Categories
Biogeografi

Bioma Stepa : Pengertian, Proses, Ciri-ciri dan Persebarannya

Bioma merupakan sebuah ekosistem pada daerah yang luas yang terdiri dari flora dan fauna yang khas di dalamnya. Ekosistem ini terbentuk karena adanya perbedaan letak geografis dan astronomis. Bioma terdiri atas produsen, konsumen, dan pengurai (dekomposer) yang di dalamnya terjadi aliran materi dan energi yang dimulai dari tumbuhan.  Bioma memiliki ciri utama yaitu terdapat vegetasi tertentu yang mendominasi suatu wilayah dengan pengaruh adanya kondisi iklim regionalnya. Sehingga perbedaan antar bioma tampak jelas dari vegetasi yang tumbuh di dalamnya.

Stepa berasal dari bahasa inggris yaitu steppe yang artinya adalah padang rumput. Stepa merupakan sebuah dataran yang berupa padang rumput yang terbentang dari daerah tropis sampai ke daerah subtropis yang memiliki curah hujan sedikit. Stepa berbentuk semi-gurun yang tertutup oleh rumput atau semak yang tergantung berdasarkan musim dan garis lintang. Istilah stepa digunakan untuk menunjukkan iklim pada suatu daerah yang terlalu kering. Jadi bioma stepa ini adalah suatu ekosistem pada daerah yang luas berbentuk dataran semi-gurun yang tertutup oleh rumput atau semak tergantung berdasarkan musim dan garis lintang, yang terbentang dari daerah tropis sampai ke daerah subtropis.

Proses Terbentuknya Bioma Stepa

Terbentuknya Bioma Stepa secara alami disebabkan oleh cuaca yang memiliki tingkat curah hujan rendah, yaitu hanya sekitar 30 mm/tahun. Hal ini mengakibatkan tumbuhan kesulitan untuk menyerap air sehingga hanya jenis tumbuhan rumput yang dapat bertahan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan alam yang kering.

Ciri-ciri Bioma Stepa

Ciri – ciri yang terdapat pada Bioma Stepa antara lain :

  • curah hujan yang tidak teratur, antara 250-500 mm/tahun
  • Suhu 19ºC – 30ºC saat musim panas, 12ºC – 20ºC saat musim dingin
  • Suhu udara di siang 45ºC dan di malam hari sekitar 0ºC
  • Memiliki kelembaban udara yang sangat rendah
  • Evaporasi (penguapan) tinggi yang lebih cepat dari prepitiasi (hujan)
  • Tanahnya berupa tanah tandus yang pada umumnya tidak mampu menyimpan air yang disebabkan oleh rendahnya tingkat porositas tanah dan sistem penyaluran yang kurang baik sehingga menyebabkan rumput-rumput tumbuh dengan subur, bahkan beberapa jenis rumput tingginya mencapai tiga setengah meter. Hal ini menyebabkan tumbuhnya vegetasi rumput yang luas
  • Bioma Stepa memiliki pepohon yang khas yaitu Akasia yang wilayah persebarannya meliputi Afrika, Amerika Selatan, Amerika Serikat bagian barat, Argentina dan Australia
  • Di Indonesia, daerah yang paling banyak memilki stepa adalah Nusa Tenggara Timur
  • Merupakan padang rumput yang beriklim sedang

Komponen Pendukung Bioma Stepa

  • Organisme autotrof, yaitu organisme yang membuat makanannya sendiri dengan bantuan cahaya matahari, air dan komponen udara sekitar. Organisme autotrof pada bioma stepa adalah tanaman atau rumput.
  • Organisme hetrotof, yaitu organisme yang tidak bisa membuat makanannya sendiri, contohnya adalah hewan pemakan rumput.
  • Abiotik, yaitu merupakan komponen yang tidak hidup, misalnya air, tanah, bebatuan, udara dan sinar matahari.
  • Pengurai, yaitu organisme yang bertugas menguraikan bahan organik dari benda hidup yang sudah mati, misalnya hewan mati, batang pohon, dan lain – lain.

Jenis-jenis Bioma Stepa

 Bioma Stepa terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu diantaranya :

  • Stepa iklim kering, yang memiliki suhu 220C dengan ketinggian kurang dari 900m.
  • Stepa iklim basah, yang memiliki suhu 26°C dengan ketinggian kurang dari 1000m. Stepa iklim basah ini berbentuk rawa.
  • Rawa rumput, yang memiliki suhu 260C dengan ketinggian kurang dari 1.000m.
  • Stepa tanah rendah, yang memiliki suhu 260C dengan ketinggian kurang dari 1.000m.
  • Stepa pegunungan, yang memiliki suhu 180C dengan ketinggian 1.500 m – 2.400
  • Stepa berawa gunung, yang memiliki suhu 100C dengan  ketinggian 1.500 m – 2.400m.
  • Stepa Alpin, yang memiliki suhu kurang dari 100C dengan ketinggian 4.000 m – 4.500 m.
  • Komunitas rumput dan tundra/lumut, yang memiliki suhu 100C dengan ketinggian lebih dari 4.500 m.

Pada Musim dingin, bioma stepa mengalami penurunan suhu yang rendah yaitu -40° F sedangkan pada musim panas suhu bisa meningkat menjadi 70° F. Sehingga pada bioma stepa terdapat 2 musim, yaitu musim tanam dan musim aktif. Musim tanam terjadi selama tidak turun salju. Pada musim ini tanaman dapat mengalami pertumbuhan (berlangsung kurang lebih 100 sampai 175 hari). Tanaman bisa tumbuh ketika suhu harian mencapai saat 50° F. Sedangkan selama musim aktif (tidak tumbuh) tanaman tidak bisa tumbuh, sebab terlalu dingin.

Jenis Flora dan Fauna pada Bioma Stepa

  • Flora : Pohon Akasia dan Semak Belukar
  • Fauna : Rusa, Antelop, Kerbau, Kanguru, Harimau, Singa, dan Ular

Persebaran Bioma Stepa

Pada umumnya Bioma stepa terdapat pada daerah tropis dan subtropis dengan curah hujan antara 250-500 mm/tahun. tetapi ada juga yang terdapat pada padang rumput dengan curah hujan yang mencapai 1.000 mm, hanya saja curah hujannya tidak teratur. Daerah padang rumput yang kering mempunyai rumput yang pendek sedangkan daerah padang rumput yang basah mempunyai rumput yang tingginya dapat mencapai tiga meter, contohnya jenis bluestem dan Indian grasses pada daerah Amerika Utara.

Penyebab Persebaran

  1. Tekanan Populasi, semakin bertambahnya populasi akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan persediaan bahan makanan dan mengakibatkan persediaan makanan pada suatu daerah itu menjadi semakin sulit dipenuhi dan terjadilah migrasi.
  2. Persaingan, hal ini menyebabkan terjadinya perpindahan karena adanya ketidakmampuan fauna dalam bersaing dalam memperebutkan wilayah kekuasaan dan bahan makanan.
  3. Perubahan Habitat, berubahnya fungsi lingkungan hidup tempat tinggal dapat menyebabkan ketidakmampuan fauna dalam beradaptasi terhadap perubahan tersebut sehingga terjadilah perpindahan ke tempat yang sesuai dengan habitatnya.

Sarana Persebaran

  1. Udara, melalui udara fauna dapat bermigrasi dari kekuatan terbang sedangkan flora dapat menggunakan angin untuk bermigrasi dari berat-ringannya benih.
  2. Air, melalui udara fauna dapat bermigrasi dengan cara berenang, sedangkan benih tmbuhan dapat terangkut dan berpindah tempat dengan menggunakan media aliran air sungai atau arus laut.
  3. Lahan, pada umumnya semua fauna daratan menggunakan lahan sebagai media untuk berpindah tempat.
  4. Pengangkutan Manusia, manusia dapat menyebabkan perpindahan flora dan fauna baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

Hambatan Persebaran

  1. Hambatan Iklim, keadaan iklim yang bersifat ekstrim dapat menghambat persebaran misalnya kondisi temperatur, kelembaban udara dan curah hujan.
  2. Hambatan Edafik (tanah), tanah sangat mempengaruhi tanaman/tumbuhan karena di dalam tanah terdapat unsur-unsur penting seperti unsur hara, udara, kandungan air yang cukup. Lapisan tanah yang tipis dan keraspun dapat membuat hewan-hewan yang terbiasa menggali tanah dan bertempat tinggal di dalam tanah memilih mencari daerah yang lapisan tanahnya tebal dan gembur.
  3. Hambatan Geografis, kondisi geografi yang dapat menghambat persebaran adalah seperti samudera, padang pasir, sungai dan pegunungan.
  4. Hambatan Biologis, kondisi lingkungan alam yang cocok untuk hidup yang didalamnya terdapat persediaan bahan makanan yang melimpah dapat menghambat flora atau fauna berpindah.

Dalam ekosistem darat, bioma stepa memiliki kemiripan dengan bioma sabana. Keduanya sama – sama berupa padang rumput, tetapi bedanya pada bioma stepa, padang rumputnya tidak diselingi oleh pepohonan atau hanya terdapat sedikit pohon. Sedangkan pada bioma sabana, padang rumputnya diselingi oleh kumpulan pepohonan besar.

Bioma Stepa di Indonesia

Bioma Stepa di Indonesia terdapat di Pulau Timor dan Nusa Tenggara. Kondisi tanah di Pulau Timor dan Nusa Tenggara umum adalah ‘arid’, yaitu kondisi tanah yang panas dan kering seperti gurun atau semi gurun. Curah hujan yang turun pada wilayah ini kurang dari 25 cm per tahun yang menyebabkan kondisi alam yang kurang subur. Biasanya bentangan alam yang terlihat adalah sabana atau stepa. Penduduk pada daerah ini umumnya menggunakan wilayah stepa untuk area perternakan karena wilayah stepa memiliki rumput yang banyak yang dapat digunakan untuk pakan ternak mereka.

Fakta Menarik mengenai Bioma Stepa

  1. Grassland juga dikenal sebagai padang rumput, pampas, stepa, dan sabana.
  2. Bioma stepa biasanya terletak di antara hutan dan gurun. Bahkan, padang rumput mengelilingi setiap gurun di Asia, salah satunya adalah gurun pasir terbesar di dunia.
  3. 25% dari bumi ditutupi oleh bioma stepa.
  4. Terdapat Bioma Stepa di setiap benua kecuali Antartika.
  5. Tropis dan subtropis adalah dua jenis Stepa. Stepa tropis mengalami cuaca hangat sepanjang tahun sementara stepa subtropis mengalami setengah tahun hangat dan sisanya sangat dingin.
  6. Daerah Stepa cocok untuk bercocok tanam dan menggembalakan hewan karena tanahnya membentang luas dan sangat subur.
  7. Sering terjadi kebakaran periodik.
  8. Bioma stepa tropis terletak di belahan bumi selatan sedangkan bioma stepa subtropis terletak di belahan bumi utara.
  9. Rumput pada bioma stepa tropis cenderung lebih tinggi daripada subtropis karena curah hujan yang konstan yang diterimanya.
  10. Hanya ada 2% dari stepa asli yang tersisa di Amerika Utara karena sebagian bedar telah digunakan untuk lahan pertanian.
  11. Hewan bison sebelumnya mendominasi bioma stepa dan berkeliaran dalam jumlah jutaan. Tetapi pada tahun 1800an, penduduk mulai banyak menyerang bison tersebut dengan berbagai alasan.

Nilai Ekonomis Bioma Stepa

Nilai ekonomis stepa yang sangat umum adalah padang rumput yang dapat digunakan sebagai pakan ternak, atap rumah, dan hewan ternah yang hidup dari padang rumput dapat dijual dengan harga tinggi. Sedangkan hewan khas yang dilindungi serta lingkungannya merupakan potensi atau keunikan yang dapat dijadikan pariwisata alam stepa.