Ekosistem adalah sebuah sistem yang terbentuk akibat adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Pada ekosistem ini terdapat 2 komponen yang penting yang terlibat, yaitu komponen biotik (hidup) dan komponen abiotik (tidak hidup). Kedua komponen ini saling mempengaruhi, contohnya disini adalah hubungan hewan dengan air. Interaksi antara kedua komponen ini pada akhirnya akan membentuk suatu kesatuan dan keteraturan. Pada dasarnya setiap komponen memiliki tugas masing-masing dan selama tugas tersebut dapat dijalankan dan tidak ada gangguan, maka keseimbangan dari ekosistem akan tetap terjaga. Komponen biotik dan abiotik penyusun ekosistem ini tentunya sangat berbeda-beda, perbedaan diantara keduanya tersebutlah yang menyebabkan terbentuknya keanekaragam ekosistem.
Jadi, keanekaragaman ekosistem adalah suatu bentuk interaksi antara sebuah komunitas dengan lingkungan abiotiknya di suatu tempat tertentu dan dalam jangka waktu yang tertentu pula. Komunitas yang dimaksud disini adalah kumpulan populasi yang berinteraksi di suatu tempat dan dalam jangka waktu yang tertentu.
Macam-Macam Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem tidak luput dari macam-macam ekosistem yang ada di dunia ini. Secara umum ekosistem dibedakan menjadi 2, yaitu ekosistem darat dan ekosistem air. Dimana ekosistem air dibedakan menjadi ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. Berikut adalah penjelasannya :
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat adalah sebuah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Ekosistem darat ini berada dalam area yang sangat luas yang disebut sebagai bioma. Bioma tersebut antara lain adalah :
a. Bioma Gurun – Bioma gurun ini terdapat di daerah tropika yang berbatasan dengan padang rumput. Perbedaan suhu pada bioma gurun ini sangatlah besar dimana ketika suhu siang bisa mencapai 45 derajat Celcius sedangkan ketika malam hari suhunya sangat rendah hingga menyentuk angka dibawah 0 derajat Celcius. Beberapa contoh tumbuhan dan yang hidup dalam bioma gurun ini antara lain adalah kaktus, kalajengking dan kadal. ( baca : Gurun Terluas di Benua Asia )
b. Bioma Padang Rumput – Bioma jenis ini dapat ditemukan di daerah yang terbentang dari daerah tropis ke daerah subtropis. Curah hujan yang terjadi di bioma ini adalah 25-30 cm per tahun dan hujan turun secara tidak teratur. Beberapa contoh tumbuhan dan hewan yang terdapat dalam bioma padang rumput adalah tumbuhan herbs, rumput-rumputan, bison, zebra dan kangguru. ( baca : Ekosistem Padang Rumput )
c. Bioma Hutan Basah – Bioma jenis ini terdapat di daerah tropis dan subtropis dimana curah hujannya diantara 200-225 cm per tahun. Tumbuhan yang hidup dalam bioma ini memiliki ketinggian 20-40 m serta memiliki daun yang lebat. Beberapa tumbuhan khas hutan basah antara lain adalah rotan dan anggrek, sedangkan hewan yang hidup antara laian kera, badak, babi hutan dan harimau.
d. Bioma Taiga – Bioma jenis ini terdapat di bagian bumi belahan utara serta terdapat di daerah pegunungan tropis. Ciri dari bioma ini adalah suhu di musim dingin yang sangat rendah. Beberapa tumbuhan dan hewan yang hidup di bioma ini antara lain adalah tumbuhan basah, semak belukar, beruang hitam dan mongoose.
e. Bioma Tundra – Bioma jenis ini terdapat di belahan bumi bagian utara dan dalam lingkaran kutub utara. Beberapa tumbuhan dan hewan yang hidup di bioma ini antara lain adalah tumbuhan kayu yang pendek, tumbuhan biji yang semusim, rusa kutub, beruang kutub dan muskox.
2. Ekosistem Air
Ekosistem air adalah sebuah ekosistem yang komponen abiotiknya sebagian besar terdiri atas air. Dimana ekosistem air ini dibedakan menjadi 2 jenis yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
a. Ekosistem Air Tawar – Pada ekosistem air tawar ini memiliki ciri suhu yang bervariasi, intensitas cahaya yang kurang serta terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Tumbuhan yang hidup dalam ekosistem air tawar umumnya sejenis dengan ganggang dan sebagian yang lainnya seperti tumbuhan biji. Sedangkan untuk hewan yang hidup di air tawar tergolong lengkap yang dilihat dari filum hewan.
Ekosistem air tawar memiliki sub unit yang terdiri atas air tenang dan air yang mengalir. Yang termasuk dalam air tenang adalah danau sedangkan yang masuk dalam kategori air yang mengalir adalah sungai. ( baca : Ekosistem Danau )
b. Ekosistem Air Laut – Merupakan ekosistem yang sangat luas yang mencakup laut, pantai, estuari dan terumbu karang yang akan dijelaskan secara singkat dibawah ini.
- Laut – Laut merupakan wadah bagi makhluk hidup air maupun tumbuhan yang hidup di air sebagai produsen dalam rantai makanan. ( baca : Zona Laut )
- Ekosistem Pantai – Ekosistem ini terletak di perbatasan antara ekosistem darat dengan ekosistem laut. Ekosistem ini dipengaruhi oleh siklus pasang surut air laut. Sedangkan organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi yang struktural, dimana mereka dapat melekar erat di substrat yang keras (kerang).
- Estuari – Estuari adalah tempat bersatunya sungai dengan laut. Ciri dari estuari ini adalah terdapat pagar yang terbuat oleh lempengan lumpur yang luas.
- Terumbu Karang – Terumbu karang disini sebagai tempat tinggal hewan-hewan laut serta sebagai sumber makanan bagi hewan-hewan laut.
Artikel terkait : Fungsi Ekosistem Terumbu Karang – Manfaat Terumbu Karang
Proses Terjadinya
Keanekaragam ekosistem dapat terjadi karena adanya perbedaan letak geografis. Dimana perbedaan letak geografis ini merupakan faktor utama yang dapat menghasilkan berbagai bentuk ekosistem dan juga dapat menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim ini akan berpengaruh terhadap perbedaan suhu, intensitas cahaya, curah hujan dan lama penyinaran matahari sehingga hal ini akan berpengaruh besar terhadap jenis flora dan fauna di suatu wilayah tertentu. Keanekaragaman jenis flora dan fauna yang berada di wilayah tertentu inilah yang nantinya akan membentuk suatu ekosistem yang berbeda dan terbentuklah keanekaragaman ekosistem.
Artikel terkait : Cara Melestarikan Flora dan Fauna
Komponen Penyusun
Berdasarkan susunan dan fungsinya, sebuah ekosistem terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut :
a. Komponen Autotrof – Autotrof adalah organisme yang dapat menyediakan atau membuat makanannya sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik yang proses pembuatannya dibantu oleh tenaga matahari dan kimia. Autotrof sendiri diambil dari kata “auto” yang berarti sendiri dan kata “trophikos” yang berarti makanan. Komponen autotrof ini memiliki fungsi sebagai produsen dalam sebuah ekosistem, contohnya disini adalah tumbuhan hijau.
b. Komponen Heterotrof – Heterotrof adalah organisme yang memanfaatkan bahan organik sebagai makanannya dimana bahan organik tersebut disediakan oleh organisme lain. Heterotrof diambil dari kata “heteros” yang berarti berbeda dan kata “trophikos” yang berarti makanan. Beberapa jenis komponen heterotrof antara lain adalah hewan, jamur dan mikroba. ( baca : Cara Menyuburkan Tanah Kering dan Tandus )
c. Abiotik – Abiotik adalah komponen fisik dan kimia yang terdiri atas air, tanah, udara dan sinar matahari. Komponen abiotik ini merupakan media atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan atau sebagai lingkungan tempat tinggal makhluk hidup.
d. Dekomposer – Dekomposer atau yang sering disebut sebagai komponen pengurai adalah organisme heterotrof yang dapat menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme yang mati. Tugas dari dekomposer adalah melakukan penyerapan dari hasil penguraian dan melepaskan bahan sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Salahs satu contoh yang termasuk dalam komponen dekomposer adalah jamur.
Artikel terkait : Jenis Jenis Pelapukan – Jenis Jenis Tanah