Bumi merupakan satu- satunya planet di tata surya yang dapat dihuni oleh manusia. Bumi ini merupakan planet yang cocok ditempati oleh makhluk hidup karena di dalamnya banyak sekali terdapat berbagai macam zat maupun unsur- unsur yang dibutuhkan oleh manusia dan juga makhluk hidup lainnya. Bumi tidak hanya cocok karena udaranya saja, namun juga karena di bumi ini banyak terdapat air dan juga banyak terdapat senyawa- senyawa tanah yang dibutuhkan oleh manusia. Berbagai unsur tanah ini maksudnya adalah berbagai zat- zat atau elemen- elem yang keberadaannya selalu menyertai tanah, seperti pasir, humus, dan juga batu. semuanya ini mempunyai manfaat yang dapat menunjang kehidupan manusia selama dia ada di bumi sehingga tak heran jika menjadi ruang publik untuk kehidupan manusia.
Berbicara mengenai tanah beserta ragam seseuatu yang mengikutinya, maka tidak akan lepas dari yang namanya batu. ya, batu adalah benta padat dan keras yang seringkali kita temukan di sekitar rumah atau dimanapun kita berada. Batu ini ukurannnya bermacam- macam, ada yang besar ada pula yang kecil. Batu ini bentuknya juga tidak selalu sama. Ada batu yang bentuknya bulat, namun ada juga yang bentuknya tidak beraturan. Ada batu yang halus, namun ada pula batu yang kasar dan cenderung bertekstur. Kemudian ada batu yang berat dan ada batu yang ringan. Ada pula batu yang berwarna hitam dan ada pula batu yang berwarna putuh ataupun kekuning- kuningan atau bahkan yang berwarna biru atau merah. Batu ini meskipun namanya sama- sama batu, namun jenisnya bermacam- macam. Fungsi batu satu dengan yang lain pun juga berneda- beda. Oleh karena bervariasinya jenis batu ini maka batu dipecah menjadi beberapa macam atau jenis.
Berbagai jenis batuan ada di dunia ini. Batu- batu ini mempunyai banyak sekali jenis yang diklasifikasikan dari bermacam- macam kategori pula. Bahkan satu kategori atau macam batuan mempunyai jenis- jenis lagi di dalamnya. Hal ini karena banyaknya macam batuan yang ada di dunia ini dan ini merupakan kuasa Tuhan yang Maha Kuasa.
Mengenal Batuan Sedimen
Banyak sekali jenis batuan yang ada di sekitar kita. Salah satu jenis batuan yang ada di dunia ini adalah batuan sedimen. Di samping batuan sedimen ada pula jenis batuan lain yakni batuan beku dan juga batuan metamorf. Namun pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai batuan sedimen.
Batuan sedimen ini merupakan salah satu jenis batuan yang mana terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan yang berupa bahan lepas. Batuan sedimen atau sering juga disebut sebagai endapan merupakan batuan yang terbentuk dari endapan bahan- bahan yang terbawa oleh air ataupun angin. Ada lagi pengertian mengenai batuan sedimen yakni batuan yang terbentuk karena adanya proses pembatuan atau litifikasi dari hasil proses pelapukan dan juga erosi tanah yang telah terbawa arus dan kemudian diendapkan. Seorang ahli, yakni Hutton (1875) menyatakan bahwasannya batuan sedimen ini merupakan batuan yang terbentuk oleh konsolidasi sedimen, sebagai material lepas, yang terangkut ke lokasi pengendapan oleh air, angin, es dan juga longsoran gravitasi, gerakan tanah atau juga tanah longsor. Selain terbentuk dari demikian, batuan sedimen ini juga terbentuk oleh penguapan larutan kalsium karbonat, silika, garam, dan juga material- material lainnya. Demikianlah yang disebut dengan batuan sedimen.
Tahukah Anda bahwasannya batuan sedimen ini ternyata jumlahnya sangat banyak dan banyak tersebar di permukaan bumi di dunia ini? Bahkan menurut Tucker (1991), bahwa 70% batuan yang terdapat di seluruh permukaan bumi ini adalah jenis dari batuan sedimen. Namun batuan itu hanya sebesat 2% dari volume seluruh kerak bumi. Hal ini menandakan bahwa batuan sedimen yang tersebar dengan sangat luas di permukaan bumi, namun ketebalannya hanya relatif tipis. Kerak bumi memang tersusun atas berbagai macam material, tidak hanya batuan saja namun juga lapisan- lapisan tanah, pasir, dan juga yang lainnya. Dan batuan ini juga termasuk elemen yang menyusun komposisi kerak bumi . batuan- bayuan yang metususn kompisisi kerak bumi ini terbagi ke dalam berbagai macam jenis dan salah satunya adalah batuan sedimen ini.
Proses Pembentukan Batuan Sedimen
Batuan sedimen ini mengalami proses pemadatan dan juga pengompakan dari bahan lepas (endapan) hingga menjadi batuan sedimen yang utuh. Proses ini dinamakan sebagai diagenesa. Proses diagenesa sendiri dapat terjadi pada suhu dan tekanan atmosferik sampai dengan suhu 300 derajat celcius dan juga tekanan 1 – 2 kilobar yang berlangsung mulai dari sedimen mengalami penguburan hingga terangkat dan juga tersingkap kembali di atas permukaan lapisan atmosfer bumi. Berdasarkah hal ini maka ada 3 macam diagnesa, yakni:
- Diagnesa eogenik, yakni diagnesa awal yang terjadi pada sedimen di bawah permukaan air.
- Diagnesa mesogenik, yakni diagnesa yang terjadi pada waktu sedimen mengalami penguburan yang semakin dalam.
- Diagnesa telogenik, yakni diagnesa yang terjadi pada saat batuan sedimen tersingkap kembali ke permukaan bumi yang disebabkan karena pengangkatan dan juga erosi.
Itulah berbagai macam diagnesa yang terjadi pada batuan sedimen. Oleh karena diagnesa ini ada bermacam macamnya, maka derajat kekompakan batuan sedimen ini juga ada berbagai macam atau bervariasi. Berbagai macam kekompakan dari batuan sedimen ini antara lain:
- Bahan lepas atau loose materials, yakni yang masih berupa endapan ataupun sedimen.
- Padu atau indurated. Pada tingkatan ini konsolidasi material terjadi pada kondisi kering. Namun hal ini akan terurai apabila dimasukkan ke dalam air.
Itulah beberapa jenis dari kekompakan yang terjadi pada batuan sedimen. Setelah kita mempelajari kekompakan dari batuan sedimen, selanjutnya kita akan mempelajari mengenai tekstur dari batuan sedimen.
Tekstur Batuan Sedimen
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwasannya batuan sedimen ini mempunyai tekstur yang bermacam- macam. Batuan sedimen ini dapat bertekstur klastika ataupun non- klastika. Namun apabila batuannya sudah sangat kompak dan apabila telah terjadi rekristalisasi atau pengkristalan kembali, maka batuan sedimen ini memiliki tekstur kristalin. Batuan sedimen yang mempunyai tekstur kristalin ini pada umumnya terjadi pada jenis batu gamping dan juga batuan sedimen yang kaya silika yang sangat kompak dan juga keras.
Itulah beberapa informasi mengenai batuan sedimen yang banyak terdapat di sekitar kita. Sebagai batuan yang banyak terdapat di sekitar kita, batuan sedimen ini banyak sekali kegunaannya, terutama untuk bahan bagunan atau untuk sebagai penghias rumah maupun gedung- gedung saat ini. Demikianlah informasi mengenai batuan sedimen yang dapat kita pelajar sehingga kita dapat membedakan jenis batuan ini dengan batuan- batuan yang lainnya.
Jenis- jenis Batuan Sedimen
Batuan sedimen terbentuk dari batuan beku atau zat padat lainnya yang kemudian mengalami erosi di tempat tertentu dan kemudian mengendap dan pada kahirnya menjadi keras. Batuan sedimen ini biasanya bentuknya berlapis- lapis secara mendatar. Tahukah Anda bahwa jenis batuan sedimen ini masih dibedakan lagi menjadi beberapa jenis? Jenis- jenis dari batuan sedimen ini diklasifikasikan menurut beberapa kategori. Banyak ahli yang mengkategorikan atau mengjklasifikasikan jenis batuan ini dengan jumlah yang berbeda- beda. Lalu, apa saja jenis- jenis dari batuan sedimen ini?
1. Menurut Pettijohn (1975), O’Dunn dan Sill (1986) – membagi batuan batuan sedimen ini berdasarkan terksturnya yang terbagi ke dalam dua kelompok besar, yakni batuan batuan sedimen klastika dan juga batuan sedimen non- klastika.
- Batuan sedimen klastika disebut juga dengan batuan sedimen detritus, mekanik, eksogen yang merupakan batuan sedimen yang terdiri atas klastika- klastika atau hancuran bebatuan yang mengendap secara alami atau mekanik oleh gaya beratnya sendiri. Batuan jenis ini terbentuk sebagai hasil pengerjaan kembali atau reworkin dari batuan yang sudah ada sebelumnya. Proses pengerjaan kembali yang terjadi sebagai pembentukan batuan ini meliputi pelapukan, erosi, transportasi, dan juga redeposisi atau pengendapan kembali. Untuk menunjang proses tersebut dapat terjadi, diperlukan beberapa media yakni air, angin, es , dan juga efek gravitasi atau beratnya sendiri. Khusus untuk media yang terakhir tersebut atau media gravitasi ini sebagai akibat dari longsoran batuan yang telah ada sebelumnya. Yang perlu kita ketahui dari kelompok batuan jenis ini adalah bahwa kelompok batuan ini bersifat fragmental atau terdiri dari butiran- butiran atau pecahan batuan sehingga bertekstur klastika. Contoh dari batuan sedimen klastika ini antara lain batu breksi, konglomerat, batu pasir, dan juga batu lempeng. Batu breksi merupakan endapan krikil yang bersudut tajam yang masih dekat dengan tempat asalnya. Batu konglomerat merupakan endapan kerikil yang sudutnya membulat (sudut yang jauh terbawa aliran sungai). Sedangkan batu pasir merupakan batuan endapan yang berasal dari fragmen batuan yang berukuran 1/16 hingga 2 mili meter.
- Batuan sedimen non- klastika. Selanjutnya kita akan membahas mengenai jenis kelompok batuan non- klastika. Batuan non- klastika ini merupakan jenis batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil penguapan suatu larutan atau pengendapan material yang berada di tempat itu juga. Proses pembentukan batuan jenis ini bisa terjadi dengan proses kimiawi, biologi ataupun organik, ataupun kombinasi antara keduanya, yakni kombinasi antara kimiawi dan juga organik atau biologi. Proses yang merupakan kombinasi dari keduanya ini disebut dengan biokomia. Proses pembentukan batuan ini yang terjadi secara biologi atau organik merupakan prosen pembentukan yang dilakukan oleh aktivitas alam tertentu yakni oleh tumbuhan maupun binatang. Sebagai contoh dari proses pembentukan batuan ini secara organik adalah pembentukan rumah binatang laut atau karang, terkumpulnya cangkang binatang (fosil), dan terkuburnya kayu- kayuan sebagai akibat penurunan daratan menjadi laut.
2. Menurut Sanders tahun 1981 dan Tucker 1991 – mengklasifikasikan atau membagi batuan sedimen ini menjadi empat macam yakni:
- Batuan sedimen detritus atau klastika
- Batuan sedimen kimia – Batuan sedimen kimia merupakan batuan sedimen yang terbentuk melalui reaksi kimia, seperti evaporasi, presitasi, dan juga konsentrasi. Contoh drai batuan sedimen kimia ini adalah batu garam, batu gypsum, stalaktit, dan juga stalagmit.
- Batuan sedimen organik – Batuan sedimen organik ini juga dikenal sebagai batuan sedimen asal jasad. Batuan sedimen organik merupakan batuan sedimen yang berasal dari sisa- sisa jasad hidup atau dibuat oleh jasad hidup. Golongan batuan jenis ini dapat dipecah menjadi dua macam, yakni sedimen biomekanik dan juga sedimen biokimia. Sedimen biomekanik merupakanendapan dari sisa- sisa bagian tubuh jasad hidup yang mengendap secara alami karena beratnya sendiri, misalnya adalah batu gamping, kerang, batu numilites, dan juga batu gamping berlapis. Sementara batuan sedimen biokimia merupakan batuan yang terjadi karena pengendapan unsur gamping dan juga silisium dengan batuan makhluk hidup. Contoh dari batuan ini adalah batu gamping terumbu atau rumah binatang kerang dan juga tanah diatomea atau pengendapan unsur silisium karena adanya karbondioksida dalam air yang banyak diserap oleh ganggang diatomea.
- Batuan sedimen klastika gunung api. – Khusus untuk batuan jenis ini merupakan batuan sedimen yang mempunyai tekstur klastika dengan bahan penyusun utamanya berasal dari hasil kegiatan oleh gunung api.
3. Menurut Graha (1987) – Batuan sedimen jenis ini merupakan batuan sedimen yang pada umumnya bertekstur non klasika. Graha membagi batuan sedimen ini menjadi empat kelompok juga, yakni:
- Batuan sedimen detritus (klastika/ mekanis)
- Batuan sedimen batubara (organik/ tumbuh- tumbuhan)
- Batuan sedimen silika, dan
- Batuan sedimen karbonat
Khusus untuk jenis batuan ini dan juga batuan sedimen silika ini bisa merupakan batuan sedimen klastika maupun batuan sedimen non- klastika. Kemudian berdasar pada komposisi penyusun utamanya , batuan sedimen klastika atau bertekstur klastika, dapat dibagi lagi menjadi tiga macam. Yakni:
- Batuan sedimen silisiklastika. Batuan jenis ini merupakan jenis batuan sedimen klastika yang mineral penyusun utamanya berupa kuarsa dan juga felspar.
- Kemudian ada batuan sedimen klastika gunung api. Batuan sedimen gunung api merupakan salah satu jenis batuan sedimen dengan material penyusun utamanya berasal dari hasil kegiatan gunung api, seperti kaca, kristal, dan atau litik.
- Yag terkahir ada batuan sedimen klastika karbonat atau dikenal sebagai batu gamping klastika. Batuan jenis ini merupakan batuan sedimen klastika dengan mineral penyusun utamanya adalah material karbonat (kalsit).
Itulah jenis-jenis batuan sedimen klastika menurut komposisi penyusun utamanya. Selanjutnya kita akan membahas mengenai warna dari batuan sedimen.
Warna Batuan Sedimen
Jika kita pada umumnya menjumpai bahwa batu berwarna gelap, yakni hitam atau sedikit keabu- abuan, maka batuan sedimen ini mempunyai warna yang sedikut serah atau terang. Bataun sedimen ini mempunyai wrna yang khas. Warna dari batuan sedimen ini pada umumnya berwarna terang atau cerah, seperti putih, kuning, ataupun abu- abu terang. Namun tudak selamanya batuan sedimen ini berwarna cerah atau terang. Batuan sedimen ini ada yang berwarna gelap, yakni abu- abu gelap hingga hitam kelam, serta merah dan juga coklat. Dengan demikian batuan sedimen ini mempunyai warna yang bervariasi. Variasi warna drai batuan sedimen ini disebabkan oleh komposisi bahan penyusunnya.