Categories
Geomorfologi

Pengertian Dataran Rendah dan Manfaatnya

Keberadaan tenaga endogen dan eksogen yang merupakan tenaga pembentuk muka bumi telah menyebabkan munculnya relief permukaan bumi. Secara garis besar, relief adalah perbedaan tinggi rendahnya bentuk – bentuk muka bumi. Ada dua macam relief yakni relief daratan dan relief lautan. Relief daratan sendiri mempunyai berbagai macam bentuk, yaitu tonjolan, cekuangan dan dataran luas. Salah satu relief daratan yang memiliki bentuk dataran luas adalah dataran rendah. Apa itu dataran rendah? Berikut adalah penjelasannya. ( baca : Perbedaan Dataran Tinggi dan Dataran Rendah )

Pengertian dan Karakteristik

Kata ‘dataran rendah’ terdiri dari kata ‘dataran’ yang diartikan sebagai bagian permukaan bumi berupa tanah lapang yang datar atau landai mendekati rata. Sedangkan pengertian dataran rendah adalah suatu hamparan tanah lapang dengan ketinggian yang relatif rendah yaitu tidak lebih dari 200 meter di atas permukaan laut. Sebagai salah satu keragaman bentuk muka bumi, dataran rendah juga dikenal dengan istilah dataran aluvial.

Dataran rendah muncul akibat adanya sedimentasi sungai. Proses sedimentasi sungai ini membuat tanah di dataran rendah menjadi tanah yang subur (baca : Cara Melestarikan Tanah). Dataran rendah biasanya berdekatan dengan daerah pantai dan hilir sungai. Posisi tersebut membuat dataran rendah sering mengalami banjir. Dari segi cuaca, dataran rendah memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Suhu di daerah dataran rendah berkisar antara 23 derajat sampai 28 derajat celcius. Karena tanahnya yang subur dan juga suhu udara yang tidak terlalu dingin, dataran rendah banyak digunakan sebagai tempat tinggal dan biasanya termasuk kawasan padat penduduk. Masyarakat yang tinggal di dataran rendah juga mempunyai kualitas hidup yang baik karena perekonomian di daerah tersebut cukup berkembang.

Contoh Dataran Rendah

Beberapa contoh dataran rendah yang ada di Indonesia yaitu Dataran rendah Surakarta, Dataran rendah Semarang, Dataran rendah Madiun, dan Dataran rendah Palembang. Berikut adalah penjelasan masing- masing daerah dataran rendah tersebut.

  • Dataran rendah Surakarta

Kota Surakarta terletak di Provinsi Jawa Tengah. Kota ini memiliki luas 44,1 km2  dengan ketinggian 95 meter sampai 105 meter di atas permukaan laut. Surakarta diapit oleh tiga gunung, yakni Gunung Merapi dan Gunung Merbabu di sebelah barat, serta Gunung Lawu di sebelah timur. Kota Surakarta juga dilewati oleh aliran Sungai Bengawan Solo sehingga mempunyai tanah yang subur.

Jenis tanahnya adalah tanah pasir yang mempunyai komposisi mineral yang tinggi. Hal tersebut dipengaruhi oleh aktivitas vulkanis (baca : Pengertian Vulkanisme)  beberapa gunung yang mengelilingi dataran rendah ini. Ketersedian air di Dataran rendah Surakarta juga melimpah sehingga cocok digunakan untuk budidaya tanaman sayuran dan perkebunan. Tanaman perkebunan yang ditanam di daerah ini adalah tebu dan tembakau.

Dalam segi iklim, Dataran rendah Surakarta mempunyai iklim yang sama dengan daerah lain di Indonesia yakni iklim muson tropis (baca : Kelebihan dan Kekurangan Masyarakat yang Tinggal di Daerah Beriklim Muson Tropis). Rata- rata curah hujan daerah ini yaitu 2.200 mm dengan curah hujan tertinggi pada bulan Desember sampai Februari. Temperatur udara di dataran rendah Surakarta berkisar antara 21 derajat sampai 32,5 derajat celcius.

  • Dataran rendah Semarang

Secara administratif, Kota Semarang merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah. Dataran rendah Semarang terletak di bagian utara dan dikenal dengan nama ‘kota bawah’. Lebarnya hanya 4 kilometer dengan kemiringan 0 sampai 2 persen. Dataran rendah ini mempunyai ketinggian berkisar antara 0 sampai 3,5 meter di atas permukaan laut dan berbatasan langsung dengan Laut Jawa.

Hal tersebut menyebabkan bagian utara Kota Semarang sering mengalami banjir rob akibat luapan air laut. Siklus pergantian musim di dataran rendah ini sama dengan kota- kota lain di Indonesia, yakni setiap 6 bulan sekali. Curah hujannya bervariasi dengan rata- rata 2215 mm sampai 2183 mm. Suhu udara di dataran rendah Semarang yakni sekitar 25,8 derajat sampai 29,3 derajat celcius.

  • Dataran rendah Madiun

Dataran rendah ini berada di Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur yang secara geografis terletak pada 111° BT – 112° BT dan 7° LS – 8° LS.  Dataran rendah Madiun berada pada ketinggian antara 63 meter sampai dengan 67 meter dari atas permukaan air laut. Dataran yang mempunyai ketinggian 63 meter di atas permukaan laut, lokasinya berada di bagian tengah Kota Madiun, sedangkan dataran yang memiliki ketinggian 67 meter di atas permukaan laut, lokasinya berada di bagian selatan Kota Madiun.

Suhu udara dataran rendah Madiun berada di kisaran antara 20 derajat sampai 35 derajat celcius. Pada tahun 2006, daerah ini memiliki rata- rata curah hujan 210 mm kemudian pada tahun 2007 turun menjadi 162 mm. Pada bulan- bulan awal dan akhir tahun, curah hujan di dataran rendah Madiun cukup tinggi, kemudian akan mulai turun pada pertengahan tahun (baca : Alat Pengukur Curah Hujan).

  • Dataran rendah Palembang

Palembang merupakan ibu kota Provinsi Sumatera Selatan yang mempunyai luas wilayah 358,55 km persegi. Sebagian besar wilayah Palembang merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata antara 0 sampai 20 meter di atas permukaan laut. Jenis tanahnya adalah tanah berawa. Hal tersebut membuat Kota Palembang sering tergenang saat musim hujan.

Bahkan prosentase tanah yang tergenang secara terus menerus mencapai 37 persen, sedangkan tanah yang tergenang musiman sebanyak 15 persen . Selain tanah berawa, dataran rendah ini juga memiliki berbagai jenis tanah yang lain yaitu tanah aluvial, tanah lihat dan tanah pasir. Lapisan tanah di daerah ini juga kaya akan kandungan minyak bumi, yang dikenal dengan sebutan lembah Palembang – Jambi. Rata- rata curah hujan setiap tahunnya adalah 2.000 mm sampai 3.000 mm. Sedangkan temperatur udaranya memiliki kisaran antara 23,4 – 31,7 derajat celcius.

  • Dataran rendah Banjarmasin

Secara administratif, Banjarmasin merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan dan kota terbesar di Pulau Kalimantan. Kota ini juga mendapat sebutan Kota Seribu Sungai. Sungai yang terkenal adalah Sungai Martapura dan Sungai Barito. Masyarakat Kota Banjarmasin menggunakan sungai sebagai media transportasi dan perdagangan. Selain mempunyai banyak sungai, wilayah Banjarmasin juga mempunyai dataran rendah yang sebagian besar berawa gambut. Jenis tanah di daerah ini adalah tanah aluvial yang sebagian besar berstruktur lempung. Wilayah ini juga mempunyai batuan dasar berupa batuan metamorf yang pada permukaannya tertutup oleh pasir, kerikil dan lempung.

Kota Banjarmasin berada pada wilayah beriklim tropis. Musim hujan biasa terjadi pada bulan November, Desember, Januari, Februari, Maret dan April. Curah hujan yang turun setiap tahunnya memiliki rata- rata sekitar 2.400 mm. Sedangkan rata- rata suhu udara di dataran rendah Banjarmasin adalah sekitar 25 derajat sampai 38 derajat celcius.