Categories
Hutan

Hutan Taiga : Pengertian, Ciri-ciri dan Jenisnya

Bumi kita terbagi atas iklim tropis, subtropis, sedang, dan dingin. Perbedaan iklim tersebut menjadikan makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan tidak semua dapat tumbuh dan bertahan hidup di area yang sama. Meski mampu melakukan adaptasi atau penyesuaian dengan lingkungannya, tidak semua makhluk hidup dapat hidup di semua tempat. Oleh karena itulah keanekaragaman hayati tersebar di seluruh bumi ini, menjadikan satu daerah akan berbeda dengan daerah lainnya.

Dalam biologi, dikenal istilah bioma untuk menyebut sebuah tipe habitat makhluk hidup dalam cakupan area tertentu yang ditentukan oleh iklim. Bioma akan berbeda satu dengan yang lainnya. Salah satu bioma yang ada di bumi adalah bioma taiga atau sering disebut hutan taiga atau hutan konifer. Bioma ini merupakan bioma terluas di dunia. Lalu apa saja yang dapat kita ketahui mengenai bioma taiga? Mengapa disebut sebagai hutan konifer? Di mana letaknya? Bagaimana terbentuknya? Apa saja ciri-cirinya? Mari kita temukan jawabannya di dalam artikel berikut!

Pengertian hutan taiga

Dalam bahasa Rusia, taiga berarti hutan. Bioma taiga atau bioma boreal atau hutan taiga atau hutan konifer terletak di antara daerah subtropis dan kutub di belahan bumi bagian utara. Bioma Taiga merupakan bioma terestrial atau daratan. Bioma taiga terletak tepat di bawah bioma tundra. Bioma ini merupakan salah satu dari tiga bioma berwujud hutan. Bioma hutan lainnya adalah bioma hutan musim dan bioma hutan hujan tropis. Hutan taiga merupakan bagian dari hutan di dunia sebanyak 29%.

Seperti yang dikutip dari britannica.com, hutan taiga berawal dari periode di akhir zaman es yang berakhir pada 11.700 tahun lalu. Spesies yang menyusun hutan taiga berasal dari Eropa, Asia, dan Amerika Utara. Kemudian karena adanya gletser (salju yang mencair dan membentuk aliran seperti sungai) spesies penyusun hutan taiga mulai bergerak ke utara di wilayah Eropa dan Amerika Utara. Kemudian di Canada mulai berkembang pesat pertumbuhan jenis tumbuhan konifer white spruce karena biji-bijinya yang terbawa oleh hembusan angin yang kuat ke arah tersebut. Berbeda dengan saat ini, dahulu daratan masih saling terhubung sehingga memungkinkan spesies yang hidup di darat untuk bermigrasi karena belum terlalu banyak es yang mencair menjadi perairan.

Tidak semua wilayah iklim memiliki hutan taiga. Negara-negara yang terdapat hutan taiga antara lain Amerika Utara, Alaska, Rusia, Skandinavia, dan Siberia.

Ciri-ciri Hutan Taiga

Setiap bioma di bumi pasti memiliki ciri-ciri yang berbeda. Hal ini salah satunya karena adanya perbedaan iklim. Berikut adalah beberapa ciri khas bioma taiga:

1. Musim

Hutan taiga merupakan daerah dengan 4 musim, yaitu semi, panas, gugur, dan dingin. Namun periode musim gugur dan musim semi sangatlah singkat waktunya. Hutan taiga megalami musim dingin sangat panjang. Sedangkan musim panas di hutan taiga hanya berjalan selama 3 bulan. Hujan masih terjadi pada saat musim panas. Bahkan air hujan ini akan membeku menjadi es, sehingga pada saat musim panas pun, masih ditemukan lapisan es. Maka dari itu musim panas di hutan taiga disebut wet summer.

2. Suhu

Area hutan taiga yang tepat berada di bawah bioma tundra yang didominasi oleh lumut, memiliki suhu yang ekstrem. Suhu rata-rata tahunan hutan taiga sekira -5 derajat celcius sampai 5 derajat celcius. Suhu terdinginnya dapat mencapai -54 derajat celcius sedangkan suhu terpanas dapat mencapai 21 derajat celcius.

3. Adanya kebakaran hutan

Kebakaran biasa terjadi di hutan taiga. Kebakaran ini berfungsi untuk menghilangkan area yang ditumbuhi dengan tumbuhan yang tidak sehat atau pohon-pohon yang sudah tua sehingga dapat digantikan dengan tumbuhan yang baru. Adanya kebakaran alami membantu daun-daun dan dahan-dahan kering yang mungkin tersangkut di puncak-puncak pohon yang menjadi kanopi dan menahan sinar matahari dapat terbakar sehingga membuka jalan bagi sinar matahari untuk proses fotosintesis. Sinar matahari yang mencapai permukaan lapisan tanah akan membantu pertumbuhan tumbuhan baru yang dapat menjadi makanan hewan-hewan yang ada di area tersebut.

4. Kesuburan tanah

Pada hutan taiga, tumbuhan-tumbuhan yang mendominasi tidak menggugurkan daunnya sehingga nutrisi di dalam tanah tidak sebaik tanah di hutan pada umumnya. Hal ini memengaruhi kesuburan tanah dan menyebabkan tidak semua tumbuhan dapat hidup. Tanah di hutan taiga bersifat asam karena daun-daun tumbuhan konifer yang jatuh ke permukaannya. Selain itu, tanah yang berbatu-batu juga menyebabkan kesuburan tanah tidak terlalu baik.

5. Adanya permafrost

Permafrost menurut britannica.com adalah tanah atau material bumi yang mengalami suhu di bawah 0 derajat celcius selama kurun waktu paling tidak 2 tahun. Lapisan permafrost yang aktif akan mencair saat musim panas dan membeku saat musim dingin. Namun lapisan yang berada di bawah lapisan aktif tersebut selalu membeku.

Jenis Flora dan Fauna di Hutan Taiga

Tidak semua tumbuhan dapat hidup di wilayah hutan taiga. Hanya tumbuhan jenis konifer saja yang dapat bertahan. Hal ini karena tumbuhan jenis konifer memiliki ciri khas yang memungkinkan jenisnya untuk tumbuh di tempat bersuhu ekstrem. Ciri khas tumbuhan konifer antara lain:

  1. Daunnya berbentuk jarum. Bentuk daun ini untuk mengurangi penguapan sehingga cadangan air tidak banyak terbuang.
  2. Daun-dan tumbuhan jenis konifer berwarna hijau tua. Hal ini untuk memaksimalkan kemampuan menyerap panas agar dapat melakukan proses fotosintesis sehingga dapat terus bertahan hidup.
  3. Daun-daun tumbuhan jenis konifer juga mempunyai lapisan lilin yang membuatnya mampu bertahan dalam suhu ekstrem sehingga tidak mudah patah ketika tertutup salju.
  4. Tumbuhan konifer merupakan tumbuhan yang berdaun hijau sepanjang tahun sehingga sering disebut tumbuhan evergreen.
  5. Tumbuhan konifer tumbuh secara berdekatan dan membentuk kanopi untuk melindungi dari suhu dingin dan terpaan angin yang berembus kuat.
  6. Pohon tumbuhan konifer berbentuk seperti kerucut agar ketika salju turun tidak mengendap di puncaknya sehingga dahan tidak mudah patah.
  7. Sebagian tumbuhan jenis konifer memiliki masa hidup yang panjang, bahkan sampai usia 200 tahun.

Pepohonan yang termasuk jenis konifer adalah spruce, juniper, pinus, cedar, cemara, dan balsam fir. Pada hutan taiga, hanya dapat terjadi pertumbuhan ketika musim panas. Sedangkan musim panas di wilayah taiga sangat singkat. Padahal tumbuhan jenis konifer ini banyak dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan kertas.

Selain tumbuhan jenis konifer, hutan taiga hanya ditumbuhi oleh lumut kerak di pohon-pohon dan permukaan tanahnya serta semak-semak yang terdiri dari tumbuhan berdaun basah. Tanaman ini akan berkembang saat musim panas yang singkat karena sinar matahari yang dapat mencapai permukaan tanah.

Jenis Fauna di Hutan Taiga

Hewan-hewan yang terdapat di hutan taiga adalah jenis hewan berbulu tebal yang memiliki kemampuan berhibernasi atau melakukan tidur panjang ketika musim dingin seperti beruang, serigala, kelinci salju, dan rubah. Mereka akan bersembunyi di dalam lubang atau sarang yang hangat untuk menyelamatkan diri dari musim dingin yang ekstrem. Hewan-hewan ini dapat bertahan hidup tanpa makan dalam waktu yang lama karena mereka memiliki cadangan lemak di tubuhnya. Sebagian dari mereka juga melakukan adaptasi dengan memiliki kemampuan mengubah warna bulunya sesuai dengan musim yang sedang berlangsung. Umumnya, hewan yang hidup di area hutan taiga memiliki cakar atau kuku yang tajam. Mereka juga ahli memanjat di pepohonan.

Selain hewan-hewan dengan kemampuan hibernasi, hutan taiga juga dihuni oleh beberapa spesies burung yang bermigrasi. Hal ini karena pada musim panas, di hutan taiga banyak terdapat serangga yang menjadi makanan mereka. Diperkirakan sebanyak 32.000 spesies serangga hidup di hutan taiga. Selain pemakan serangga, ada juga beberapa spesies burung yang memakan biji-bijian. Burung-burung yang bermigrasi tersebut juga membuat sarang mereka untuk berkembang biak. Namun ketika musim berkembang biak telah berakhir, mereka akan berpindah tempat.

Fakta Lain Tentang Hutan Taiga

Kayu dari pohon-pohon di hutan taiga paling banyak dimanfaatkan untuk bahan baku kertas. Saat ini masih banyak pencurian kayu dan ilegal logging yang dapat membahayakan keberlangsungan ekosistem di hutan taiga. Jika pencurian tidak bertanggungjawab semacam ini terus berlanjut, maka secara tidak langsung akan berpengaruh pada keseimbangan hayati di bumi. Ada satu hal lagi yang menjadi permasalahan hutan taiga. Banyak oknum yang secara ilegal memburu dan memperdagangkan hewan-hewan yang menjadi penghuni hutan taiga. Umumnya, hewan-hewan tersebut dimanfaatkan bulunya. Hal ini juga sudah pasti akan mengganggu keseimbangan alam. Lalu apa yang dapat kita lakukan?

Kita sebagai makhluk hidup yang mendapatkan banyak manfaat dari alam, sudah seharusnya ikut menjaganya. Banyak hal yang dapat kita lakukan. Salah satunya adalah dengan memberikan edukasi pada orang-orang sekitar terkait keseimbangan alam. Karena manusialah yang ikut menentukan keberlangsungan bumi ini. Ikut menyebarkan kampanye di media sosial pun bisa menjadi langkah kecil kita dalam menyelamatkan bumi  agar ruang publik untuk kehidupan tidak terganggu.

Sekian artikel mengenai hutan taiga kali ini. Semoga bermanfaat!