Categories
Hidrologi

Pencemaran Air Tanah : Pengertian, Penyebab, Dampak dan Penanggulangannya

Dalam kehidupan sehari- hari kita mengkonsumsi air untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Air yang kita konsumsi tersebut sebagian besar berasal dari air yang berada di dalam lapisan tanah yang biasa kita sebut dengan air tanah. Mayoritas orang berpendapat bahwa kualitas air tanah pasti baik karena air tersebut terlindungi di dalam tanah dan sudah difilter oleh jenis- jenis batuan penyusun lapisan bumi. Namun faktanya tidak semua air tanah mempunyai kualitas yang baik (baca : Ciri Ciri Air Tanah yang Baik). Ada beberapa sumber air tanah yang mengalami pencemaran. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan pencemaran air tanah?

Pengertian dan Ciri Pencemaran Air Tanah

Pencemaran air tanah merupakan sebuah kondisi yang mana tanah sebagai tempat berkumpulnya air tercemar oleh polutan (zat pencemar) sehingga air yang berada di dalamnya juga ikut tercemar. Jenis polutan air tanah (baca : Polusi Air) bermacam- macam wujudnya, ada yang berwujud padat, cair maupun gas. Polutan- polutan tersebut menyebabkan perubahan pada air tanah baik perubahan fisis, kimia maupun biologi. Perubahan sifat- sifat air itu bisa dijadikan penanda atau ciri- ciri pencemaran air tanah yang meliputi :

  • Perubahan fisis – Terjadinya perubahan pada air yang bisa kita lihat dan rasakan langsung menggunakan panca indera, seperti berubahnya tingkat kejernihan air, berubahnya suhu air tanah, serta berubahnya warna & rasa air tanah.
  • Perubahan kimia – Berubahnya pH (tingkat keasaman) dan susunan zat kimia yang terkandung di dalam air tanah.
  • Perubahan biologi – Munculnya bakteri- bakteri berbahaya di dala air tanah.

Baca juga :  Ciri Ciri Air Tanah Permukaan

Penyebab Pencemaran Air Tanah

Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya bahwa pencemaran air tanah disebabkan oleh adanya polutan. Tapi bagaimana contoh nyata dari polutan- polutan yang mencemari air tanah? Berikut adalah uraian dari contoh- contoh polutan penyebab pencemaran air tanah.

  1. Sampah anorganik

Penyebab pertama dari percemaran air tanah adalah sampah anorganik. Sampah anorganik ini bisa berwujud sampah plastik, kaleng dan sterofoam yang menumpuk di atas tanah atau tertimbun di dalam tanah. Ketika turun hujan, air hujan akan meresap ke dalam tanah. Resepan air hujan tersebut membawa serta zat- zat pencemar yang berasal dari sampah organik dan pada akhirnya menyebabkan pencemaran air tanah.

  1. Sampah organik

Sampah organik bukannya tidak bisa menjadi penyebab pencemaran air tanah. Secara logika, sampah organik mudah terurai dan dapat menjadi kompos alami bagi tanah. Akan tetapi bagaimana jika sampah organik seperti sayuran dan bahan makanan busuk lainnya tertimbun di dekat sumber air tanah dan butuh waktu lama untuk terurai karena kondisi tanah lembab diguyur hujan. Sampah- sampah organik itu akan semakin membusuk, mengeluarkan bau tak sedap dan mengandung banyak bakteri. Bakteri- bakteri yang ada pada sampah organik itulah yang bisa menyebabkan terjadinya pencemaran air tanah. (baca juga : Cara Pemanfaatan Sampah)

  1. Limbah cair

Limbah cair beracun dapat berwujud air bekas mencuci pakaian, air sisa pestisida, cairan berminyak atau bahkan cairan limbah industri yang mengandung zat kimia beracun. Limbah industri seharusnya dikelola dengan baik. Jika pihak pengelola lalai, misalnya tidak melapisi penampungan limbah cair dengan bahan kedap air, maka limbah cair industri zat mengandung racun bisa merembes ke dalam tanah. Jika rembesan limbah cair terbawa oleh air hujan kemudian bermuara di sumber air tanah, maka kandungan beracun dari limbah cair tersebut bisa menjadi penyebab pencemaran air tanah yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

  1. Air lindi

Penyebab selanjutnya dari percemaran air tanah adalah air lindi (baca : Jenis Jenis  Air). Diantara kita mungkin ada yang belum pernah mendengar tentang air lindi. Air lindi merupakan salah satu jenis air yang berada di dalam lapisan tanah dengan kedalam berkisar 2 meter dari permukaan tanah. Mengapa jenis air ini  berbahaya? Air lindi biasa digunakan sebagai open dumping di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah, sehingga sumber air tanah di sekitar TPA bisa tercemar oleh amoniak, nitrit dan zat lain yang terkandung dalam air lindi. Air tanah yang tercemar air lindi akan mengalami peningkatan suhu sehingga terjadi percepatan reaksi kimia di dalam air. Tidak hanya perubahan suhu, air lindi juga menyebabkan terjadinya perubahan warna dan bau air tanah.

Dampak dan Cara Penanggulangan Pencemaran Air Tanah

Pencemaran air tanah membawa dampak buruk bagi kehidupan manusia. Diantara dampak buruk tersebut yaitu :

  • Berkurangnya persediaan air bersih karena air tanah sebagai sumber air bersih sudah tercemar. Jika ketersediaan air tidak mencukupi kebutuhan sehari- hari seperti minum, mandi, mencuci dan kakus, maka akan terjadi kelangkaan air bersih yang berdampak pada berkurangnya produktivitas manusia. (baca juga : Konservasi Sumber Daya Air)
  • Naiknya populasi bakteri- bakteri berbahaya. Bakteri yang bersifat phatogen akan berkembangbiak dengan cepat di dalam air yang tercemar. Tingginya populasi bakteri phatogen juga akan mengurangi tingkat oksigen di dalam air.
  • Turunnya tingkat kesehatan. Mengkonsumsi dan menggunakan air tanah yang tercemar dapat menimbulkan berbagai macam penyakit seperti diare, muntaber, disentri, gatal- gatal dan penyakit- penyakit lainnya. Jika air tanah yang dikonsumsi ternyata tercemar oleh limbah yang mengandung logam maka berpotensi menimbulkan kanker dan penyakit yang menyerang darah.

Dampak dari pencemaran air tanah sangatlah mengancam kelangsungan hidup manusia. Untuk meminimalisir dan menghindari dampak- dampak tersebut, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran air tanah (baca juga : Konservasi air Tanah). Berikut adalah penjelasannya.

  • Remediasi

Cara pertama untuk menanggulangi pencemaran air tanah adalah remediasi. Kegiatan yang perlu dilakukan dalam sistem remediasi ini adalah memulihkan kembali permukaan tanah yang telah mengalami pencemaran (baca : Dampak Pencemaran Tanah). Pemulihan ini dilakukan dengan cara membersihkan permukaan tanah dari polutan. Remediasi dapat dibagi menjadi 3 jenis yakni remiadiasi in situ dan ex situ.

Remediasi ex situ dilakukan dengan cara menggali tanah yang telah tercemar lalu diangkut menuju tempat lain yang lebih aman. Di tempat tersebut, tanah galian yang tercemar dimasukkan ke dalam tangki yang kedap air lalu ditambahkan zat pembersih. Setelah disimpan untuk beberapa waktu, zat pembersih tersebut dikeluarkan lagi dari tangki dan diolah ditempat pengolahan limbah cair. Sementara itu, remediasi in situ lebih mudah dilakukan dari pada remediasi ex situ. Kegiatan yang dilakukan hanya membersihkan tanah dan bioremediasi.

  • Bioremediasi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bioremediasi ini termasuk dalam remediasi in situ. Pembersihan tanah dengan teknik bioremediasi ini dilakukan dengan cara menambahkan mikroorganisme pengurai seperti jamur vesikular arbuskular mikoriza dan bakteri pengurai ke dalam tanah. Mikroorganisme pengurai tersebut akan memecah polutan menjadi gas korbon dioksida dan air sehingga tidak berbahaya lagi untuk tanah (baca juga : Cara Melestarikan Air Tanah).