Categories
Biogeografi

16 Keanekaragaman Flora Di Indonesia Bagian Barat, Tengah dan Timur

Flora adalah semua jenis tumbuhan yang merupakan kekayaan alam suatu tempat. Indonesia, sebagai negara yang dilintasi oleh garis khatulistiwa memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya. Lebih dari 10 % flora yang telah diteliti di dunia bisa ditemukan di Indonesia. Bahkan di Indonesia bisa ditemukan banyak tumbuhan endemik yang hanya ada di Indonesia.

(Baca : Pengertian Flora dan Fauna Serta Contohnya)

Hutan-hutan di Indonesia termasuk ke bioma hutan hujan tropis yang dicirikan oleh kanopi yang rapat dan banyak terdapat tumbuhan ilana (memanjat), seperti rotan. 10 % dari jumlah hutan tropis yang ada di dunia terdapat di Indonesia. Hutan hujan primer di daratan rendah kalimantan memiliki kekayaan hayati paling tinggi. Di daerah ini terdapat sekitar 10.000 tumbuhan biji, yang 34 % diantaranya merupakan tumbuhan endemik.

Indonesia sebagai sebuah negara kesatuan, memiliki persebaran flora yang berbeda di tiap daerahnya. Keberagaman hayati dimulai sejak zaman es. Saat itu di bumi hanya terdapat satu benua besar. Kemudian akibat fenomena alam yang berlangsung selama jutaan tahun, benua itu terpecah menjadi beberapa bagian. Termasuk Indonesia, yang kemudian terpecah menjadi beberapa pulau. Hal ini menyebabkan perbedaan ekosistem di antara semua wilayah di Indonesia.

Secara umum, keanekaragaman flora di Indonesia dipengaruhi oleh tiga hal berikut :

  • Indonesia berada di kawasan tropik yang memiliki iklim stabil
  • Indonesia terletak di antara dua benua (Asia dan Australia). Yang berarti kepulauan Indonesia dilintasi oleh dua pusat persebaran biota dari Asia dan Australia.
  • Kondisi geografis Indonesia yang sangat luas, sehingga memungkinkan adanya beragam species tumbuhan hisup di dalamnya.

Berdasarkan pendekatan biogeografinya, keanekaragaman flora di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu wilayah timur, tengah dan barat. Ketiga kelompok ini dipisahkan oleh garis Walles dan Lydekker. Ketiga daerah memiliki karakteristik flora yang berbeda satu dengan lainnya. (Baca :Flora di Indonesia Bagian Barat, Timur dan Tengah  )

Keanekaragaman flora di Indonesia Bagian Barat

Flora Indonesia bagian barat atau yang disebut juga kelompok indo-malayan mencakup wilayah Indonesia yang ada dibagian barat. Kelompok ini meliputi pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Bali. Jenis flora yang ada di ketiga pulau ini sama. Misalnya tumbuhan Raflesia Arnoldi yang ditemukan di Sumatra, juga ditemukan di pulau Jawa dan Kalimantan. Sebutan di tiap daerah saja yang berbeda-beda. Jika di Sumatra disebut bunga bangkai. Maka orang Jawa menyebutnya bunga sluweg.

Secara umum, keanekaragaman flora di Indonesia bagian barat memiliki karakteristik sebagai berikut :

  1. Memiliki kawasan mangrove atau hutan bakau yang luas di bibir pantai.
  2. Jenis tumbuhannya sangat beragam atau heterogen.
  3. Hutan-hutan yang ada di wilayah ini selalu hijau setiap tahunnya.
  4. Tumbuhan yang ada di hutan wilayah barat indonesia rata-rata memiliki ketinggian sekitar 60 meter.
  5. Tumbuhan-tumbuhan yang ada di hutannya sangat kaya manfaat. Umumnya terdiri atas jenis tumbuhan yang memiliki kayu yang teksturnya sangat keras dan cocok untuk bangunan. Misalnya kayu jati, mahoni, meranti dan lainnya.
  6. Terdapat banyak jenis tumbuhan dari keluarga nangka. Seperti Nangka, sukun dan cempedak.
  7. Tidak memiliki hutan putih.
  8. Hanya terdapat sedikit tumbuhan matoa dan sagu.

Dibandingkan wilayah Indonesia Tengah dan Indonesia Timur. Wilayah Barat memiliki kenakaragaman flora yang lebih banyak. di wilayah ini juga ditemukan banyak flora endemik (Hanya terdapat di daerah tertentu). Berikut contoh beberapa flora endemik yang ada di wilayah Indonesia bagian barat :

  • Saga (Adhenanthera Pavonina) yang terdapat di Kalimantan Selatan
  • Meranti (Shorea Pinanga) yang terdapat di Kalimantan Timur
  • Mundu (Garcinia Dulcis ) yang terdapat di Jogjakarta
  • Menteng (Baccaurea Racemosa) yang terdapat di Jakarta
  • Waru (Hibiscus Tiliaceus) yang terdapat di Bengkulu
  • Andalas (Moras Macraura) yang terdapat di Sumatra Barat
  • Cempaka Kuning (Michelia Cempaca L) yang terdapat di Aceh

Keanekaragaman Flora di Indonesia Bagian Tengah

Flora Indonesia bagian tengah meliputi Sulawesi dan kepulauan Nusa Tenggara. Tidak seperti persebaran flora di Indonesia bagian barat, wilayah tengah memiliki jenis flora yang homogen. Yang berarti hutan di wilayah ini didominasi satu jenis tumbuhan saja. Seperti yang kita ketahui, wilayah Indonesia bagian tengah banyak ditumbuhi oleh sabana dan stepa. Wilayah Indonesia bagian tengah juga memiliki curah hujan yang sedikit. Sehingga pada musim kemarau sebagian daerah di Nusa Tenggara ataupun Sulawesi mengalami kekeringan. Selain itu, di wilayah ini juga masih banyak terdapat pegunungan kapur.

Jenis flora yang ada di wilayah Indonesia bagian tengah didominasi oleh tumbuhan pinus, cemara dan palma. Meskipun cenderung homogen, di Indonesia juga terdapat beberapa flora endemik. Yaitu :

  • Eboni (Diospyros Celebica Bakh) yang terdapat di Sulawesi Tengah
  • Gaharu (Aquilaria Microcarpa) yang terdapat di Nusa TenggaraBarat

Keanekaragaman Flora di Indonesia Bagian Timur

Wilayah Indonesia bagian timur atau yang disebut juga kelompok indo-australian meliputi pulau Maluku dan Papua. Keanekaragaman flora di Indonesia bagian timur mempunyai karakteristik sebagai berikut :

  1. Memiliki kemiripan dengan jenis flora di benua Australia
  2. Ketinggian pohon yang ada di hutannya lebih rendah dari yang ada di Indonesia bagian barat.
  3. Terdapat banyak semak belukar
  4. Pepohonannya masih jarang
  5. Hanya terdapat sedikit jenis meranti-merantian
  6. Terdapat hutan putih
  7. Banyak terdapat pohon sagu
  8. Tidak terdapat jenis nangka

Di wilayah Indonesia bagian timur juga terdapat flora endemik, yaitu tumbuhan matoa (Pometia Pinnata) yang terdapat di Papua. Matoa adalah sejenis rambutan khas Papua yang memiliki rasa manis dan tidak ada rambut di kulit buahnya.

Indonesia memang memiliki kekayaan hayati yang tinggi. Namun diperkirakan baru sekitar 10 % saja yang sudah dimanfaatkan. Baik sebagai bahan pangan, tanaman hias, obat herbal, bahan bangunan, bahan industri dan sebagainya.

Ironisnya, dengan kekayaan hayati yang sedemikiannya sayangnya belum bisa optimal membudidayakannya. Makanan pokok yang secara teknis dapat dibudidayakan dari dalam negeri justru didatangkan dari luar. Misalnya beras, kentang, wortel dan sebagainya. Kebiasaan masyarakat indonesia yang kurang bisa menikmati hasil pangan yang beragam juga menjadi salah satu masalah. Misalnya saja nasi (dari tumbuhan padi) sebenarnya kandungan nutrisi bisa disubtitusikan dengan jagung atau ubi. Tapi masyarakat kita belum terbiasa menikmati makanan pokok selain nasi.

Selain itu masih ada masalah lain yang menyebabkan masalah pada keanekaragaman flora di Indonesia. Yaitu pengalihan fungsi hutan menjadi hutan industri. Seringkali pengalihan ini dilakukan dengan cara membabi buta. Makanya setiap tahun selalu saja terjadi kebakaran hutan. Kebakaran hutan yang disebabkan oleh oknum tertentu ini bukan hanya merusak ekositem hutan, tapi juga berkemungkinan memunahkan tumbuhan langka yang dilindungi. Pengalihan ini juga menyebabkan keanekaragaman flora Indonesia  berkurang. Misalnya hutan di provinsi Riau yang dijadikan perkebunan sawit.

Bagaimanapun itu merupakan masalah yang jadi PR kita semua.