Hutan hujan tropis merupakan hutan yang didominasi oleh kumpulan pohon – pohon tinggi yang tumbuh sangat rapat dan mempunyai daun lebar yang selalu hijau. Hutan hujan tropis ini terletak pada daerah yang mempunyai suhu dan mempunyai tingkat curah hujan yang tinggi yaitu sekitar 1800 mm sampai 2000 mm per tahun. Ciri ciri hutan hujan tropis yang paling khas adalah adanya tingkat keanekaragaman spesies yang tinggi yang tumbuh dan berkembang di dalamnya.
Letak Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis terletak pada daerah sekitar khatulistiwa, yaitu pada daerah Asia Selatan dan Asia Tenggara, Australia bagian Utara, sebagian besar wilayah Afrika, Kepulauan Pasifik, Amerika Tengah dan sebagian besar wilayah Amerika Selatan.
Struktur Hutan Hujan Tropis
Berdasarkan struktur hutan yang dimilikinya, hutan hujan tropis memiliki empat lapisan yang masing – masing lapisan merupakan habitat dari flora dan fauna dan termasuk di dalamnya adalah flora dan fauna yang dilindungi. Lapisan – lapisan tersebut adalah :
- Lapisan Tajuk Kanopi (emergent) yaitu lapisan yang berada pada ketinggian lebih dari 30 m dari permukaan tanah. Lapisan ini dapat berdiri sendiri-sendiri atau berkelompok tetapi tidak banyak. Lapisan tajuk kanopi mempunyai ciri pohon yang rapat oleh cabang dan daun sehingga sinar matahari tidak dapat masuk kedalam hutan. Selain ciri tersebut, ciri lain dari lapisan ini adalah adanya tumbuh – tumbuhan yang merambat, menggantung, dan menempel pada dahan-dahan pohon, seperti rotan, anggrek, dan jenis paku-pakuan. Sedangkan fauna yang terdapat pada daerah ini adalah burung elang, kupu – kupu, kelelawar dan monyet.
- Lapisan Kanopi atas (upper canopy) yaitu lapisan yang berada ketinggian antara 24–36 m dari permukaan tanah. Pada lapisan ini cahaya matahari dapat masuk dengan mudah, tetapi hanya pada bagian atas saja. Fauna yang terdapat pada daerah ini adalah berbagai jenis burung, serangga, kelelawar dan primata. Lapisan ini merupakan sumber makanan bagi beberapa hewan, hal ini menyebabkan beberapa hewan tersebut tidak pernah turun ke lantai hutan. Berdasarkan penelitian, lapisan Kanopi Atas ini merupakan habitat dari 50% dari semua spesies flora yang ada.
- Lapisan Bawah kanopi (understory) yaitu merupakan lapisan yang terletak antara kanopi dan lantai hutan (forest floor) dan terdiri dari pohon-pohon muda atau pohon-pohon yang tertekan pertumbuhannya. Lapisan bawah kanopi ini merupakan habitat dari sebagian besar serangga, burung, ular, kadal, dan predator seperti jaguar, boa dan macan tutul.
- Lapisan Lantai hutan (forest floor) yaitu merupakan lapisan yang terhalang cahaya matahari. Jadi didalamnya cukup gelap. Jenis flora yang dapat hidup hanya flora yang dapat tumbuh hanya sedikit atau tanpa cahaya matahari sama sekali dan juga terdapat flora dengan jenis yang dapat tumbuh keatas hingga mencapai lapisan tajuk kanopi dengan cara melilit dan mengait cabang. Jenis – jenis flora yang tumbuh pada lingkungan di lapisan ini adalah seperti jamur dan kapang. Sedangkan jenis fauna yang hidup pada daerah ini merupakan jenis organisme pengurai seperti rayap dan cacing tanah.
Jenis Hutan Hujan Tropis
Jenis Hutan hujan Tropis dibagi menjadi berbagai jenis berdasarkan berbagai aspek, misalnya berdasarkan ketinggian tempat, berdasarkan iklim di Indonesia, berdasarkan Physiognomi, berdasarkan sosiologi vegetasi dan juga berdasarkan lingkungan azonal.
1. Berdasarkan Ketinggian tempat
Berdasarkan ketinggian tempat terdapatnya hutan dari permukaan laut, hutan hujan tropis dapat dibedakan menjadi 3 zona, yaitu :
Hutan Hujan Tropis Zona 1
Zona 1 ini terletak pada ketinggian 0 – 1000 m dari permukaan laut. Zona 1 ini disebut juga dengan hutan hujan bawah. Penyebaran hutan hujan bawah di Indonesia ini meliputi wilayah Indonesia Bagian Barat hingga Indonesia Bagian Tengah yaitu di daerah sekitar Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, dan juga Indonesia Bagian Timur seperti pada daerah Nusa Tenggara, Irian, Sulawesi dan Maluku.
Pada wilayah Zona 1 ini banyak tumbuh jenis flora menurut ketinggian dan iklim yaitu seperti jenis anggota famili Dipterocarpaceae terutama anggota genus Dipterocarpus, Shorea, Vatiea, Cotylelobium, Dryobalanops, dan Hopea. Selain spesies pohon anggota famili Dipterocarpaceae tersebut, ada juga spesies pohon lain dari anggota famili Myrtaceae, Myristicaceae, Lauraceae, dan Ebenaceae, serta pohon-pohon anggota genus Agathis, Kompasia, dan Dyera
Pada ekosistem zona 1 yang ada pada wilayah Jawa dan Nusa Tenggara, tumbuh jenis spesies pohon anggota genus Altingia, Bischofia, Castanopsis, Ficus, dan Gossampinus, serta spesies-spesies pohon dari famili Leguminosae. Sedangkan pada ekosistem zona 1 di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Irian,didominasi oleh spesies pohon Palaquium spp., Koordersiodendron pinnatum, Intsia spp., Diospyros spp., Canarium spp., dan Pometia pinnata. Selain berbagai jenis pohon yang mendominasi, ada juga spesies – spesies tumbuhan merambat yang juga banyak dijumpai seperti anggota famili Apocynaceae, Araceae, dan berbagai spesies rotan.
Hutan Hujan Tropis Zona 2
Zona 2 ini terletak pada ketinggian 1000 – 3300 meter dari permukaan laut. Zona 2 ini disebut juga dengan hutan hujan tengah. Zona 2 ini menyebar pada daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, sebagian Indonesia Timur, Aceh dan Sumatera Utara. Jenis flora yang mendominasi adalah dari genus Quercus, Castanopsis, Nothofagus, dan anggota famili Magnoliaceae.
Jenis ekosistem pada wilayah ini mempunyai ciri khasnya pada masing – masing wilayah. Misalnya seperti di Aceh dan Sumatera Utara yang mempunyai tumbuhan khas berjenis pohon Pinus merkusii, di Jawa Tengah mempunyai tumbuhan khas berjenis Albizzia montana dan Anaphalis javanica, lalu tumbuhan khas di Jawa Timur adalah spesies pohon Cassuarina spp., di Sulawesi yang khas adalah genus Agathis dan Podocarpus serta pada wilayah Indonesia Timur, terdapat genus Trema, Vaccinium dan Podocarpus imbricatus.
Hutan Hujan Tropis Zona 3
Zona 2 ini terletak pada ketinggian 3300 – 4100 meter dari permukaan laut. Zona 3 ini disebut juga dengan hutan hujan atas. Wilayah zona 3 ini hanya terdapat pada daerah Irian Jaya dan sebagian Indonesia Barat. Jenis flora yang ada umumnya berupa kelompok hutan yang terpisah – pisah oleh padang rumput dan belukar. Pada ekosistem di wilayah Irian Jaya ini banyak mengandung spesies pohon Conifer yaitu pohon yang daunnya menyerupai jarum, genus Dacrydium, Libecedrus, Phyllocladus dan Podocarpus, spesies pohon Eugenia spp, dan Calophyllum. Sedangkan pada daerah Indoensia Barat, terdapat Leptospermum, Tristania, Phyllocladus.
2. Berdasarkan Iklim Indonesia
Berdasarkan iklim yang terdapat di Indonesia, Hutan Hujan tropis terbagi menjadi 4 yaitu:
- Hutan Tropis Basah – Hutan ini memiliki tingkat dan manfaat curah hujan yang tinggi. Wilayah hutan ini terdapat pada daerah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara dan Papua. Jenis tanaman yang tumbuh adalah seperti pohon Meranti, pohon keruing, pohon kapur, pohon kayu besi dan pohon kayu hitam.
- Hutan Muson Basah – Jenis hutan muson basah memiliki curah hujan sekitar 1250 mm – 2000 mm per tahun. Wilayah penyebarannya ada pada daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hutan ini memiliki musim kemarau antara 4 – 6 bulan. Jenis pohon yang tumbuh adalah seperti pohon kayu jati, pohon mahoni, pohon sonokeling, pohon pilang dan kelampis.
- Hutan Muson Kering – Hutan Muson Kering memiliki curah hujan kurang dari 1250 mm per tahun dan memiliki musim kemarau antara 6 – 8 bulan. Wilayah hutan muson kering ini terdapat pada daerah Jawa Timur bagian ujung, Bali, Lombok dan Sumbawa. Jenis pohon yang tumbuh pada wilayah ini umumnya adalah kayu jati dan Eukaliptus.
- Hutan Sabana – Jenis Hutan Sabana memiliki curah hujan kurang dari 1000 mm per tahun dan musim kemarau antara 4 sampai 6 bulan. Wilayah ini terdapat pada daerah Flores, Sumba, dan Timor. Didalamnya merupakan wilayah bioma sabana. Jenis vegetasi yang tumbuh adalah kelompok semak belukar yang diselingi oleh padang rumput dengan jenis tanaman berduri.
3. Berdasarkan Physiognomi
Physiognomi adalah sistem klasifikasi yang digunakan dengan cara melihat ciri – ciri luar vegetasi yang mudah dikenali dan dibedakan. Misalnya seperti semak, rumput, pohon dan sebagainya. Ciri yang digunakan adalah ketinggian vegetasi yang berkaitan dengan strata yag nampak oleh mata, struktur yang berdasarkan pada susunan stratum A,B,C,D,E dan penutupan tajuk, Life-Form atau bisa disebut juga dengan bentuk pertumbuhan dari spesies yang tumbuh menyususun suatu komunitas didalamnya. Di Indonesia, terdapat dua jenis hutan berdasarkan physiognomi, yaitu :
- Hutan Hujan Tropis yaitu hutan yang selalu hijau, yang terdapat pada daerah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Kalimantan, Maluku Utara, dan Papua,
- Hutan Musim yaitu hutan yang menggugurkan daun dan terdapat pada daerah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku Selatan.
4. Berdasarkan Sosiologi Vegetasi
Sosiologi vegetasi merupakan pengelompokkan jenis-jenis hutan hujan tropis berdasarkan jenis yang dominan pada hutan. Misalnya Hutan Dipterocarpaceae di Asia Tenggara yang berarti yang dominan adalah tumbuhan dengan jenis Dipterocarpaceae, lalu Hutan Shorea albida di Serawak, Hutan Elbony di Sulawesi, dan Hutan Mahoni di Jawa.
5. Berdasarkan Kondisi Khusus (Azonal)
Pembagian jenis hutan hujan tropis berdasarkan kondisi khusus (azonal) ini adalah pembagian berdasarkan pengaruh kondisi tanah atau sifat fisik tanah dan air serta kondisi tempat tumbuh yang miskin hara. Berdasarkan kondisi tersebut, hutan hujan tropis ini terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :
- Hutan Mangrove, merupakan hutan yang berada di tepi pantai. Salah satu Ciri – ciri hutan mangrove ini adalah adanya dominasi pohon – pohon tropika atau belukar dari genus Rhizopora, Languncularia,, Avicennia, dan lain sebagainya.
- Hutan Gambut, yaitu hutan yang tumbuh pada tanah organosol. Ciri hutan rawa gambut yang paling khas adalah hutan ini mempunyai lapisan gambut dengan ketebalan 50 cm atau lebih. Hutan ini terdapat pada iklim A atau B berdasarkan klasifikasi tipe iklim menurut Schmidt dan Ferguson.
- Hutan Rawa, merupakan hutan yang berada pada daerah yang tergenang air tawar dan tidak dipengaruhi oleh iklim. Letaknya berada di belakang hutan payau dengan jenis – jenis tanah aluvial. Hutan rawa ini selalu hijau dengan pohon yang mencapai ketinggian 40 m serta terdiri atas banyak tajuk.