Categories
Geologi

Batuan Metamorf : Pengertian, Jenis dan Dampaknya

Kehadiaran batu- batu alam yang ada di sekitar kita memang mempunyai manfaat bagi kehidupan manusia sendiri. Tanpa kita sadari kita membutuhkan kehadiran batu- batu tersebut. Kehadiran batu- batu tersebut bisa digunakan untuk membuat bahan bangunan yang pada nantinya akan sangat berguna bagi kita, ada pula yang digunakan langsung sebagai material bangunan, dan ada pula yang sekedar menggunakannya untuk menampakkan keindahan. Pada zaman dahulu malah justru banyak sekali manusia memanfaatkan kebedaraan batu, bahkan pada zaman dahulu dikenal sebagai zaman batu. karena batu ini saking bermanfaatnya bagi manusia.

Batu yang ada di sekitar kita ternyata juga memberikan nilai estetika atau keindahan. Batu ini biasanya digunakan sebagai penghias taman. Batu- batu yang halus dan juga bulat biasanya selalu ada dalam setiap taman- taman rumah. Jenis jenis batuan ini ada pula yang digunakan sebagai bagian dari desain interior sebuah bangunan. Batu yang memiliki warna berwarna- warni biasanya dipilih untuk digunakan sebagai penghias taman ataupun ruangan. Batu- batu di alam ini juga banyak sekali yang digunakan untuk sarana hiburan ataupun yang lainnya. Batu- batu yang ada di sungai misalnya, sungai yang memepunyai banyak bebatuan akan lebih indah dan akan sering dijadikan tempat bermain daripada hanya sungai dengan dasar tanah atau pasir tanpa adanya bebatuan. Selain intu batu- batu juga digunakan untuk berbagai aktivitas tertentu, mulai dari terapi hingga membersihkan badan.

Bagi orang yang tinggal di pedesaan, batu akan mempunyai fungsi lebih banyak daripada orang- orang yang tinggal di perkotaan. Bagi orang pedesaan, batu juga digunakan sebagai sarana untuk membersihkan badan dari kotoran- kotoran yang menempel, serta digunakan sebagai sarana mencuci pakaian. Batu di pedesaan juga terkadang di gunakan sebagi tempat melakukan ritual tertentu, hal ini terutama terjadi pada masyarakat pedesaan yang jauh berada di pedalaman. Banyak masyarakat pedesaan yang masih percaya akan yang namanya hal- hal mistis, salah satu diantaranya adalah percaya mengenai adanya rohh- roh gaib yang berada di dalam benda tertentu, dan salah satu benda tersebut adalah batu. namun biasanya batu yang dipercaya ada rohnya adalah jenis batu yang berukuran besar. Ada lagi fungsi batu lainnya yang sedang nge-trend dikalanagn orang- orang saat ini. Pada saat ini batu juga digunakan sebagai objek fotografi. Batu- batu yang berukuran besar dan mempunyai bentuk unik seringkali dipilih untuk menjadi objek berfoto- foto ria. Hal ini karena keindahan bau akan menampilkan nilai estetika tersendiri, terutama bagi para penikmat fotografi.

Mengenal Batuan Metamorf

Batuan banyak sekali jenisnya. Salah satu jenis dari batuan adalah batuan Metamorf. Nama metamorf ini menjadi sebuah nama dari jenis batuan melengkapi batuan beku dan batuan sedimen. Batuan metamorf ini sering disebut juga sebagai batuan malihan. Batuan metamorf atau batuan malihan ini merupakan sekelompok batuan yang merupakan hasil dari ubahan atau transformasi dari suatu tipe batuan yang sudah ada sebelumnya (protolith)oleh suatu proses yang disebut dengan metamorfosis atau mengalami perubahan bentuk.

Batuan metamorf ini mempunyai kegunaan sangat penting bagi manuasia. Melalui penelitian yang dilakukan pada batuan metamorf ini dapat diperoleh informasi yang sangat penting mengenai suhu dan juga tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi. Namun saat ini batuan metamorf telah banyak yang tersingkap di permukaan bumi dikarenakan adanya erosi tanah dan juga pengangkatan.

Proses Terjadinya Batuan Metamorf

Batuan metamorf ini bukanlah merupakan jenis batuan yang langsung ada di dunia ini. Untuk berubah menjadi batuan metamorf, diperlukan beberapa proses. Proses terjadinya batuan metamor ini berasal dari batuan yang sudah ada sebelumnya, yakni protolith. Protolith atau batuan asal yang dikenai panas lebih dari 150 derajat celcius dan juga tekanan yang ekstrem akan mengalami perubahan fisika atau perubahan kimia yang besar. Batuan protolith ini banyak sekali jenisnya. Yang termasuk ke dalam batuan protolith ini adalah batuan beku, batuan sedimen, atau bisa juga batuan metamorf lainnya yang usianya lebih tua seperti batu Gneis, batu sabak, batu marmer, dan juga batu skist.

Jenis- jenis Batuan Metamorf

 Batuan Metamorf ini jenisnya ada bermacam- macam dan tidak hanya satu saja. Batuan metamorf ini dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni batuan metamorf kontak, bauan metamorf dinamo, dan batuan metamorf kontak pneumatolistis. Untuk mengenal lebih dekat dengan masing- masing batuanmetamorf tersebut, kita akan membahasnya satu per satu.

  1. Batuan metamorf kontak

Jenis batuan metamorf yang pertama akan kita bahas adalah jenis batuan metamorf kontak. Batuan metamorf kontak merupakan jenis batuan metamorf yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya suhu yang sangat tinggi atau sebagai akibat dari adanya aktivitas magma. Ada yang menyatakan pula bahwa batuan metamorf kontak ini adalah batuan yang terbentuk karena adanya pengaruh intrusi magma pada suhu yang sangat tinggi. Adanya suhu yang sangat tinggi yang berasal dari aktivitas magma ini menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun perubahan warna batuan. Suhu yang tinggi ini juga karena letaknya dekat dengan magma. Contoh dari batuan metamorf kontak ini adalah batu kapur atau gamping menjadi batu marmer, kemudian batuan batolit, batuan lakolit, dan juga batuan sill. Satu hal yang perlu kita ketahui tentang batuan jenis ini, yakni batuan jenis ini dipengaruhi oleh letak instrusinya, dimana semakin jauh letaknya dari intrusinya maka derajat metamorfosisnya akan semakin berkurang.

  1. Batuan metamorf dinamo

Jenis batuan metamorf yang kedua adalah batuan metamorf dinamo. Batuan metamorf dinamo merupakan jenis batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat adanya tekanan yang tinggi yang berasal dari tenaga endogen dalam waktu yang lama, serta dihasilkan dalam proses pembentukan kulit bumi karena adanya tenaga endogen. Batuan metamorf dinamo ini biasanya terjadi atau ada di bagian atas kerak bumi. Adanya tekanan dengan arah berlawanan mengekibatkan terjadinya perubahan butiran- butiran mineral ada yang berbentuk pipih dan ada pula yang kembali menjadi bentuk kristal. Beberapa jenis batuan metamorf ini berubah menjadi batuan hablur. Contohnya adalah batuan serbuk dan juga serpih. Contoh lain dari batuan metamorf dinamo ialah batu lumpur atau mud stone menjadi batu tulis atau slate. Batuan jenis ini banyak dijumpai di daerah- daerah patahan ataupun lipatan. (baca : jenis jenis patahan)

  1. Batuan metamorf kontak pneumatolistis

Jenis dari batuan metamorf selanjutnya adalah batuan metamorf kontak pneumatolistis. Jenis batuan ini merupakan batuan yang mengalami proses metamorfose sebagai akibat dari adanya pengaruh dari gas- gas yang ada pada magma. Pengaruh dari gas yang panas ini menyebabkan perubahan komposisi kimiawi mineral dari batuan ini. Contoh dari batuan metamorf kontak pneumatolistis ialah batu kuarsa dengan gas borium berubah menjadi turmalin atau sejenis batu permata. Contoh lain dari jenis batu ini yaitu batu kuarsa dengan gas florium dan berumah menjadi topas.

Itulah macam- macam atau jenis dari batuan metamorf yang berada di sekitar kita atau yang sering kita temui. Batuan metamorf pada intinya adalah jenis batuan yang mengalami proses metamorfosa. Metamorfosa yang terjadi pada batuan sendiri merupakan suatu proses dimana suatu benda berupah bentuk dari bentuk satu ke bentuk yang lainnya. Dalam metamorfosis batu ini, proses metamorfosis terdari dari bermacam- macam dan tidak hanya satu saja.

Jenis jenis Metamorfosa Batu Metamorf

Batuan metamorf merupakan jenis batuan yang mengalami proses metamormofis atau metamorfosa. Proses metamorfosis batuan sendiri terdiri dari tiga macam, yakni metamorfosis termal, metamorfosis dinamo, dan juga metamorfosis, regional. Lalu, apa sebenarnya pegertian dari masing- masing jenis metamorfosis tersebut?

  1. Metamorfosis Termal

Metamorfosis termal ini juga disebut dengan metamorfosis sentuh, dimana metamorfosis jenis ini merupakan metamorfosis yang terjadi saat batu- batuan mengalami sentuhan oleh magma panas di sekitar  dapur magma atau tubuh batuan intrusive. Contoh dari metamorfosis termal atau sentuh ini adalah batu gamping yang berubah menjadi batu marmer.

  1. Metamorfosis Dinamo

Jenis dari metamorfosis yang selanjutnya adalah metamorfosis dinamo atau yang juga sering disebut dengan metamorfosis tekanan. Metamorfosis jenis ini merupakan metamorfosis yang terjadi dimana ada batuan yang terkena tekanan yang berasal dari peristiwa tetonik (pada kulit bumi hanya terjadi di bagian atas) sehingga akan mengalami metamorfosis. Contoh dari metamorfosis jenis ini adalah pada bidang patahan akan terbentuk sebuah cermin gesekan atau tepung milonit.

  1. Metamorfosis Regional

Jenis metamorfosis selanjutnya adalah metamorfosis regional. Metamorfisi regional juga dikenal dengan nama metamorfosis dinamik. Metamorfosis regional merupakan metamorfosis yang mengenai daerah sangat luas yang terjadi di bagian bawah kerak bumi akibat dari tekanan seluruh terbentuk yakni skis, mika, filit, dan gneiss. Batuan dapat mengalami metamorfosis hanya dengan atau apabila berada di kedalaman besar di bawah permukaan bumi, mengalami suhu yang tinggi, dan juga mengalami tekanan yang besar yang disebabkan oleh berat yang sangat besar dari lapisan- lapisan batuan yang berada di atasnya dan akan mengganggu struktur bumi. Metamorfosis regional ini cenderung membuat batuan menjadi lebih keras, dan pada saat yang bersamaan menyebabkan terbentuknya tekstur foliasi, skistos, atau gneiss yang etrdiri dari susunan palanar mineral. Sehingga memnyebakan mineral- mineral lempeng atau prismatik seperti halnya mika dan hornblende memiliki sumbu- sumbu terpanjang yang bentuknya sejajar satu sama lain. Ciri utaman dari batuan metamorf yang mengalami metamorfosis jenis ini adalah adanya warna yang mengkilat dan juga tidak berfosil.

  1. Metamorfosis Kataklastik

Selanjutnya ada jenis metamorfosis kataklastik. Metamorfosis kataklastik ini terjadi sebagai akibat drai deformasi mekanis, seperti contoh ketika dua tubuh batuan bergeser melewati satu dengan lainnya sepanjang zona sesar. Gesekan yang terjadi di sepanjang zona geser akan menghasilkan panas, dan batuan terdeformasi secara mekanik. Batuan tersebut kemudian hancur dan tertumbuk akibat pergeseran tersebut. Metamorfosis jenis ini tidak umum terjadi terbatas zona sempit dimana sesar mendatar akan terjadi.

  1. Metamorfosis Hidrotermal

Selanjutnya ada metamorfosis hidrotermal. Metamorfosis hidrotermal  terjadi ketika ada batuan yang terubah pada suhu tinggi dan tekanan sedang akibat cairan hidrotermal. Hal tesebut berarti bahwa batuan tersebut sedang mengalami metamorfosis hidritermal. Hal ini biasa terjadi dalam tbatuan basaltik yang pada umumnya kekurangan mineral- mineral hidrat. Metamorfosis hidrotermal ini menyebabkan alterasi menjadi mineral- mineral hidray yang kaya akan Mg – Fe seperti talk, klorit, serpenting, aktinolit, tremolit, zeolit, dan juga mineral lempung endapan kaya bijih juga seringkali terbentuk sebagai akibat dari metamorfosis hidrotermal.

  1. Metamorfosis Tindihan

Selanjutnya ada jenis metamorfosis lagi yakni metamorfosis tindihan.metamorfosis tindihan akan terjadi ketika batuan sedimen terkubur hingga kedalaman beberapa ratus meter, dan suhu yang lebih besar dari 300 derajat celcius dapat berkembang dengan tanpa adanya stres diferensial. Mineral baru tumbuh, namun batuan tidak tampak sedag bermetamorfosis, mineral utama yang biasanya dihasilkan dari proses ini adalah zeolit. Metamorfosis tindihan ini merupakan metamorfosis tindihan tumpang tindih dengan diagnesis sampai denganbatas tertentu. dan metamorfosis inilah yang dapat berubah menjadi metamorfosis regional seiring dengan meningkatnya suhu dan juga tekanan.

Itulah beberapa jenis dari proses metamorfosis yang dapat terjadi pada batuan metamorf. Proses metamorfosis yang terjadi pada batu ini terjadi karena alami dan tejadi karena proses alam. Proses metamorfosis yang terjadi pada batuan ini tejadi karena proses alam yang melibatkan elemen- elemen tertentu seperti air, angin, suhu udara, cahaya matahari, dan lain sebagainya. Semua yang terlibat di dalam proses metamorfosin batu ini merupakan bahan- bahan alami atau yang dapat ditemukan dalam alam dan tidak dapat dibuat oleh manusia.

Proses metamorfosis sendiri membutuhkan waktu yang tidak sebenta. Untuk dapat berubah menjadi batu yang bagus dan batu yang sempurna, proses metamorfosis sendiri memerlukan keadaan yang mendukung, termasuk juga keadaan lingkungan sekitar dan juga waktu yang menunjang. Waktu yang dibutuhkan pun ada yang tergolong lama dan bahkan tergolong sangat lama. Tanpa sepengetahuan manusia, batu- batu tersebut sudah ada dan kita senidiri tidak menyadarinya. Inilah yang dinamakan oleh proses alam.

Dampak dari Metamorfosis

Proses metamorfosis yang dialami oleh bebatuan ini bukan saja hanya menghasilkan batu- batu tertentu, namun juga kita akan mendapatkan dampak- dampak tertentu dari adanya proses metamorfosis ini.

  1. Ketika material dari luar bumi, seperti jenis jenis sistem tata surya seperti meteorit atau komet yang jatuh ke bumi, atau apabilah terjadi ledakan gunung berapi yang sangat besar, tekanan yang sangat tinggi dapat terjadi pada batuan- batuan yang terkena dampaknya.
  2. Tekanan- tekanan yang sangat tinggi tersebut menghasilkan mineral yang hanya bisa stabil pada tekanan yang sangat tinggi, seperti halnya polimorf SiO2 seperti koesit dan juga stishofit.
  3. Selain itu mereka ini juga dapat menghasilkan terkstur yang dikenal sebagai shock lamellae di buturan- butiran mineral dan juga tekstur seperti atau menyerupai kerucut pecah dai batuan yang berdampak.

Itulah dampak yang ditimbulkan dari adanya proses metamorfosis. Itulah sedirkit informai mengenai batuan metamorf. Meskipun tidak terlalu lengkap namun semoga bisa memberikan ilmu- ilmu yang bermanfaat.