Categories
Meteorologi

Lapisan lapisan Matahari beserta Penjelasannya

Kita tentu saja sudah mengetahui apa itu matahari (baca: bagian-bagian matahari). Ya, bagaimana tidak mengetahui matahari, sedangkan matahari adalah satu- satunya  sumber cahaya alamiah yang menyinari Bumi. Dan karena matahari inilah kita mengenal suatu kondisi Bumi yang dinamakan siang. Matahari selain merupakan satu- satunya sumber cahaya yang mampu menerangi jagat raya, ternyata matahari ini juga merupakan bintang yang paling besar dan paling dekat dengan Bumi. Matahari juga merupakan pusat dari sistem tata surya dan menjadi poros dari planet- planet di tata surya yang mengelilinginya.

Matahari mempunyai wujud sebagai bola gas berpijar yang mempunyai ukuran sangat besar. Mengapa matahari ini bisa berpijar karena disebabkan adanya reaksi fusi pada bagian inti matahari. Saking dasyatnya sinar yang dimiliki oleh matahari ini hingga apabila kita memandang dari Bumi, maka akan tampak permukaan matahari yang halus serta licin. Pijaran matahari ini bukan semata- mata hanya sinar saja, namun juga mempunyai suhu yang maha tinggi.

Oleh karena inilah tenaga panas matahari di gunakan dalam berbagai kegiatan di Bumi dan menunjang terjadinya kehidupan di Bumi. Bahkan sinar atau panas matahari ini merupakan sumber energi yang paling besar yang dimiliki oleh Bumi. Tanpa adanya sinar matahari, tidak akan ada kehidupan di Bumi dan tidak akan ada makhluk hidup di Bumi sama sekali. Hal ini karena matahari memepunyai posisi yang sanagat sentral terhadap Bumi dan planet lainnya (baca: ciri-ciri planet). Berikut adalah lapisan lapisan matahari :

Lapisan- lapisan Matahari

Bumi merupakan planet yang ditempati oleh makhuk hidup yang mempunyai berbagai macam lapisan. Lapisan- lapisan Bumi yang kita tempati ini terdapat di dalam maupun di luar Bumi (baca: struktur bumi). Apabila di dalam Bumi, maka lapisan tesebut dinamakan sebagai lapisan penyusun Bumi. Lapisan ini berupa tanah (baca: lapisan tanah) dan juga batu- batuan (baca: batuan penyusun lapisan bumi). Sementara lapisan yang berada di luar Bumi dinamakan sebagai lapisan atmoser (baca: fungsi atmosfer). Lapisan ini berupa lapisan udara (baca: cara melestarikan udara) yang menyelimuti Bumi.

Tidak hanya Bumi saja yang mempunyai lapisan- lapisan, namun planet- planet lain pun juga mempunyai lapisan yang sama, bahkan matahari sebagai pusat tata surya pun juga mempunyai lapisan- lapisan. Lapisan- lapisan yang menyelimuti matahari ini terdiri dari beberapa macam atau beberapa tingkatan. Setidaknya ada 4 lapisan dari matahari yang perlu kita ketahui bersama. Berikut ini merupakan lapisan-lapisan matahari yang dimiliki oleh matahari:

  1. Lapisan Fotosfer

fotosfer

Penjelasan lapisan matahari ini akan kita mulai dari yang terluar ke yang terdalam. Lapisan pertama yang ada di matahari atau lapisan terluar dari matahari adalah fotosfer. Fotosfer ini juga dinamakan dengan lapisan cahaya. Fotorser merupakan bagian permukaan dari matahari yang merupakan bola gas sangat besar dan mempunyai ketebalan sekitar 350 km dan batas- batas dari lapisan ini tidak jelas. Fotosfer ini menyerupai piringan yang  memiliki warna emas.

Dari sekian lapisan matahari, lapisan fotosfer inilah yang memancarkan cahaya yang paling kuat, maka dari itu disebut juga sebagai lapisan cahaya. Cahaya kuat yang dipancarkan oleh lapisan ini sebagian sampai ke Bumi dan kita kenal sebagai cahaya matahari. Selain cahaya atau sinar, lapisan tersebut juga memancarkan energi panas yang bersamaan dengan sinar atau cahaya matahari tersebut. Karena cahaya dan energi panas sudah dipancarkan atau disalurkan ke sekitarnya, maka suhu lapisan ini menjadi yang paling rendah dari lapisan- lapisan matahari yang lainnya.

Suhu yang dimiliki lapisan fotosfer ini sekitar 5.700 Kelvin.pada suhu yang demikian, suatu benda dapat memancarkan cahaya kuning, karena sesuai dengan cahaya atau sinar matahari yang mempunyai warna kekuning- kuningan. Selain cahaya yang silau dilihat oleh mata, pada lapisan ini pula gelombang- gelombang cahaya diproduksi, seperti sinar inframerah dan ultraviolet.

  1. Lapisan Kromosfer

bgtfjuili

Lapisan selanjutnya setelah lapisan fotosfer adalah lapisan kromosfer. Lapisan kromosfer ini merupakan lapisan yang berada di atas lapisan fotosfer. Lapisan kromosfer ini jug sering dikatakan sebagai atmosfernya matahari dan lapisan kromosfer ini adalah bagian paling bawah dari atmosfernya matahari. Lapisan kromosfer ini lebih tebal daripada lapisan fotosfer, yakni sekitar 16.000 km (sangat tebal).

Lapisan kromosfer merupakan lapisan matahari yang mengandung pertikel- partikel seperti proton, elektron, dan neutron. Suhu yang dimiliki oleh lapisan kromosfer ini rata- rata sekitar 6.000 hingga 20.000 kelvin. Semakin ke dalam, suhu lapisan kromosfer ini akan semaki panas. Pada dasarnya lapisan kromosfer ini adalah lapisan yang sulit untuk dilihat oleh mata telanjang manusia. Namun, lapisan kromosfer ini bisa dilihat dengan mata telanjang manusia apabila terjadi gerhana matahari total. Pada saat proses terjadi gerhana matahari total ini, lapisan kromosfer tampak seperti cincin yang berwarna merah. Warna merah merupakan pembuktian bahwa lapisan kromosfer ini memancarkan cahaya yang lebih lemah dari lapisan fotosfer.

Meskipun dapat dilihat dengan mata manusia ketika gerhana matahari, namun untuk melihat lapisan tersebut dengan mata telanjang tanpa pengaman akan sangat berbahaya karena sinar ultraviolet yang dipancarkan sangat cepat mernyebabkan kerusakan pada mata. Cahaya yang dipancarkan lapisan kromosfer ini terbentuk dari gas- gas hidrogen. Di lapisan kromosfer terjadi suatu loncatan- loncatan gas panas ke arah luar yang kemudian kembali masuk ke matahari. Loncatan gas panas ini disebut sebagai prominences. Di lapisan kromosfer ini kita juga mendapati suatu gelombang radio yang disbeut sebagai”radio bintang”.

  1. Korona

korona

Lapisan ketiga yang dimiliki oleh matahari adalah lapisan korona. Lapisan korona ini merupakan lapisan matahari yang paling luar. Lapisan korona mencakup kedua lapisan yang telah dijelaskan di atas (fotosfer dan kromosfer). Lapisan korona juga disebut sebagai lapisan atmosfer matahari bagian luar. Korona ini juga merupakan lapisan yang berupa gas, meskipun gas yang dimiliki sangatlah sedikit atau sangat tipis.

Karena berbetuk gas yang tipis, maka bentuk korona bisa beruah- ubah setiap waktu dan untuk menentukan batas- batas dari lapisan ini sangatlah sulit. Lapisan korona ini seringkali terlihat sebagai mahkota yang berwarna putih cemerlang yang mengelilingi matahari. Sementara ketika gerhana matahari (baca: gerhana bulan) total terjadi, maka kita akan melihat lapisan ini memiliki warna yang keabu- abuan. Karena mempunyai bentuk yang menyerupai mahkota, maka lapisan ini dinamakan sebagai korona yang mempunyai arti “mahkota”.

Lapisan korona ini memiliki ketebalan sekitar 1.000.000 kelvin. Lapisan korona merupakan lapisan matahari yang banyak mengandung atom besi, nikel, argon, dan juga zat kapur. Kita dapat mengamati korona setiap waktu dengan menggunakan suatu alat yang disebut dengan teleskop. Teleskop yang digunakan untuk mengamati lapisan korona disebut dengan koronagraf.

  1. Inti

lap.mthr

Lapisan selanjutnya adalah lapisan inti matahari. Inti matahari ini merupakan bagian terdalam yang dimiliki oleh matahari. Sehingga kita dapat mengetahui bahwa bagian inilah yang mempunyai suhu paling tinggi diantara semua lapisan. Lapisan ini matahari ini mempunyai suhu sekitar 15.000.000 kelvin. Karena memiliki suhu yang sangat tinggi, maka di lapisan inilah terjadi reaksi fusi.

Reaksi fusi ini terjadi karena dalam inti matahari terdapat muatan- muatan yaitu proton (atom yang memiliki muatan positif), elektronj (atom yang bermuatan negatif), dan neutron (atom yang memiliki sifat netral). Pada bagian inti matahari ini terdapat gaya gravitasi yang dapat menarik semua materi kemudian membentuk suatu tekanan.

Energi yang tercipta karena reaksi fusi atau reaksi termonuklir  kemudian depancarkan ke luar secara radiasi.  Bagian inti matahari ini terdapat di sekitar 502.000 km dibawah permukaan matahari. Bagian inti matahari ini mempunyai diameter sekitar 386.160 km. Besarnya inti matahari ini memenuhi  sekitar 25% dari total radisu matahari secara keseluruahan.

Ukuran Matahari

Matahari merupakan bintang yang paling besar yang ada di tata surya. Bintang merupakan benda langit yang dapat memancarkan cahayanya sendiri, sehingga matahari ini adalah benda langit (baca: ciri-ciri asteroid) terbesar yang dapat memancarkan cahaya dengan sendirinya. Ukuran yang dimiliki matahari ini jauh lebih besar daripada yang dimiliki Bumi, bahkan planet yang terbesar sekalipun. Ukuran diamater yang dimiliki oleh matahari ini adalah sekitar 1.400.000 km, dan ukuran ini lebih besar sekitar 109 kali dari diameter yang dimiliki oleh Bumi.

Dengan ukuran yang sedemikian besar, maka matahari ini mempunyai gaya gravitasi yang paling besar pula. Oleh karena itulah matahari ini bisa menjadi pusat tata surya dan mampu  menarik planet- planet yang ada di sekitarnya hingga membentuk sebuah orbit. Melalui orbit masing- masing, planet- planet tersebut mengitari matahari dan disebut sebagai peristiwa revolusi.

Suhu Matahari

Sudah dikatakan sebelumnya bahwasannya matahari yang berpijar ini bukan semata- mata hanya sinar biasa saja, namun dibalik sinar yang berpijar itulah ada suhu yang sangat tinggi. Oleh karena itulah matahari ini mengandung panas yang sangat tinggi. Panas matahari yang tinggi dan ditunjang dengan ukuran yang sangat besar menjadikan panas matahari ini terasa jelas ke planet- planet lainnya. Bahkan panas matahari merupakan energi panas alami yang paling besar di Bumi.

Suhu yang dimiliki matahari ini sangat tinggi dan setiap lapisannya mempunyai suhu yang berbeda- beda. Suhu yang ada di matahari ini diukur dengan menggunakan satuan Kelvin. Bagian dari matahari ini semakin dalam akan semaki panas. Berikut ini merupakan rincian suhu dari per lapisan yang dimiliki oleh matahari:

  • Lapisan fotosfer (lapisan paling luar), mempunyai suhu rata- rata 5700 Kelvin
  • Lapisan kromosfer, mempunyai suhu sekitar 6.000 hingga 20.000 Kelvin
  • Lapisan korona, mempunyai suhu sekitar 1 juta Kelvin

Itulah rincian suhu yang dimiliki masing- masing lapisan matahari. Panas matahari ini sangat tinggi, maka dari itulah digunakan satuan Kelvin untuk mengukurnya. 1 Kelvin sendiri apabila dikonversi menjadi Celcius , maka akan didapatkan angka sebesar -275, 15ᵒ C. Suhu yang dimiliki matahari ini jauh lebih tinggi daripada Bumi. Maka dari itulah panas matahari ini dapat digunakan untuk berbagai kegiatan.

Manfaat Matahari

Matahari sebagai pusat dari tata surya, merupakan tempat bagi planet- planet untuk bergantung. Matahari yang memancarkan sinar kehangatannya akan menimbulkan banyak sekali manfaat atau fungsi bagi kehidupan yang ada disekitarnya. Matahari merupakan pusat tata surya sekaligus menjadi satu- satunya pemberi cahaya bagi Bumi. Cahaya matahari sangatlah penting bagi Bumi dan bagi kelangsungan hidup makhluk hidup yang  ada di dalamnya. Kita sebagai makhluk hidup, dalam kehidupan sehari- hari memanfaatkan jasa cahaya matahari ini. Berikut ini adalah manfaat dari matahari yang akan kita rasakan dalam kehidupan sehari- hari.

  1. Membatu proses pengeringan

Salah satu manfaat yang dapat kita rasakan secara langsung dari sinar matahari yang terik adalah membantu proses pengeringan. Ya, sinar matahari merupakan satu- satunya yang diandalkan apabilan melakukan proses pengeringan secara alami, sehingga dapat membantu pekerjanaan seharai- hari. Beberapa pengeringan yang mengandalkan sinar matahari adalah pengeraingan padi, pengeringan pakaian, ikan asin, dan hasil pertanian dan laut lainnya (baca: macam-macam laut). Pengeringan dengan menggunakan sinar matahari akan memberikan hasil lebih baik daripada dengan mesin . Selain itu pengeringan dengan sinar matahari akan memuat lebih banyak, sehingga lebih cepat selesai.

  1. Membantu pelaksanaan fotosintesis pada tumbuhan

Salah satu fungsi yang dapat dinikmati oleh makhluk hidup, yaitu tumbuhan dari keberadaan sinar matahari ini adalah membantu pelaksanaan proses fotosintesis. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya fotosintesis adalah kegiatan makan yang dilakukan oleh tumbuhan. Selain sebagai prose atau kegiatan makan, fotosintesis ini juga bermanfaat bagi manusia karena akan menghasilkan oksigen yang dibutuhkan untuk bernafas manusia dan binatang. Tanpa adanya sinar matahari, maka proses fotosintesis tersebut tidak akan dapat terjadi, sehingga kehadiran sinar matahari ini sangatlah penting.

  1. Sumber energi paling besar

Sinar matahari merupakan sumber energi alami paling besra yng ada Bumi. Dengan sinar matahari manusia bisa melakukan berbagai kegiatan dan juga menciptakan berbagai temuan yang dapat meringankan kegiatan manusia sehari- hari. Sinar matahari yang begitu bermanfaat ini dapat digunakan sebagai pembangkit listrik, yakni PLTS atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasanya listrik  ini sangat bermanfaat dan sangat dibuthkan oleh manusia. Tanpa adanya listrik, manusia tidak akan bisa melakukan segala sesuatu dengan lancar.

  1. Menyehatkan badan

Sinar matahari juga bermanfaat untuk menyehatkan badan kita. Sinar matahari di pagi hari kaya akan vitamin D yang bagus bagi kesehatan tulang dan gigi. Itu sebabnya banyak anak- anak yang disarankan untuk menjemur badannya pada pagi hari agar mendapat kebaikan dari sinar matahari ini. Selain itu sinar matahari di pagi  ini tidak terlalu panas sehingga bisa kita gunakan untuk berjemur dengan waktu yang lama.

  1. Mengatur tata surya

Fungsi lain dari matahari adalah sebagai pusat dan pengatur tata surya. Fungsi ini merupakan fungsi sentral yang dimiliki oleh matahari dan kaitannya dengan benda- benda langit lainnya. Karena adanya matahari ini planet- planet mempunyai orbit yang mengelilinya dan mendapatkan kebaikan sinar matahari.

Itulah beberapa manfaat yang dapat kita rasakan dari matahari, baik manfaat dari sinar dan panasnya, maupun fungsi dari adanya matahari itu sendiri. Selain manfaat yang telah disebutkan di atas, masih bayak lagi manfaat dari adanya matahari yang dapat kita rasakan.