Categories
Hutan

Hutan Heterogen: Pengertian, Manfaat, dan Contoh Hutan Heterogen

Sebelumnya kita telah mengenal bahwa hutan merupakan salah satu jenis sumber daya alam yang ada di dalam Bumi (baca: sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui). Bumi merupakan tempat hidup bagi berbagai macam jenis makhluk hidup. Begitu pula dengan hutan. Pengertian hutan telah kita kenal sebagai kumpulan dari pepohonan yang jumlahnya banyak, hidup dalam suatu daratan, dan letaknya saling berdempetan satu sama lain.

Dan taukah Anda bahwa pepohonan yang hidup di hutan ini mempunyai banyak sekali jenis? Karakteristik satu hutan dengan hutan lainnya juga berbeda- beda. Oleh karena itulah hutan telah dibagi menjadi beberapa jenis. Jenis- jenis hutan ini dapat dibedakan menurut kategorinya masing- masing. Beberapa jenis hutan antara lain sebagai berikut:

Menurut iklimnya, hutan dibedakan menjadi:

  1. Hutan hujan tropis
  2. Hutan musim tropik
  3. Hutan iklim sedang
  4. Hutan pegunungan tropik
  5. Hutan gugur iklim sedang
  6. Hutan hujan iklim sedang yang selalu tampak hijau
  7. Taiga (baca: bioma taiga)
  8. Gurun (baca: bioma gurun)
  9. Sabana (baca: bioma sabana)

Menurut jenis pohonnya, hutan dibedakan menjadi:

  1. Hutan homogen
  2. Hutan heterogen

Menurut Kegunaannya, hutan dibedakan menjadi:

  1. Hutan lindung
  2. Hutan suaka alam
  3. Hutan wisata
  4. Hutan produksi

Menurut proses terjadinya, hutan dibedakan menjadi:

  1. Hutan asli
  2. Hutan buatan

Menurut tempatnya, hutan dibedakan menjadi:

  1. Hutan pantai
  2. Hutan pegunungan
  3. Hutan rawa (baca: ciri-ciri hutan rawa gambut), dll.

Ada banyak sekali jenis hutan di dunai ini dan semuanya dibedakan menurut kategorinya masing- masing. Itulah beberapa jenis hutan yang kita kenal berdasarkan kategorinya masing- masing. Dari beberapa  jenis hutan tersebut, kita akan membahas menganai salah satu jenis hutan. Hutan yang akan menjadi topik pembicaraan kita pada kesempatan ini adalah hutan heterogen.

Pengertian Hutan Heterogen

Tentunya kita pasti pernah mendengar sebelumnya mengenai hutan heterogen. Hutan homongen telah menjadi perbincangan kita pada artikel sebelumnya. Sekarang kita akan membahas mengenai lawannya, yakni hutan hutan heterogen. Kebalikan dari hutan homogen yang merupakan hutan yang terdiri atas satu jenis pohon saja, hutan heterogen merupakan jenis hutan yang terdiri atas berbagai jenis pepohonan. Jenis- jenis pohon yang ada di hutan heterogen ini sangatlah beragam. Sehingga apabila kita berada di hutan heterogen, pasti kita akan menemukan berbagai macam jenis pohon dan juga berbagai macam ukuran dari pohon- pohon tersebut. Tidak hanya jenis dan ukuran saja, terkadang kita juga dapat menjumpai warna dari tanaman yang berbeda- beda antara satu dengan lainnya.

Tidak hanya pohon saja yang berbeda- beda, di dalam hutan heterogen kita juga dapat menjumpai berbagai macam binatang yang berbeda- beda jenisnya. Karena jenis pohon yang tumbuh di hutan bervariasi, maka binatang yang hidup di dalamnya pun lebih bervariasi dan banyak jenisnya dibandingkan dengan hutan homogen yang memang mayoritas hanya terdiri atas satu jenis pohon saja.

Manfaat Hutan Heterogen

Hutan mempunyai banyak sekali manfaat bagi lingkungan dan juga makhluk hidup. Begitu pula dengan hutan heterogen ini. Hutan heterogen mempunyai banyak sekali manfaat. Manfaat dari hutan heterogen dapat dirasakan oleh lingkungan (Bumi), dan juga makhluk hidup baik yang hidup di dalam hutan maupun yang hidup di dalam hutan. Beberapa manfaat dari hutan heterogen yang dapat kita temui antara lain adalah sebagai berikut:

Itulah beberapa manfaat atau fungsi yang dapat kita peroleh dari hutan heterogen ini. hutan heterogen memang mempunyai peranan yang sangat penting bagi Bumi dan juga makhluk hidup lainnya. Oleh karena itulah sebagai manusia kita harus bisa menjaga kelestarian hutan heterogen tersebut.

Cara Melestarikan Hutan Heterogen

Ada banyak sekali cara yang dapat dilakukan oleh manusia untuk menjaga kelestarian hutan heterogen. Beberapa cara menjaga kelestarian hutan heterogen antara lain sebagai berikut:

  1. Melakukan reboisasi
  2. Menerapkan sistem tebang pilih
  3. Menerapkan sistem tebang tanam
  4. Melakukan penebangan secara konservatif
  5. Memberikan hukuman bagi penebang yang melakukan penebangan secara liar
  6. Tidak membuanga sampah sembarangan di hutan
  7. Mengurangi penggunaan kertas dan tisu secara berlebihan
  8. Mencegah terjadinya kebakaran hutan
  9. Melindungi tanaman maupun binatang yang ada di dalam hutan
  10. Tidak merusak tanaman di dalam hutan, termasuk mencoret- coret pohon yang ada di dalam hutan
  11. Melakukan kampanye tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan kepada masyarakat luas.

Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan oleh manusia untuk menjaga kelestarian hutan. Cara- cara tersebut dapat dimulai dari kita sendiri atau dari individu kita sendiri. Jika dimulai dari kita sendiri kemuadian kita bisa mengajak masyarakat yang ada di sekitar kita maka akan banyak orang yang melakukan upaya pelestarian hutan. Dan hal ini akan berdampak sangat positif bagi hutan kita.

Contoh Hutan Heterogen

Hutan ada banyak sekali jenisnya, seperti yang telah kita ketahui sebelumnya.  Di Indonesia pun banyak kita temui berbagai jenis hutan (baca: kebakaran hutan di Indonesia). Jenis- jenis hutan seperti yang dijelaskan di atas dilihat dari berbagai macam sudut, sehingga satu hutan bisa masuk dalam kriteria beberapa jenis hutan. Seperti halnya contoh hutan heterogen ini. Beberapa contoh mengenai hutan heterogen antara lain sebagai berikut:

  1. Hutan hujan tropis

Contoh dari hutan heterogen yang pertama adalah hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis ini bukanlah sesuatu yang asing kita temui di Indonesia. Hutan hujan tropis banyak kita temui di Indonesia karena memang Indonesia yang memiliki iklim tropis (baca: iklim di Indonesia). Hutan hujan tropis merupakan hutan yang berada di daerah tropis yang memiliki curah hujan (baca: proses terjadinya hujan) yang tinggi/ melimpah berkisar 2000 hingga 4000 mm per tahunnya. Hutan hujan tropis ini mempunyai suhu rata- rata sekitar 25 hingga 26 derajat Celcius. Hutan hujan tropis ini juga mempunyai tingkat kelembapan rata- raya 80%.

Hutan hujan tropis ini mempunyai macam- macam jenis pohon dan pohon- pohon yang ada di hutan hujan tropis ini rata- rata memiliki ketinggian sekitar 30 meter. Tentu saja ini adalah ukuran pohon yang sangat tinggi. Namun tentu saja tidak semua pohon setinggi itu. Pohon- pohon yang ada di hutan hujan tropis ini bervariasi ukurannya. Salah satu ciri yang paling khas dari hutan hujan tropis ini adalah adanya kanopi yang bisa menutupi tanah yang ada di hutan tersebut. Karena kanopi ini sifatnya menutupi, maka iklim mikro yang tercipta di dalam hutan akan berbeda dengan keadaan luarnya. Di dalam hutan akan mengalami sedikit cahaya, tingkat kelembaban yang lebih tinggi dan juga tingkat suhu yang rendah.

  1. Hutan musim

Contoh hutan heterogen selanjutnya adalah hutan musim. Hutan musim merupakan hutan yang berada di wilayah yang mempunyai musim kemarau cukup panjang. Hutan musim ini bisa dikatakan sebagai hutan yang terdapat pada suatu daerah yang mempunyai suhu udara cukup tinggi dan mempunyai perbedaan musim hujan serta musim kemarau yang cukup jelas (baca: pembagian musim di Indonesia).

Tumbuhan yang hidup di hutan musim ini merupakan tumbuhan yang mempunyai kemampuan adaptasi di musim kemarau dan musim hujan serta tanah dalam kekeringan. Hutan musim yang hidup di wilayah beriklim tropis ini mempunyai ciri- ciri antara lain sebagai berikut:

  • Pohon yang tumbuh jarang
  • Ketinggian pohon di antara 12 hingga 30 meter
  • Daun berguguran pada musim kemarau dan akan kembali bersemi ketika musim hujan

Pohon- pohon yang hidup di hutan musim ini diantaranya adalah pohon jati, pohon pinus, dan pohon cemara. Di Indonesia, hutan musim ini banyak kita temui di wilayah Jawa Timur, Nusa Tenggara dan juga Sulawesi Selatan.

  1. Hutan gugur

Contoh hutan heterogen yang selanjutnya adalah hutan gugur. Hutan gugur ini merupakan sebutan bagi hutan yang ditumbuhi pepohonan yang menggugurkan daunnya ketika musim gugur tiba. Hutan gugur ini umumnya berada di daerah yang mempunyai empat musim atau daerah yang mempunyai iklim sub tropis, namun ada juga yang berada di wilayah tropis. Hutan gugur ini mempunyai nama lain yaitu hutan musim tropika atau hutan monsun. Hutan gugur merupakan hutan yang mempunyai iklim hangat sepanjang tahun, namun juga mengalami musim kering atau kemarau panjang selama beberapa bulan.

Meskipun hutan ini dicurahi hujan hingga beberapa ratus milimeter setiap tahunnya, namun musim kering akan memaksa banyak tumbuhan menggugurkan daunnya. Gugurnya daun ini akan mempengaruhi kehidupan makhluk hidup yang ada di dalam hutan tersebut. Maka dari itulah hutan ini disebut sebagai hutan gugur. Beberapa tumbuhan yang ada di hutan gugur ini antara lain bunga sakura, pohon oak, pohon basswood, pohon maple, pohon pinus, pohon cemara, pohon jati, pohon angsana, bambu, palem, pakis, dan juga pohon ecalyptus.

  1. Hutan rawa

Contoh hutan heterogen lainnya adalah hutan rawa. Hutan rawa ini juga merupakan salah satu jenis hutan menurut lokasinya. Hutan rawa adalah hutan yang berada di dekat rawa. Bisa juga dikatakan bahwa hutan rawa merupakan hutan yang tumbuh dan berkembang di daerah yang dogenangi oleh air tawar. Hutan rawa biasanya juga terdapat di daerah di belakang hutan payau atau hutan mangrove. Hutan rawa ini juga terbentuk di daerah- daerah yang berada di dekat aliran aliran sungai apabila ada hujan yang selalu tergenang. Hutan rawa ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa  jenis. Beberapa jenis dari hutan rawa antara lain adalah:

  • Hutan rawa gambut
  • Hutan rawa air tawar
  • Rawa tanpa hutan

Hutan rawa ini mempunyai ciri khusus yang akan membedakannya dengan hutan yang lain. Beberapa ciri yang dimiliki oleh hutan rawa antara lain adalah:

  • Berada di daerah yang selalu tergenang air tawar
  • Tidak dipengaruhi oleh iklim
  • Tegakan hutan yang selalu hijau
  • Pohon- pohon yang hidup tingginya bisa mencapai lebih dari 40 meter
  • Tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang mempunyai akar lutut dan tunasnya terendam oleh air
  • Mempunyai air yang asam dan bagian dasar pada rawa terdapat banyak gambut
  • Terdapat di tempat yang mempunyai sungai- sunggai besar (baca: manfaat sungai).

Beberapa jenis pohon yang hidup di hutan rawa ini antara lain adalah pohon Palquilumleiocarpum, Eicalypstus degulpta, Shorea uliginosa, Gareinia spp, dan lain sebagainya.

Itulah beberapa contoh dari hutan heterogen. Selain contoh- contoh yang telah disebutkan di atas, masih banyak lagi contoh dari hutan heterogen. Hutan heterogen banyak terdapat di Indonesia karena di Indonesia mempunyai iklim tropis dan juga banyak terdapat sungai atau rawa- rawa.