Categories
Biogeografi

Jenis-jenis Ekosistem Darat dan Air

Bumi adalah rumah bagi banyak makhluk hidup. Bumi adalah salah satu planet dari planet yang ada di dalam tata surya (baca: Planet di Tata Surya dan Penjelasannya). Sebagai habitat bagi ribuan makhluk hidup, bumi di kelilingi oleh berbagai macam ekosistem yang memiliki berbagai kerakteristik. Munculnya berbagai jenis ekosistem di bumi, akibat bentuk permukaan bumi yang tidak datar. Tempat makhluk hidp tinggal di bumi berada pada permukaan bumi atau di sebut kerak bumi. Kerak bumi adalah lapisan bumi yang paling luar (Baca: Kerak Bumi dan Penjelasannya).

Bumi memiliki lapisan- lapisan yang membentuk bumi. Lapisan- lapisan tersebut adalah salah satu penyebab bumi memiliki bentuk yang tidak rata. Lapisan- lapisan bumi mengeluarkan tenaga yang disebut tenaga endogen. Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi (baca: Macam-macam Tenaga Endogen dan Penjelasannya). Tenaga ini menciptakan patahan maupun lipatan pada kulit bumi, yang menyebabkan bentuk bumi manjadi bermacam- macam. Selain itu faktor eksternal, atau tenaga yang berasal dari dalam bumi juga mempengaruhi terbentuknya permukaan bumi. Tenaga ini disebut sebagai tenaga eksogen (Baca: Jenis Tenaga Eksogen Pengubah Muka Bumi).

Akibat dari bentuk bumi yang tidak rata, bumi memiliki banyak bentuk. Ada cekung, menonjol atau datar. Setiap bentuk bumi memiliki ekosistem masing- masing. Ekosistem adalah hasil interkasi yang terjadi antara makhluk hidup atau bitiok terhadap komponen bumi yang tidak hidup atau abiotik. Interaksi antar komponen itulah yang membentuk habitat dan pada akhirnya menjadi ekosistem. Perbedaan ekosistem dipengaruhi oleh iklim serta tempat ekosistem tersebut berada. Daerah dengan iklim tropis memiliki ekosistem yang berbeda dengan tempat yang memiliki iklim sub tropis. Bumi adalah planet yang di kelilingi daratan dan air. Sehingga terdapat 2 ekosistem besar di bumi, yaitu ekosistem darat dan ekosistem air.

Ekosistem Darat

Ekosistem daratan adalah ekosistem yang sebagian besar isinya adalah daratan (Baca: Ekosistem Darat : Pengertian, Ciri- ciri, Jenis dan Manfaatnya). Setiap daratan di bumi memiliki ciri khas masing- masing. Setiap ekosistem daratan di bumi mewakili tempat serta iklim yang dimiliki setiap ekosistem tersebut. Ekosistem daratan juga bisa disebut sebagai bioma. Bioma adalah daerah yang memiliki sifat, iklim, serta berada pada tingkat geografis yang sama, serta tempat berkumpulnya berbagai macam makhluk hidup yang membentuk komunitas dan pada akhirnya menjadi ekosistem. Dalam ekosistem dartan, dibedakan menjadi 8, yaitu bioma hutan hujan tropis, bioma hutan gugur, bioma padang rumput, bioma savana, bioma taiga, bioma tundra, bioma gurun, dan bioma karst. Berikut adalah beberapa Jenis-jenis Ekosistem darat :

1. Bioma Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis adalah salah satu hutan yang ada di bumi (Baca: Ekosistem Hutan Hujan Tropis – Ciri-ciri dan Persebarannya). Hutan hujan tropis berada pada daerah yang memiliki iklim tropis. Hutan hujan tropis adalah hutan dengan curah hujan yang tinggi. Curah hujan di hutan hujan tropis bisa mencapai 200 hingga 225 cm pertahun.

Akibat dari curah hujan yang tinggi, rata- rata suhu di hutan hujan tropis kurang lebih sekitar 25 derajat celcius. Jenis tanaman yang ada di hutan ini bersifat heterogen atau memiliki jenis- jenis yang beranekaragam. Jenis- jenis pohon yang ada di hutan ini berjenis besar dan tinggi. Tinggi rata- rata pohon di hutan hujan tropis bisa mencapai 20 hingga 40 meter. Cabang di hutan hujan tropis lenar, sehingga berbentuk seperti tudung. Hewan yang biasa di temukan di hutan hujan tropis adalah jenis- jenis kera, harimau, jenis- jenis burung, badak ataupun babi.

2. Bioma Hutan Gugur

Hutan gugur adalah salah satu jenis hutan yang ada di bumi (Baca: Hutan Gugur : Pengertian, Letak dan Ciri-ciri). Hutan gugur berada pada daerah yang memiliki 4 musim atau sub tropis. Berbeda dengan hutan hujan yang selalu hujan, hutan gugur memiliki intensitas hujan yang lebih merata. Curah hujan di hutan gugur betkisar antara 75 hingga 100 cm setiap tahun. Karena berada pada daerah dengan 4 iklim, hutan gugur memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap perubahan musim.

Saat suhu udara menjadi dingin, dan air di sekitar hutan mulai membeku, maka pohon- pohon di hutan gugur akan mengubah warna daunnya menjadi merah, hal ini akibat dari ketidakmampuan melakukan fotosintesis. Saat iklim menjadi benar-benar dingin, maka pohon akan menggugurkan daunnya. Sedangkan pada musim panas, daun pohon akan kembali menghijau dan lebat. Jenis pohon di hutan ini hanya sedikit. Sekitar 10 hingga 20 jenis pohon saja. Janis pohon di hutan ini tidak besar dan tidak rindang. Hewan yang bisa ditemukan di hutan ini adalah beruang, hamster, atau hewan yang berhibernasi selama musim dingin.

3. Bioma Padang Rumput

Padang rumput adalah dataran luas yang ditumbuhi oleh rumput- rumput (Baca: Ekosistem Padang Rumput : Pengertian, Ciri ciri, Komponen dan Jenisnya). Pada rumput dapat ditemukan di daerah dengan iklim tropis maupun sub tropis. Curah hujan di padang rumput cenderung rendah. Hanya berkisar antara 25 hingga 50 cm per tahun. Curah hujan yang sedikit dan tidak teratur membuat hanya sedikit pohon yang mampu hidup di padang rumput.

Rata- rata tanaman yang hidup di padang rumput adalah rumput atau pohong- pohon yang berjenis pendek. Selain itu, akibat hujan yang tidak merata, membuat sebagian rumput di padang rumput ada yang sangat subur, ada yang tidak subur. Daerah yang sangat subur, mampu menumbuhkan rumput hingga ketinggian 3 m. Hewan yang hidup di padang rumput adalah kangguru, singa, jerapah, jaguar, zebra, atau jenis- jenis ular.

4. Bioma Savana

Sabana adalah daratan yang diisi oleh rumput dan sedikit pohon (Baca: Hutan Sabana : Pengertian, Ciri-ciri, dan Manfaatnya). Sabana terletak pada daerah yang beriklim tropis. Sabana memiliki kemiripan dengan padang rumput. Yang membedakan adalah curah hujan di sabana lebih tinggi dari padang rumput. Curah hujan yang ada di saban berkisar antara 95 hingga 150 cm per tahun. Karena curah hujan yang lumayan, maka sabana memiliki beberapa jenis pohon yang mampu hidup hanya dengan jumlah air yang terbatas. Jenis hewan yang hidup di sabana antara lain gajah, kuda, macam tutul, singa, atau jenis- jenis hewan pengerat.

5. Bioma Taiga

Taiga adalah jenis hutan yang hidup di daerah beriklim sub tropis serta daerah dengan iklim dingin (Baca: Hutan Taiga : Pengertian, Ciri-ciri dan Jenisnya). Karena berada di daerah yang dingin, jenis pohon pada hutan ini adalah pohon- pohon berjenis daun jarum.

Daun jarum adalah pohon yang daunnya seperti jarum- jarum. Pohon- pohon yang berada di daerah ini antara lain cemara, alder, dan jenis pohon berdaun harum lainnya. Jenis pohon di hutan ini rata- rata bersifat homogen. Pohon- pohon di hutan ini berwarna hujau sepanjang tahun diakibatkan kemampuan mereka pada perubahan iklim yang ekstrim antara musim dingin dan musim panas. Hewan yang berada di hutan ini adalah beruang hitam, lynx, atau serigala.

6. Bioma Tundra

Tundra adalah ekosistem di daratan yang berada pada daerah terdingin di bumi, yaitu antartika dan artik (baca: Ekosistem Tundra : Pengertian, Penyebaran, Jenis dan Dampaknya). Musim dingin di daerah tundra sangat panjang, bisa berlangsung selama 9 bulan. Selain itu selama musim dingin, tidak ada cahaya matahari yang masuk.

Pada musim panas, cahaya matahari mulai masuk, dan membuat sebagian tanaman berbunga dan berbuah. Hanya saja karena musim panas yang sangat pendek, menyababkan tanaman berbunga di daerah tundra memiliki masa hidup yang singkat. Jenis tanaman yang paling kuat bertahan di daerah tundra adalah jenis lumut- lumutan. Sedangkan jenis hewan di daerah ini adalah rubah, rusa kutup, atau bison.

7. Bioma Gurun

Gurun adalah ekosistem yang berkebalikan dengan tundra (Baca: Ekosistem Gurun : Pengertian, Ciri-ciri, Proses dan Komponennya). Tundra berada di daerah yang paling dingin, sedangkan gurun berada di daerah bumi dengan temperatur yang paling panas. Curah hujan di daerah ini sangat sedikit, bahkan nyaris tidak ada. Sehingga daerah ini adalah dataran tandus berpasir.

Curah hujan di daerah ini, kurang dari 25 cm per tahun. Gurun adalam daerah dengan temperatur udara yang sangat ekstrim. Pada siang hari, suhu di daerah ini bisa mencapai 60 derajat, dan pada malam hari turun drastis menjadi 0 derajat celcius. Jenis tanaman yang dapat tumbuh di daerah ini adalah kaktus, yang mampu menyimpan cadangan air.

8. Bioma Karst

Karst adalah daerah dengan kumpulan batu gamping. Karst berbeda dengan ekosistem lain, karena mamiliki keunikan tersendiri. Karst adalah daerah yang rentan terhadap erosi dan tanah longsor. Selain itu, daerah karst adalah daerah yang tidak subur untuk pertanian. Karst adalah daerah dengan banyak pori- pori kecil. Akibatnya, karst adalah daerah penyimpan cadangan air.

Jenis-Jenis Ekosistem Air

Ekosistem air atau ekosistem akuatik adalah salah satu ekosistem besar yang ada di bumi (Baca: Ekosistem Air : Pengertian, Ciri-ciri, dan Jenisnya). Ekosistem ini sebagian besar terdiri dari air. Selain itu ekosistem ini juga di pengaruhi oleh cahaya matahari yang masuk, temperatur udara, dan jumlah sedimen. Jumlah sedimen garam adalah yang paling membedakan antara ekosistem di dalam ekosistem air. Ekosistem air dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. Berikut adalah Jenis-jenis Ekosistem air :

1. Ekosistem Air Tawar

Ekosistem air tawar adalah ekosistem yang memiliki kadar garam yang rendah. Ekosistem air tawar, dibedakan menjadi dua yaitu berdasarkan keadaan air dan berdasarkan daerahnya.

  • Berdasarkan keadaan air, ekosistem air tawar dibedakan menjadi 2 yaitu perairan tenang dan mengalir. Perairan tenang adalah danau dan rawa. Sedangkan yang mengalir adalah sungai dan air terjun.
  • Berdasarkan daerahnya di menjadi 3 yaitu litoral, limnetik, dan profundal. Litoral adalah sungai dangkal yang mendapatkan banyak sinar matahari. Limnetik adalah sungai yang berada jauh di dalam sungai, tetapi masih mendapatkan cahaya matahari. Sedangkan profundal adalah sungai yang berada jauh di dalam hutan, dan tidak mendapatkan cahaya matahari.

2. Ekosistem Air Laut

Ekosistem air laut adalah ekosistem air yang memiliki kadar garam yang tinggi (Baca: Ekosistem Air Laut : Pengertian, Ciri-ciri dan Jenisnya). Ekosistem ini berada di laut. Ekosistem ini memiliki pergerakan air yang di pengaruhi oleh arah angin. Selain itu suhu dalam ekosistem ini bervariasi, tergantung dari kedalamannnya. Ekosistem air laut dibedakan menjadi 4 yaitu ekosistem laut dalam, ekosistem terumbu karang, ekosistem estuari, dan ekosistem pantai pasir.

  • Ekosistem laut dalam adalah ekosistem yang berada pada kedalaman lebih dari 2000 m dari permukaan laut. Suhu pada daerah ini diperkirakan sangat dingin akibat dari tidak masuknya sinar matahari. Makhluk hidup yang tinggal di daerah ini hanyalah hewan predator serta hewan pemakan bangkai.
  • Ekosistem trumbu karang adalah ekosistem laut dangkal, dimana sinar matahari masih dapat masuk. Dalam ekosistem ini terumbu karang dan rumput laut dapat untuk melakukan fotosintesis. Selain itu hewan laut di daerah ini lebih banyak dan bervariasi.
  • Ekosistem estuari adalah ekosistem tempat bertemunya air tawar dan air laut. Dalam ekosistem ini, tanaman yang bisa ditemukan adalah jenis tanaman mangrove. Sedangkan hewan yang bisa ditemukan adalah beberapa jenis kepiting.
  • Ekosistem pantai pasir adalah daerah pantai yang berada di tepi laut. Daerah ini adalah salah satu daerah hasil proses sedimentasi oleh air laut. Hewan jenis kepiting dan beberapa jenis kerang dapat ditemukan di daerah ini.

Baca Juga: