Letak geografis dan letak astronomis sudah seperti dua sejoli yang tidak terpisahkan. kedua jenis letak ini menjadi dasar untuk menentukan letak suatu lokasi baik itu negara, benua bahkan pada satuan kecil seperti kabupaten dan provinsi. Letak geografis dan letak astronomis ini juga menentukan berbagai aspek di dalamnya. dalam artikel ini akan dijelaskan lebih dalam mengenai arti letak geografis dan letak astronomis.
Berikut adalah penjelasan mengenai arti letak astronomis dan geografis :
Letak Astronomis
Selain letak geografis juga terdapat letak astronomis yang bisa menunjukkan letak suatu tempat dengan cukup akurat. Saat ini masih banyak orang yang belum paham dan tahu mengenai letak astronomis ini oleh karena itu di dalam artikel ini akan dijelaskan lebih dalam mengenai letak astronomis. Letak astronomis tidak akan terlepas dari dua garis maya yang dibbuat oleh manusia di bola bumi yaitu garis lintang dan garis bujur. Secara harfiah semua tempat di lapisan atmosfer bumi memiliki letak astronomisnya masing-masing.
Untuk mengetahui apa itu letak astronomis maka anda perlu mengetahui mengenai garis lintang dan garis bujur terlebih dahulu. Garis bujur atau yang juga biasa disebut dengan garis meridian merupakan garis yang menghubungkan tegak lurus antara dua kutub bumi yaitu kutub utara dan kutub selatan. Posisinya tegak lurus terhadap garis lintang yang nanti akan dijelaskan lebih lanjut. Pengukuran garis bujur ini menggunakan satuan derajat dan bisa ditarik dari mana saja namun untuk menghindari garis yang terlalu rapat maka disetujui untuk menarik garis setiap 15 derajat.
Pembagian letak astronomis
Garis lainnya adalah garis lintang. Garis lintang seperti namanya melintang dan merupakan garis parallel pada bumi dengan garis khatulistiwa atau ekuator. Di dalam garis lintang juga dibedakan lagi menjadi dua yaitu garis lintang selatan (LS) yang berada di bagian selatan garis ekuator dan garis lintang utara (LU) yang berada di bagian utara garis ekuator. Seperti halnya dengan garis bujur, garis khatulistiwa juga dihitung dengan satuan derajat. Garis lintang paling rendah (0 derajat) berada di titik khatulistiwa atau ekuator sedangkan garis lintang tertinggi (90 derajat) berada di dalam kutub utara.
Berdasarkan letak astronomis Indonesia, Indonesia berada di garis lintang 6° LU – 11° LS sedangkan garis bujurnya adalah 95° BT – 141° BT. Karena letak astronomis Indonesia sedemikian rupa maka Indonesia termasuk dalam kawasan yang beriklim tropis dimana iklim tropis berada dianatra 23,5° LU hingga 23,5° LS. Hal ini pulalah yang berpengaruh kepada cuaca dan iklim. Suhu udara Indonesia relatif panas dengan tingkat curah hujan yang juga tinggi. karena iklim tropis ini membuat Indonesia kaya akan jenis tumbuhan dan hewan karena tempatnya yang nyaman dan ideal untuk mereka tumbuh. Letak astronomis ini juga bisa mempengaruhi perbedaan waktu tiap kasawan. Di Indonesia sendiri terdapat tiga pembagian waktu yaitu Indonesia bagian timur (WIT), waktu Indonesia bagian tengah (WITA) dan waktu indonesia bagian barat (WIB).
Letak Geografis
Letak geografis merupakan letak dari suatu daerah dilihat dari lokasinya dibandingkan dengan letak daerah lainnya di permukaan bola bumi. Letak geografis ini juga bisa ditentukan oleh letak astronomis, fisiologis dan geologis. Sebagai contoh, letak geografis Indonesia berada di antara dua benua yaitu benua asia dan benua Australia serta berada diantara dua samudera yaitu samudera hindia dan samudera pasifik. Dengan letak geografis yang dimiliki oleh Indonesia ini membuat Indonesia berada di dalam garis silang dimana sangat menguntungkan dari segi perekonomian dan iklim di Indonesia.
Letak geografis Indonesia yang berada di antara dua benua di dunia dan dua samudera membuat Indonesia menjadi daerah lalu lintas baik laut maupun udara. Dari segi perekonomian juga sangat menguntungkan karena menjadi pusat perdangan internasional terutama pada negara-negara berkembang disekitarnya seperti india, Malaysia, china, Australia bahkan jepang.
Pengaruh letak geografis
Selain berpengaruh pada perekonomian, letak geografis juga berpengaruh pada bidang lainnya yaitu iklim dan budaya. Letaknya sebagai persimpangan banyak negara membuat banyak kebudayaan baru masuk ke dalam negara Indonesia. oleh karena itu tidak heran jika Indonesia memiliki banyak jenis akulturasi budaya.
Pada sisi iklim, Indonesia juga mendapatkan dampaknya karena pembagian musim pada bulan oktober hingga bulan april angin bertiup dari wilayah asia menuju Australia melewati samudera pasifik dan membawa banyak uap air sehingga Indonesia pada bulan tersebut terkena musim hujan. Sebaliknya pada bulan april hingga oktober angin berhembus dari wilayah Australia menuju asia yang membawa uap kering sehingga Indonesia masuk dalam musim kemarau.
Dampak dari adanya fenomena iklim tersebut membuat Indonesia menjadi negara agraris dimana pertaniannya sangat subur terutama untuk jenis tanaman yang bisa ditanam sepanjang tahun. Bahan makanan yang dihasilkan oleh Indonesia antara lain seperti padi, jagung, sayuran, buah, gula, tembakau, cengkeh, tebu, kopi, teh dan masih banyak lagi lainnya. tentu saja ini sangat menguntungkan bagi Indonesia karena bisa menjadi komoditas perdagangan internasional yang baik.