Categories
Sungai

Ekosistem Sungai : Pengertian, Ciri-ciri, Komponen, Manfaatnya

Dari beberapa macam ekosistem yang kita kenal di Bumi, salah satunya ada ekosistem sungai. Ekosistem sungai ini termasuk dalam jenis ekosistem air. Seperti namanya, ekosistem sungai ini mempunyai arti sebagai ekosistem yang berada di daerah sungai. Ekosistem sungai ini berarti segalam macam interaksi atau hubungan timbal balik dari makhluk hidup dan juga lingkungannya yang mana meliputi kawasan atau daerah sungai. Ekosistem sungai ini meliputi di sepanjang wilayah Daerah Aliran Sungai, dari hulu sungai, badan sungai, dan juga hilir sungai, dan bahkan muara sungai (baca: ciri-ciri bagian hulu dan hilir sungai). Di sepanjang aliran sungai inilah disebut sebagai ekosistem sungai.

Ekosistem sungai ini merupakan salah satu jenis ekosistem air tawar. Indonesia sendiri di hampir semua wilayahnya mempunyai ekosistem sungai ini. Hal ini karena setiap pulau yang ada di Indonesia mempunyai sungai. Beberapa sungai yang terkenal dan sekaligus menjadi ekosistem sungai yang besar anatar lain adalah Sungai Mahakam, Sungai Kapuas, Sungai Musi, Sungai Bengawan Solo, dan lain sebagainya (baca: sungai terpanjang di Indonesia).

Ciri- ciri Ekosistem Sungai

Setiap jenis ekosistem di Bumi ini mempunyai ciri- ciri atau karakteristiknya masing- masing. Hal ini tidak berbeda dengan ekosistem sungai ini. Ekosistem sungai ini dikatakan sebagai ekosistem yang menarik. Ada 2 alasan mengapa ekosistem sungai ini menarik, yakni karena mempunyai aneka kehidupan biota yang beragam dan juga mempunyai perubahan fisik kimia yang bisa dipengarui oleh berbagai macam faktor.

Ekosistem sungai ini mempunyai suatu ciri khas. Ciri khas yang dimiliki oleh ekosistem sungai ini adalah adanya aliran air yang searah sehingga memungkinkan adanya perubahan fisik dan kimia di dalamnya yang berlangsung secara terus menerus. Selain ciri khas tersebut, kita juga dapat menemukan beragam ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh ekosistem sungai ini. Beberapa ciri atau karakteristik utama yang dimiliki oleh ekosistem sungai antara lain:

  1. Adanya air yang terus mengalir dari arah hulu menuju ke arah hilir.
  2. Terdapat variasi kondisi fisik dan juga kimia dalam tingkat aliran air yang sangat tinggi.
  3. Adanya perubahan kondisi fisik dan juga kimia yang berlangsung secara terus menerus.
  4. Dihuni oleh berbagai macam tumbuhan dan juga binatang yang telah beradaptasi dalam kondisi aliran air.

Itulah beberapa ciri utama yang dimiliki oleh ekosistem sungai. Perlu kita ketahui bersama bahwasannya ciri atau karakteristik tersebut hanya dipuyai oleh ekosistem air ini dan tidak dimiliki oleh jenis ekosistem lainnya. Mengenai penjelasan lebih lanjut tentang beragam kondisi yang dimiliki oleh ekosistem sungai, akan dijelaskan berikut ini.

Aliran Air

Aliran air merupakan faktor utama yang dimiliki oleh ekosistem sungai dan merupakan pembeda dari ekosistem lainnya. Kecepatan aliran air antara satu sungai dengan sungai yang lainnya berbeda- beda. Hal ini karena kecepatan aliran air sungai dipengaruhi oleh berbagai hal. Berbagai hal yang mempengaruhi kecepatan aliran air sungai antara lain pencairan salju, air tanah (baca: ciri-ciri air tanah yang baik), dan juga hujan (baca: jenis- jenis hujan). Terdapat beberapa perubahan pada dasar sugai karena disebabkan oleh aliran sungai ini. Aliran sungai dapat mengubah bentuk dasar sungai melalui beberapa cara, yakni erosi (baca: akibat erosi sungai), sedimentasi (baca: batuan sedimen), serta berbagai perubahan habitat yang lainnya.

Cahaya

Cahaya yang terdapat di ekosistem sungai memegang peranan yang sangat penting. Cahaya ini berperan sebagai penyedia energi untuk melakukan proses fotosintesis oleh berbagai organisme autotrof yang berperan sebagai prosusen di ekosistem sungai tersebut.  Cahaya yang dimaksudkan tentu saja cahaya yang berasal dari matahari (baca: bagian- bagian matahari) atau sinar sinar matahari.  Cahaya matahari yang diterima oleh ekosistem sungai ini sangat dipengaruhi oleh berbagai macam variabel, diantaranya jumlah pepohonan yang menaungi sungai, lebat atau tidaknya pepohonan tersebut, dan juga tingkat kedalaman sungai itu sendiri (baca: sungai terpanjang di dunia).

Suhu

Suhu merupakan salah satu komponen abiotik yang dimiliki oleh suatu ekosistem. Demikian halnya di ekosistem sungai ini pastilah juga ada suhu. Suhu yang terdapat di ekosistem sungai ini sangat bervariasi. Hal ini karena keberadaan suhu ini dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu radiasi di permukaan, konduksi dari atau ke udara (baca: ciri- ciri udara yang bersih), substrat di sekitarnya, iklim (baca: iklim di Indonesia),  dan juga tingkat kemiringan sungai. Selain itu di ekosistem sungai ini juga ditemukan perbedaan suhu yang cukup mencolok antara bagian permukaan air sungai  dengan bagian bawah air sungai tersebut.

Substrat

Subtrat merupakan bagin permukaan tempat berbagai orgenisme hidup. Kondisi substrat dalam ekosistem ini umumnya tidak permanen. Substrat di ekosistem sungai ini dipengaruhi oleh 2 faktor. Faktor- faktor yang mempengaruhi substrat di ekosistem sungai ini adalah:

  • Faktor organik, misalnya sisa dedunan, kayu, lumut, dan juga berbagai macam tanaman.
  • Faktor anorganik, misalnya batu, bahan- bahan geologi, kerikil, pasir dan lumpur.

Bakteri

Dengan atau tanpa disadari oleh kita, bakteri mempunyai peranan besar dalam suatu ekosistem. Bakteri ini mempunyai peranan yang penting dalam proses daur ulang energi. Bakteri berperan menguraikan bahan- bahan organik menjadi senyawa organik yang dapat digunakan oleh tanaman serta organisme lainnya. Di dalam ekosistem sungai ini, bakteri hadir dalam jumlah yang banyak sehingga proses daur ulang energi dapat berlangsung dengan lancar.

Kimia Air

Ekosistem sungai tidak terlepas dari yang namanya kondisi kimia pada air. Pada ekosistem sungai ini, kondisi kimianya sangat bervariasi antara satu dengan yang lainnya. Hal ini bergantung pada input dari lingkungan atau daerah yang ada di sekitarnya, seperti hujan, dan juga penambahan bahan pencemar yang dihasilkan dari aktivitas manusia. Meskipun demikian, kita tetap perlu mengetahui bahwasannya oksigen tetap menjadi konstituen kimia yang paling penting dari kehidupan berbagai organisme yang berada di ekosistem sungai tersebut.

Tanaman/ Flora

Seperti yang kita ketahui bersama bahwasanya tumbuhan melakukan proses fotosintesis untuk mengubah energi cahaya matahari menjadi energi kimia yang dapat digunakan untuk bahan bakar aktivitas organisme. Beberapa tanaman atau flora dapat kita temui di ekosistem sungai ini. Tanaman- tanaman tersebut diantaranya:

  • Ganggang merupakan sumber yang paling signifikan sebagai makanan utama yang dimiliki oleh sebagain besar sungai. Ganggang ini biasanya mengambang bebas namun tidak bisa mempertahankan jumlah populasi yang besar dalam jangka waktu lama.
  • Selain ganggang, lumut juga merupakan tanaman yang sering kita jumpai di ekosistem sungai. Lumut ini akan mudah kita temui menempel di benda- benda padat, misalnya batu.
  • Tanaman tingkat tinggi. tanaman tingkat tinggi berfungsi melindungi binatang- binatng dari arus dan juga dari predator, serta sebagai penyedia sumber makanan bagi binatang- binatang tersebut. Ciri khas dari tanaman tingkat tinggi ini adalah menjalar di permukaan sungai. Contohnya adalah kangkung liar, dan enceng gondok.

Ikan

Ikan merupakan binatang yang banyak kita temui di ekosistem sungai. Kemampuan jenis ikan untuk dapat bertahan hidup bervariasi serta berhubungan erat habitat sungai yang ditempatinya. Kita akan dapat menemukan sebagian besar ikan yang tinggal di bagian dasar, di sisi sungai, dan juga di balik bebatuan di sungai. Hal ini bertujuan untuk menyiasati penggunaan energi yang tinggi karena ikan- ikan tersebut harus berenang melawan arus. Ikan- ikan ini biasanya hanya akan berenang ketika akan mencari makan dan ketika akan berpindah tempat.

Invertebrata

Binatang invertebrata atau tidak bertulang balakang merupakan binatang yang banyak kita temui di ekosistem sungai ini. Beberapa jenis binatang invertebrata yang kita temui di sungai adalah udang karang, siput, kerang, keong, remis, dan beberapa jenis serangga invertebrata. Dari jenis- jenis tersebut, komunitas yang paling dominan di ekosistem sungai adalah jenis serangga. Serangga ini mudah sekali kita temukan dan hampur di setiap habitat, seperti di permukaan air, di dasar air, dan di bawah batu. Binatang- binatang tersebut akan banyak kita jumpai di dasar sungai. Hal ini bertujuan untuk menghindari arus sungai yang tinggi. Selain di dasar, ada beberapa binatang yang mulai beradaptasi dengan cara hidup di sisi hilir dan terhalang oleh batu.

Burung

Selain binatang- binatang air, ekosistem sungai juga dihuni oleh beberapa binatang darat, seperti burung. Burung memang tidak tinggal di dalam air, namun burung ini tinggal di sekitar ekosistem sungai unyuk mmenuhi kebutuhannya (mencari makan). Makanan utama dari burung- burung ini adalah ikan- ikan kecil atau binatang invertebrata yang tinggal di lingkungan ekosistem sungai tersebut.

Komponen Ekosistem Sungai

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa ekosistem adalah suatu interaksi yang melibatkan makhluk hidup dengan lingkungannya (baca: fungsi lingkungan hidup bagi manusia). Hal ini berarti ekosistem meliputi interaksi komponen biotik dan juga komponen abiotik. Komponen biotik dan abiotik ini merupakan komponen- komponen yang dimiliki oleh semua jenis ekosistem, termasuk ekosistem sungai ini. Komponen- komponen yang dimiliki oleh ekosistem sungai adalah sebagai berikut:

  • Komponen biotik. Komponen biotik merupakan komponen yang terdiri dari makhluk hidup, baik tumbuhan maupun binatang. Ekosistem sungai mempunyai banyak sekali komponen biotik, seperti tumbuhan (contoh: ganggang, angkung liar, enceng gondok, lumut, dan lain sebagainya), binatang (contoh: sipur, keong, remis, kerang, udang , ular, serangga, dan lain sebagainya), fitoplankton, zooplankton, serta organisme lainnya.
  • Komponen abiotik. berkebalikan dengan komponen biotik, komponen abiotik ini merupakan komponen ekosistem yang berbentuk benda- benda tak hidup. Namun, meski benda- benda tersebut tak hidup, keberadaan benda- benda tersebut tetap berpengaruh terhadap kelangsungan hidup komponen biotik yang ada di ekosistem tersebut. Beberapa komponen abiotik yang berada di ekosistem sungai antara lain: batu (baca: jenis-jenis batuan), suhu, cahaya matahari, kelembaban udara (baca: cara menjaga kelestarian udara), dan lain sebagainya.

Pembagian Zona Ekosistem Sungai

Tahukah Anda bahwa ternyata ekosistem sungai ini dibedakan atas beberapa zona? Ya, para ahli membagi ekosistem sungai dibagi ke dalam dua zona. Pembagian zona di ekosistem sungai adalah sebagai berikut:

  1. Zona air deras

Zona pertama yang ada di ekosistem sungai adalah zona air deras. Zona air deras merupakan wilayah sungai yang cenderung dangkal. Pada zona ini kita akan mendapati aliran arus air yang deras atau sangat tinggi. Biasanya zona ini berada di bagian hulu sungai (atau lebih tepatnya di pegunungan). Aliran sungai yang deras ini mengakibatkan bagian dasar sungai menjadi bersih dari berbagai macam endapan serta materi- materi yang mengendap lainnya.

Hal ini juga menyebabkan bagian dasar dari zona ini cenderung terasa padat. Di zona air deras ini kita akan menemukan bentos dan juga organisme ferifitik yang mempunyai kemampuan untuk melekat dan berpegang pada dasar yang bersifat keras atau padat, atau bisa juga pada ikan yang bisa berenang dengan kuat.

  1. Zona aliran tenang

Zona kedua yang terdapat dalam ekosistem sungai adalah zona aliran tenang. Berbeda dengan zona yang pertama, zona ini merupakan zona yang sedikit lebih dalam dan arus sungai tidak terlalu deras seperti zona yang pertama. Zona ini biasanya berada di wilayah yang landai. Di zona ini kita juga akan menemukan lumpur dan juga bahan endapan lainnya yang mengendap di dasar sungai. Karena banyaknya bahan endapan yang mengendap ini maka menjadikan dasar sungai terasa lunak dan tidak sesuai lagi dengan bentos. Zona aliran tenang ini lebih sesuai bagi nekton dan plankton yang mempunyai kebiasaan menggali dasar sungai.

Itulah dua zona yang terdapat pada ekosistem sungai. Apabila kita perhatikan, maka dua zona tersebut mempunyai karakteristik yang bertolak belakang.

Manfaat Ekosistem Sungai

Semua jenis ekosistem mepunyai fungsinya masing- masing, demikian pula dengan ekosistem sungai ini. Ekosistem sungai mempunyai beberapa manfaat yang sangat penting bagi kita semua. Beberapa manfaat sungai yang akan kita peroleh dari ekosistem sungai adalah sebagai berikut:

  1. Sumber air tawar. Sungai menyediakan banyak sekali air tawar yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Manusia memerlukan air tawar dalam jumlah yang banyak untuk mencukupi segala macam kebutuhan, seperti minum, memasak, mencuci, hingga kebutuhan untuk industri. Tidak hanya manusia saja, binatang dan tumbuhan juga sangat memerlukan air agar mereka bisa bertahan hidup.
  2. Ekosistem air tawar (termasuk juga ekosistem sungai) ini berperan sebagai bottle neck dalam siklus hidrologi yang ada di Bumi.
  3. Ekosistem sungai yang bersamaan dengan ekosistem estuary merupakan tempat yang mudah dan murah untuk membuang limbah yang bersifat tertier.
  4. Sebagai tempat hidup bagi banyak mahkluk hidup yang ada di Bumi, khususnya binatang- binatang air dan juga tumbuhan yang hidup di air.
  5. Bisa digunakan sebagai tempat budidaya tanaman tertentu, sehingga dapat menghasilkan nilai ekonomis bagi warga masyarakat yang berada di sekitar sungai tersebut.
  6. Sebagai tempat rekreasi bagi anak- anak dan juga bagi keluarga.

Itulah beberapa manfaat dari ekosistem sungai yang dapat kita rasakan. Selain manfaat- manfaat yang telah disebutkan di atas, pastilah ada manfaat lainnya yang dapat kita rasakan, baik secara sadar maupun secara tidak sadar.