Categories
Ilmu Sosial

9 Negara Berkembang di Asia Tenggara Beserta Ibu Kotanya

Negara Berkembang di Asia Tenggara merupakan salah satu bagian dari benua Asia yang memang terkenal akan berbagai keunikan dan juga budayanya. Karena masih dalam satu wilayah yang sama, antara satu dan lainnya mungkin memiliki kemiripan dan juga kesamaan. Beberapa masyarakat menyebut bahwa negara di Asia Tenggara yakni satu rumpun, dari sejarah yang hampir sama dan perjalanan yang hampir sama.

Baca Juga :

Negara Berkembang di Asia Tenggara

Perekonomian adalah hal yang bisa ditunjukan oleh masing-masing negara, dimana perekonomian bisa menjadi takaran seberapa maju dan sukseskan negara tersebut dalam pertumbuhan. Indonesia sendiri memiliki perekonomian kuat dan dinamis, meskipun harus mengalami beberapa siklus naik dan turun dan mengalami masalah besar.

Negara berkembang adalah istilah yang umum digunakan untuk menjelaskan suatu negara dengan kesejahteraan material tingkat rendah. Karena tidak ada definisi tetap negara berkembang yang diakui secara internasional, tingkat pembangunan bisa saja bervariasi di dalam negara berkembang tersebut.

Namun pemerintah dan masyarakat masih berupaya semaksimal mungkin dalam mengembangkan perekonomian. Di Asia sendiri, negara berkembang yang paling terkenal yaitu India. Dengan pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, dan pendapatan yang rendah dalam negara tersebut. India dikategorikan sebagai negara berkembang dengan padat penduduk tertinggi ketiga di dunia. Lalu bagaimana dengan Asia Tenggara, apakah ada negara berkembang di ASEAN ini ?

1. Indonesia

 

Poin pertama datang dari negara sendiri, dimana Indonesia memanglah salah satu negara berkembang yang ada di Asia Tenggara. Nyatanya ada beberapa alasan utama mengapa Indonesia sampai bisa menjadi negara berkembang, diantaranya :

  • Pertumbuhan penduduk di Indonesia sangatlah tinggi, maka pemerintah menggalahkan anak dua untuk satu keluarga. Karena memang dampak perkembangan negara jika penduduk terlalu banyak, tentu akan menghambat.
  • Kualitas hidup rendah menjadi alasan selanjutnya, mengapa Indonesia belum bisa menjadi negara yang maju dan berubah statusnya.Kualitas hidup meliputi kesehatan, pendidikan, buta huruf dan baca serta hal lainnya. (Baca Juga : Negara dengan Koneksi Internet Tercepat)
  • Ketergantungan tinggi pada perekonomian eksternal yang rentan negara berkembang umumnya memiliki ketergantungan yang tinggi pada perekonomian luar negeri. Hal ini berarti Indonesia hanya mengandalkan ekspor primer.
  • Pasar dan informasi masihlah tidak sempurna, layaknya monopoli dan sejenisnya masih banyak terjadi. Kesenjangan ekonomi pun masih terjadi di Indonesia, dimana mereka yang kaya akan semakin kaya dan mereka yang miskin akan semakin miskin.
  • Tingkat pengangguran tinggi menjadi faktor selanjutnya, mengapa Indonesia sudah dilabeli sebagai negara berkembang. Mengingat cukup sulit berkembang jika adanya lapangan kerja dan sumber daya manusia sangatlah berbeda jauh.

Baca  Juga :

2. Malaysia

Malaysia merupakan negara tepat disebelah Indonesia, nama Malaysia diadopsi pada tahun 1963 saat Federasi Malaysia bertambah Singapura, Sabah dan Sarawak yang membentuk nama Malaysia. Namun nama itu sendiri membingungkan ketika digunakan dulu. Penduduk Malaysia lebih beragam oleh ras dibandingkan suku, dimana mayoritas adalah Melayu, lalu Cina sebanyak 37%, kemudian India 11% dan sisanya adalah Eropa (Baca: Danau Terluas di Benua Eropa). Bahasa yang digunakan yakni bahasa melayu yang nyaris sama dengan bahasa Indonesia.

Untuk perekonomian, Malaysia merupakan penghasil karet, padi dan kelapa sawit (Baca: Negara Penghasil Kelapa Sawit) Pendapatan nasionalnya yakni 57.100 juta. Meskipun begitu, karena pendapatan rata-rata Malaysia masih dikategorikan rendah. Negara ini pun masih masuk kedalam jajaran negara berkembang.Infrastruktur mereka juga cenderung masih terbelakang dan manusia yang kurang dibandingkan dengan norma global.

3. Laos

Laos merupakan negara yang pendapatan perkapitanya masih rendah. Meskipun begitu, menurut PBB Laos adalah negara berkembang yang memiliki perkembangan cukup pesat. Mereka bisa menaikkan GDP hingga 200% dan terlepas dari kemiskinan. Meskipun belum total hal ini menunjukan bahwa Laos bisa berdiri sendiri tanpa terbayang negara berkembang yang miskin.

Namun Laos masih menjadi negara berkembang, akibat perkembangan pembangunan disana masihlah terhambat, terutama di bidang kesehatan yang masih terkendala dan masih belum maksimal. Selain itu, pembangunan berbagai bidang layaknya pendidikan di Laos masih sangat rendah.

4. Kamboja

 

Kamboja atau terkenal dengan nama Cambodia, merupakan negara di Asia Tenggara yang memiliki jalur perdagangan yang strategis dan sangat baik. Sayangnya negara ini masih masuk kedalam negara yang berkembang karena adanya pendapatan yang rendah, dan inflasi yang masih tinggi.

Selain itu, dana negara tidak berkembang dan mencukupi pertumbuhan yang berkembang pesat. Meskipun begitu kenyataan lain menghantui Kamboja. Dimana angka kematian bayi di negara ini masih terlalu tinggi (Baca: Negara dengan Angka Kelahiran Tertinggi), entah karena faktor kesehatan atau tidak diperhatikannya ibu hamil. Menjadikan Kamboja sulit terlepas dari bayang-bayang negara berkembang.

5. Timor Leste

Timor leste merupakan negara yang berasal dari pecahan Indonesia. Mereka memisahkan diri karena adanya perpecahan yang tidak bisa terhindarkan. Maka dari itu, Timor Leste saat ini menjadi bagian dari Asia Tenggara dan menjadi negara sendiri. Sayangnya perkembangan negara ini tidaklah terlalu pesat, hal tersebut menyebabkan Timor Leste masuk dalam jajaran negara berkembang di Asia Tenggara. Selain itu, negara ini masih dihuni oleh ratusan penduduk yang miskin dan seringkali kelaparan. (Baca: Manfaat Sensus Penduduk)

6. Thailand

Negara yang terkenal akan gajah dan tarian khasnya ini termasuk kedalam negara Asia Tenggara yang menjadi negara dengan destinasi wisata terbaik. Karena pendapatan Thailand masih dalam kriteria Negara berkembang, pendidikan masih sedang,  dan kemajuan hanya ada di Kota penting saja,.Kesehatan masih belum terjamin karena belum merata. Inilah menyebabkan Thailand masih sulit jika dikatakan negara maju.

7. Vietnam

 

Vietnam merupakan negara besar yang harus mengalami perpecahan dan peperangan kejam jaman dahulu. Hal ini menyebabkan negara Vietnam sulit berkembang dan dihantui bayang-bayang konflik. Pertumbuhan produksi industri (Baca: 7 Sistem Pengolahan Limbah Cair Industri) total telah melebihi 10% per tahun sejak tahun 1991. Oleh karena itu, industri (Baca: Pengolahan Limbah Industri) dan konstruksi bersama-sama membentuk sekitar 30% pada tahun 1995, naik dari 23% pada tahun 1990. Demikian pula, sektor jasa telah berkembang menjadi 43% dari total PDB, naik dari 39% pada tahun 1990.

Hal ini menunjukkan bahwa struktur ekonomi Vietnam bergeser dari pertanian menuju industri dan jasa (Baca: Klasifikasi Industri). Vietnam juga telah berhasil mengendalikan inflasi, yang telah turun dari angka tiga digit sebelum reformasi menjadi 5,2% pada tahun 1993, 14,4% pada tahun 1994 dan 12,7% yang diharapkan pada tahun 1995. Ini merupakan prestasi cukup signifikan dalam waktu singkat. Meskipun begitu sayang sekali bahwa Vietnam masih masuk kedalam kategori negara berkembang.

8. Filipina

Jika dilihat dari GNP, Filipina merupakan negara yang sudah tentu masuk kedalam negara berkembang.Filipina sendiri merupakan negara yang cukup maju dan berkembang, mereka memiliki kemajuan pendidikan yang sangat baik. Negara ini sempat mengalami krisis yang menyebabkan Filipina menjadi terhambat. Namun mereka bisa memperbaiki keadaan ekonomi mereka.

9. Brunei Darussalam

Brunei merupakan negara yang terkenal akan kekayaan dari masing-masing masyarakatnya. Sehingga bisa dipastikan pendapatan per kapita mereka tinggi. Selain itu, tingkat kesejahteraan negara ini juga tinggi. Sayangnya Brunei tetap masuk kedalam negara berkembang. Pendapatan per Kapita dan tingkat kesejahteraannya tinggi tapi, Indeks Mutu Hidup ( PQLI ) dan Indeks Pembangunan Manusia ( HDI ) tidak begitu tinggi. Mereka juga tidak terlalu banyak memproduksi atau menghasilkan sesuatu dan menjadikan negara kecil ini menggunakan sistem impor dan ekspor.

Pemimpin-pemimpin Brunei merasa bingung bahwa keterpaduan dengan ekonomi dunia yang semakin bertambah akan mempengaruhi perpaduan sosial dan ekonomi. Walaupun Brunei telah memainkan peranan yang lebih kentara dengan menjadi ketua forum APEC di tahun 2000. Rancangan-rancangan yang dinyatakan untuk masa depan, termasuk peningkatan keterampilan tenaga buruh, pengurangan pengangguran, pengukuhan sektor-sektor perbankan dan pariwisata, serta secara umum, peluasan lagi asas ekonominya. Sistem Penerbangan Brunei Diraja, sistem penerbangan negara, sedang mencoba menjadikan Brunei sebagai pusat perjalanan internasional antara Eropa dan Australia/Selandia Baru. Ia juga mempunyai layanan ke tujuan-tujuan Asia yang utama dan berharap menjadi negara maju.

Baca Juga :

Nyatanya di Asia Tenggara, negara masih berbentuk negara berkembang, terkecuali Singapura. Hal ini terjadi karena pesatnya pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi ekonominya. Jadi begitulah beberapa Negara Berkembang di Asia Tenggara yang harus anda ketahui. Semoga bermanfaat!

Artikel Terkait” state=”closed