Sebagian besar dari kita mungkin sudah sangat sering mendengar kata- kata erupsi. Selain kita dapatkan dari pelajaran di bangku sekolah, erupsi juga seringkali kita dengar di berita- berita TV nasional di Indonesia ketika terjadi peristiwa meletusnya gunung berapi (baca: penyebab gunung meletus ).
Ya, erupsi ini marupakan istilah atau nama lain yang menggambarkan peristiwa meletusnya gunung berapi. Istilah Erupsi mempunyai pengertian sebagai peristiwa keluarnya magma (baca: perbedaan intrusi dan ekstrusi magma) yang ada di dalam perut Bumi untuk menuju ke permukaan Bumi (baca: kerak bumi). Maka dari itulah erupsi ini juga merupakan istilah yang menggambarkan meletusnya gunung berapi (baca: ciri-ciri gunung berapi akan meletus).
Macam- Macam Erupsi
Erupsi, meskipun kita mengenalnya sebagai peristiwa keluarnya magma (baca: proses terjadinya magma) dari dalam Bumi menuju ke permukaan Bumi, namun ternyata erupsi ini bisa dibagi menjadi beberapa macam. Erupsi secara sifatnya dibagi menjadi tiga macam, yakni erupsi letusan atau erupsi eksplosif, erupsi lelehan atau erupsi efusif, dan erupsi campuran.
Erupsi ini dibedakan menjadi beberapa jenis karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor kekentalan magma, kandungan gas yang ada di dalam magma, pengaruh air tanah (baca: ciri- ciri air tanah yang baik), dan juga kedalaman dapur magma. Berikut akan dijelaskan mengenai jenis- jenis erupsi menurut sifat tersebut.
- Erupsi letusan atau eksplosif
Erupsi eksplosif atau erupsi letusan ini merupakan erupsi yang terjadi apabila letak dapur magma yang dalam, kemudian terdapat volume gas yang besar, dan juga magma yang bersifat masam. Erupsi jenis ini akan memuntahkan isi Bumi yang terdiri dari piroklastik yang mengandung kandungan S1O2 tinggi yang berupa bongkah, bom, lapili, pasir, debu, dan juga abu. Bentuk volkan yang akan dihasilkan adalah sharp dan cone.
- Erupsi lelehan atau effusif
Erupsi efusif atau lelehan merupakan erupsi yang terjadi karena letak dapur magma yang dangkal, wolume gas yang kecil, dan juga magma yang bersifat basa. Material yang akan dikeluarkan dari erupsi ini adalah lava yang mengandung S1O2 yang rendah. Bentuk volkan yang akan dihasilkan berbentuk rounded cone.
- Erupsi campuran
Erupsi campuran ini merupakan erupsi yang terjadi karena adanya variasi letak dapur magma, volume gas dan juga sifat dari magma yang tidak asam dan juga tidak basa (intermedier). Erupsi- erupsi volkan yang sering terjadi di Indonesia sebagian besar merupakan erupsi yang bertipe campuran dengan material intermedier yang cenderung bersifat basa. Bentuk volkan yang dihasilkan dari erupsi ini adalah strato atau kerucut.
Selain menurut sifatnya, jenis erupsi juga dibedakan menurut bentuk dan lokasi kepundan tempat keluarnya magma. Berdasarkan karegori ini, erupsi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
- Erupsi celah/ linier/ fissure eruption
- Erupsi areal / areal eruption
- Erupsi pusat/ puncak/ central eruption
Itulah beberapa jenis erupsi. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai dua jenis erupsi, yakni erupsi eksplosif dan erupsi efusif.
Erupsi Eksplosif
Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwasanya erupsi eksplosif merupakan erupsi yang terjadi apabila letak dapur magma yang dalam, kemudian terdapat volume gas yang besar, dan juga magma yang bersifat masam. Erupsi eksplosif ini merupakan proses keluarnya magma menuju ke permukaan Bumi dengan tekanan gas yang sangat kuat sehingga menimbulkan letusan atau ledakan (baca: bahaya gunung api di dalam laut)
Ciri- ciri Erupsi Eksplosif
Erupsi eksplosif mempunyai beberapa ciri antara lain sebagai berikut:
- Erupsi terjadi ditandai dengan ledakan- ledakan yang bersifat besar dan dasyat
- Erupsi berupa ledakan- ledakan magma
- Terjadi karena adanya magma yang mengandung S1O2 dengan kadar yang tinggi
- Gas yang terdapat pada magma bervolume banyak atau besar
- Letak dapur magma yang dalam
- Adanya magma yang bersifat asam
Proses Terjadinya Erupsi Eksplosif
Erupsi eksplosif ini tentu tidak akan terjadi begitu saja. Terjadinya erupsi eksplosif ini melalui beberapa proses. Berikut merupakan tahapan terjadinya erupsi eksplosif:
- Terdapat magma yang mengandung S1O2 dengan kadar yang tinggi (viskositas tinggi), dan kemudian gelembung gas akan sulit mengembang karena adanya tekanan gas yang bekerja dalam gelembung gas.
- Ketika magma mencapai permukaan Bumi, maka gelembung gas tadi akan mempunyai tekanan yang tinggi.
- Gelembung gas yang mempunyai tekanan tinggi tadi selanjutnya akan bisa meledak dengan eksplosif dan menyesuaikan tekanan pada atmosfer.
Kemudian dalam perjalanan magma ke atas, pembentukan gelembung gas tadi akan menyebabkan terjadinya fregmentasi pada liquid yang ada di sekitarnya yang pada akhirnya akan dierupsikan sebagai material piroklastik pada saat terjadi erupsi eksplosif
Dampak Terjadinya Erupsi Eksplosif
Erupsi eksplosif ini merupakan salah satu erupsi yang bisa menyebabkan beberapa dampak, yakni sebagai berikut:
- Terjadinya kesuburan tanah (baca: ciri-ciri tanah subur), khususnya di daerah pegunungan yang masih terjangkau ledakan erupsi
- Banyaknya bahan bangunan seperti pasir dan bebatuan yang melimpah ruah, khususnya di daerah yang masih terjangkau ledakan erupsi
- Tersedianya barang tambang yang melimpah ruah
- Terjadinya banjir lahar dingin, terutama dari materi- materi magma yang mulai mengering
- Menyebabkan terjadinya kerusakan tanaman
- Menyebabkan kematian makhluk hidup di daerah pegunungan.
Erupsi Efusif
Setelah erupsi eksplosif, selanjutnya kita akan membahas mengenai erupsi efusif. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwasannya Erupsi efusif merupakan erupsi yang terjadi karena letak dapur magma yang dangkal, wolume gas yang kecil, dan juga magma yang bersifat basa. Erupsi efusif ini dicirikan oleh pengeluaran lava menuju ke permukaan Bumi yang terkadang disertai dengan terjadinya letusan eksplosif yang kecil.
Ciri- ciri Erupsi Efusif
Erupsi efusif mempunyai beberapa ciri antara lain sebagai berikut:
- Erupsi tidak terjadi ledakan atau ledakan hanya terjadi sesekali saja
- Berupa lelehan magma
- Terjadi karena adanya magma yang mengandung S1O2 dengan kadar yang rendah
- Gas yang terdapat pada magma hanyalah sedikit
- Letak dapur magma yang dangkal
- Adanya magma yang bersifat basa
Penyebab Terjadinya Letusan Efusif
Letusan efusif ini dapat terjadi karena beberapa sebab. Sebab yang dapat menimbulkan terjadinya letusan efusif diantaranya adalah:
- Terdapat kandungan gas yang sangat kecil dalam magma, sehingga kandungan gas tersebut tidak akan mampu untuk membuat fregmentasi magma.
- Magma kehilangan kandungan gas yang ada di dalamnya dengan kadar yang cukup banyak ketika perjalanan ke atas menuju permukaan Bumi. Kehilangan gas ini dapat terjadi pada saat stagnansi pada dapur magma maupun lepasnya gas melalui batuan dinding yang permeabel pada saat magma menuju ke atas.
- Magma sudah mengalami erupsi beberapa kali sehingga kandungan gas dalam magma tersebut sudah banyak yang hilang.
Proses Terjadinya Erupsi Efusif
Sama dengan erupsi eksplosif, erupsi efusif juga terjadi melalui beberapa tahapan antara lain sebagai berikut:
- Terdapat magma yang mengandung S1O2 dengan kadar yang rendah dan hal ini menyebabkan gas akan mengembang dengan mudah.
- Ketika magma telah mencapai permukaan Bumi maka gelembung gas akan mengembang dengan cepat menyesuaikan tekanan pada atmosfer.
- Gelembung gas yang mengembang ini selanjutnya akan pecah dan menyebabkan terjadinya erupsi non eksplosif (efusif) yang berupa aliran lava.
Dampak Terjadinya Erupsi Efusif
Erupsi efusif ini merupakan salah satu erupsi yang bisa menyebabkan beberapa dampak, yakni sebagai berikut:
- Terjadinya kesuburan tanah (baca: cara menyuburkan tanah) di sepanjang aliran magma
- Banyaknya bahan bangunan seperti pasir dan bebatuan (baca: jenis batuan) yang melimpah ruah, khususnya di sepanjang aliran magma
- Tersedianya barang tambah yang melimpah, khususnya di sepanjang aliran magma
- Terjadinya banjir lahar dingin, terutama dari materi- materi di sepanjang aliran magma yang mulai mengering
- Menyebabkan terjadinya kerusakan tanaman, terlebih di sepanjang aliran magma
- Menyebabkan kematian makhluk hidup, khususnya yang hidup di sepanjang aliran magma.
Itulah beberapa penjelasan yang dapat kita dapatkan dapatkan dari erupsi jenis eksplosif dan juga erupsi efusif. Selain kedua jenis erupsi tersebut, masih banyak jenis erupsi lainnya yang perlu juga kita ketahui bersama.