Hutan merupakan salah satu elemen terpenting pendukung kehidupan planet ini, tanpa adanya hutan mustahil rasanya terjadi keseimbangan alam. Setiap makhluk hidup memerlukan air sehingga secara tak langsung mengantungkan hidupnya kepada hutan sebagai penyangga air, akar akar pepohonan dihutan berperan menahan dan menyerap serta menyimpan air sebagai cadangan untuk keberlangsungan hidupnya.
Sudah banyak terjadi bencana alam akibat kerusakan hutan seperti longsor, banjir bandang, erosi tanah yang menimbulkan banyak korban jiwa. Itu baru dampak kerusakan sedikit saja, belum lagi jika semua hutan hilang dan gundul tentu saja malapetaka besar akan menimpa umat manusia. Itulah kenapa kelestarian hutan benar benar harus dijaga.
Begitu juga dengan siklus hidrologi, dimana air yang ada pada tumbuh tumbuhan menguap ke atmosfer membentuk awan dan dikembalikan lagi dalam bentuk hujan, tanpa hutan keseimbangan tanah akan terganggu, dimana ketika musim hujan, banyak air akan mengenangi tanah dan penyebab terjadi banjir, sedangkan ketika musim kemarau, tanah akan cepat kering.
Kita harus bersyukur karena Indonesia merupakan negara yang memiliki hutan hujan tropis terbesar ke-3 dunia, setelah Brazil dan Kenya. Sekitar 64 persen atau 120.5 juta hektar dari total luas wilayah Indonesia merupakan hutan, sehingga Indonesia dijuluki sebagai salah satu paru paru dunia karena oksigen yang dihasilkan dari hutan yang begitu melimpah.
Eksistensi hutan ternyata juga memiliki hubungan yang erat dengan kekayaan hayati didalamnya seperti contoh lembah amazon yang ada di brasil yang dijuluki sebagai hutan hujan tropis terbesar dunia memiliki kekayaan spesies didalamnya mulai dari jenis tumbuh tumbuhan hingga keanekaragam hewan seperti ikan, burung, reptil, amphibi, mamalia dan lainnya. Bahkan banyak ilmuwan mengatakan bahwa masih banyak spesies makhluk hidup yang belum terdokumentasi yang ada disana.
Hutan adalah sekumpulan perpohonan yang biasanya tumbuh liar yang mendapatkan energi matahari sebagai pendukung dalam melakukan fotosintensis, sehingga dapat tumbuh dan berkembang dan memiliki keterkaitan dengan makhluk hidup lainnya. Jadi dapat dikatakan bahwa hutan dapat tumbuh dimana saja, di semua wilayah planet ini, asalkan terpenuhi faktor faktor pendukungnya seperti cahaya matahari dan media tumbuh.
Sementara itu intensitas cahaya dari matahari di setiap tempat tentu saja berbeda, contoh antara daerah khatulistiwa dengan daerah yang memiliki 4 musim sangat berbeda jauh karena pada daerah tropis penyinaran matahari berlangsung sepanjang tahun sehingga jenis hutannya lebih beragam dan hutan di negara 4 musim seperti Eropa biasanya homogen dan tidak terlalu lebat.
Begitu juga dengan media tumbuh akan mempengaruhi jenis hutan apa yang terbentuk seperti contoh daerah rawa dipinggir pantai tentu tidak akan ditumbuhi hutan heterogen yang lebat, karena jenis tanahnya sudah berbeda. Jadi kesimpulannya perbedaan intensitas cahaya matahari, jenis tanah dan iklim akan memberikan perbedaan jenis hutan yang tumbuh. Berikut ini macam macam hutan dan pengelompokannya berdasarkan berbagai faktor.
Pembagian Hutan Menurut Asalnya
Pengelompokan pertama jika dilihat dari asal muasal suatu pohon penyusun sebuah hutan yang dibedakan menjadi hutan yang sebagian besar dari biji, sering disebut juga dengan hutan tinggi karena pohon yang hidup dari biji memiliki waktu hidup yang lebih lama. Selain itu ada juga hutan yang terbentuk dari tunas, yang disebut hutan rendah seperti hutan bambu dan hutan campuran dimana asal pepohonan-nya bermacam macam, ada yang dari biji, tunas dan lainnya.
Namun ada versi lain penggolongan hutan menurut asalnya terbagi menjadi dua yaitu hutan primer/ perawan dan hutan sekunder. Hutan primer merupakan hutan yang masih asli dan belum terjamah oleh manusia, sedangkan hutan sekunder merupakan hutan yang tumbuh kembali setelah mengalami kerusakan oleh manusia atau faktor alam. Hutan sekunder dengan ciri ciri memiliki pohon yang relatif pendek dan kecil karena umur vegetasi yang masih muda.
Jenis Hutan Menurut Susunan
Jenis Hutan juga dapat dibedakan berdasarkan jenis pohon penyusunnya, secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu hutan sejenis dan hutan campuran. Hutan sejenis atau sering disebut juga dengan hutan murni yang memiliki satu jenis pohon atau maksimal beberapa jenis pohon. Sedangkan hutan campuran yang disusun dari banyak jenis pepohonan atau bisa dikatakan hutan secara umumnya.
Hutan sejenis dapat terbentuk karena disengaja manusia untuk dijadikan HTI (Hutan Tanaman Industri), atau juga bisa karena faktor faktor lainnya seperti iklim yang khas dan kejadian alam sehingga memungkinkan hanya terdapat satu jenis pohon yang dapat bertahan hidup, contohnya hutan pinus yang terletak di aceh dan daerah kerinci yang terbentuk karena terjadi kebakaran hutan begitu luas di masa lalu sehingga hanya satu jenis pohon yakni pinus yang mampu bertahan hidup hingga sekarang.
Menurut Letak Geografis
Terbagi menjadi hutan tropica, hutan temperate dan hutan boreal. Hutan Tropica merupakan hutan yang terletak di daerah yang berada khatulistiwa, umumnya hutan campuran yang sangat lebat bersifat hangat dan lembab. Hutan temperate adalah hutan yang terletak pada daerah sub tropic hingga beriklim sedang atau antara garis 5 derajat lintang hingga 66 derajat lintang dan hutan boreal berada didalam lingkaran kutub atau beriklim dingin.
Menurut Ketinggian Tempat
Terbagi menjadi hutan pantai yang terkonsentrasi di daerah pesisir, hutan dataran rendah yang berada diketinggian antara 50 hingga 600 meter dpl, hutan pengunungan bawah (sub mountain forest) pada ketinggian antara 600 hingga 1500 meter dpl dan hutan pengunungan tinggi (mountain forest) yang berada diatas 1500 meter dari permukaan laut
Selain itu ada juga hutan kabut yang umumnya sering tertutup kabut karena kelembapan yang tinggi dan suhu udara yang sangat rendah dan biasanya berada di puncak gunung yang berada diatas ketinggian 2500 meter dpl.
Berdasarkan Kondisi Tanahnya
Seperti yang telah diterangkan diatas bahwa perbedaan jenis dan kondisi tanah juga akan mempengaruhi jenis hutan yang akan tumbuh diatasnya seperti hutan rawa air tawar biasanya terletak didaerah muara sungai besar, hutan rawa gambut memiliki tanah dengan kandungan organik yang sangat tinggi sehingga bersifat asam, hutan bakau merupakan hutan yang terletak di pinggir pantai atau daerah yang masih terkena dampak pasang surut air laut.
Hutan Kerangas merupakan jenis hutan yang terletak di atas tanah dengan kondisi ekstrim yang sangat rawan terjadi gangguan seperti kebakaran hingga kekeringan. Vegetasi yang hidup di hutan ini memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi, selain itu hutan tanah kapur merupakan hutan yang terletak didaerah dengan kondisi tanah berkapur.
Menurut sifat pembuatannya
Terbagai menjadi dua yaitu hutan alam yang terbentuk secara alami dan tanpa campur tangan/ intervensi manusia dan hutan buatan yang sengaja dibuat oleh manusia dengan tujuan tertentu. Hutan buatan terbagi lagi menjadi 3 yaitu hutan rakyat, hutan kota dan hutan tanaman industri.
Hutan rakyat merupakan hutan yang ditanam dengan tujuan untuk kepentingan masyarakat seperti hutan yang terletak di sekitar pemukiman, biasanya terdapat aturan adat yang mengatur pengelolaan hutan rakyat. Hutan kota merupakan hutan yang berfungsi sebagai sebagai daerah resepan air di suatu kota dan digunakan juga sebagai ruang hijau serta pusat rekreasi. Sedangkan hutan tanaman industri digunakan untuk keperluan industri seperti hutan pinus untuk pabrik kertas, hutan jati untuk industri mebel.
Berdasarkan Tujuan Pengolahannya
Dalam perkembangannya hutan memiliki fungsi dan tujuan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk kepentingan tertentu, pengelompokan hutan menurut tujuan pengolahan terbagi menjadi hutan produksi, hutan lindung, hutan suaka alam dan hutan konversi.
Hutan produksi sebenarnya hampir sama dengan HTI yakni berisi tanaman untuk menghasilkan kayu atau hasil hutan bukan kayu dengan tujuan industri atau komersial, sedangkan hutan lindung merupakan hutan yang dilindungi karena berfungsi untuk melindungi tanah dan tata air dan biasa terletak di daerah rawan terjadi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor maupun erosi.
Sedangkan suaka alam digunakan untuk menjaga kekayaan alam hayati seperti tumbuh tumbuhan dan hewan langka, hutan suaka alam terbagi menjadi dua yaitu cagar alam dan taman margasatwa. Dan yang terakhir hutan konversi merupakan hutan yang dijadikan sebagai hutan cadangan untuk keperluan lain seperti untuk kebutuhan non kehutanan.
Fungsi Hutan Dalam Pembangunan Negara
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas ribuan pulau dan terletak di daerah tropis, memiliki luas daratan kurang lebih 1.9 juta km persegi dan memiliki luas hutan hujan tropis terbesar ke-3 dunia. Hal tersebut membuat Indonesia sangat tergantung dan menjadikan hutan sebagai salah satu pengerak ekonomi dalam pembangunan negara.
Hasil dari sumber daya kehutanan memberikan kontribusi yang cukup besar dalam menyumbang devisa bagi negara dan sebagian rakyat tradisional juga masih mengantungkan hidupnya kepada hutan. Beberapa produk kehutanan seperti rotan, berbagai getah dan kayu yang dapat diolah kembali sebagai produk ekspor andalan dengan nilai ekonomi tinggi. Berikut peranan hutan sebagai mesin pengerak ekonomi dan pembangunan Indonesia.
1. Peran Hutan Dalam Perekonomian
Keberadaan hutan sebagai modal utama dalam tahapan pembangunan ekonomi skala nasional. Selain itu hutan juga berperan sebagai penyerap tenaga kerja sehingga mendorong pengembangan wilayah dan kesejahteraan rakyat. Setiap hutan memiliki karakteristik didalamnya seperti biota dan lahan lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan ekonomi.
Hutan mampu menghasilkan berbagai jenis produk yang sifatnya langsung dapat dirasakan dan secara tidak langsung. Untuk produk langsung seperti kayu yang dapat digunakan sebagai bahan bangunan, untuk kepentingan industri dan berbagai getah seperti dari pohon pinus dan damar. Sedangkan produk tidak langsung meliputi air yang keluar dari tanah dan bebatuan serta udara bersih yang dihasilkan oleh dedaunan melalui proses fotosintesis.
2. Peranan Hutan Dalam Bidang Pembangunan
Sebagai upaya pola pembangunan jangka panjang yang menitik beratkan pada pengembangan ekonomi kehutanan secara berkelanjutan. Tujuannya adalah supaya dapat memberikan manfaat sebesar besarnya untuk saat ini tanpa melupakan kebutuhan masa depan.
Pembangunan kehutanan harus semakin dioptimalkan untuk mencapai target tepat sasaran dalam pemanfaatan hutan sehingga diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi pembangunan sektor lain. Namun pembangunan industri kehutanan harus memperhatikan aspek ekologi dan lingkungan supaya tidak memberikan efek samping negatif yang bisa menimbulkan kerugian pada masyarakat.
Fungsi Hutan Bagi Kehidupan
Selain berperan penting terhadap pembangunan dan perekonomian suatu negara, hutan juga memiliki fungsi yang sangat banyak. Dapat dikatakan bahwa semua fungsi dan manfaat hutan sangatlah vital bagi seluruh kehidupan di bumi, tidak hanya terhadap manusia melainkan semua makhluk akan terkena dampak negatif jika terjadi kerusakan hutan parah. Berikut beberapa fungsi hutan bagi kehidupan berserta penjelasannya.
1. Sumber Oksigen
Pohon atau tumbuhan darat lainnya memberikan kontribusi 30 persen pasokan oksigen dunia, hal ini cukup besar sehingga ketika hutan tidak ada maka akan menganggu keseimbangan udara dan berimbas kepada makhluk hidup juga.Oksigen merupakan suatu unsur yang dihasilkan tumbuhan melalui proses fotosintesis dimana tumbuhan menghasilkan makanan dengan bantuan air (unsur hara) dan karbondioksida bersama cahaya matahari.
Hasil dari reaksi kimiawi yang terjadi di daun tersebut menghasilkan zat tepung (amilum) yang mana akan tersimpan sebagai cadangan makanan tumbuhan dan oksigen yang akan dilepaskan ke udara. Setiap jenis pohon atau tumbuhan memiliki kemampuan yang berbeda beda dalam memproduksi oksigen, pohon yang memiliki daun yang rimbun dan mengkilap serta sedikit bunga menghasilkan banyak oksigen.
2. Mencegah Terjadinya Banjir
Akar pohon dapat masuk sangat dalam ke lapisan tanah tertentu dan apabila jumlah pohon/ tumbuhan banyak maka akar akar tersebut akan membentuk semacam penahan struktur tanah sehingga tidak mudah terjadi longsor atau erosi. Dengan adanya akar pula kemampuan tanah untuk menyerap air akan meningkat dan bertahan lama didalamnya.Dengan demikian ketika hujan deras, jumlah aliran permukaan akan semakin berkurang sehingga potensi terjadinya banjir juga menurun.
Sebenarnya yang menjadi penyebab terjadinya banjir bandang yakni ketika tanah kehilangan fungsi-nya sebagai penahan dan penyerap air sehingga tanah menjadi jenuh dan tidak dapat menyerap air, jika curah hujan meningkat semua air akan mengalir diatas permukaan tanah dalam jumlah besar dan merusak apapun yang dilewatinya.
3. Sebagai Rumah Bagi Semua Hewan
Tak dapat dipungkiri lagi hutan sebagai tempat tinggal berbagai macam spesies mulai dari burung, reptil, amphibi dan mamalia dengan berbagai jenis dan ukuran. Selain itu sebagai tempat tumbuh berbagai jenis flora, khususnya pada hutan di daerah tropis sebagai tempat yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar dunia.
Indonesia sebagai negara tropis menjadi rumah bagi berbagai jenis spesies makhluk hidup seperti terdapat dua juta lebih jenis tumbuh tumbuhan dunia yang mana 60 persen diantaranya terdapat di Indonesia. Memiliki 4000an spesies dari jenis anggrek, jenis rotan ada sekitar 322 spesies dan lainnya.
4. Mengatur Iklim Suatu Wilayah
Karena hutan memproduksi oksigen sebagai udara bersih maka keberadaan hutan disuatu tempat akan mempengaruhi iklim. Contoh terdapat perbedaan suhu yang cukup besar antara daerah perdesaan yang masih memiliki jumlah pepohonan yang banyak dibandingkan dengan daerah kota, hal ini disebabkan oleh tingkat ketersediaan oksigen dimana jika semakin banyak maka kualitas udaranya semakin baik dan terasa sejuk dan semakin tinggi kadar karbondioksida maka akan terasa panas.
Contoh lain yakni semakin tinggi aktivitas manusia yang melepas emisi karbon ke udara maka akan terkumpul dan menumpuk di atmosfer sehingga panas matahari akan terperangkap dan suhu akan meningkat, hal ini sering disebut dengan efek rumah kaca. Berdasarkan fakta yang terjadi suhu rata rata tahunan bumi terus meningkat dalam beberapa dasawarsa terakhir, hal sangat berbeda dengan kondisi dunia sebelum terjadinya revolusi Industri pada abad ke-18 lalu.
5. Sebagai Sarana Olahraga
Ada beberapa jenis olahraga yang memanfaatkan hutan seperti hiking yang kerap dilakukan oleh pencinta alam, balap sepeda juga sering menjadikan area hutan sebagai lokasi track. Selain itu hutan juga bisa dijadikan tempat yang sangat cocok untuk menguji adrenalin dengan mengendarai mobil offroad 4WD, sering diadakan kejuaraan hingga tingkat Internasional yang menarik perhatian wisatawan asing.
6. Sebagai Tempat Wisata
Di jaman modern seperti sekarang ini,daerah hutan tidaklah seseram dulu karena bisa dijadikan objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Umumnya hutan yang terletak di dekat kota dijadikan wahana rekreasi dan edukasi yang bernilai ekonomi tinggi. Pengelolaan hutan wisata harus diperhatikan dengan seksama supaya kelestariannya tetap terjaga walaupun banyak dikunjungi orang.
Tentu saja diperlukan peran serta dari pemerintah untuk bisa menjadikan kawasan hutan menjadi tempat wisata terutama untuk tujuan edukasi, dari sinilah generasi muda penerus bangsa dapat mengenal dan mempelajari hutan lebih dekat.Diharapkan melalui program seperti tersebut semakin meningkatkan kecintaan alam dan menumbuhkan kesadaran untuk peduli akan kelestarian alam.
7. Sebagai Wahana Riset Dan Penelitian
Didalam hutan terdapat berbagai jenis hewan/ satwa yang dapat digunakan sebagai bahan riset dan penelitian. Terutama pada kawasan hutan yang belum terjamah oleh manusia, tak tertutup kemungkinan disana terdapat spesies baru yang belum terdokumentasi. Sudah banyak berbagai penemuan ilmiah lahir dari riset yang dilakukan di hutan seperti mempelajari sifat dan perilaku hewan hewan.
Seperti contoh kawasan hutan gambut yang terletak di pulau kalimantan telah dijadikan laboratorium riset oleh pemerintah untuk mempelajari ekosistem biota lahan basah dan keanekaragaman hayati (biodiversity). Selain itu dengan menjadikan kawasan hutan sebagai wahana riset maka setidaknya dapat membuka wawasan dan pengetahuan masyarakat sekitar lokasi.
8. Hutan Sebagai Penyedia Kebutuhan Manusia
Dalam hutan terdapat berbagai jenis kayu yang dapat diambil hasilnya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia (kerajinan tangan dan mebel), selain itu terdapat juga hasil sampingan yang berasal dari hutan seperti madu alami dan berbagai macam obat obatan herbal dapat ditemukan di hutan.
Namum dalam pelaksanaan dan pemanfaatan hutan sebagai sumber kebutuhan sering terjadi penyimpangan seperti kegiatan illegal logging yang menebang hutan secara sembarangan tanpa mau melakukan rehabilitasi sehingga merusak alam dan ekosistem didalamnya.
Kesimpulan
Setelah mengetahui berbagai macam peran dan fungsi hutan, maka sudah seharusnya kita sebagai generasi muda untuk belajar mencintai alam dengan melakukan tindakan sederhana namun jika dilakukan secara serantak akan memberikan dampak yang signifikan terhadap kelestarian alam. Contoh paling mudah adalah ketika melakukan kegiatan hiking dan berkemah untuk tidak sembarangan merusak alam.
Banyak nilai dan fungsi hutan rusak dan terganggu akibat ulah oknum oknum yang tidak bertanggung jawab dengan melakukan kerusakan seperti membakar hutan untuk dijadikan areal perkebunan yang merugikan negara triliunan rupiah dan menurunkan tingkat kesehatan masyarakat.
Untuk mengatasinya diperlukan ketegasan dari pemerintah dengan memberikan sanksi yang tegas atas kerusakan hutan, apapun alasannya. Jika tidak ada sikap serius dari semua pihak untuk berubah membenahi setiap kerusakan yang telah terjadi bukan tidak mungkin Indonesia yang dulunya dikenal sebagai zamrud khatulistiwa akan rusak dan gersang sehingga pada akhirnya masyarakat pula yang akan menanggung akibat dari ulah segelintir oknum yang lebih mementingkan ambisinya.
Kerusakan alam khususnya hutan jika sudah sedemikian masif dan parah maka memerlukan waktu yang sangat lama untuk mengembalikan fungsi dan keadaan seperti sediakala. Untuk itu sebelum terlambat, mulailah dari diri sendiri untuk belajar menghormati alam dan segala esksistensinya dengan melakukan berbagai tindakan positif yang dapat mendorong kondisi yang lebih baik.
Baca juga :