Categories
Ilmu Bumi

8 Patahan di Indonesia dan Penjelasannya

Bentuk- bentuk permukaan di planet (baca: planet di tata surya) Bumi (baca: bentuk muka Bumi dasar laut) sangat beraneka ragam. Bentuk permukaan Bumi ada yang tinggi seperti tonjolan, ada yang rendah seperti cekungan, ada yang miring dan lain sebagainya. Bahkan tidak hanya di permukaan Bumi, namun juga di dalam Bumi (baca: inti Bumi) itu sendiri. salah satu yang pernah kita pelajari adalah mengenai patahan (baca: jenis patahan). Patahan merupakan salah satu hal yang ada di dalam Bumi. Hal ini mengindikasikan bahwa patahan berhubungan dengan lempeng- lempeng Bumi (baca: lempeng tektonik). Patahan sendiri  merupakan salah satu bentukan geologi oleh alam. Patahan terbentuk dalam tenggang waktu yang sangat lama, bahkan berjuta- juta tahun lamanya. Patahan terbentuk oleh peristiwa- peristiwa alam, dan ada banyak di dunia. Beberapa patahan juga ditemukan di wilayah Indonesia. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai patahan- patahan yang ada di Indonesia.

Contoh Patahan yang Ada di Indonesia

  1. Patahan Semangko

Patahan semangko merupakan patahan di wilayah Indonesia yang paling terkenal. Penyebab mengapa patahan ini menjadi paling terkenal kemungkinan karena besarnya. Ya, patahan Semangko merupakan wujud bentukan geologi yang membentang di Pulau Sumatera, yakni dari bagian utara hingga ke selatan yang dmulai dari Aceh hingga ke Teluk Semangka di Lampung. Patahan ini termasuk ke dalam patahan geser yang mengakibatkan terbentuknya Pegunungan (baca: pengertian pegunungan)  Barisan. Patahan Semangko juga merupakan patahan yang paling mudah terlihat di daerah Ngarai Sianok dan juga Lembah Anai di dekat Bukittinggi. Patahan Semangko ini bisa terbentuk saat lempeng Samudera Hindia- Australia menabrak secara menyerong bagian dari lempeng (Benua) Eurasia.

  1. Patahan Opak

Contoh patahan lainnya yang ada di Indonesia. Patahan opak ini merupakan patahan yang dikatakan unik. Patahan Opak digambarkan sebagai patahan normal yang yang memisahkan dataran tinggi perbukitan Wonosari (Gunung Kidul) dengan dataran rendah Yogyakarta. Tanah (baca: jenis tanah) di dataran ini tertutupi oleh endapan muda dari Gunung Merapi (baca: ciri-ciri gunung meletus). Patahan Opak juga diselidiki merupakan penyebab timbulnya gempa- gempa (baca: alat pendeteksi gempa) yang terjadi di wilayah sekitar.

  1. Patahan Grindulu

Patahan Grindulu merupakan patahan yang terdapat di kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Patahan yang juga disebut sebagai sesar ini kemungkinan merupakan penyebab dari getaran- getaran yang ada di dalam tanah di wilayah sekitar, yang juga disertai dengan suara gemuruh.

  1. Patahan Lembang

Patahan Lembang merupakan patahan yang membentang di kawasan Jawa Barat dan memotong dataran Bandung. Patahan Lembang ini memiliki panjang 22 km. patahan ini telah menjadi penyebab gempa setidaknya 4 kali selama 16 tahun terakhir dengan intensitas yang cukup besar. Patahan Lembang ini juga diperkirakan dapat menimbulkan gempa yang dapat menimbulkan efek kerusakan.

  1. Patahan Flores

Patahan Flores merupakan salah satu patahan yang aktif di Indonesia. Patahan ini berada di wilayah Flores. Banyak gempa yang terjadi di Flores yang kemungkinan disebabkan oleh patahan lokal ini.

  1. Patahan Palu

Sesuai dengan namanya, patah Flores yang kemungkinan disebabkan oleh patahan lokal iniek kerusakan.n Patahan Lembang ini memiliki panjaan Palu ini berada di daerah Palu. Patahan ini juga dikenal dengan sesar Palu- Koro. Sama dengan patahan- patahan yang lain, patahan Palu- Koro juga merupakan patahan yang dapat menyebabkan gempa lokal.

  1. Patahan Tarera Audina

Patahan Tarera Audina merupakan patahan yang berada di Pulau Papua. Patahan ini merupakan patahan yang tidak aktif, namun bisa aktif kembali apabila dipicu gempa besar yang terjadi.

  1. Patahan Jakarta

Jakarta mempunya patahan. Patahan Jakarta memang dinyatakan tidak aktif, namun karena adanya slicken side, offset, pergeseran di sedimen- sedimen (baca: batuan sedimen) Pleistosen dapat mengakibatkan patahan ini aktif sewaktu- waktu. Karena patahan ini pula Jakarta berpotensi akan tenggelam suatu saat nanti, yakni karena gempa tektonik.

Itulah beberapa patahan yang ada di Indonesia. Masing- masing patahan tersebut bisa menimbulkan gejala masing- masing dan tentu di wilayah yang bersangkutan dimana patahan tersebut berada. Diantara patahan- patahan tersebut ada yang aktif dan ada yang tidak aktif. Patahan yang tidak aktif tidak bisa menimbulkan gempa.