Manusia, merupakan makhluk hidup yang keberadaannya sangat erat dengan kondisi Bumi (baca: inti bumi). Mengapa demikian? Hal ini karena manusia sebagai makhluk hidup yang menjadi penguasa di Bumi bila dibandingkan dengan binatang maupun tumbuh- tumbuhan. Dengan kecerdasannya manusia bisa mengolah dan memanfaatkan berbagai macam kekayaan alam untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang seolah tidak terbatas. Oleh karena kebutuhan yang tidak terbatas ini pula, manusia melakukan aktivitas- aktivitas baru dengan memanfaatkan keanekaragam hayati dengan atau tapa mesin.
Pengaruh Aktivitas Manusia terhadap Keanekaragaman Hayati
Manusia dalam mencukupi kebutuhan sehari- hari tidak lepas dari alam. Alam menghasilkan banyak sekali hasil- hasil yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Adapun aktivitas manusia yang dilakukan sehari- hari ini juga tidak terlepas dengan alam. Aktivitas manusia yang demikian banyak ini bisa saja berdampak positif pada alam maupun bisa berdampak negatif.
Alam dan segala isinya sangat beraneka ragam dan mempunyai fungsi yang beraneka ragam pula. Adapun keanekaragaman hayati ini dapat sejahtera akibat manusia, namun juga banyak yang rusak akibat aktivitas manusia. Aktivitas manusia ini memang mempunyai peranan yang sangat penting bagi kondisi keanekaragaman hayati. Adapun beberapa Pengaruh Kegiatan Manusia Terhadap Keanekaragaman Hayati antara lain adalah sebagai berikut:
Dampak Positif
Manusia dengan segala kebijakan serta aktivitas yang dilakukannya dalam kehidupan sehari- hari dapat memberikan dampak yang luar biasa terhadap alam, khususnya terhadap keanekaragaman hayati. Salah satu jenis dampak yang ditimbulkan adalah dampak positif. Adapun beberapa dampak positif yang dihasilkan dari kegiatan atau aktivitas manusia terhadap keanekaragaman hayati antara lain adalah sebagai berikut:
Meningkatnya keanekaragaman hayati
Salah satu dampak positif yang ditimbulkan dari aktivitas manusia menyangkut keanekaragaman hayati adalah meningkatnya keanekaragaman hayati itu sendiri. Keanekaragaman hayati dapat meningkat apabila manusia melakukan aktivitas- aktivitas yang mendukung keberadaan keanekaragaman hayati tersebut. Adapun beberapa aktivitas manusia yang dapat meningkatkan keanekaragaman hayati antara lain adalah sebagai berikut:1
1. Penghijauan
Aktivitas pertama yang dapat menimbulkan peningkatan keanekaragaman hayati adalah penghijauan. Penghijauan ini maksudnya adalah menanam pepohonan di area- area yang belum banyak pepohonannya. Hal ini sangat bersifat positif karena kita semua mengetahui bahwa pepohonan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia sehari- hari. Pepohonan dapat menjadi rumah- rumah bagi binatang, selain itu pepohonan juga merupakan penghasil oksigen yang sangat dibutuhkan oleh manusia.
Sehingga dapat kita ketahui bersama bahwasannya pepohonan akan sangat bermanfaat, terlebih jika keberadaannya di tempat- tempat yang masih kurang tanaman. Beberapa tempat yang sangat cocok untuk dilakukan penghijauan antara lain adalah taman kota atau di area- are perkotaan tempat banyak mobil berlalu lalang. Karena saking positifnya kegiatan penghijauan ini maka tidak heran apabila kegiatan penghijauan sangat sering dijadikan sebagai kegiatan sosial kelompok maupun kemasyarakatan.
2. Pembuatan taman kota
Aktivitas selanjutnya yang dapat meningkatkan keanekaragaman hayati adalah pembuatan taman kota. Taman kota merupakan jantung kota yang berperan sangat penting bagi kelangsungan hidup masyarakat perkotaan. Mengapa bisa seperti ini? Hal ini karena taman kota merupakan tempat yang sangat berpotensi mengandung pohon- pohon yang hijau bila dibandingkan dengan keadaan kota yang serba gedung- gedung.
Hal ini membuat taman kota menjadi tempat yang sangat strategis dan juga potensial. Taman kota akan menjadi tempat bernaungnya binatang- binatang dan juga tumbuhan berbagai jenis. Hal inilah yang menjadikan taman kota sebagai tempat yang sangat penting baik bagi tempat hiburan mapupun tempat konservasi (baca: konservasi sumber daya air).
3. Pemuliaan
Aktivitas manusia yang selanjutnya adalah pemuliaan terhadap lingkungan (baca: fungsi lingkungan). Manusia apabila secara kolektif atau bersama- sama saling merawat, menjaga dan memuliakan lingkungan maka hal ini akan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup tumbuh- tumbuhan maupun binatang yang ada di lingkungan tersebut. Hal ini tidak hanya akan menjaga kelangsungan hidup tumbuhan dan binatang yang sudah ada, namun bahkan bisa juga menambah jenis dari tumbuhan dan juga binatang tersebut. Itulah beberapa aktivitas yang dapat meningkatkan jumlah daripada keanekaragaman hayati ini.
4. Lestarinya keanekaragaman hayati
Selain meningkatnya keanekaragaman hayati, dampak positif dari aktivitas manusia yang lainnya adalah dapat melestarikan keanekaragaman hayati yang sudah ada. Pelestarian keanekaragaman hayati ini terutama sangat berhubungan dengan bianatang dan juga tumbuhan yang langka atau hampir punah. Kita perlu menjaganya agar keberadaan binatang maupun tumbuhan tersebut tidaklah punah, sehingga suatu saat anak cucu kita dapat menikmati hasilnya. Adapun beberapa aktivitas manusia yang dapat melestarikan keanekaragaman hayati antara lain adalah sebagai berikut:
- Pembiakan in situ, yakni pembiakan yang dilakukan pada habitat asli dari tumbuhan maupun bianatang yang langka dan ingin dilestarikan.
- Pembiakan ex situ, yakni pembiakan yang dilakukan di luar habitat asli dari tumbuhan maupun binatang yang ingin dilestarikan tersebut. Adapun pembiakan ex situ ini merupakan lawan dari pembiakan in situ. Namun meski keduanya berbeda, keduanya mempunyai tujuan yang sama, yakni sama- sama melestarikan binatang maupun tumbuhan yang sudah langka agar keberadaannya tidaklah punah. Namun perlu diketahui bersama bahwa dalam melakukan pembiakan in situ dan ex situ ini perlu penangan dari orang yang sudah ahli agar nantinya proses pengembangbiakan ini menjadi berhasil dan tidak menimbulkan suatu efek negatif tertentu. itulah dua cara yang dilakukan dalam menjaga kelestarian dari binatang dan tumbuhan yang sudah langka keberadaannya (baca: menjaga kelestarian hutan).
Itulah beberapa dampak positif yang bisa ditimbulkan dari berbagai macam aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Dampak yang ditimbulkan ini tidak hanya dampak positif saja, namun banyak juga dampak negatif yang bisa ditimbulkan.
Dampak Negatif
Setelah kita mengetahui mengenai apa saja dampak positif yang dapat terjadi karena aktivitas manusia, selanjutnya kita juga perlu mengetahui apa saja dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan manusia terhadap keanekaragaman hayati ini, mengingat dampak negatif yang dapat terjadi jumlahnya juga tidak sedikit. adapun beberapa dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari adanya aktivitas manusia antara lain adalah sebagai berikut:1
1. Turunnya keanekaragaman hayati
Akibat aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh manusia, sangat memungkinkan jumlah keanekaragaman hayati akan menurun, baik binatang maupun tumbuhan. Hingga saat ini kita bisa menjumpai ada beberapa hewan dan tumbuhan yang sudah langka sehingga terancam punah.
Lebih dari itu, bahkan sudah ada hewan dan juga tumbuhan yang punah dan kita tidak bisa menemukannya lagi. Apabila hal seperti ini dibiarkan maka anak cucu kita tidak akan perhan mengetahui adanya tumbuhan dan binatang yang punah tersebut. Adapun beberapa aktivitas manusia yang dapat menyebabkan keanekaragaman hayati punah antara lain sebagai berikut:
2. Perusakan habitat
Aktivitas pertama yang bisa menimbulkan dampak negatuf bagi keanekaragaman hayati adalah perusakan habitat. Perusakan habitat ini terutama dilakukan di daerah hutan- hutan (baca: jenis hutan) besar seperti yang terdapat di Pulau Kalimantan. Mengapa di hutan? ya. Hal ini karena hutan (baca: hutan hujan tropis) menyimpan banyak sekali sumber daya alam yang sangat berharga (baca: sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak). Hutan sebagai tempat tinggal berbagai macam binatag dan tumbuhan. Oleh karena ituah merupakan tindak kejahatan apabila hutan (baca: hutan lindung) telah dirusak, apalagi jika sampai memusnahkan tumbuhyan da juga bianatang- binatang di dalam hutan tersebut.
3. Penggunaan pestisida
Pestisida dikenal sebagai sahabat para petani dalam memberantas hama dan juga melindungi tanaman dari gangguan hama. Namun siapa sangka bahwa penggunaan pestisida yang terlalu berlebihan dapat mengakibatkan turunnya keanekaragaman hayati. Hal ini karena pestisida mempunyai sifat racun sehingga penggunaan yang berlebihan dapat berdampak tidak baik bagi lingkungan.
4. Polusi
Polusi juga merupakan salah satu aktivitas manusia yang dapat menurunkan keanekaragaman hayati. Polusi yang dilakukan oleh manusia ini bisa saja meliputi polusi tanah, polusi air, maupun polusi udara. Polusi inilah yang nantinya akan memusnahkan binatang maupun tumbuhan yang berada atau hidup di wilayah yang bersangkutan (baca: dampak polusi tanah). Polusi dilakukan baik dengan maupun tanpa sengaja. Hal ini karena sulitnya untuk menjaga atau menjauhkan aktivitas manusia dari yang namanya polusi ini.
5. Penebangan hutan secara liar
Aktivitas selanjutnya yang dapat menurunkan tingkat keanekaragaman hayati adalah penebangan hutan secara liar (baca: dampak penebangan hutan secara liar) atau yang biasa disebut sebagai Illegal Logging. Penebangan hutan secara liar ini kerap kali kita temui di Indonesia. Ada banyak sekali kasus penebangan hutan secara liar yang melanda Indonesia. Penebangan hutan secara liar ini banyak sekali dilakukan oleh orang- orang terutama pada hutan- hutan yang berada di wialayah Sumatera dan Kalimantan.
Penebangan hutan secara liar ini kebanyakan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Penebangan hutan secara liar ini sangat dikecam oleh pemerintah mengingat hutan sendiri merupakan jantung dari negara. Apabila hutan- hutan (baca: hutan magrove, hutan musim ) kita tidak ada mungkin kita akan sangat kesulitan untuk dapat bertahan hidup. Hal ini karena pohon- pohon yang ada di hutan ini benar- benar sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Itulah beberapa Pengaruh Kegiatan Manusia Terhadap Keanekaragaman Hayati. Untuk mencapai dampak yang positif ini perlu dilakukan kerjasama yang sangat baik, minimal dari diri sendiri dan aggota keluarga sendiri.