Categories
Laut

Terumbu Karang : Habitat, Jenis, dan Manfaatnya

Sebagian besar dari kita tentu sudah mengenal atau pernah mendengar kata terumbu karang. Terumbu karang memang kerap kali didengar oleh orang- orang apabila berada di lingkungan laut (baca: macam-macam laut). Terumbu karang memang identik dengan laut dan juga pemadangan yang ada di bawah air (baca: jenis jenis air). Hal ini karena memang terumbu karang letaknya di bawah laut. Lalu, apa yang dimaksud dengan terumbu karang ini? Terumbu karang adalah sekumpulan dari hewan karang yang melakukan simbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut dengan zooxanthellae.

Dalam kelas tumbuhan, terumbu karang merupakan termasuk jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang mempunyai tentakel- tentakel. Koloni terumbu karang ini terbentuk oleh beribu- ribu hewan yang kecil- kecil yang dinamakan Polip. Apabila dijelaskan secara sedernaha, karang ini terdiri dari satu polip saja yang mempunyai bentuk tubuh unik, yakni seperti tabung dengan mulut yang terletak di bagian atas dan dikelilingi oleh tentakel. Apabila kita melihat dari kebanyakan spesies yang ada, satu individu polip dapat berkembang menjadi jumlah yang banyak dan disebut dengan koloni. Hewan ini memiliki warna yang beragam, dan hewan ini juga dapat menghasilkan CₐCO₃.

Habitat Terumbu Karang

Biasanya kita mengetahui bahwa terumbu karang merupakan sekumpulan hewan kecil yang berada di bawah laut. Namun, terumbu karang ini ternyata mempuyai habitat sendiri. Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai (baca: manfaat pantai) atau di daerah yang masih mendapat sinar matahari, yakni kurang lebih 50 meter di bawah permukaan air laut (baca: bahaya gunung api dibawah laut). Namun, ada pula spesies terumbu karang yang dapat hidup di dasar lautan dengan cahaya yang sangatlah minim, bahkan tanpa cahaya sama sekali. Namun terumbu karang hidup di dasar lautan ini tidak melalukan simbiosis dengan zooxanhellae sekaligus tidak membentuk karang.

Sebagian besar ekosistem terumbu karang terdapat di perairan yang terdapat di daerah tropis (baca: iklim di Indonesia). Ekosistem terumbu karang ini sangatlah sensitif dengan perubahan lingkungan hidupnya, terutama pada suhu, salinitas, dan juga sedimentasi (baca: batuan sedimen), serta eutrifikasi. Agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, terumbu karang membutuhkan kondisi lingkungan hidup yang yang optimal. Lingkungan hidup yang optimal bagi terumbu karang adalah lingkungan yang memiliki suhu hangat yakni sekitar di atas 20ᵒ Celcius. Selain itu terumbu karang juga lebih menyukai berada di lingkungan perairan yang jernih dan tidak mengandung banyak polusi. Lingkungan yang demikian ini sangat berperan pada penetrasi cahaya oleh terumbu karang. Ada beberapa hal yang sangat mempengaruhi terumbu karang. Beberapa hal yenga dapat mempengaruhi terumbu karang ini adalah:

  • Cahaya matahari

Terumbu karang memerlukan bantuan cahaya matahari (baca: bagian- bagian matahari)untuk dapat melakukan fotosintesis (meskipun beberapa terumbu karang tidak selalu membutuhkan cahaya matahari untuk melakukan proses fotosintesis). Polip- polip yang saling bersusunan dan membentuk terumbu karang dan terletak di bagian atas ini dapat menangkap makanan yang terbawa arus laut dan juga melakukan fotosintesis. Hasil fotosistesis yang berupa oksigen ini akan dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup lainnya.

  • Suhu

Suhu juga merupakan salah satu hal yang sangat berpengaruh pada terumbu karang. Terumbu karang membutuhkan lingkungan dengan suhu yang hangat, yakni  diatas 20ᵒ Celcius.

  • Tingkat kebersihan lingkungan

Tingkat kebersihan  air laut juga menjadi faktor yang sanagat mempengaruhi terumbu karang. Apabila kita melakuan dyfing atau semacamnya, pasti akan menemukan terumbu karang pada lingkungan perairan yang bersih dan jernih. Hal ini karena memang terumbu karang lebih menyukai lingkungan laut yang bersih, jernih, dan tidak mengandung polusi (baca: cara menjaga kelestarian air).

Proses Fotosintesis pada Termbu Karang

Meskipun dikategorikan sebagai sekumpulan hewan, namun terumbu karang ini melakukan proses simbiosis dengan tumbuhan alga, sehingga melakukan proses fotosintesis. Proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan alga dapat menyebabkan bertambahnya jumlah prosuksi kalsium karbonat dengan cara menghilangkan karbondioksida dan juga merangsang sebuah reaksi kimia.  Berikut merupakan reaksi kimia yang dihasilkan dari proses fotosintesis alga:

Cₐ(HCO₃)CₐCO₃+H₂CO₃H₂O+CO₂

Itulah hasil dari proses fotosintesis yang dilakukan oleh alga. Proses fotosintesis yang dilakukan oleh alga yang melakukan simbiosis akan membuat karang pembentuk terumbu menghasilkan cangkang yang terbuat dari kalsium karbonat. Pembentukan cangkang ini akan berlangsung kira- kira 10x lipat lebih cepat daripada yang terjadi pada karang yang tidak membentuk terumbu dan tidak melakukan simbiosis dengan zooxanthellae.

Jenis- jenis Terumbu Karang

Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya terumbu karang merupakan sekumpulan binatang- binatang kecil yang mempunyai bentuk seperti tabung dengan mulut di bagian atas, yang bersimbiosis dengan tanaman alga. Meskipun definisi tersebut lengkap dan mampu mendeskripsikan terumbu karang dengan  sangat baik, sehingga cukup membuat kita berimajinasi dengan bentuk terumbu karang, namun ternyata terumbu karang ini terdiri dari beberapa jenis. Beberapa jenis dari terumbu karang adalah sebagai berikut:

  1. Mycedium elephantotus

Mycedium elephantotus

Jenis terumbu karang ini dapat kita jumpai pada kedalaman laut sekiar 3 hingga 20 meter. Terumbu karang ini memiliki ciri-ciri, yaitu:

  • Koralit laminat
  • Tentakel hanya muncul atau terdapat m=pada malam hari saja
  • Koenestrum tidak mengalami pembintikan

Terumbu karang jenis ini tersebar di peraoiran Inodnesia, Filiphina, Papua Nugini, dan juga Australia. Habitat karang ini adalah di perairan yang dangkal.

  1. Oxypora Lacera

Oxypora lacera

Jenis terumbu karang ini banyak dijumpai di laut yang mempunyai kedalaman 3 hingga 15 meter. Terumbu karang jenis ini mempunyai ciri- ciri khusus yaitu:

  • Mempunyai koralit yang tipis berupa keping laminar
  • Bisa menjadi berubah menjadi tebal ketika berada di kondisi lingkungan turbulen
  • Memiliki kosta yang selalu bergigi
  • Kebanyakan atau sebagian besar berwarna coklat

Keberadaan karang ini dapat kita jumpai di seluruh perairan Indonesia, Filiphina, Papua Nugini dan juga Australia. Sama seperti Mycedium elephantotus, karang ini juga berada di perairan dangkal.

  1. Pectinia Paeonia

Pectinia paeoniaJenis terumbu karang ini akan banyak kita jumpai di laut yang emmpunyai kedalaman 5 hingga 15 meter. Sama seperti terumbu karang yang lainnya, terumbu karang ini juga memiliki ciri- ciri khusus. ciri- ciri yang miliki oleh terumbu karang ini adalah:

  • Kolumella berkembang secara lambat
  • Memiliki septa yang halus dan lembut
  • Pada umumnya mempunyai warna dan bintik coklat, keabu- abuan, dan juga hijau.

Terumbu karang jenis ini terdapat di perairan Indonesia, Filiphina, Papua Nugini, dan juga Australia. Terumbu karang jenis ini akan dapat kita jumpai di banyak perairan dangkal pada umumnya, sekaligus mempunyai arus yang deras.

  1. Pectinia Lactuca

Pectinia lactuca

Jenis terumbu karang ini adalah terumbu karang yang berbentuk seperti bunga, indah sekali. Terumbu karang jenis ini akan banyak kita jumpai di laut yang memiliki kedalan 3 hingga 15 meter. Terumbu karang ini memiliki ciri- ciri sebagai berikut:

  • Koloni submasif, yang membentuk dinding- dinding dengan tinggi yang relatif seragam.
  • Pada umumnya dilihat dari koloni di tengah sampai pinggir.
  • Biasanya berwarna abu- abu, hijau dan juga coklat

Sama seperti jenis terumbu karang lainnya, terumbu karang ini juga terdapat di perairan Indonesia, Filiphina, Papua Nugini, dan juga Australia.sama seperti Pectinia Paeonia, terumbu karang ini dapat kita jumpai di banyak perairan dangkal pada umumnya, sekaligus mempunyai arus yang deras.

  1. Galaxea Fascicularis

Galaxea fascicularis

Jenis terumbu karang ini akan banyak kita jumpai di lau dengen kedalaman 3 hingga 15 meter. Terumbu karang ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  • Mempunyai koloni kecil yang membentuk seperti bantal
  • Koloni yang besar mempunyai ukuran 5 meter yang berbentuk seperti kolumnar atau masif
  • Koralit memiliki ukuran yang bervariasi atau berbeda- beda
  • Terdapat tentakel di siang hari
  • Pada umumnya berwarna coklat, putih, hijau, dan keabu- abuan

Jenis terumb krang ini tersebar di wilayah perairan Indonesia, Filiphina, Papua Nugini, dan juga Australia.sama seperti Pectinia Paeonia, terumbu karang ini dapat kita jumpai di banyak perairan dangkal pada umumnya, sekaligus mempunyai arus yang deras.

  1. Lobophyllia Hemprichii

Lobophyllia hemprichii

Jenis terumbu karang ini akan banyak kita jumpai di lau dengen kedalaman 3 hingga 15 meter. Terumbu karang ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  • Mempunyai koloni kecil yang membentuk seperti helm
  • Koloni yang besar mempunyai ukuran 5 meter
  • Koralit paseloid sampai flabellomeanroid.
  • Septa menempel pada dinding dan kolumella, serta memiliki gigi yang tajam
  • Polip tebal dan menyerupai seperti daging

Jenis terumb krang ini tersebar di wilayah perairan Indonesia, Jepang, Madagaskar, Tanzania,  Filiphina, Papua Nugini, dan juga Australia.sama seperti Pectinia Paeonia, terumbu karang ini dapat kita jumpai di banyak perairan dangkal pada umumnya, sekaligus mempunyai arus yang deras.

  1. Lobophyllia Corymbosa

Lobophyllia corymbosa

Jenis terumbu karang ini akan banyak kita jumpai di lau dengen kedalaman 3 hingga 15 meter. Terumbu karang ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  • Mempunyai koloni kecil yang membentuk plat
  • Koloni yang besar mempunyai ukuran 2 meter
  • Mempunyai kalik yang dalam dengan dinding yang halus
  • Septa terletak di dekat dinding umumnya tebal, sementara yang di dalam kalik tipis, dan septa yang berada di dekat dinding tebal
  • Polip tebal dan menyerupai seperti daging

Jenis terumb krang ini tersebar di wilayah perairan Indonesia, Jepang, Solomon, Tanzania,  Filiphina, Papua Nugini, dan juga Australia.sama seperti Pectinia Paeonia, terumbu karang ini dapat kita jumpai di reef slopes bagian atas.

  1. Acropora Cervicornis

acroporacervicornis

Jenis terumbu kranga ini akan banyak kita jumpai di lau dengen kedalaman 3 hingga 15 meter. Terumbu karang ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  • Mempunyai yang panjang terhampar hingga beberapa meter
  • Koloni arborescens, tersusun atas cabang- cabang yang silindris
  • Mempunyai koralit yang berbentuk pipa
  • Aksial koralit dapat dibedakan septa yang berada di dekat dinding tebal
  • Mempunyai warna coklat muda

Jenis terumub karang ini tersebar di wilayah perairan Indonesia, Jamaika, dan Kep. Cayman. Terumbu karang ini dapat kita jumpai lereng karang bagian tengah dan atas, dan juga di perairan laguna yang jernih.

  1. Acropora Elegantula

acroporaelegantula

Jenis terumbu kranga ini akan banyak kita jumpai di lau dengen kedalaman 3 hingga 15 meter. Terumbu karang ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  • Koloni korimbosa seperti semak
  • Terdapat cabang horisontal tipis namun menyebar
  • Mempunyai aksial koralit yang jelas
  • Mempunyai warna abu- abu dengan warna ujung yang lebih muda.

Jenis terumub karang ini tersebar di wilayah perairan Indonesia dan Srilanka. Terumbu karang ini dapat kita jumpai lereng karang bagian tengah dan atas, dan juga di fringing reefs yang dangkal.

  1. Acropora Acuminata

acroporaacuminata

Jenis terumbu karang ini akan banyak kita jumpai di lau dengen kedalaman 3 hingga 15 meter. Terumbu karang ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  • Mempunyai koloni yang bercabang dengan ujuang cabangnya yang lancip
  • Mempunyai koralit dengan 2 ukuran
  • Mempunyai warna coklat atau biru muda

Jenis terumbu karang ini tersebar di wilayah perairan Indonesia, Solomon, Australia, Papua Nugini dan juga Filiphina. Terumbu karang ini dapat kita jumpai pada bgain atas atu bawah lereng karang yang jernih maupun keruh.

Itulah beberapa jenis terumbu karang. Selain jensi- jenis yang telah disebutkan di atas, masih banyak lagi jenis terumbu karang yang dapat kita temukan di bawah laut.

Manfaat Terumbu Karang

Terumbu karang merupakan salah satu jenis sumber daya alam yang berada di pesisir laut, selain adanya hutan bakau atau hutan mangrove dan juga padang lamun. Terumbu karang ini mempunyai banyak sekali peran, kegunaan atau manfaat. Terumbu karang selama ini kita kenal berperan sebagai rumah dari berbagai jenis ikan. Selain berperan sebagai rumah bagi para ikan, terumbu karang juga memiliki manfaat yang lainnya.

Manfaat yang dimiliki oleh terumbu karang ini bisa dilihat dari sisi ekologi maupun sisi ekonominya. Manfaat dari terumbu karang ini kebanyakan dirasakan oleh para biota- biota laut atau makhluk yang hidup di dalam laut itu sendiri maupun dirasakan oleh manusia.  Fungsi ekosistem terumbu karang yang diperoleh dari terumbu karang ini dapat dirasakan langsung maupun tidak langsung. Beberapa manfaat terumbu karang antara lain sebagai berikut:

  1. Sebagai rumah bagi para ikan dan juga binatang laut lainnya

Manfaat terumbu karang yang paling alami adalah sebagai tempat bernaungnya segala jenis ikan dan juga hewan- hewan laut lainnya. Segala macam jenis ikan ini dibutuhkan oleh manusia, yakni terutama sebagai bahan pangan. Beberapa jenis ikan yang bernaung di bawah terumbu karang ini antara lain adalah ikan kerapu, ikan baronang, ikan ekor kuning, batu karang, dan lain sebagainya.

  1. Sebagai sektor pariwisata

Terumbu karang terkenal akan keindahannya. Banyak orang yang mengenal terumbu karang ini karena keindahan yang ditawarkannya. Oleh karena itulah terumbu karang sangat dikenal sebagai pemandangan bawah laut yang selalu mempesona semua orang.  Beberapa tempat wisata di Indonesia sengaja menjadikan terumbu karang sebagai objek pemandangan yang utama. Bahkan para wisatawan yang mempunyai minat terhadap terumbu karang ini sangatlah banyak hingga ke manca negara. Oleh karena itulah terumbu karang ini memiliki manfaat sebagai sektor pariwisata.

  1. Sebagai objek penelitian

Selain bermanfaat secara alamiah sebagai habitat beberapa jenis ikan, dan juga memiliki fungsi untuk sektor pariwisata, ternyata terumbu karang juga memiliki fungsi edukasi atau pendidikan. Fungsi yang dimiliki oleh terumbu karang dalam bidang edukasi adalah sebagai tempat penelitian dan juga pengembangan dari berbagai macam jenis biota laut. Penelitian yang dilakukan terhadap terumbu karang ini dapat dijadikan sebagai sarana pengembangan dan juga evaluasi terhadap keadaan yang ada di bawah laut. Bagaimanapun juga biota bawah laut ini merupakan kekayaan dan juga jenis jenis sumber daya alam yang harus tetap dilestarikan keberadaannya.

itulah beberapa manfaat yang akan kita peroleh dari terumbu karang. Manfaat tersebut akan kita rasakan baik langsung maupun tidak langsung.