Categories
Hidrologi

8 Cara Melestarikan Air Tanah

Air merupakan salah satu sumber kehidupan yang dibutuhkan setiap makhluk yang hidup di bumi. Secara umum, jenis- jenis air di bumi dibedakan menjadi dua, yakni air permukaan dan air tanah. Seperti namanya, air permukaan berada di permukaan bumi dan dapat kita lihat dengan jelas. Misalnya air sungai, air laut dan air danau (baca : Ekosistem Danau). Sementara itu, air tanah tersimpan jauh di dalam lapisan tanah.

Air tanah sendiri terbagi menjadi beberapa macam. Ada air tanah permukaan (baca : Ciri Ciri Air Tanah Permukaan), sungai bawah tanah, geiser dan lain sebagainya. Karena letaknya yang berada di dalam tanah, jenis air ini lebih aman dari bakteri pathogen dan bisa langsung dikonsumsi jika sumber air benar- benar berada di lingkungan yang bebas. Sifat- sifat air tanah tersebut sangat menguntungkan dan bermanfaat bagi kehidupan, terutama kehidupan manusia.

Selain dikonsumsi, air tanah juga memiliki manfaat lain yakni menyediakan air bersih secara alami, berperan penting dalam siklus hidrologi, dapat digunakan untuk mengairi lahan pertanian dan berbagai manfaat lainnya yang bisa dibaca di artikel : manfaat air tanah. Begitu banyak manfaat air tanah sehingga jenis air ini harus dilestarikan keberadaannya (baca juga : Cara Menjaga Kelestarian Air). Berikut adalah beberapa cara melestarikan air tanah :

  1. Melindungi lingkungan sumber air tanah

Cara melestarikan air tanah yang pertama yakni melindungi lingkungan sumber air tanah (baca : Pelestarian Lingkungan). Perlindungan tersebut dimaksudkan agar air tanah terhindar dari berbagai faktor pencemaran air seperti sampah dan zat kimia berbahaya (siilahkan baca : Ciri-ciri Pencemaran Air). Dengan melindungi sumber air tanah dari pencemaran, maka air tanah dapat terjaga kelestariannya.

  1. Melakukan konservasi air tanah

Konservasi air tanah dapat dilakukan dengan membuat sumur resapan. Sumur resapan ini berfungsi untuk sebagai resapan air hujan yang jatuh ke permukaan bumi. Dengan adanya sumur resapan, air hujan akan terserap dengan cepat ke dalam tanah dan tidak menimbulkan genangan di permukaan. Selain itu, manfaat sumur resapan yakni dapat dijadikan sebagai cadangan air saat musim kemarau.

  1. Tidak menimbun sampah di dekat sumber air tanah

Menimbun sampah atau membuka tempat pembuangan akhir sampah di dekat sumber air tanah dapat merusak kebersihan air tanah. Ketika tibunan sampah terkena air hujan, maka air hujan akan membawa kotoran- kotoran yang kemudian terserap ke dalam tanah. Air tanah bisa saja menjadi keruh, tidak jernih lagi dan berbau tak sedap . Oleh sebab itu, kita tidak boleh menimbun sampah di dekat sumber air tanah agar kebersihan air tanah tetap terjaga (baca : Ciri Ciri Air Tanah yang Baik).

Masih berhubungan dengan sampah, hendaknya kita bisa mengurangi produksi sampah dengan cara mendaur ulang sampah terutama sampah plastik (baca : Cara Pemanfaatan Sampah). Sampah plastik membutuhkan waktu puluhan tahun agar terurai. Hal ini dapat mencemari sumber air maupun tanah itu sendiri (baca : Dampak Pencemaran Tanah). Kegiatan lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi produksi sampah yakni membawa tas belanja sendiri ketika hendak ke pasar, mengurangi pembelian produk- produk yang menggunakan banyak plastik dan membawa air minum sendiri ketika bepergian.

  1. Menggunakan air tanah secara bijak

Setiap orang harus bijak dalam menggunakan air. Kita tidak bisa mengeksplorasi air tanah secara berlebihan karena dapat mengancam kelestarian air. Kita bisa melakukan penghematan air di mulai dari rumah sendiri. Beberapa contoh kegiatan menghemat air yaitu menutup keran secara rapat setelah digunakan untuk menyiram bunga atau mencuci piring, tidak membuka keran secara longgar ketika mengalirkan air tanpa menampungnya dan tidak boros air ketika mandi atau mencuci pakaian. Dengan menghemat penggunaan air di rumah, maka kelestarian air tanah bisa tetap terjaga dan kita terhindar dari bencana kekeringan saat musim kemarau.

  1. Mengurangi penggunaan zat kimiawi

Bahan kimia yang terlarut di dalam air bisa terserap ke dalam tanah dan akhirnya mencemari sumber air tanah. Air tanah yang ada tidak dapat digunakan karena tercemar oleh zat kimia. Jika sumber air tercemar maka yang akan mengalami kerugian adalah manusia itu sendiri.

Manusia bisa saja kekurangan sumber air bersih. Tidak hanya manusia, hewan ternak juga akan kekurangan air, tanaman di lahan pertanian juga akan mengalami kekeringan. Jika sudah demikian, lagi- lagi manusia yang mengalami kerugian.

  1. Melakukan edukasi pada masyarakat

Berbagai permasalahan tentang air seperti kekurangan air bersih dan pencemaran air disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah ketidakpahaman masyarakat tentang cara melestarikan air. Oleh karena itu, masyarakat perlu mendapatkan edukasi tentang pentingnya menjaga kelestarian air.

Edukasi tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan dan seminar- seminar baik untuk masyarakat perkotaan maupun penduduk di desa. Masyarakat juga dapat diajak untuk bergotong royong melakukan kerjabakti membersihkan lingkungan dari sampah yang mencemari air tanah. Dengan demikian, kesadaran masyarakat akan mulai terbangun dan dapat berperan aktif dalam melestarikan sumber air.

  1. Melindungi dan melestarikan hutan

Seperti yang telah kita pahami, bahwa hutan memiliki peran penting dalam ketersediaan air tanah. Akar- akar pohon di hutan dapat membantu menyerap air hujan yang jatuh di tanah. Air tersebut disimpan dan dapat dijadikan cadangan air ketika musim kemarau. Apabila hutan gundul, maka kita sendiri yang akan kesulitan memperoleh air bersih.

Untuk itu, kita harus melindungi hutan dari penebangan pohon secara liar dan juga kebakaran hutan. Rehabilitasi hutan yang rusak perlu dilakukan secara berkelanjutan. Setiap orang juga bisa memulai menanam pohon di rumah dan di lingkungan tempat tinggal. Berbagai kegitan yang kita lakukan untuk melindungi hutan sama saja melestarikan keberadaan sumber air bersih (baca : Konservasi Sumber Daya Air).

Artikel terkait : Cara Melestarikan Hutan

  1. Melakukan perawatan pipa air

Agar air tanah dapat digunakan, maka air harus dipompa dari dalam tanah dan dialirkan menuju ke permukaan. Untuk mengalirkan air, masyarakat biasanya menggunakan pipa. Pipa- pipa yang digunakan untuk mengalirkan air harus dirawat secara berkala. Perlu dilakukan pengecekan pada pipa secara rutin untuk mengetahui kondisi pipa. Jika ada pipa yang bocor atau rusak maka harus segera diganti.

Apabila tidak melakukan pengecekan terhadap pipa air, kita tidak akan tahu jika ada pipa yang bocor. Pipa yang bocor ini bisa menyebabkan pemborosan air. Air yang keluar dari lubang pipa bocor akan terbuang secara sia- sia, padahal kebutuhan air sangatlah banyak. Hal itu akan mempengaruhi kuantitas air sehingga kita bisa saja mengalami kekurangan air.