Categories
Hidrologi

8 Ciri-ciri Pencemaran Air dan Penjelasannya

Seiring dengan perkembangan zaman manusia semakin mudah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini tidak terlepas dari adanya perkembangan teknologi yang dapat membantu manusia mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. Namun perkembangan teknologi ini juga menyebabkan berbagai macam dampak buruk. Salah satu dampak buruk yang dapat ditimbulkan adalah adanya pencemaran pada berbagai sumber, seperti pencemaran air, pencemaran udara (baca: penyebab pencemaran udara), pencemaran tanah dan lain sebagainya.

Ciri- ciri Pencemaran Air

Pencemaran air (baca: dampak dan penyebab pencemaran air) memang seringkali terjadi di lingkungan (baca: fungsi lingkungan hidup) sekitar kita. Pencemaran air semakin sering terjadi di zaman yang semakin modern ini. Air yang tercemar akan mempunyai manfaat yang sangat berbeda dengan air yang sebenarnya. Bahkan manfaat dari air sendiri akan berkebalikan dari manfaat air yang sebenarnya.

Lalu, bagaimana cara kita untuk mengenali air yang tercemar ini? Ada banyak ciri- ciri dari pencemaran air atau ciri- ciri  air yang tercemar. Beberapa ciri ini akan membantu kita untuk mengetahui apakah air tersebut tercemar atau tidak, sehingga layak atau tidak untuk kita konsumsi. Beberapa ciri ciri pencemaran air antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Terjadi perubahan pada suhu air

Ciri- ciri dari air yang tercemar pertama adalah terjadinya perubahan pada suhu air. Air yang normal dan sehat memounyai suhu dibawah suhu lingkungan yang ada di sekitarnya. Sebagai contoh misal di suatu lingkungan mempunyai suhu 28ᵒ C, maka suhu air normal yang ada di lingkungan tersebut sekitar 20ᵒ C – 25ᵒ C. Air yang tercemar mempunyai suhu yang tinggi, bahkan lebih tinggi daripada suhu lingkungan yang ada di sekitarnya.

Pada tempat yang digunakan sebagai tempat industri dengan banyak sekali mesin, air digunakan untuk merendam air agar tidak terlalu panas. Sehingga hal ini menyebabkan terjadinya perpindahan kalor dari mesin menuju air. Ketika suhu air menjadi panas, maka kandungan oksigen yang ada di dalam air menjadi berkurang. Selain itu, apabila air yang panas (memiliki suhu tinggi) langsung dibuang ke laut (baca: macam-macam laut), maka hal ini akan menyebabkan keseimbangan ekosistem air terganggu dan menyebabkan kematian makhluk hidup secara massal.

  1. Memiliki pH yang tidak normal

Air yang normal memiliki pH antara 6,5 – 7,5. pH merupakan derajat keasaman yang dimiliki oleh air yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman dan juga kebasaan pada suatu larutan. Air yang tercemar mempunyai pH yang tidak demikian. Apabila air mempunyai pH diatas atau dibawah pH tersebut maka bisa dikatakan bahwa air tersebut telah tercemar. Air yang tercemar memiliki tingkat pH sekitar 4 – 6 atau 8 – 9.

Peneliti menemukan hasil penelitian bahwa organisme air lebih menyukai pH air mendekati normal. Sehingga bisa dikatakan bahwa banyak organisme yang akan mati apabila pH air menjauhi pH netral. Organisme air sendiri merupakan makanan bagi ikan- ikan dan sebagai tanda bahwa perairan tersebut tidak tercemar oleh zat yang berbahaya dan layak dikonsumsi oleh manusia (baca: ciri-ciri air tanah yang baik).

  1. Terjadi perubahan pada warna

Air yang normal mempunyai ciri- ciri salah satunya tidak mempunyai warna atau jernih. Sebaliknya, air yang tercemar telah mengalami perubahan pada warna. Air yang tercemar (baca: polusi air) salah satu tandanya adalah mempunyai warna atau tidak jernih.

Perubahan pada warna air ini biasanya disebabkan oleh polutan- polutan yang terlarut dalam air (terkecuali pewarna air yang sengaja ditambahkan), sehingga kita pun patut mewaspadai air yang mengalami perubahan warna. Polutan- polutan ini bisa berasal dari limbah rumah tangga, industri, pertanian, dan lain sebagainya.

  1. Terjadi perubahan pada bau

Selain warna, salah satu indikator air yang sehat juga dilihat dari bau. Air yang normal dan sehat mempunyai salah satu ciri yakni tidak berbau. Sementara salah satu ciri atau tanda air yang tercemar adalah mempunyai bau. Bau yang dimiliki air ini bisa bersumber dari polutan yang terlarut di dalam air tersebut. Polutan- polutan ini bisa berasal dari limbah rumah tangga, industri, pertanian, dan lain sebagainya.

  1. Terjadi perubahan pada rasa

Selain warna dan juga bau, indikator lainnya yang digunakan untuk menandai terjadinya pencemaran pada air adalah rasa. Air yang normal dan sehat tidak mempunyai rasa sama sekali. Sementara air yang mempunyai perubahan pada rasa (selain sengaja ditambah oleh bahan perasa), bisa jadi air tersebut telah tercemar oleh polutan. Sama seperti air yang mengalami perubahan warna dan bau, polutan- polutan ini bisa berasal dari limbah rumah tangga, industri, pertanian, dan lain sebagainya.

  1. Terdapat endapan, koloidal, dan bahan terlarut

Salah satu ciri atau tanda pencemaran air adalah adanya bahan endapan, koloidal, dan bahan- bahan terlalrut pada air. Bahan- bahan endapan, koloidal dan terlaut dapat menghalangi masuknya sinar matahari (baca: lapisan matahari) apabila bercampur dengan air maka. Bahan- bahan endapan ini bisa berupa insektisida, sampah, tumpahan minyak, air cucian sabun, detergen, dan lain sebagainya.

Ketika sinar matahari sulit masuk maka mikroorganisme yang ada di air tersebut tidak bisa melakukan fotosintesis. Akibatnya air (baca: jenis- jenis air di Bumi) akan kekurangan kandungan oksigen. Selain itu, bahan- bahan endapan juga akan bisa menyebabkan terjadinya perubahan pada pH, warna, bau, dan juga rasa.

  1. Terdapat banyak mikroorganisme

Salah satu tanda air yang tercemar adalah adanya banyak miroorganisme. Mikroorganisme sendiri mempunyai peran utama dalam proses degradasi bahan- bahan buangan limbah (baca: cara pemanfaatan sampah dan limbah). Mikroorganisme menguraikan pencemar yang bersifat organik. Ketika bahan pencemar ini meningkat, maka secara otomatis mikroorganisme akan ikut berkembang biak dan berjumlah banyak.

Perkembangbiakan mikroorganisme ini  kemungkinan besar tidak tertutup, sehingga memungkinkan mikroba patogen yang merugikan juga akan ikut berkembang. Dan dalam proses mikroorganisme menguraikan bahan pencemar, mikroorganisme membutuhkan banyak oksigen. Sehingga kita mengetahui semakin banyak mikroorganisme, maka oksigen yang digunakanpun akan semakin banyak. Akibatnya air akan mempunyai persediaan oksigen yang menipis dan bahkan akan kekurangan oksigen.

  1. Meningkatnya radioaktivitas pada air

Salah satu tanda air yang tercemar lainnya adalah meningkatnya radioaktivitas dari air tersebut. Radioaktivitas sendiri merupakan proses timbulnya zat- zat radiaoktif. Zat- zat radioaktif ini dapat kita temui di berbagai kegiatan. Apabila produksi zat radiaoktif di dalam air meningkat, maka hal ini akan menyebabkan kerusakan biologis pada air tersebut apabila tidak segera dilakukan proses penanganan yang tepat (baca: cara menjaga kelestarian air).

Itulah beberapa ciri atau tanda yang dapat ditimbulkan dari adanya pencemaran air. Tanda- tanda tersebut dapat kita jadikan patokan untuk menilai suatu air tercemar atau tidak, sehingga kita bisa menilai air dapat dikonsumsi ataukah tidak.