Categories
Geomorfologi

16 Bentuk- bentuk Permukaan Bumi Daratan dan Perairan

Bumi adalah sebuah planet yang sangat istimewa, dimana planet ini dapat dihuni oleh makhluk hidup. Planet Bumi mempunyai banyak sekali sumber daya alam baik yang dapat diperbaharui maupun tidak. Kita sebagai manusia dalam hidup selalu memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Bumi. Hal ini membuat kita perlu untuk mengenal Bumi lebih dalam, termasuk juga mengenai bentuk- bentuk permukaan Bumi. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi kita untuk mengetahui apa saja bentuk dari permukaan Bumi atau Kerak Bumi.

Bentuk- bentuk Permukaan Bumi

Permukaan Bumi pada dasarnya dibagi menjadi dua bentuk yang berbeda. Bentuk atau rupa permukaan Bumi adalah berupa daratan dan perairan. Hal ini juga bisa kita lihat dari warna permukaan Bumi, yang mana terdiri dari warna biru serta putih. Warna biru yang dominan ada di permukaan Bumi menggambarkan perairan dan selebihnya adalah daratan (baca: ekosistem darat). Bentuk dari perairan bisa bermacam- macam seperti samudera, macam-macam laut, sungai (baca: ekosistem sungai), macam-macam danau dan lain sebagainya. Namun siapa sangka ternyata ada pula bentuk perairan yang tidak selamanya berupa kubangan air, namun berbentuk padatan, yakni berupa salju atau es (baca: hujan es). Selain perairan, ternyata daratan pun juga berbeda- beda bentuknya. Kita mengetahui bahwa bentuk daratan di Bumi ini beraneka ragam, baik tinggi rendahnya maupun yang lainnya. Dari rupa- rupa bentuk permukaan Bumi inilah kita akan mengupasnya lebih detail, agar kita lebih mengetahui lebih dalam mengenai bentuk permukaan Bumi.

Bentuk Permukaan Bumi Daratan

Daratan merupakan bentuk permukaan Bumi yang paling akrab dengan manusia. bagaimana tidak? Daratan merupakan temoat tingal manusia, tempat manusia tidur dan menjalankan aktivitasnya sehari- hari. Bahkan tidak hanya manusia saja, namun juga sebagian besar jenis binatang dan juga tumbuh- tumbuhan. Jadi jika tidak ada daratan, sepertinya mustahil makhluk hidup akan bertahan hidup lama. Daratan di Bumi berupa pulau- pulau. Pulau- pulau yang besar atau yang berdekatan, dijadikan satu kelompok yang disebut benua. Ada setidaknya 6 benua di dunia ini, yakni Benua Asia, Afrika (baca: negara-negara di Afrika dan ibukotanya), Amerika, Eropa, Australia dan Antartika. Namun diantara 6 benua tersebut, benua Antartika masih belum dijadikan tempat hunian manusia dan makhluk hidup lainnya karena disana hanya terdiri atas es dan mempunyai suhu yang sangat dingin.

Nah, daratan mempunyai bentuk permukaan yang berbeda- beda. Tentu kita sudah mengetahui sebelumnya jika di daratan kita dapat menjumpai dataran rendah, dataran tinggi, gunung, bukit, jurang, dan sebagainya. Itu semua termasuk dalam keanekaragaman bentuk permukaan Bumi. Untuk lebih jelasnya kita akan bahas sebagai berikut:

  1. Dataran Tinggi

Bentuk permukaan daratan yang pertama adalah dataran tinggi. Sesuai dengan namanya, yang dimaksud datanran tinggi adalah bagian daratan yang mempunyai ketinggian lebih daripada daerah di sekitarnya. Ketinggian yang dimiliki oleh dataran tinggi sekitar ratusan hingga ribuan meter di atas permukaan air laut (baca: ekosistem air laut). Dataran tinggi di dunia ini banyak sekali, bahkan di Indonesia pun juga banyak. Beberapa contoh dataran tinggi di dunia adalah Dataran Tinggi Dieng di Indonesia, Dataran Tinggi Deken di India, Dataran Tinggi Patagonia, Dataran Tinggi Guyana, dan lain sebagainya.

  1. Plato

Selain dataran tinggi, ada juga bentuk permukaan Bumi yang disebut dengan Plato. Plato merupakan daerah yang menjorok ke atas lebih tinggi dari daerah sekitarnya yang dipuncaknya bersifat datar disebut. Plato ini bisa berada di dataran tinggi maupun berada di dataran rendah. Sehingga plato yang tinggi dan mempunyai puncak berbentuk datar ini akan sangat baik apabila digunakan sebagai altar atau panggung apabila ada sebuah pertunjukkan. Plato yang mempunyai puncak datar ini terlihat unik apabila dibandingkan dengan kenampakan alam lainnya yang ada di permukaan Bumi.

  1. Dataran rendah

Apabila kita mengenal dataran tinggi maka ada pula yang disebut dengan dataran rendah. Dataran rendah merupakan bagian permukaan Bumi yang mempunyai ketinggian yang lebih rendah daripada aderah yang ada di sekitarnya. Ketinggian dataran rendah ini antara 0 hingga 200 meter di atas permukaan air laut. Dataran rendah seringkali dipih untuk digunakan sebagai tempat pemukiman manusia, karena dataran rendah ini sangat cocok. Selain karena kontur tanahnya yang datar, dataran rendah sebagian besar wilayahnya memiliki tanah yang subur, sehingga cocok digunakan untuk bercocok tanam. Dataran rendah yang berada di Indonesia diantaranya adalah Dataran Rendah Solo dan Dataran Rendah Pantai Utara Jawa.

  1. Depresi Kontinental

Mirip seperti dataran rendah, selanjutnya kita menemui sebuah depresi kontinental. Apabila dataran rendah mempunyai ketinggian minimum 0 meter diatas permukaan air laut, justru depresi kontinental ini ketinggiannya dibawah permukaan air laut. Sehingga dapat dikatakan bahwa depresi kontinental merupakan bagian dari daratan yang ketinggiannya dibawah permukaan air laut. Contoh depresi kontinental yang ada di dunia adalah di Amsterdam, Belanda yang dibangun di bawah permukaan air laut untuk membendung teluk. Terkadang depresi kontinental ini tidak terlihat dari daratan karena tertutup oleh air laut.

  1. Gunung

Bentuk permukaan Bumi di daratan yang selanjutnya adalah gunung. Mengenai gunung, pasti kita sudah pernah mengenalnya lebih dulu. Gunung juga banyak kita temui di sekitar kita, yakni di Indonesia. Indonesia mempunyai banyak sekali gunung, sehingga tidak sulit untuk menemukannya. Gunung merupakan tonjolan yang ada di permukaan Bumi. Karena gunung merupakan tonjolan, maka gunung mempunyai ketinggian yang lebih tinggi daripada wilayah daratan yang ada di sekitarnya. Ketinggian gunung ini antara ratusan hingga ribuan meter di atas permukaan air laut. Gunung memiliki tiga bagian pokok, yakni :

  • Puncak gunung, yakni bagian atas dari gunung
  • Lereng gunung, yakni bagian tengah dari gunung yang berupa sisi miring
  • Kaki gunung, yakni bagian bawah gunung yang biasanya sudah dijadikan tempat pemukiman masyarakat.

Menurut aktivitasnya, gunung dibagi menjadi dua macam, yakni gunung yang bisa mengalami erupsi atau gunung aktif dan juga gunung yang tidak mengalami erupsi atau gunung pasif. Adapun penjelasan dari masing- masing gunung tersebut adalah sebagai berikut:

  • Gunung aktif

Gunung aktif kita kenal sebagai gunung berapi, yakni gunung yang masih bisa mengalami erupsi. Erupsi (baca: erupsi linear) sendiri merupakan proses pengeluaran material- material yang terkandung di dalam perut bumi melalui sebuah saluran yang menyerupai pipa yang ada di perut gunung. Erupsi (baca: erupsi sentral) pada gunung berapi ini bisa terjadi dalam suatu periode, misalnya gunung berapi yang mengalami erupsi empat tahun sekali. Dalam periode erupsi ini, setian gunung berapi mempunyai periode yang berbeda- beda.

Dalam peristiwa erupsi ini akan banyak dampak yang ditimbulkan, baik dampak positif maupun negatif. Namun kebanyakan dampak yang terjadi adalah dampak negatif. Beberapa erupsi (baca: erupsi eksplosif dan efusif) menjadi sebuah bencana alam yang dasyat dan bahkan menghilangkan nyawa banyak orang, namun beberapa erupsi tidak terlalu berbahaya. Hal ini tergantung pada besar kecilnya erupsi yang terjadi. Indonesia sendiri sudah terlalu sering mengalami erupsi gunung berapi, sehingga bukan merupakan hal yang baru lagi. Beberapa gunung aktif dan sering mengalami erupsi di Indonesia antara lain Gunung Merapi, Gunung Kelud, Gunung Sinabung, Gunung Bromo dan lain sebagainya.

  • Gunung Tidak Aktif

Gunung tidak aktif adalah oposisi dari gunung aktif. Gunung tidak aktif ini juga sering disebut sebagai gunung mati. Gunung tidak aktif adalah gunung yang sudah tidak mengalami erupsi lagi, sehingga tidak mengeluarkan material- material vulkanik yang ada di dalamnya. Gunung menjadi tidak aktif karena disebabkan oleh beberapa faktor. Gunung yang tidak aktif pada awalnya ada yang merupakan gunung aktif dan kemudian mati, maupun memang merupakan gunung mati pada awal kemunculannya. Contoh gunung yang tidak aktif yang ada di Indonesia adalah Gunung Merbabu, dan Gunung Tangkuban Perahu.

  1. Pegunungan

Bentuk permukaan Bumi di daratan yang selanjutnya adalah pegunungan. Pegunungan mempunyai nama yang mirip dengan gunung bukan? Hal ini memang pegunungan merupakan kumpulan dari beberapa gunung yang menyambung menjadi satu. Sehingga di pegunungan ini kita akan menjumpai banyak gunung. Namun di pegunungan, kita tidak akan menjumpai gunung aktif, karena pegunungan tidak mengalami erupsi. Pegunungan bisa terbentang panjang hingga ke wilayah lain. Pegunungan dibagi menjadi dua jenis, yakni pegunungan tinggi dan juga pegunungan rendah. Untuk penjelasan masing- maisng pegunungan adalah sebagai berikut:

  • Pegunungan tinggi

Jenis pegunungan yang pertama adalah pegunungan tinggi. pegunungan tinggi merupakan pegunungan yang memiliki ketinggian hingga mencapai lebih dari 1.500 meter di atas permukaan air laut. Ada contoh pegunungan tinggi di Benua Asia yang sangat terkenal, yakni Pegunungan Alpen.

  • Pegunungan rendah

Selain pegunungan tinggi, ada jenis pegunungan yang lainnya yakni pegunungan rendah. Sesuai dengan namanya, pegunungan rendah dan pegungan tinggi yang membedakan keduanya adalah ketinggian yang dimilikinya. Pegunungan rendah mempunyai ketinggian antara 500 meter hingga 1.500 meter di atas permukaan air laut.

  1. Bukit dan Perbukitan

Relief dari permukaan Bumi atau daratan yang selanjutnya adalah bukit atau perbukitan. Sama seperti gunung dan pegunungan, bukit juga merupakan tonjolan yang ada di permukaan daratan, sehingga bukit mempunyai ketinggian yang lebih tinggi daripada daerah yang ada di sekitarnya. Perbedaan bukit/ perbukitan dengan gunung/ pegunungan adalah ketinggiannya dan juga statusnya. Perbukitan atau bukit tidak setinggi gunung, dan biasanya tidak terlalu besar juga. Kemudian, bukit juga tidak bisa mengalami erupsi seperti gunung. Bukit- bukit yang berjumlah lebih dari satu dan berjajar disebut dengan perbukitan. Biasanya bukit mempunyai ketinggian antara 200 hingga 500 meter di atas permukaan air laut. Bukit biasanya mempunyai udara yang sejuk dan juga pemandangan yang indah, sehingga wilayah perbukitan banyak difungsikan sebagai tempat pariwisata.

  1. Lembah

Selain berupa tonjolan, selanjutnya bentuk relief permukaan daratan berupa cekungan atau dataran yang rendah, salah satunya adalah lembah. Lembah merupakan dataran rendah yang berada di sekitar perbukitan atau pegunungan. Sela- sela yang ada di kaki perbukitan atau pegunungan ini disebut dengan lembah. Dengan kata lain lembah merupakan dataran rendah yang dikelilingi oleh perbukitan/ pegunungan atau kaki perbukitan/ pegunungan. Lembah banyak digunakan sebagai tempat pemukiman masyarakat, oleh karena mempunyai ketinggian yang rendah, maka udara (baca: polusi udara) yang ada di lembah ini bersifat lebih hangat daripada di perbukitan yang wilayahnya lebih tinggi.

  1. Jurang

Selain lembah, bentuk permukaan daratan berupa cekungan adalah jurang. Tidak seperti lembah yang biasanya landai dan luas, jurang bersifat lebih cekung, sempit, dan diapit oleh tebing- tebing yang sangat terjal. Jurang mempunyai kedalam yang sangat dalam. Dasar jurang biasanya berupa sungai (baca: manfaat sungai) atau hutan (baca: jenis hutan berdasar tinggi tempatnya). Jurang merupakan salah satu relief Bumi yang berbahaya, karena apabila ada kecelakaan dam masuk jurang maka kebanyakan akan meninggal.

Itulah beberapa bentuk permukaan Bumi yang berupa daratan. Daratan yang menjadi tempat hidup manusia dan sebagian besar binatang juga tumbuh- tumbuhan mempunyai banyak bentuk yang berbeda. Hal ini akan membuat keadaanya berbeda- beda pula. Oleh karena karekatristik (misalnya suhu udara dan kecukupan sinar matahari) juga berbeda, maka binatang dan tumbuh- tumbuhan yang cocok juga berbeda. Misalnya tumbuhan yang bisa tumbuh di dataran tinggi akan berbeda dengan tumbuhan yang bisa tumbuh di dataran rendah.

Bentuk Permukaan Bumi Perairan

Perairan meliputi sebagian besar dari permukaan Bumi. Maka dari itulah Bumi menjadi planet (baca: planet di tata surya) yang ideal sebagai tempat atau hunian makhluk hidup. Hal ini karena sifat air yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup. Perairan meliputi 2/3 dari permukaan Bumi. Meski manusia hidup di daratan, namun kenyataan mengatakan bahwa Bumi lebih banyak berupa perairan daripada daratan. Adapun bentuk- bentuk permukaan Bumi yang berupa perairan terbagi- bagi atas beberapa macam rupa, antara lain adalah:

  1. Dangkalan atau Paparan Benua

Bentuk permukaan Bumi yang berupa perairan, yang pertama adalah dangkalan atau paparan benua. Yang dimaksud dengan dangkalan atau paparan Benua adalah permukaan laut yang luas dan juga memiliki kedalaman kurang dari 200 meter. Bentuk permukaan Bumi berupa perairan yang satu ini merupakan kepanjangan dari daratan pulau maupun benua. Oleh karena kedalamannya yang hanya sedikit, maka wilayah dangkalan ini sangat pas untuk sekedar berenang atau snorkeling. Di wilayah Indonesia sendiri kita dapat menemui jenis permukaan yang seperti ini, yakni dangkalan Sunda (paparan Sunda) dan dangkalan Sahul.

  1. Punggung Laut

Bentuk perairan yang selanjutnya adalah punggung laut. Punggung laut juga merupakan bagian dari perairan. Punggung laut merupakan bentuk permukaan laut yang menyerupai sebuah bukit. Bukit sendiri merupakan bagian yang menonjol lebih tinggi daripada bagian yang lainnya. Sehingga punggung laut merupakan bukit yang berada di dalam laut. Meski demikian punggung laut ini tidak sampai muncul di permukaan laut, dan kita tidak bisa melihatnya dari daratan.

  1. Ambang Laut

Selain dangkalan dan juga punggung laut, selanjutnya ada ambang laut. Ambang laut merupakan bagian dari bentuk permukaan Bumi berupa perairan. Yang dimaksud dengan ambang laut adalah permukaan daratan laut dangkal dan juga sebagai pemisah dua buah lautan yang dalam. Ada ambang laut yang terkenal di dunia ini, yakni ambang laut Sulu dan juga ambang laut Gibraltar.

  1. Gunung Laut

Setelah kita membicarakan mengenai punggung laut dan juga ambang laut, masih ada bentukan lain dari permukaan Bumi berupa perairan, yakni gunung laut. Sama seperti punggung laut, bahwa gunung laut ini mirip gunung yang ada di daratan, namun letaknya ada di bawah laut. Sama seperti gunung yang ada di daratan, gunung laut ini ada yang aktif dan ada juga yang tidak aktif. Gunung laut (baca: bahaya gunung api bawah laut) yang aktif, artinya gunung laut ini dapat mengalami erupsi sewaktu- waktu. Gunung laut yang masih aktif ada juga di wilayah Indonesia. Gunung laut yang masih aktif di Indonesia adalah Anak Gunung Krakatau yang ada di selat Sunda, yang memisahkan antara Pulau Jawa dan Juga Pulau Sumatera. Dahulu Gunung Karakatau yang juga ada di Selat Sunda mengalami erupsi atau letusan dan telah mengakibatkan banyak kerusakan yang terjadi. Gunung Krakatau ketika mengalami erupsi telah menyebabkan tsunami yang terjadi di wilayah lautan tersebut.

  1. Palung Laut

Selanjutnya ada palung laut. Palung laut juga merupakan relief yang ada di daratan, namun letaknya ada di dalam lautan. Apabila kita di dataran mengenal yang namanya jurang, maka dilautan pun kita mengenal palung laut. Palung laut menyerupai sebuah jurang (baca: jurang terdalam di dunia) yang ada di dalam laut. Seperti halnya jurang yang ada di daratan, palung laut adalah lubang yang sangat dalam dan diapit oleh dinding yang sempit dan curam. Palung laut memanjang ke bawah dan menyerupai huruf V. Selain itu palung laut juga merupakan titik yang paling dalam yang ada di Bumi. Titik- titik paling rendah yang ada di Bumi ini berada di palung- palung Samudera. Ada banyak sekali palung yang ada di dunia ini, dan palung terdalam sekaligus menjadi titik terendah di Bumi ini terletak di Palung Mariana yang ada di wilayah samudera Pasifik.

  1. Lubuk Laut atau Beken

Lubuk laut juga dikenal dengan nama beken. Lubuk laut juga merupakan bentuk permukaan Bumi yang berupa perairan.Yang dimaksud dengan lubuk laut adalah permukaan laut yang memiliki bentuk sebagai cekungan besar dan juga lebar. Lubuk laut atau beken ini juga mempunyai kedalaman yang sangat dalam. Lubuk laut atau beken ini juga menyerupai salah satu bentuk relief permukaan Bumi di daratan, yakni yang kita kenal sebagai lembah. Sehingga yang dimaksud dengan lubuk laut adalah lembah yang terdapat di dalam laut.

  1. Pulau Karang

Bentuk permukaan Bumi berupa perairan yang selanjutnya adalah pulau karang. Pulau karang adalah bentuk permukaan laut yang berbentuk seperti halnya pulau yang terdiri atas batuan dan juga karang yang berjumlah sangat banyak. Batuan- batuan karang ini terbentuk atas binatang- binatang yang sudah mati dan bertumpuk menjadi satu. Karena jasad binatang- binatang ini sangat banyak, akibat peran waktu yang sangat lama, pada akhirnya jasad binatang ini mengeras dan berubah menjadi karang.

Itulah beberapa contoh permukaan Bumi yang berupa perairan. Ada banyak sekali bukan? Dengan membaca penjelasan yang telah dipaparkan, kita bisa mengetahui bahwa yang ada di dalam laut ini ada bentuknya bermacam-macam, dengan kedalaman dan dinding yang berbeda- beda. Di dalam lautan kita juga dapat menemukan relief yang sama seperti yang ada di daratan. Namun yang telah kita paparkan di atas adalah bentuk perairan yang berupa air (baca: jenis air). Selain bentuk kubangan air dan apa- apa saja yang ada di dalamnya kita juga harus mengetahui bahwa perairan juga mempunyai bentuk padatan, yakni berupa salju maupun es. Salju atau es ini merupakan air yang telah membeku karena suhu dingin yang ada di sekitarnya. Salju ini dapat turun di daerah yang mempunyai iklim sub tropis (baca: iklim di Indonesia). Untuk salju yang ada setiap hari, kita dapat menemukannya di puncak- puncak gunung tertinggi, dan juga di kutub- kutub Bumi. Bumi mempunyai kutub utara dan kutub salatan. Kedua kutub ini diliputi oleh saju dan juga es dari lautan yang membeku. Oleh karena itulah daerah kutub ini tidak digunakan sebagai pemukiman manusia karena suhunya yang sangat dingin. Dan di kitub ini hanya ada beberapa jenis tumbuhan dan binatang yang bisa bertahan hidup.