Terumbu merupakan batuan sedimen kapur yang berada di zona laut, yang terbuat dari karang hidup dan karang mati yang menempel. Sedangkan karang adalah sejenis koral yang merupakan sekelompok hewan dari Ordo Scleractinia yang menghasilkan kalsium karbonat sebagai pembentuk utama terumbu.
Jadi, terumbu karang adalah sedimen kapur yang terbentuk dari kalsium karbonat yang dihasilkan oleh biota laut penghasil kalsium karbonat yang kemudian tersedimentasikan. Sedimentasi yang terjadi pada terumbu dapat berasal dari karang maupun dari alga.
Ekosistem terumbu karang adalah ekosistem yang berada di dasar laut tropis yang terbentuk dari biota laut penghasil kalsium karbonat, misalnya seperti karang batu dan alga berkapur, dan juga biota lainnya yang hidup di dasar laut, misalnya seperti jenis – jenis molusca, crustacea, echinodermata, porifera, serta biota lain yang hidup bebas di perairan, termasuk kedalamnya adalah jenis – jenis plankton dan nekton.
Letak dan Keterdapatan
Ekosistem terumbu karang umumnya terdapat di laut dangkal yang hangat dan bersih sehingga ekosistem ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Ekosistem terumbu karang ini juga umumnya tumbuh pada daerah dekat pantai yang memiliki iklim tropis seperti iklim di Indonesia dengan suhu sekitar 210 sampai 300 C. Misalnya seperti pada daerah pantai timur Afrika, pantai selatan India, Laut Merah, lepas pantai timur laut dan baratl laut Australia hingga ke Polynesia, pantai Florida, Karibia dan Brasil. Terumbu karang terbesar di dunia adalah Great Barier Reef yang terdapat di lepas pantai timur laut Australia dengan panjang sekitar 2000 km.
Jenis-jenis Terumbu Karang
Berdasarkan jenisnya, terumbu karang terbagi menjadi dua, yaitu :
- Terumbu karang keras
Terumbu karang keras disebut juga dengan hard coral. Terumbu karang ini terbentuk dari karang batu kapur yang keras. Walaupun terlihat sangat kuat dan kokoh, karang sebenarnya sangat rapuh, mudah hancur dan sangat rentan terhadap perubahan lingkungan. Contoh terumbu karang keras adalah brain coral dan elkhorn coral.
- Terumbu karang lunak
Terumbu karang lunak ini tidak membentuk karang. Contoh terumbu karang lunak adalah seperti sea fingers dan sea whips. Terumbu karang lunak terdiri dari 3 tipe. Yang pertama adalah fringing reef yaitu tipe terumbu yang tumbuh di sepanjang pantai, yaitu di continental shelf. Tipe kedua adalah coral atoll, yaitu tipe terumbu karang lunak yang bentuknya menyerupai cincin yang tumbuh di sekitar pulau vulkanik. Dan yang terakhir, terumbu karang lunak tipe ketiga yaitu barrier reef yaitu tipe terumbu karang yang tumbuh sejajar pantai tetapi agak lebih jauh keluar yang biasanya dipisahkan oleh laguna.
Ekosistem terumbu karang memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan di dasar laut dan juga kehidupan manusia. Fungsi ekosistem terumbu karang tersebut antara lain :
- Sebagai sumber makanan
Didalam terumbu karang hidup berbagai jenis biota kecil dan plankton yang merupakan makanan dari ikan – ikan yang ukurannya lebih besar besar yang hidup di sekitar terumbu dan juga burung – burung laut yang sumber makanannya berada di sekitar ekosistem terumbu karang.
2. Sebagai pelindung
Terumbu karang memberikan perlindungan bagi hewan-hewan yang tinggal didalamnya seperti sponge, ikan – ikan kecil, ubur-ubur, bintang laut, udang, kuda laut, dan lain – lain. Selain itu, terumbu karang juga dapat melindungi manfaat pantai dari abrasi dan erosi akibat gelombang laut.
3. Sebagai habitat asli biota laut
Terumbu karang merupakan habitat dan tempat tinggal yang baik bagi 25% dari biota yang ada di laut. Karena didalamnya terdapat sumber makanan dan memberikan perlindungan bagi biota yang hidup didalamnya.
4. Sebagai penghalang gelombang besar
Terumbu karang dapat menjadi penghalang gelombang besar yang datang ke daerah pantai. Dengan adanya terumbu karang, gelombang besar menjadi lebih kecil atau terhalang seluruhnya sehingga, masyarakat dapat bermukim di daerah sekitar pantai.
5. Sebagai objek wisata
Keindahan yang ada pada ekosistem terumbu karang ini ditambah dengan biota – biota cantik yang ada disekitarnya dapat dijadikan objek wisata bahari yang saat ini cukup dikagumi oleh wisatawan lokal ataupun mancanegara. Dan hal ini tentu saja akan meningkatkan nilai ekonomi daerah.
6. Sebagai sumber obat-obatan
Di dalam terumbu karang banyak terdapat bahan-bahan kimia yang dapat dijadikan obat bagi manusia.
7. Sebagai bahan baku industri dan perhiasan
Pada karang yang cukup keras seperti karang batu, dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri dan juga dapat dijadikan perhiasan ataupun asesoris yang bernilai tinggi.
Kerusakan Terumbu Karang dan Faktornya
Dalam beberapa tahun terakhir ini banyak terumbu karang yang mengalami kerusakan. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga pada 93 negara lain. Sampai saat ini sudah ada sekitar 35 juta hektar terumbu karang yang mengalami kerusakan. Kerusakan ini umumnya terjadi karena temperatur air laut yang meningkat, sinar ultraviolet yang menyinari terumbu karang secara berlebihan dan perubahan fungsi lingkungan hidup bagi manusia lainnya sehingga menyebabkan hilangnya sel alga simbiotiknya, yaitu zooxanthellae yang merupakan pewarna jaringan dan penyedia nutrient-nutrien dasar pada terumbu karang. Jika zooxanthellae tidak ada, maka terumbu karang akan mati.
Faktor- faktor yang Merusak Terumbu Karang
Faktor – faktor yang dapat merusak terumbu karang antara lain:
- Pengendapan kapur, yang disebabkan oleh erosi tanah dari penebangan pohon yang terbawa kelaut dan menutupi karang sehingga karang tidak dapat tumbuh karena sinar matahari tertutup oleh sedimen.
- Aliran air tawar. Aliran ini biasanya berasal dari pipa pembuangan, pipa air hujan ataupun limbah pabrik yang dibuang kelaut. Aliran ini akan dapat membunuh karang jika terjadi terus menerus.
- Berbagai jenis limbah dan sampah, seperti limbah pertanian, perkotaan, pabrik, pertambangan dan perminyakan dapat mencemari ekosistem terumbu karang yang lama kelamaan akan membuat terumbu karang rusak lalu mati.
- Bahaya pemanasan global yang disebabkan karena tingginya kadar CO2 yang dilepas ke lapisan atmosfer adalah menyebabkan suhu air laut meningkat dan karang menjadi memutih lalu zooxanthellae menghilang dari jaringan kulit karang karena tidak cocok dengan lingkungan dengan suhu yang tinggi. Menghilangnya zooxanthellae menyebabkan pertumbuhan terumbu karang terhambat dan lama kelamaan menjadi mati.
- Uji coba bahan peledak dan nuklir di laut yang menyebabkan radiasi sebagai akibat dari kebocoran dan pembuangan reaktor nuklir. Kebocoran atau buangan reaktor nuklir ini dapat bertahan hingga ribuan tahun yang berpotensi meningkatkan jumlah kerusakan dan perubahan genetik biota laut.
- Cara menangkap ikan yang salah, seperti menggunakan muro-ami, racun dan bahan peledak, dapat menyebabkan kerusakan pada terumbu karang.
- Penambangan dan pengambilan karang secara berlebihan dapat berpotensi menghancurkan ribuan meter persegi terumbu dan mengubah terumbu menjadi gurun pasir bawah air.
- Serangan bintang laut berduri. Bintang laut jenis ini merupakan biota pemakan karang yang permukaan tubuhnya dipenuhi oleh duri.
- Bencana alam. Bencana alam yang terjadi seperti badai, tsunami dan gempa yang ada di laut dapat merusak terumbu karang.
Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Ekosistem Terumbu Karang
- Suhu. Terumbu karang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada perairan yang memiliki suhu rata-rata 230 sampai 25° C.
- Salinitas. Presentase salinitas air yang baik untuk kehidupan terumbu karang adalah 30% sampai 35%.
- Cahaya dan Kedalaman. Cahaya dan Kedalaman berperan penting untuk kelangsungan proses fotosintesis zooxantellae yang terdapat di jaringan karang yang merupakan pembentuk utama dari terumbu karang itu sendiri. Umumnya terumbu karang berkembang pada kedalaman 25 meter dengan intensitas cahaya 15% sampai 20% dari intensitas di permukaan.
- Kecerahan. Kecerahan perairan berhubungan dengan tingkat penetrasi yang memicu produktivitas ekosistem.
- Gelombang. Gelombang atau manfaat pasang surut air laut dapat memberikan pasokan air segar, oksigen, plankton, dan membantu menghalangi terjadinya pengendapan pada koloni atau polip karang. Tetapi jika gelombang terlalu besar maka akan merusak struktur terumbu karang.
- Arus. Arus berdampak baik pada ekosistem terumbu karena arus membawa nutrien dan bahan-bahan organik yang diperlukan oleh karang dan zooxanthellae. Tetapi arus juga berdampak buruk karena arus dapat menyebabkan sedimentasi di perairan terumbu karang dan menutupi permukaan karang sehingga berakibat pada kematian karang.
- Sedimen. Sedimen merupakan faktor pembatas yang potensial terhadap persebaran ekosistem terumbu karang.
Upaya Pelestarian Terumbu Karang
Upaya – upaya yang dapat dilakukan dalam pelestarian terumbu karang antara lain adalah :
- Mengembangkan kawasan konservasi laut, seperti penetapan kawasan suaka alam laut dan Suaka Margasatwa Laut serta penetapan kawasan pelestarian alam seperti Taman Nasional Laut dan Taman Wisata Alam Laut
- Mengupayakan pengelolaan kawasan konservasi ekosistem terumbu karang agar dapat diupayakan pemanfaatannya secara optimal, dan berdaya guna bagi masyarakat
- menanamkan pendidikan kepada masyarakat luas khususnya bagi yang tinggal di sepanjang garis pantai tentang manfaat dan dampak akibat kerusakan terumbu karang
- Mengupayakan peraturan perundang-undangan bagi perlindungan terumbu karang, sehingga tidak terjadi kekosongan hukum dalam rangka penegakkan hukum bagi pelestarian dan perlindungan terumbu karang