Categories
Geologi

Erosi Sungai Bagian Hulu

Erosi adalah peristiwa pindahnya massa suatu batuan dari suatu tempat ke tempat lainnya yang terjadi karena faktor alam. Erosi ini sebenarnya proses alam yang mudah dikenali dan prosesnya juga tidak bertahap, akan tetapi prosesnya bisa menjadi cepat sehingga sulit dikenali. Hal ini disebabkan karena aktivitas atau pengaruh dari campur tangan manusia yang salah dalam menggunakan lahan ataupun tindakan-tindakan lain yang dapat menyebabkan proses terjadinya erosi menjadi lebih cepat. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang erosi sungai.

Erosi sungai adalah peristiwa pindahnya suatu massa batuan atau tanah yang disebabkan oleh air sungai yang mengalir secara terus menerus. Adapun jenis erosi sungai terbagi menjadi 2 jenis yaitu erosi dasar dan erosi tepi. Erosi dasar adalah erosi sungai yang terjadi di dasar sungai, dimana hal ini nantinya akan menyebabkan dasar sungai akan menjadi semakin dalam. Erosi tepi adalah erosi yang terjadi di tepi sungai yang nantinya akan menyebabkan pelebaran pada sisi kanan dan sisi kiri bagian sungai.

Artikel terkait : Macam-macam Erosi – Akibat Erosi Sungai

Proses Terjadinya

Berdasarkan prosesnya, erosi sungai terbagi menjadi 3 proses, yaitu proses pemindahan regolith (lapisan fragmen batuan), proses penggerusan (downcutting) kanal sungai melalui abrasi dan yang terakhir proses erosi ke arah hulu (headward erosion). 

Proses Pemindahan Regolith – Merupakan sebuah proses yang sederhana, akan tetapi sangatlah penting, dimana terjadi proses erosi yang memindahkan dan membawa tanah serta runtuhan batuan yang dihasilkan selama pelapukan. Apabila material yang dibawa tersebut mudah larut maka akan terbawa dengan proses pelarutan.

Proses Penggerusan – Merupakan proses erosi dasar yang terjadi di kanal sungai. Proses tersebut disertai dengan proses abrasi dan erosi di bagian kanal sungai oleh pasir dan gravel pada saat menggerus dalam pada air yang mengalir. Dalam proses ini mineral dari abrasi seperti garnet dan quartz  akan ikut terseret sambil melakukan penggerusan dan memotong batuan dengan kecepatan yang luar biasa. Faktor terpenting dari penggerusan kanal sungai adalah migrasi ke arah hulu (upstream migration) yang berawal dari air terjun. Dimana apabila kecepatan jatuh air meningkat, maka turbulensi pada bagian dasar air terjun menjadi semakin besar sehingga hal ini akan menyebabkan proses erosi menjadi cepat sekali di dinding tebing dan pada akhirnya akan membuat air terjun mundur ke arah hulu.

Proses Erosi ke Arah Hulu – Proses erosi ke arah hulu ini disebabkan karena hubungan antara lereng regional dan lembah. Dimana penambahan volume air dan kecepatan air kanal dalam melakukan erosi pada bagian hulu sungai menjadi lebih cepat sehingga mundur ke arah dinding. Hal ini menyebabkan bagian atas dari lembah menjadi bagian hulu yang diperluas.

Artikel terkait : Ciri-ciri Sungai Bagian Hulu dan Hilir

Macam Sedimentasi Air Sungai

Sedimentasi adalah proses pengendapan material yang diangkut dimana hal ini akan terjadi apabila batuan mengalami pelapukan dan erosi yang kemudian dibawa oleh tenaga alam. Dan berikut adalah beberapa macam sedimentasi yang disebabkan oleh air sungai:

  • Kipas Aluvial – Kipas aluvial terbentuk karena sungai telah mengalami perubahan atau penurunan dalam hal kekuatan arus, dimana sungai yang berasal dari sebuah pegunungan tiba-tiba sudah sampai di suatu dataran rendah dengan perbedaan tinggi yang sangat mencolok.
  • Meander – Meander merupakan aliran sungai yang berkelok-kelok yang sering ditemukan di daerah hilir sungai yang lebih tepatnya berada di daerah aliran sungai yang ada di dataran rendah. Meander ini terbentuk karena adanya reaksi dari aliran sungai terhadap batuan yang relatif memiliki sifat homogen. Meander ini akan berkembang menjadi danau tapal kuda yang proses terjadinya disebabkan oleh terpotongnya aliran baru oleh dataran yang sempit yang memisahkan lingkungan satu dengan lingkungan lainnya.
  • Dataran Banjir – Dataran banjir adalah daerah atau wilayah yang sering tergenang oleh air pada saat terjadi hujan yang menyebabkan air di sungai meluap. ( baca : Proses Terjadinya Banjir dengan Menggunakan Prinsip Geografi )
  • Delta – Delta adalah endapan yang sebagian besar berisi material yang diangkat, dimana endapat tersebut berada di ujung muara sungai. Beberapa jenis delta yang sangat terkenal diantaranya adalah delta busur yang berada di muara Sungai Nil, delta kaku burung yang berada di muara Sungai Mississippi, delta runcing yang berada di muara Sungai Tibet dan delta yang berada di muara Sungai Seine Inggris.
  • Flood Plain – Merupakan endapan yang terdapat di bagian kanan dan kiri sungai yang terbentuk karena adanya banjir. ( baca : Upaya Penanggulangan Banjir )
  • Tanggul Alam – Tanggul alam dapat terjadi apabila terjadi hujan yang lebat sehingga volume air akan meningkat drastis. Dimana hal ini akan menyebabkan banjir dan kemudian air meluap hingga tepian sungai. Pada saat air sudah surut, material yang terbawa oleh air sungai tersebut akan mengendap di tepian sungai dan kemudian terbentuklah tanggul alam.

Upaya Penanggulangan

Sedimentasi yang berkelanjutan akan mempengaruhi kondisi fisik sungai. Hal ini tentunya tidak boleh dibiarkan begitu saja, perlu upaya untuk segera menangani hal ini terutama sedimentasi pada hilir sungai. Dan berikut adalah beberapa upaya penganggulangan tersebut :

Reboisasi – Sebisa mungkin melakukan upaya penghijauan hutan kembali di daerah yang tandus. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas resapan air dalam dan dapat memperkecil kapasitas aliran air hujan yang jatuh di permukaan bumi. ( baca : Resapan Air Hujan – Sumur Resapan )
Pembuatan Terasering – Pembuatan terasering dan juga petakan pada lahan miring untuk mencegah terjadinya erosi, karena apabila sudah erosi yang terjadi di daerah aliran sungai maka akan menyebabkan sedimentasi di lembah sungai dan menyebabkan pendangkalan di sungai dan kemudian sungai meluap lalu menimbulkan banjir air.
Penyuluhan – Melakukan penyuluhan terhadap warga masyarakat sekitar akan pentingnya menjaga kebersihan sungai agar tidak terjadi pencemaran sungai yang akan memberikan dampak buruk dikemudian hari. ( baca : Dampak Pencemaran Air )
Pembersihan Sungai – Upaya yang dapat dilakukan selanjutnya adalah bekerjasama dalam membersihkan sungai dari sampah. Dan sebisa mungkin untuk tidak membuang sampah disungai karena selain akan menyebabkan sedimentasi juga dapat menyebabkan ekosistem air akan punah.
Mencegah Kebakaran Hutan – Hal ini dilakukan agar tidak merusak kesuburan tanah dan hilangnya humus di permukaan tanah agar tanah tetap dapat menyerap air dengan baik sehingga air tidak terlalu banyak yang mengalir di sungai dan menimbulkan sedimentasi.
Mencegah Penebangan Hutan Liar – Usaha mencegah penebangan hutan secara liar ini selain bertujuan untuk menjaga kelestarian hutan juga untuk menjaga humus agar tanah tidak terjadi kepadatan. ( baca : Cara Menjaga Kelestarian Hutan )

Artikel terkait : Proses Sedimentasi