Categories
Bencana Alam

Macam- macam Erosi Berdasarkan Penyebabnya

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai erosi. Awal perbincangan kita mengenai erosi (baca: erosi tanah) akan kita mulai dengan memahami pengertian dari erosi itu sendiri. Kita pasti sudah sangat mengeal atau familiar dengan kata- kata erosi. Bahkan sebelum membaca artikel ini pun pasti kita sudah sangat sering mendengarnya. Ya, erosi ini juga mempunyai nama lainnya yakni pengikisan.

Lalu, sebenarnya apa sih pengertian dari erosi? Erosi merupakan peristiwa pengikisan tanah (baca: jenis tanah) atau batuan (baca: jenis batuan) yang disebabkan oleh beberapa hal, seperti air, angin, ataupun es. Nah, itulah pengertian erosi secara sederhana. Dari pengertian tersebut dapat kita ketahui bahwasannya erosi ini dapat terjadi karena berbagai macam sebab. Erosi ini juga tidak serta merta dapat terjadi dengan sendirinya. Erosi ini dapat terjadi karena berbagai faktor yang mendukung. Apa faktor- faktor yang mendukung terjadinya erosi tersebut?

Faktor- faktor yang Mendukung Terjadinya Erosi

Erosi yang dapat terjadi kepada tanah, berlangsungnya dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor. Faktor- faktor tersebut bisa saja berupa faktor alamiah maupun non alamiah. Lalu, apa saja faktor- faktor yang mendukung terjadinya erosi ini? Dibawah ini akan dijelaskan mengenai faktor- faktor yang mendukung erosi tersebut. Adapun faktor- faktor yang menyebabkan erosi tersebut antara lain adalah:

  1. Curah hujan

Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya erosi adalah curah hujan (baca: proses terjadinya hujan). Intensitas hujan menunjukkan jumlah dan volume curah hujan per satuan waktu. Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan cepatnya proses erosi yang terjadi. Hal ini dapat kita bandingkan ketika musim hujan dan musim kemarau (baca: pembagian musim di Indonesia). Ketika musim hujan maka proses erosi akan lebih cepat daripada ketika musim kemarau.

  1. Sifat- sifat tanah

Sifat- sifat yang dimiliki oleh tanah dapat juga menjadi penyebab terjadinya erosi. Tanah yang memiliki tekstur kasar dan halus akan tahan terhadap erosi. Selain itu kandungan bahan organik yang dimiliki oleh tanah pun menentukan kepekaan tanah terhadap erosi karena bahan organik dapat mempengaruhi kemantapan struktur tanah (baca: tanah inceptisol).

  1. Lereng

Faktor yang mempengaruhi terjadinya erosi lainnya adalah lereng. Tingkat erosi lereng semakin tinggi jika lereng semakin curam. Kecepatan aliran permukaan akan semakin meningkat sehingga kekuatan pengangkutan meningkat. Lereng yang semakin panjang juga akan menyebabkan volume air yang mengalir menjadi semakin besar. Dan hal ini akan otomatis manjadikan proses erosi cepat terjadi.

  1. Vegetasi

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi terjadinya erosi adalah vegetasi. Daerah di permukaan Bumi yang memiliki vegetasi yang rimbun akan menjadi lebih terhindar dari terjadinya erosi. Hutan pun menjadi ekosistem yang paling efektif dalam mencegah terjadinya bahaya erosi. Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya tidak lain adalah karena akar- akar yang dimiliki oleh pepohonan. Akar yang menancap di tanah tersebut akan membuat tanah menjadi lebih kuat dan lebih terlindungi. Hal inilah yang akan menghalau tanah dari terjadinya erosi.

  1. Manusia

Faltor selanjutnya yang juga sangat mempengaruhi terjadinya erosi adalah manusia. manusia sebagai satu- satunya makhluk penghuni Bumi yang diberikan akal oleh Tuhan terkadang dapat menyebabkan kerugian. Salah satunya adalah erosi. Banyak erosi yang terjadi akibat aktivitas- aktivitas yang dilakukan oleh manusia. beberapa aktivitas manusia yang dapat mempercepat terjadinya erosi adalah pembangunan gedung- gedung, penggundulan hutan (baca: dampak hutan gundul), dan aktivitas- aktivitas industri lainnya.

Namun meski demikian, manusia juga dapat dengan mudah menghalau terjadinya erosi. Dengan akal manusia yang cerdik, manusia bisa mengupayakan berbagai macam hal yang dapat menghalau terjadinya erosi. Beberapa tindakan manusia yang sudah dilakukan untuk mencegar erosi antara lain adalah penanaman kembali lahan yang gundul, membuat terasering pada tanah yang berada di lereng, dan lain sebagainya.

Itulah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya erosi. Faktor- faktor tersebut menjadi penyebab ataupun menjadi penghalang terjadinya erosi itu sendiri. Dari beberapa faktor di atas, kita mengetahui bahwasannya faktor yang mempengarubi erosi tidak hanya faktor dari alam saja, namun juga faktor manusia.

Macam- macam Erosi

Pada paragraf sebelumnya kita telah membahas mengenai pengertian dari erosi. Dari pengertian yang telah dipaparkan, terlihat jelas sekali bahwasannya erosi merupakan sesuatu yang benar- benar tidak baik. Bahkan erosi merupakan sesuatu yang merugikan, baik bagi alam, lingkungan (baca: fungsi lingkungan hidup), dan juga bagi semua makhluk hidup.

Erosi dapat terjadi pada berbagai benda, seperti halnya tanah dan juga batuan. Meskipun erosi ini bermakna satu, namun erosi dapat datang karena disebabkan oleh berbagai macam cara. Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya erosi. Penyebab- penyebab erosi inilah yang menjadikan erosi terdiri atas beberapa jenis atau macam. Adapun beberapa macam macam erosi antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Erosi yang disebabkan oleh air atau Ablasi

Jenis erosi yang pertama adalah erosi atau pengikisan yang disebabkan oleh air. Air yang dimaksud disini adalah air sungai (baca: ekosistem sungai). Mengapa air sungai? Hal ini karena air sungai merupakan air yang mengalir atau air yang bergerak. Pergerakan air inilah yang nantinya akan menyebabkan pengikisan. Pergerakan air dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah tanpa kita sadari telah membawa lapisan tanah secara perlahan- lahan terangkat.

Terlebih apabila arus yang dimiliki sungai sedang kuat- kuatnya. Maka dari itulah seiring dengan berjalannya waktu maka banyak tanah yang akan mengalami erosi. Erosi ini terjadi terutama setelah datangnya banjir (baca: jenis banjir). Setelah terjadi banjir besar maka tanah akan lebih terkena erosi daripada ketika air sungai sedang tidak banjir atau hanya normal saja.

  1. Erosi yang disebabkan oleh air laut atau Abrasi

Pengikisan atau erosi yang kedua adalah yang disebabkan oleh air laut. Meskipun sama- sama disebabkan oleh air, nayatanya erosi yang disebabkan oleh air sungai dengan air laut ini berbeda. Erosi yang disebabkan oleh air laut dinamakan dengan abrasi. Apabila kekuatan air sungai (baca: manfaat sungai) untuk melalukan pengikisan terletak pada arusnya, maka kekuatan air laut untuk melakukan pengikisan ini terletak pada ombaknya.

Ombak- ombak air laut yang selalu menerpa dan juga membentur setiap saat perlahan- lahan akan menyebabkan pengikisan. Pengikisan atau erosi terutama akan terjadi pada benda- benda yang dihantam ombak, seperti karang ataupun pinggiran pantai (baca: ekosistem pantai). Terlebih lagi air laut (baca: ekosistem air laut) ini sangat mengandung garam yang bisa membuat kerapuhan. Maka dari itulah apabila kita perhatikan dengan seksama, terkadang batu- batu yang ada di pinggiran pantai membentuk suatu bentuk tertentu. Hal inilah sebagai bentuk atau hasil dari abrasi.

  1. Erosi yang disebabkan oleh angin atau Deflasi

Jenis pengikisan atau erosi yang ketiga adalah yang disebabkan oleh angin (baca: jenis angin). Tanpa kita sadari, perlahan- lahan angin dengan kekuatannya bisa mengangkat partikel- partikel yang dimiliki oleh tanah untuk kemudian dipindahkan ke tempat yang lain. Akibatnya, seiring dengan berjalannya waktu  tanah tersebut nantinya akan terkikis, dan inilah yang disebut dengan erosi. Erosi yang disebabkan oleh angin ini kita kenal dengan istilah deflasi. Deflasi banyak terjadi terustama di daerah yang mempunyai cukup angin yang besar.

  1. Erosi yang disebabkan oleh gletser atau Eksarasi

Erosi atau pengikisan yang selanjutnya adalah pengikisan yang disebabkan oleh gletser. Erosi semacam ini dikenal juga dengan nama erosi eksarasi. Gletser atau geyser merupakan es padat yang telah mencair. Gletser atau geyser ini apabilah telah mengalir akan menimbulkan dorongan yang begitu kuat.

Hal ini karena perubahan dari awalnya yang padat dan kemudian mencair, maka akan terlihat masih kental. Geyser ini dapat menimbulkan dorongan yang sangat besar yang mana pada akhirnya bisa mengakibatkan erosi, terutama pada benda- benda yang telah dilewati oleh gletser atau geryser tersebut. Namun ersi seperti ini hanya terjadi di daerah- daerah yang memang mempunyai stok salju atau es (baca: hujan es) yang banyak.

  1. Korosi

Macam atau jenis erosi yang selanjutnya adalah korosi. Agak mirin dengan deflasi, korosi ini merupakan erosi yang disebabkan karena angin. Korosi ini terjadi karena hembusan angin yang membawa butiran- butiran pasir. Butiran pasir yang tertiup oleh angin ini akan menerpa bagian batuan tertentu sehingga akan menimbulkan kejadian batuan tersebut terkikis dan akan melapuk. Dari pernyataan tersebut dapat dilihat perbedaan antara korosi dan juga deflasi. Jika deflasi merupakan erosi yang murni karena kekuatan angin, maka korosi ini akibat angin yang membawa butiran- butiran pasir.

Itulah beberapa macam macam erosi yang dilihat dari penyebabnya. Erosi- erosi tersebut meski penyebabnya berbeda- beda namun pada akhirnya akan menimbulkan dampak yang sama yakni pengikisan. Pengikisan ini dapat kita lihat terjadi pada tanah, batuan atau bahkan jalan aspal sekalipun. Hal ini karena benda padat memang mempunyai potensi untuk terkikis.