajuk-tajuk tersebut tidak saling tumpang tindih. Oleh karena itu sinar matahari masih dapat masuk kedalam hutan sehingga memungkinkan untuk berbagai jenis semak dan herba untuk tumbuh dan berkembang diatas jenis – jenis tanah yang menjadi lantai hutan. Hal ini menyebabkan kesulitan untuk orang masuk kedalam hutan,
  6. Hutan musim disebut juga dengan hutan luruh daun karena pohon – pohonnya banyak yang menggugurkan daun – daunnya ketika musim kemarau datang yang berfungsi untuk mengurangi proses transpirasi atau penguapan air melalui daun yang berlebih,
  7. Lamanya proses pengguguran daun pada pohon – pohon yang tumbuh di dalam hutan musim tergantung dari persediaan air yang ada didalam tanah,
  8. Di akhir musim kemarau, biasanya pohon – pohon pada hutan musim ini akan menumbuhkan bunga. Bunga yang dihasilkan umumnya berukuran besar dan berwarna terang,
  9. Hutan musim memiliki nama – nama hutan yang diambil berdasarkan jenis pohon yang tumbuh mendominasi didalamnya. Misalnya jika yang tumbuh mendominasi dalam hutan musim adalah pohon jati, maka hutan musim tersebut bernama hutan jati, atau jika yang mendominasi adalah pohon pinus, maka hutan musim tersebut disebut dengan hutan pinus,
  10. Jenis pohon yang tumbuh pada hutan musim antara lain adalah dari spesies Eucalyptus alba, Tectona grandis, Acacia leucophloea, Albizzia chinensis, Timonius cerysus, Schleieera oleosa, Dalbergia latifolia, dan Santalum album,
  11. Jenis fauna yang hidup pada wilayah hutan musim adalah seperti Monyet dengan jenis spesies Macaca fascicularis dan Harimau,
  12. Hutan musim terletak pada wilayah yang memiliki iklim musim, misalnya banyak terdapat di pedalaman wilayah Asia seperti Indonesia, Myanmar, India, dan Afrika Tengah dan Afrika Timur serta Australia Utara. Dan untuk di wilayah Indonesia, hutan musim terletak di wilayah Pulau Jawa, umumnya di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, di Kepulauan Nusa Tenggara, Pulau Irian, dan Pulau Maluku.

Jenis-jenis Hutan Musim

1. Berdasarkan curah hujan yang terjadi, hutan musim dibagi menjadi dua, yaitu:

  • Hutan gugur daun lembab (Tropical Moist Deciduous Forest)

Hutan gugur dan dan lembab merupakan hutan musim yang terbentuk pada daerah yang memiliki curah hujan antara 1500-4000 mm per tahun. Hutan gugur daun lembab ini memiliki musim kemarau atau musim kering selama 4-  6 bulan dalam satu tahun.

  • Hutan Gugur Daun Kering (Tropical Dry Deciduous Forest)

Hutan gugur daun kering merupakan hutan musim yang terbentuk pada daerah yang memiliki curah hujan kurang dari 1500 mm per tahun. Hutan Gugur Daun Kering ini memiliki musim kemarau atau musim kering dengan durasi lebih dari 6 bulan dalam satu tahun.

2. Berdasarkan ketinggian letak hutan musim dari bawah permukaan laut, hutan musim terbagi menjadi dua, yaitu:

  • Hutan musim bawah

Hutan musim bawah merupakan hutan musim yang terletak di lapisan atmosfer dengan ketinggian tempat mulai dari 0 meter hingga 1.000 meter dari atas permukaan laut. Jenis flora yang tumbuh khas pada daerah hutan musim bawah antara lain dari spesies Tectona grandis, Acacia leucophloea, Aetinophora fragrans, Albizzia chinensis, Azadirachta indica, Caesalpinia digyna, Eucalyptus alba, Santalum album, Melaleuca leucadendron, Eucalyptus spp., Corypha utan, Timonius cerycus, dan Banksia dentata.

  • Hutan Musim Tengah dan Atas

Hutan Musim Tengah dan Atas ini merupakan hutan musim yang terletak pada wilayah dengan ketinggian tempat mulai dari 1.000 meter hingga 4.100 meter dari atas permukaan laut. Jenis flora yang tumbuh khas pada daerah hutan musim tengah dan atas ini antara lain berasal dari spesies Casuarina junghuhnianase, Eucalyptus spp, dan Pinus merkusii.

Manfaat Hutan Musim

Seperti pada jenis hutan lainnya, hutan musim juga memiliki banyak manfaat bagi ruang publik untuk kehidupan yang sangat penting bagi fungsi lingkungan hidup bagi manusia, seperti

Karena cukup banyaknya manfaat yang dihasilkan oleh hutan musim ini, maka kita sebagai makhluk hidup yang baik, kita harus melakukan cara menjaga kelestarian hutan agar dampak akibat kerusakan hutan  bagi lingkungan hidup dapat berkurang, misalnya seperti dengan cara mencegah hutan gundul, mengurangi dampak penebangan hutan secara liar, dan lain sebagainya agar keseimbangan alam tetap terjaga.