Categories
Sungai

8 Sungai yang Terdapat di Papua

Pernahkah anda mengetahui apa saja jenis-jenis sungai yang terdapat di Papua ? mungkin tak banyak orang tau karena wilayah Papua merupakan wilayah yang jauh dan merupakan wilayah yang terpencil dan masing asing, sehingga tidak banyak orang yang ingin berkunjung ke Papua. Jika anda tau bahwa di Papua terdapat banyak jenis-jenis sungai dengan keindahan dan keunikannya masing-masing serta memberikan manfaat sungai bagi penduduk sekitar, mungkin anda akan tergiur untuk melakukan wisata ke wilayah Papua.

Sebelum kita mengetahui jenis sungai di wilayah Papua. Masih banyak lagi jenis sungai lainnya seperti :

Wilayah Papua memiliki banyak sungai yang menarik untuk dikunjungi. Mungkin bisa jadi surga para pemancing juga. Sekarang mari kita jelajahi sungai yang terdapat di Papua. Berikut adalah penjelasannya :

1. Sungai Baliem

 Sungai BaliemSungai yang letaknya di kabupaten Jaya Wijaya, tepatnya lembah Baliem ini memiliki panjang sekitar 60-80 km dengan lebar kira-kira 15-20 km. Sungai yang mengalir di lembah Baliem ini pun melewati kota Wamena. Suhu air sungai Baliem tergolong dingin. Brr… membayangkan merendam kaki di sungai itu pasti kita kedinginan, karena suhu airnya berkisar 14 hingga 18oC. Tingkat keasaman sungai Baliem berkisar antara 6,8-7,5. Kadar oksigen 4,1-4,3 mg/L. Kecepatan arus 0,09-0,92m/det. Kecerahan 17-160 cm. Kedalaman 0,60-3,7 meter.

Kadar keasaman air di sungai Baliem masih tergolong bagus bagi pertumbuhan organisme yang hidup di air, misalnya ikan. Di sungai Baliem juga ditemukan sejenis hewan yang mempunyai nilai adat yang tinggi. Sama tingginya dengan ubi (hipiri) dan babi (wam) bagi masyarakat sekitar. Hewan ini sejenis cherax spp dan suka di lumpur. Pada malam hari hewan tersebut akan muncul dan bermigrasi ke pinggir sungai, sedangkan malamnya kembali ke perairan sungai yang dalam. Di tepian sungai Baliem juga terdapat rawa-rawa, daerah yang rawan terhadap banjir dan biasa dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk melepas ternak babi mereka. Daerah sekitar aliran sungai memiliki potensi berupa pariwisata, perkebunan, dan pertanian.

2. Sungai Digul

Sungai DigulSalah satu sungai terpanjang di nusantara ini ternyata berada di tanah Papua. Panjang sungai Digul mencapai 546 km. Beberapa anak sungai Digul antara lain Sungai Mappi (Kabupaten Mappi sampai Boven Digul) dan anak sungai Mandobo (Tanah Merah sampai Kecamatan Mandobo). Tanaman merambat dan pakis banyak dijumpai di sekitar sungai. Apabila ingin melihat kejernihan sungai Digul sebaiknya berkunjung ketika pembagian musim kemarau, ya. Karena kalau musim penghujan air sungai ini cenderung keruh. Hal ini disebabkan oleh karakteristik tanah sungai yang berlumpur.

Hewan air yang habitatnya di sungai Digul ini antara lain adalah kura-kura, buaya, ikan mujair, lele, gabus, gurameh. Sungai Digul juga dimanfaatkan sebagai sarana transportasi. Di sekitar sungai ada dua perusahaan, perusahaan kelapa sawit dan tripleks. Sayangnya pembuangan limbah pabrik tidak terkendali dan tidak diperhatikan sehingga kemungkinan hewan dan tumbuhan yang tinggal di sungai Digul dapat mengalami kepunahan.

3. Sungai Bian

 Sungai BianSungai Bian atau disebut dengan Mbian letaknya di Papua Barat. Sungai Bian dan Muting sering dijuluki sebagai Baliem alternative. Maksudnya adalah apabila kita belum sempat atau mampu menjelajah lembah Baliem dapat berkunjung ke dua sungai tersebut untuk melihat kehidupan asli suku Papua.

Bagi yang suka memancing silakan datang ke sungai Bian, menurut cerita ini spot yang menarik bagi para pemancing karena banyak jenis ikan yang berada di sungai ini dan mudah untuk di dapatkan tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan ikan jika anda sudah berkunjung dan memancing ke sungai ini dan menikmati keindahan sungai ini dengan adanya pepohonan yang rindang dan bebatuan yang menambah keindahan sungai Bian ini.

4. Sungai Kamundan

 Sungai KamundanSungai Kamundan masih alami dengan hulu yang berada di kabupaten Manokwari dan muaranya di perbatasan Teluk Bintuni dan kabupaten Sorong Selatan. Sungai Kamundan tenang dengan pepohonan di kiri dan kanan sungai. Sungai ini meerupakan sungai yang memiliki panjang yang luas dengan air yang tenang dan jernih. Sehingga banyak orang yang berkunjung untuk menikmati keindahan sungai Kamundan ini.

Beberapa spesies yang dapat ditemui di sekitar sungai Kamundan ini antara lain adalah buaya muara, primata, sejenis rangkong, kakatua jambul kuning, dan kelelawar.

5. Sungai Lorentz

Sungai LorentzSungai ini sering disebut juga dengan sungai Unir atau Undir. Berhulu di pedalaman Papua, lalu melewati hutan alami dan dataran rendah yang akhirnya bemuara di Teluk Flamingo. Ada sejarah yang terjadi di sungai ini, yaitu sekitar abad 20 silam. Di mana Belanda melakukan 3 kali ekspedisi ilmiah melewati sungai Lorentz menuju pegunungan Jaya Wijaya. Sungai Lorentz ini telah beberapa kali mengalami pergantian nama.

Yang pertama nama yang diberikan ketika ekspedisi Belanda di wilayah pantai selatan Papua yaitu Noordrivier atau sungai Utara. Setelah tahun 1910 nama sungai Utara diubah menjadi sungai Lorentz, sesuai dengan nama pemimpin ekspedisi, Hendrikus Albertus Lorentz. Setengah abad dalam peta, nama sungai Lorentz bertahan. Lalu Papua diserahkan ke Indonesia dan nama sungai pun dirombak kembali dengan meninggalkan unsur nama berbau Belanda. Oleh suku Asmat Papua, sungai Lorentz dinamai sungai Unir atau Undir. Sedangkan Belanda masih tetap menyebutnya sungai Lorentz.

6. Sungai Mamberamo

Sungai MamberamoSungai Mamberamo airnya berasal dari pertemuan beberapa anak sungai, yaitu Van Daalen, Taritatu, dan Tariku. Aliran air ke utara degn malalui lmbah perunungan Van Reese, menuju dataran rendah dan muaranya di samudera Pasifik (utara tanjung D’Urville). Wilayah sekeliling Mamberamo tersusun dari bebatuan sedimen yang mengendap dengan tebal hingga beberapa ribu meter.

Di kawasan ini pun dapat dijumpai fenomena alam berupa semburan lumpur bercampur pasir dengan warna abu-abu dan diameter sepanjang 50 meter yang terdapat di hutan. Semburan lumpur ini disebut mudvocano. Panjang sungai Mamberamo ini sekitar 670 km dengan kedalaman antara 8 hingga 33 meter. Luas daerah resapannya 138.877 km2 dan debit air sebanyak 5500 m3/detik. Kawasan sekitar sungai Mamberamo bagian hulu adalah pegunungan, hilir daerah rawa, dan di tengah merupakan dataran tinggi luas.

Spesies yang terdapat di sungai Mamberamo dan daerah sekitar sungai antara lain adalah buaya muara, buaya daratan, kupu-kupu putih dan hitam, katak hidung panjang, beragam kaisar, tikus pohon kecil, kelelawar kembang baru, cenderawasih, dan 143 jenis burung lainnya. Potensi alam yang dimiliki adalah : gas alam, emas, batu bara. Dan akan dibangun PLTA di kawasan ini. Sungai Mamberamo juga dimanfaatkan oleh penduduk sekitar sebagai sarana transportasi. Di sepanjang aliran sungai tumbuh hutan sagu yang subur, selain sagu, hasil nipahnya juga banyak.

7. Sungai Torasi

 Sungai TorasiTerletak di kecamatan Domonggi, kabupaten Merauke merupakan bagian dari muara sungai Bensbach yang terkenal karena terdapat wisata alam di Papua New Guinea. Batas utaranya republik Palau, di sini ada garis batas (Meridien Monumen).

Sungai torasi ini memiliki panjang yang luas, sehingga sering digunakan untuk jalan pelayaran alternatif untuk melakukan perjalanan. Dengan sungai yang memiliki keindahan serta ikan-ikan kecil yang berada di dalam sungai ini. Sehingga tak heran banyak manusia yang ingin berkunjung ke tempat ini untuk melakukan wisata alam dan menikmati keindahan di sungai ini.

8. Sungai Merauke

 Sungai MeraukeSungai Merauke atau dikenal dengan nama sungai Maro. Nilai sejarah sungai ini karena namanya dipakai sebagai asal nama Merauke. Daerah sekitar aliran sungai sangat subur dan dimanfaatkan untuk bertanam. Panjang sungai Merauke adalah 207 km sedangkan lebarnya 48-900 m. Air sungai Maro yang keruh dan katanya mengandung kadar garam tinggi tidak bisa dimanfaatkan untuk pengairan atau irigasi. Spesies yang ada di sungai Maro yaitu beragam jenis ikan mulai dari ikan sebilang, ikan tulang, ikan mata bulan, ikan kaca, ikan bulanak, ikan arwana. Optimalisasi sungai Maro masih tetap dilakukan dan akan dilakukan upaya supaya sungai Maro dapat bermanfaat untuk irigasi.

Selain delapan sungai tersebut, Papua pun memiliki beberapa sungai lainnya yaitu sungai Mayu, Noordwese, Sungai Sircaden, dan Sungai Warenoi. Sebagian besar merupakan sungai yang masih alami di mana terdapat beragam spesies ikan dan binatang air lainnya. Bagi yang senang wisata alam, budaya, maupun petualangan, jangan ragu untuk berkunjung ke sungai-sungai yang ada di Papua.

Baca juga artikel geografi lainnya :