Bumi adalah salah satu planet di dalam tata surya (Baca: Planet di Tata Surya dan Penjelasannya). Sebagai planet, bumi memiliki lapisan- lapisan struktur yang membentuk bumi (baca: Struktur Lapisan Bumi dan Penjelasannya). lapisan bumi yang paling dalam disebut inti bumi( Baca: Inti Bumi : Pengertian, Material, Suhu, dan Peranannya). dan lapisan bumi yang paling luar atau paling atas di sebut kerak bumi (baca: Kerak Bumi dan Penjelasannya). kerak bumi memiliki permukaan yang tidak rata. Hal ini diakibatkan adanya dua tenaga yang membentuk bumi (Baca: Tenaga Pembentuk Muka Bumi dan Akibatnya).
Kedua tenaga ini menghasilkan kekuatan yang membuat relief permukaan bumi, entah di darat maupun di laut memiliki banyak tonjolan maupun cekungan. Kedua tenaga ini disebut sebagai tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi. tenaga ini memanfaatkan kekuatan angin, air, dan gletser untuk membawa materi sedimen ataupun mengikis permukaan bumi (Baca: Jenis Tenaga Eksogen Pengubah Muka Bumi). Sedangkan tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Panas bumi menghasilkan tekanan yang menekan lapisan- lapisan bumi (Baca: Macam-macam Tenaga Endogen dan Penjelasannya). hal ini menyebabkan permukaan bumi mendapatkan dorongan horizontal maupun vertikal. Akibat tekanan ini, bumi mengalami patahan atau lipatan.
Contoh Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen adalah tenaga yang memanfaatkan kekuatan yang berasal dari dalam bumi. tenaga ini menyebabkan terjadinya pengendapan materi sedimen atau terjadinya pengikisan pada permukaan bumi. dua contoh tenaga eksogen adalah proses sedimentasi dan erosi. Proses sedimentasi adalah pengandapan materi sedimen oleh air, angin, maupun gletser (Baca:Proses Sedimentasi – Jenis, Penyebab, dan Dampaknya). Materi sedimen berasal dari sisa- sisa pelapukan makhluk hidup, sisa pelapukan batuan, hingga pasir.
Semua materi sedimen yang tebawa oleh air akan mengendap di salah satu sisi bumi, dan menjadi daerah yang baru. Contoh hasil sedimentasi adalah gunung pasir dan danau. Sedangkan erosi adalah pengikisan permukaan bumi, oleh air, angin, maupun gletser (baca: Macam- macam Erosi Berdasarkan Penyebabnya). Angin, air, maupun gletser menghantam permukaan bumi. hantaman itu menyebabkan bumi menjadi terkikis. Erosi yang disebabkan oleh air adalah ablasi, sedangkan oleh air laut disebut abrasi. Erosi yang disebabkan oleh angin disebut deflasi, dan erosi oleh gletser disebut eksarasi.
Contoh Tenaga Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. tenaga ini berasal dari panas bumi yang mendapatkan tenakan. Lalu panas bumi ini bergerak, ke tempat dengan tekanan yang lebih rendah. Hal ini menyebabkan permukaan bumi menjadi terbentuk. Ada 3 contoh tenaga endogen. Yaitu tektonisme, seisme dan vulkanisme. Tektonisme adalah tenaga dari dalam perut bumi, yang menyebabkan bumi mengalami patahan atau lipatan (Baca: Pengertian Tektonisme dan Jenisnya).
Patahan adalah, bentuk permukaan bumi yang terjadi akibat tenaga yang menekan permukaan bumi, pada area yang keras, dan terjadi dengan cepat. Sedangkan lipatan adalah bentuk permukaan bumi yang terjadi akibat tekanan pada permukaan bumi yang lunak, dan terjadi dengan lambat. Seisme adalah gempa bumi. gempa bumi adalah pergerakan kulit bumi (baca: Macam-macam Gempa Bumi dan Akibatnya). pergerakan ini disebabkan oleh adanya proses terjadi patahan dan lipatan, pergerakan lempeng bumi, dan vulkanisme. Vulkanisme adalah perubahan permukaan bumi akibat adanya aktivitas gunung api (baca: Pengertian Vulkanisme dan Contohnya). magma yang keluar dari gunung api akan mendingin, dan membentuk relief baru. Magma yang keluar dari gunung apa memiliki banyak cara. Salah satunya adalah erupsi sentral.
Erupsi Sentral
Erupsi adalah keluarnya magma dari perut bumi. erupsi memiliki berbagai macam bentuk. Salah satunya adalah erupsi sentral. Erupsi sentarl adalah keluarnya magma dari dalam bumi, melalui satu titik sentral. Biasanya magma yang keluar dengan cara erupsi sentral keluar melalui terusan kepundan saja atau keluar melalui retakan akibat gerakan horizontel yang ada di bumi. selain itu, erupsi sentral sangat bergantung pada letak dan ukuran kepundan. Serta kedalaman dari dapur magma.
Magma adalah cairan panas yang berasal dari dalam bumi (Baca: Proses Terjadinya Magma – Suhu dan Kandungannya). magma tersimpan di dalam dapur magma. Saat magma di dalam bumi mendaptkan tekanan, magma tersebut bergerak mencari daerah dengan tekanan yang lebih kecil. Magma yang keluar dari bumi, menciptakan letusan yang disebut sebagai erupsi magma. Besar kecilnya kekuatan erupsi magma, bergantung pada letak dapur magma. Semakin dalam, maka kekuatan erupsi akan semakin besar. Sedangkan jika dangkal, maka erupsi magma akan cenderung kecil.
Saat sebuah gunung api akan mengelami erupsi, dapat dilihat melalui tanda- tanda berikut:
- Temperatur di sekitar kawah meningkat
- Sumber air di sekitar kawah menjadi mengering
- Gempa kecil semakin sering terjadi
- Turunnya binatang yang berasal dari gunung
- Munculnya suara gemuruh dari dalam kawah gunung.
Jika tanda- tanda tersebut muncul, dapat dipastikan bahwa gunung api tersebut akan meletus.
Contoh Erupsi Sentral
Vulkanisme adalah salah satu tenaga yang membentuk muka bumi. hanya saja, vulkanisme tidak menyebabkan lipatan atau patahan. Hal ini karena, vulkanisme membentuk permukaan bumi melalui magma yang keluar dari dalam bumi, dan menjadi lava lalu mengalami pendinginan. Erupsi liner adalah salah satu bentuk erupsi yang terjadi akibat vulkanisme. Erupsi linier adalah jenis erupsi yang paling umum di bumi, terutama jenis erupsi ini terjadi pada hampir setiap gunung api yang ada di indonesia.
Akibat dari erupsi ini dapat tercipta bentuk gunung api strato. Gunung api strato adalah gunung api yang terbentuk akibat letusan gunung api yang besar, kemudian kecil, dan kembali besar. Jenis erupsi ini menyenbabkan bentuk gunung api semakin kerucut ke atas. Selain itu gunung api ini menjadi semakin landai. Hal ini disebabkan magma yang keluar hanya pada satu titik saja. Selain itu erupsi linier yang terjadi pada ssebuah retakan, menyebabkan munculnya gunung api baru, yang dekat dengan gunung api sebelumnya.
Terbentuknya gunung api baru, akibat letusan magma, yang keluar bukan di gunung, sehingga lava yang membeku membentuk tonjolan baru, yang menyerupai bentuk gunung. Erupsi liner juga dapat mengakibatkan bentuk gunung maar. Gunung api maar terjadi akibat erupsi liner yang terjadi sangat besar, lalu matu. Hal ini terjadi akibat dari letak dapur magma yang dangkal. Sehabis meletus, gunung api ini akan membentuk cekungan di puncak bukit, dan jika tergenang air, akan menjadi kaldera.
Sebagai erupsi yang umum terjadi di indonesia, maka sebagian besar gunung di indonesia mengalami erupsi linier. Contoh gunung api di indonesia yang mengalami erupsi liner adalah gunung sinabung, gunung merapi, gunung krakatau, dan gunung muria.
Baca Juga: