Categories
Hutan

8 Ciri-ciri Hutan Sabana dan Penjelasannya

sabaana

Ada banyak sekali hutan di dunia ini. Berbagai macam jenis hutan ini dilihat dari berbagai karakteristik. Karakteristik untuk menggolongkan jenis hutan dapat dilihat dari jenis- jenis pohon yang tumbuh di hutan tersebut, dilihat dari jenis iklimnya, ataupun dilihat dari bentukan hutan itu sendiri. Salah satu jenis hutan yang akan kita ketahui bersama adalah hutan sabana.

Sabana, barangkali kita sudah kerap kali mendengar kata- kata ini. Sabana seringkali muncul beriringan dengan stepa. Ya,memang kedua hutan ini dikatakan mirim dan hanya mempunyai perbedaan tetentu saja. Sabana sendiri mempunyai pengertian sebagai padang rumput yang sebagian besar dipenuhi oleh semak- semak atau tanaman perdu yang terkadang diselingi oleh beberapa jenis pohon (seperti palem dan akasia)yang tumbuhnya menyebar. Artikel ini akan membahas mengenai hutan sabana, yakni mengenai ciri- ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh hutan sabana tersebut. Seperti jenis hutan yang lainnya, hutan sabana ini mempunyai berbagai macam ciri khusus yang membedakannya dengan jenis hutan yang lainnya. Ada beberapa ciri ciri hutan sabana yang perlu kita ketahui bersama, antara lain:

  1. Ada di daerah yang mempunyai iklim tropis atau daerah khatulistiwa

Ciri khusus suatu hutan bisa dilihat dari keberadaa hutan tersebut. Hal ini juga berlaku pada hutan sabana ini. Hutan sabana merupakan hutan yang berada di daerah khatulistiwa atau daerah yang memiliki iklim tropis. Beberapa negara yang mempunyai iklim tropis mempunyai hutan sabana yang seperti ini, salah satunya adalah Indonesia. Salah satu alasan mengapa sabana ini berada di wilayah yang tropis dikarenakan jumlah curah hujan yang turun. Sabana ini lebih berada di daerah yang panas daripada daerah yang lembab atau tidak terlalu panas.

Baca juga: iklim di Indonesia

  1. Mempunyai curah hujan yang musiman

Salah satu faktor untuk membentuk padang atau hutan sabana adalah adanya curah hujan yang bersifat musiman. Hujan yang musiman ini menjadi faktor pokok yang menyebabkan terbentuknya padang sabana ini.

baca juga: pembagian musim di Indonesia

  1. Curah hujan sedang dan cenderung tidak teratur

Padang atau hutan sabana terbentuk karena adanya hujan yang turun secara musiman (musim hujan). Selain curah hujan yang turun secara musiman, yang mempengaruhi terbentuknya padang sabana selanjutnya adalah curah hujan yang intensitasnya sedang dan cenderung tidak teratur. Padang atau hutan sabana tidak memerlukan banyak air seperti pada jenis hutan- hutan lainnya.

  1. Mempunyai curah hujan sebanyak 100 hingga 150 mm/ tahun

Kendati padang atau hutan sabana ini tidak terlalu membutuhkan banyak curah hujan, maka dari itu curah hujan yang turun di sekitar padang atau hutan sabana pun juga tidak banyak, padang atau hutan sabana hanya mempunyai curah hujan sebanyak 100 hingga 150 mm/ tahun. Curah hujan ini bukan termasuk curah hujan yang tinggi.

  1. Mempunyai suhu yang panas sepanjang tahun

Padang atau hutan sabana merupakan hutan yang tanah dengan iklim panas. Maka dari itu salah satu ciri khas yang dimiliki oleh hutan atau padang sabana ini adalah adanya suhu panas di sepanjang tahun. Meskipun terkadang ada hujan turun secara musiman, namun rata- rata suhu yang ada di wilayah hutan sabana tersebut tergolong suhu yang panas. Maka dari itulah hutan atau padang sabana ini tumbuh di daerah beriklim tropis yang mempunyai suhu panas.

Mempunyai porositas (resapan air) dan drainase (pengairan) yang cukup baik

Salah satu ciri khas yang dimiliki oleh hutan atau padang sabana adalah mempunyai porositas atau resapan air dan juga sistem drainase atau pengairan yang cukup baik. Oleh karena itulah tanah yang ada di padang atau hutan sabana ini cenderung tidak lembab dan tidak becek seperti tanah yang berada di hutan- hutan pada umumnya.

  1. Bisa berubah menjadi semak belukar atau hutan basah

Padang atau hutan sabana ini bisa  berubah menjadi beragam bantuk, seperti semak belukar ataupun hutan basah. Perubahan ini terjadi ketika padang atau hutan sabana bertemu dengan curah hujan yang tinggi ataupun yang rendah sekali. Hutan sabana akan berubah menjadi semak belukar apabila terbentuknya mengarah pada daerah yang memiliki intensitas hujan yang semakin rendah daripada biasanya.

Sebaliknya, apabila terbentuknya sabana ini mengarah ke daerah yang intensitas hujannya semakin tinggi dan tinggi, maka hutan atau padang sabana ini bisa berupah menjadi hutan basah. Maka dari itulah curah hujan yang seimbang akan sangat dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan hidup hutan sabana ini.

  1. Mempunyai hewan yang hidup berupa herbivora maupun karnivora

Salah satu ciri khas yang dimiliki oleh hutan atau padang sabana adalah memiliki hewan yang berupa karnivora maupun herbivora. Seperti jenis hutan yang lainnya, hutan sabana pun juga merupakan tempat tinggal bagi beberapa hewan. Beberapa hewan yang tinggal di hutan sabana antara lain singa, macan tutul, zebra, gajah, jerapah, dan lain sebagainya.

Baca juga: jenis flora menurut ketinggian

Itulah beberapa ciri ciri hutan sabana. Sama seperti hutan yang lainnya hutan sabana ini juga mempunyai banyak fungsi yang sangat berguna bagi ekosistem atau keseimbangan alam.

Baca juga: hutan hujan tropisbioma di seluruh dunia

8 Ciri-ciri Hutan Sabana dan Penjelasannya