Categories
Geologi

Pengertian Batu Granit dan Gambarnya

Bumi adalah planet yang tersusun atas berbagai macam lapisan (Baca: Lapisan Kulit Bumi dan Penjelasannya). Lapisan bumi yang paling dalam disebut inti bumi (Baca: Inti Bumi : Pengertian, Material, Suhu, dan Peranannya). sedangkan lapisan bumi yang paling atas di sebut kerak bumi (Baca: Kerak Bumi dan Penjelasannya). selain itu, bumi memiliki banyak batuan yang menjadi penyusun bumi (Baca: Jenis-jenis Batuan Penyusun Lapisan Bumi – Beku, Sedimen, Metamorf). batuan tersebun antara lain batuan sedimen, batuan metamorf, dan batuan beku.

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk melalui proses sedimentasi. Proses sedimentasi adalah proses pengendapan materi sedimen oleh air, angin, maupun gletser (Baca: Proses Sedimentasi – Jenis, Penyebab, dan Dampaknya). Materi yang mengendap tersebut, kelak akan mengeras dan menjadi batu. Sedangkan batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk melaui suhu dan tekanan yang tinggi akibat dari proses metamorfosis pada batuan. sedangkan batuan beku adalah batuan awal yang berasal dari pendinginan magma.

Pengertian Batuan Beku

Batuan beku adalah batuan yang berasal dari pendinginan magma. Magma adalah cairan panas yang ada di dalam bumi (Baca: Pengertian Magma – Proses dan Pergerakannya). Magma yang bergerak karena tekanan panas yang ada di dalam bumi, bergerak naik menuju daerah yang bertekanan rendah. Pada saat berada di daerah yang bertekanan rendah, magma menghadapi daerah yang memiliki temperatur yang lebih rendah, hal ini membuat magma membeku dan menjadi batuan.

Pembekuan magma dapat terjadi di dalam dan di permukaan bumi. hal ini tergantung dari pembekuan yang dialami oleh magma. Magma yang mengalami pembekuan di permukaan bumi disebut batuan beku luar (Baca: Batuan Beku Luar : Pengertian, Tekstur, dan Jenisnya). sedangkan magma yang mengalami pembekuan di dalam bumi disebut batuan beku dalam (Baca: Batuan Beku Dalam : Pengertian, Struktur dan Contohnya).

Proses Pembentukan Batuan Beku

Proses pembentukan batuan beku luar adalah, saat magma keluar dari dalam bumi melalui letusan gunung api, akan menjadi lava. Lava yang berada di permukaan bumi mengalami pembekuan, karena temperatur yang berbeda sangat signifikan, membuat pembekuan terjadi dengan sangat cepat. Hal ini membuat batuan beku luar memiliki tekstur yang lebih halus dari pada batuan beku dalam.

Batuan beku luar juga disebut sebagai batuan vulkanik. Hal ini karena batuan beku luar terbentuk akibat aktivitas vulkanisme. Vulkanisme adalah proses perubahan bentuk bumi akibat adanya aktivitas gunung api (Baca: Pengertian Vulkanisme dan Contohnya). vulkanisme adalah salah satu dari tenaga endogen yang membentuk permukaan bumi. salah satu contoh batuan beku luar adalah batu apung, batu obsidian, atau batu basalt.

Proses pembentukan batuan beku dalam terjadi di dalam bumi. hal ini terjadi akibat adanya intrusi magma. Intrusi magma adalah magma yang bergerak naik dam masuk ke dalam celah- celah batuan (Baca: Proses Intrusi Magma beserta Penjelasannya). karena tekanan yang tidak begitu besar, magma tidak sampai keluar ke permukaan bumi. dan mengalami pendinginan di dalam bumi. magma yang mengalami pendinginan di dalam bumi dan menjadi batuan beku dalam. Batuan beku dalam juga disebut sebagai batuan instrusif atau batuan plutinik. Karena proses pendinginan yang tidak cepat, tekstur batuan beku dalam lebih kasar dari pada batuan beku luar. Salah satu contoh batuan beku dalam adalah batu granit.

Batu Granit

Pengertian batu granit adalah salah satu dari jenis batuan beku dalam. Batu granit terbentuk melalui pendinginan magma yang terjadi dalam bumi. Batu granit memiliki sifat yang asam. Selain itu batu granit memiliki tekstur yang kasar.

Batu granit rata- rata berwarna terang seperti abu- abu, coklat, atau kemerahan. Batu granit adalah batu yang rata- rata berbentuk besar. Selain  besar, batu granit memiliki tekstur yang kuat, bahkan dikatakan batu granit memiliki kekuatan sama atau melebihi kekuatan baja. Karena batu granit adalah salah satu batu yang kuat, maka kepadatan batu granit tergolong besar.

Kepadatan batu granit adalah 2.75 gr/ cm3, dengan jangkauan 1,74 dan 2,80. Batu granit adalah salah satu batu yang mudah dan umum di jumpai. Batu granit dapat dijumpai disekitar gunung api. Batu granit memiliki ciri- ciri antara lain terbentuk melalui mineral kuarsa dan filedspar. Kedua meniral ini membentuk granit menjadi besar, karena mineral yang membentuk granit adalah mineral dengan ukuran yang besar.

Selain itu, batu granit termasuk dalam batuan beku dalam atau batuan plutonik. Batu granit yang meleleh akibat panas dari magma berubah menjadi batu riolit. Batu riolit memiliki tekstur hampir sama dengan granit. Yang membedakan adalah riolit memiliki tekstur lebih halus, terang, dan terbentuk di permukaan bumi, sehingga termasuk batuan beku luar atau batu vulkanik.

Proses Pembentukan Batu Granit

Batu granit termasuk dalam batuan beku dalam. Oleh karena itu, batu granit terbentuk di dalam bumi, melalui proses intrusi magma. Instrusi magma adalah proses naiknya magma ke permukaan bumi, dan menyusup diantara celah- celah batuan. tetapi, karena tenaga yang kecil, magma tidak pernah sempat keluar dari dalam bumi, dan mengalami pendinginan di dalam bumi. batu granit terbentuk melalui pendingan magma yang terjadi di dalam bumi, dengan tempo yang lama.

Akibat pendinginan yang lama, tekstur batu granit cenderung kasar. Magma yang mengalami pendinginan membentuk butiran mineral yang besar. Butiran mineral yang besar ini, kemudian bersatu, dan menjadi batu granit. Batu granit juga dapat ditemukan di permukaan bumi. hal ini dapat terjadi jika lelehan lava yang merayap di permukaan bumi mengandung unsur batu granit. Struktur dari batu granit adalah 20 hingga 60 persen batu grannit terdiri dari kuarsa dan fieldspar, dengan rincian 10 persen kuarsa, 30 hingga 60 persen fieldsparkalium, 0 hingga 35 persen plagioklas natrium dan mineral mavis 30 hingga 35 persen.

Manfaat Batu Granit

Batu granit adalah salah satu batu di bumi yang banyak dimanfatkan untuk kebutuhan manusia. Karena kuat, batu granit sering dipakai sebagai bahan konstruksi. Selain itu batu granit yang berbentuk lembaran, banyak dipakai sebagai ornamen dinding.

Batu granit yang tahan air, juga dipakai sebagai tekel untuk lantai. Sisa- sisa ptongan batu granit, juga bisa dipakai sebagai teraso. Tidak hanya dipakai di bidang konstruksi, batu granit juga dipakai sebagai alat pengukur koordinat. Alat pengukur ini bernama Coordinate Measuring Machine. Alat ini memanfaatkan batu granit yang tahan air.

Baca Juga: