Categories
Ilmu Sosial

15 Peran Manusia Dalam Menjaga Keseimbangan Lingkungan Hidup

Manusia merupakan makhluk yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi sehingga mempunyai pemikiran tentang tindakan yang akan dilakukannya. Manusia juga berinteraksi dengan alam dan lingkungan yang menjadi tempat tinggalnya. Interaksi tersebut dapat berupa hubungan timbal balik yang positif maupun negatif. Peradaban manusia menjadi semakin maju seiring berkembangnya zaman. Kemajuan peradaban tersebut juga mempunyai efek negatif pada lingkungan hidupnya.

Bisa dilihat dengan jelas, bahwa manusia sekarang cenderung menginginkan hal praktis dan serba cepat. Kebutuhan mobilisasi yang cepat membuat manusia sering menggunakan kendaraan bermotor. Asap kendaraan bermotor ditambah dengan asap pembuangan limbah industri sudah mulai merusak ekosistem. Dengan menipisnya lapisan ozon, pemanasan global pun semakin menjadi. Manusia tidak bisa menutup mata melihat kerusakan yang telah terjadi. Diperlukan peran aktif manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan hidup sehingga bumi tempat tinggal manusia tetap lestari dan dapat diwariskan ke generasi yang akan datang.

Lingkungan Hidup

Menurut Undang- Undang Nomor 23 Tahun 1997, yang dimaksud dengan lingkungan hidup yaitu kesatuan ruang yang meliputi semua benda, serta kesatuan makhluk hidup yang meliputi manusia dan perilakunya terhadap kelangsungan kehidupan manusia maupun makhluk lain. Lingkungan hidup mempunyai tiga unsur, yakni unsur fisik, unsur hayati dan unsur sosial budaya.

  1. Unsur fisik

Unsur fisik atau abiotik, merupakan lingkungan hidup manusia yang meliputi benda- benda mati misalnya air, tanah, udara dan cahaya matahari. Peran unsur fisik sangatlah penting  bagi kehidupan manusia dan makhluk lain. Setiap makhluk hidup membutuhkan udara, atau tepatnya oksigen untuk bernapas. Setiap makhluk juga membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya (baca : Cara Menjaga Kelestarian Air).

Jika manusia sebagai makhluk dengan kemampuan otak tertinggi tidak dapat menjaga keberadaan unsur tersebut, maka akan terjadi berbagai bencana seperti kekeringan , perubahan musim yang tak teratur dan muncul berbagai macam penyakit yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia itu sendiri.

  1. Unsur hayati

Unsur hayati disebut juga dengan istilah biotik, adalah unsur lingkungan hidup yang meliputi semua makhluk hidup yakni manusia, hewan, tumbuhan dan organisme kecil lainnya. Lingkungan hayati manusia berdasarkan pada dimana ia sedang berada. Jika manusia berada  di rumah atau sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh keluarga atau teman sesama manusia.

Jika menusia berada di kebun binatang maka lingkungan hayatinya didominasi oleh keberadaan hewan- hewan yang tinggal di kebun binatang. Manusia harus berusaha menjaga keberadaan makhluk lain, karena manusia dan makhluk lain saling berinteraksi dan saling berketergantungan.

  1. Unsur sosial budaya

Unsur sosial dan budaya merupakan unsur lingkungan yang dibuat manusia. Unsur tersebut meliputi gagasan, sistem nilai, dan keyakinan dalam berperilaku sebagai makhluk sosial. Untuk mencapai kehidupan masyarakat yang teratur, maka diperlukan nilai dan norma yang harus ditaati oleh seluruh anggota masyarakat.

Berikut adalah beberapa Peran Manusia Dalam Menjaga Keseimbangan Lingkungan :

Peran Negatif

Makhluk hidup saling berkompetisi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Diantara semua makhluk hidup, manusia adalah makhluk yang mempunyai kemampuan kompetisi lebih baik. Manusia dapat membuat berbagai macam alat untuk berkompetisi mempertahankan hidup. Akan tetapi kompetisi manusia tersebut ternyata juga berdampak negatif bagi lingkungan hidup. Berikut adalah beberapa peran negatif manusia yang merugikan lingkungan hidup.

  1. Manusia sering melakukan eksploitasi yang berlebihan sehingga mengancam ketersediaan sumber daya alam.
  2. Manusia telah mengubah ekosistem alami yang seimbang menjadi ekosistem buatan yang memerlukan subsidi atau tambahan energi.
  3. Pembangunan yang dilakukan manusia menyebabkan perubahan pada permukaan bumi yang tak jarang menimbulkan berbagai bencana seperti banjir air dan longsor (baca : Akibat Terjadinya Tanah Longsor).
  4. Perburuan liar dan penebangan pohon sembarangan yang dilakukan manusia telah merusak ekosistem dan mengancam keanekaragaman flora dan fauna (baca : Cara Melestarikan Flora dan Fauna).
  5. Adanya senyawa atau energi tertentu yang masuk ke dalam ekosistem menimbulkan terjadinya pencemaran tanah, pencemaran air dan pencemaran udara (baca : Penyebab Pencemaran Udara).

Peran Positif

Manusia sebagai makhluk dominan yang mempunyai pengaruh besar terhadap lingkungannya mempunyai peran positif untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidupnya. Beberapa peran positif yang dapat dilakukan manusia adalah :

  1. Menerapkan sistem tebang pilih dan mengatur pengelolaan sumber daya alam secara bijak terutama sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
  2. Mengadakan reboisasi atau penghijauan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna, serta mencegak terjadinya bencana yang diakibatkan oleh terganggunya keseimbangan lingkungan.
  3. Melindungi flora dan fauna langka dengan menetapkan kawasan cagar alam dan suaka marga satwa, serta mengawasi ekspor dan impor hewan- hewan tertentu (baca : Cagar Alam di Indonesia beserta Flora dan Fauna yang Dilindungi).
  4. Mengolah limbah industri dengan tepat, serta melakukan daur ulang limbah atau sampah rumah tangga untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan. Manusia juga dapat memilah sampah dengan cara membagi sampah menjadi tiga kategori yakni sampah organik yang nantinya bisa digunakan sebagai pupuk kompos, sampah anorganik dan sampah logam yang bisa dimanfaatkan kembali (baca : Cara Pemanfaatan Sampah).
  5. Menerapkan sistem multikultur atau tumpang sari dalam bercocok tanam, sehingga kesuburan tanah dapat terjaga. Selain itu, pada daerah lereng gunung dapat diterapkan terassering untuk mengurangi resiko erosi tanah.
  6. Mengkonsumsi hasil peternakan dan pertanian dalam negeri, sehingga mengurangi impor buah- buahan dan daging dari luar negeri yang secara tak disengaja dapat membawa telur hama baru yang merugikan petani.
  7. Mengurangi penggunaan bahan- bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari lingkungan, seperti pestisida dan detergen tidak ramah lingkungan. Pestisida dapat diganti dengan menerapkan metode biological control yang memanfaatkan musuh alami hama tanaman.
  8. Menghindari pemborosan air sehingga sumber daya air tetap terjaga (baca : Cara Menjaga Kelestarian Air). Selain itu, manusia juga harus bijak dalam menggunakan listrik dan bahan bakar (baca : Kekurangan dan Kelebihan Bahan Bakar Fosil). Menghemat listrik dapat dilakukan dengan penggunaan alat elektronik yang berdaya rendah dan mematikan lampu jika tidak digunakan. Sedangkan menghemat bahan bakar dapat dilakukan dengan membiasakan jalan kaki jika jarak tempuh dekat dan memilih transportasi umum untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.
  9. Melakukan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), yakni dengan cara mempertimbangkan kemungkinan terjadinya kerusakan dan pencemaran lingkungan sebelum melakukan pembangunan (baca : Prinsip Etika Lingkungan).
  10. Membuat peraturan atau undang- undang yang dapat melindungi kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup serta keanekaragaman hayati yang ada. Setelah membuat peraturan, maka aturan tersebut harus benar- benar dipatuhi dan menindak tegas oknum- oknum yang melanggarnya.