Categories
Sungai

Pencemaran Air Sungai dan Dampaknya

Sungai sudah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia. Bahkan peradaban manusia zaman dahulu dimulai dari daerah yang berada dekat dengan aliran sungai. Sejak zaman dahulu air sungai banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai macam keperluan, seperti untuk mencuci, mandi atau pun sebagai sanitasi. Di dalam sungai juga terdapat bermacam- macam ikan yang bisa dikonsumsi dan dapat memenuhi gizi yang dibutuhkan manusia.

Akan tetapi beberapa tahun belakangan ini air sungai sudah tak jernih lagi. Tak hanya keruh dan berwarna coklat bahkan hitam, air sungai juga kerap kali berbau tak sedap. Berubahnya warna dan bau air sungai karena masuknya polutan atau zat- zat kimia itulah yang disebut dengan pencemaran air sungai (baca : Ciri Ciri Pencemaran Air). Tak sedikit limbah industri yang dibuang di sungai. Masyarakat yang tak memiliki kesadaran menjaga kelestarian lingkungan juga sering membuang sampah di sungai. Sungai sudah menjadi tempat sampah raksasa.

Air sungai sudah tidak bisa digunakan untuk berbagai keperluan lagi karena kandungan airnya sudah tidak sehat lagi. Tercemarnya air sungai banyak yang disebabkan oleh kebiasaan buruk dan kelalaian manusia. Berikut ini adalah penjelasan dari beberapa penyebab pencemaran sungai.

  1. Limbah rumah tangga

Limbah rumah tangga yang dimaksud di sini tidak hanya limbah yang dihasilkan oleh aktivitas warga di rumah, melainkan juga termasuk limbah rumah makan, kantor,pasar, pertokoan atau pun rumah sakit. Hal tersebut sesuai dengan bunyi Pasal 1 pada Bab 1 dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 173/Menkes/Per/VIII/77.

Limbah rumah tangga tersebut dapat berupa sisa konsumsi makanan sehari- hari, air bekas mencuci pakaian, air bekas mandi dan air bekas sanitasi (baca : Polusi Air). Semua limbah itu dialirkan oleh pipa- pipa dan berakhir di sungai. Pencemaran sungai tersebut akan ditandai dengan tingginya mikroba berbahaya yang terkandung dalam air sungai (baca : Jenis Jenis  Air). Bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia juga akan mempengaruhi banyaknya limbah yang dihasilkan. Semakin banyak limbah rumah tangga yang mengalir menuju sungai maka air sungai akan semakin tercemar.

  1. Limbah industri

Berkembangnya industri berbanding lurus dengan meningkatnya limbah yang dihasilkan oleh proses produksi pada suatu industri. Permasalahannya, limbah industri di Indonesia tidak ditangani dengan baik. Masih banyak industri- industri yang nakal dan tidak mengelola limbahya dengan baik. Limbah industri dibuang begitu saja di aliran air sungai. Padahal tak sedikit dari limbah industri yang mengandung senyawa- senyawa berbahaya.

Senyawa- senyawa berbahaya sisa dari kegiatan industri akan bercampur dengan air sungai dan menyebabkan pencemaran sungai. Air sungai mengalami perubahan warna dan menibulkan bau menyengat. Salah satu contoh limbah industri adalah cairan yang mengandung minyak. Minyak tidak akan bisa akan larut ke dalam air (baca : Sifat Sifat Air). Keberdaan minyak juga akan mengancam kehidupan ikan dan biota air lainnya.

  1. Limbah pertanian

Ketika sedang musim hama, para petani biasa menggunakan insektisida untuk melindungi tanaman- tanaman komoditi pertanian. Penggunaan beberapa jenis insektisida seperti dichloro diphenil trichonetan (DDT) yang berlebihan dapat menyebabkan pencemaran air. Jika limbah pertanian tersebut tidak diolah dan langsung dibuang ke sungai maka akan menyebabkan pencemaran sungai. Air sungai menjadi kekurangan oksigen dan pada akhirnya akan mempengarui ekosistem sungai.

  1. Pemukiman di pinggir sungai

Banyak warga yang kesulitan memperoleh lahan pemukiman di beberapa kota, khususnya kota- kota besar seperti DKI Jakarta yang menjadi tujuan urbanisasi. Warga- warga yang tak punya tempat tinggal tersebut akhirnya membuat rumah semi permanen di berbagai macam tempat yang salah satunya adalah lahan tepi sungai. Lahan di sepajang sungai yang berada di kota- kota padat penduduk telah berubah menjadi pemukiman kumuh.

Warga yang mendiami pemukiman kumuh biasanya memiliki kebiasaan buruk yakni membuang apa saja yang tidak bermanfaat ke dalam sungai. Rumah mereka tepat di tepi sungai sehingga limbah apa saja yang mereka hasilkan akan langsung dibuang ke sungai.

Sungai menjadi penuh dengan sampah dan kemudian mengalami pendangkalan. Jika sudah demikian, sungai dangkal yang tercemar akan mengakibatkan banjir ketika musim penghujan. Banjir air sungai tersebut membawa serta bakteri- bakteri berbahaya yang akhirnya menimbulkan berbagai macam penyakit.

  1. Erupsi gunung berapi

Material erupsi berupa bongkahan batu, kerikil dan pasir biasanya akan terbawa oleh aliran sungai di sekitar gunung ketika terjadi hujan. Material-  material hasil erupsi gunung berapi dapat menyebabkan banjir bandang yang mana bisa dilihat airnya sangat keruh dan berlumpur. Batuan hasil erupsi juga berpengaruh pada kecepatan aliran sungai dan mengurangi kedalaman sungai.

Pencemaran karena erupsi gunung berapi ini ditandai dengan keruhnya air sungai sehingga sinar matahari tidak bisa menembus dasar sungai.  Padahal sinar matahari tersebut dibutuhkan oleh ekosistem air sungai (baca juga : Jenis Jenis Ekosistem). Lumut- lumut di dasarkan sungai tidak akan tumbuh jika tidak ada sinar matahari. Padahal lumut- lumut itu berfungsi sebagai pembersih sungai yang alami. Jika tidak ada tumbuhan lumut, maka air sungai akan sangat mudah kotor dan tercemar (baca: Ciri-Ciri Air yang Tercemar).

Dampak Pencemaran Air Sungai

Dampak pencemaran air sungai sangat besar bagi kehidupan manusia (silahkan baca : Dampak Polusi Air). Bahkan keseimbangan ekosistem sungai juga akan terganggu. Dampak lain dari pencemaran air sungai yaitu :

  • Terjadinya banjir air sungai.
  • Timbulnya berbagai penyakit dari mikroba pathogen.
  • Sungai menjadi kumuh & tidak sedap dipandang.
  • Berkurangnya ketersediaan air bersih.
  • Air sungai kekurangan oksigen dan membahayakan kehidupan ikan- ikan di dalamnya.
  • Reaksi kimia di dalam air sungai menjadi lebih cepat.
  • Produktivitas tanaman menjadi terganggu.

Setelah mengetahui penyebab dan dampak pencemaran air sungai, kita pasti akan bertanya- tanya ‘ bagaimana cara mengatasi pencemaran sungai?’ Ada banyak cara untuk mengatasi pencemaran sungai. Namun yang paling penting adalah kesadaran kita untuk melakukan kegiatan- kegiatan dalam rangka mengatasi dampak pencemaran sungai tersebut. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi pencemaran sungai.

  • Memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang arti penting sungai dan cara melindungi kebersihan sungai.
  • Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk merawat sungai- sungai di sekitar pemukiman.
  • Tidak membuang sampah dan limbah apa pun di sungai.
  • Mengelola limbah dengan baik sehingga tidak berbahaya ketika dibuang ke sungai.
  • Menjaga kelestarian hutan di sekitar sungai (baca juga : Cara Melestarikan Hutan).
  • Tidak membuat bangunan di tepi sungai.
  • Menanam pohon di lahan tepi sungai agar tidak terjadi erosi sungai (baca : Akibat Erosi Sungai)
  • Merehabilitasi sungai yang tercemar dengan cara membersihkan sungai dari sampah secara berkelanjutan.
  • Menggunakan teknik bioremediasi untuk menetralkan limbah cair di sungai.
  • Membuat aturan yang jelas tentang pelarangan membuang sampah dan limbah di sungai, serta menindak tegas para pelanggar aturan tersebut.