Categories
Fenomena Alam

Angin Siklon: Pengertian, Jenis dan Dampak

Angin adalah salah satu betuk anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Angin merupakan sumber daya alam (baca: sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak) yang mempunyai banyak karakteristik yang berbeda- beda. Dengan karakteristik yang demikian maka angin dibagi menjadi beberapa jenis. Jenis- jenis angin yang ada di Bumi antara lain sebagai berikut:

  1. Angin tetap

Jenis angin yang pertama adalah angin tetap. Sesuai dengan namanya, angin tetap merupakan angin yang sifatnya tidak berganti- ganti arah. Yang dimaksud dengan angin tetap adalah angin yang mempunyai arah berhembus yang tetap sepanjang tahun. Angin tetap dibagi menjadi dua macam, yakni angin pasat dan juga angin antipasat. Mungkin kita telah mendengar nama kedua angin ini. angin pasat merupakan angin yang bertiup dari daerah yang memiliki iklim subtropis ke daerah yang yang mempunyai iklim tropis atau equator. Sementara angin antipasat merupakan merupakan kebalikan dari angin pasat, yakni angin yang berhembus dari daerah beriklim tropis atau equator menuju ke daerah beriklim subtropis.

  1. Angin muson atau musim

Jenis angin yang selanjutnya adalah angin muson atau yang biasa disebut angin musim atau angin munsoon. Angin muson atau angin musim merupakan angin yang berhembus secara periodik, minimal 3 bulan, dan antara periode satu dengan periode yang lain mempunyai pola yang berlawanan yang berganti arah secara berlawanan pada periode berikutnya. Biasanya periode adalah setengah tahun. Pada setengah tahun pertama biasanya akan bertiup angin darat yang sifatnya kering, sedangkan setengah tahun berikutnya akan bertiup angin laut yang sifatnya basah. Indonesia juga mengalami angin ini, maka dari itulah Indonesia mengalami dua musim yang berbeda (baca: musim di Indonesia) dan berganti setiap setegah tahun sekali yakni musim kemarau dan musim penghujan. Kaitan antara musim yang berganti dengan angin pasat ini dapat dijelaskan secara ilmiah. Angin pasat ini dibagi menjadi angin pasat timur dan juga angin pasat barat.

  1. Angin darat

Jenis angin yang selanjutnya adalah angin darat. Sesuai dengan namanya, angin darat merupakan angin yang berasal dari darat. Angin darat merupakan angin yang berhembus dari daratan ke laut. Angin darat ini biasanya berhembus pada malam hari, yakni sekitar pukul delapan malam hingga pukul empat pagi. Dan angin darat ini seringkali dimanfaatkan oleh nelayan tradisional untuk berangkat ke laut (baca: macam-macam laut). Sehingga tidak heran apabila kita menjumpai nelayan- nelayan pergi melaut justru pada saat malam hari.

  1. Angin laut

Jenis angin yang selanjutnya adalah angin laut. Angin laut merupakan kebalikan dari angin darat. Seperti namanya, angin laut merupakan angin yang berasal dari lautan. Angin laut merupakan angin yang berhembus dari lautan ke daratan (baca: ekosistem darat). Angin ini biasanya berhembus pada saat siang hari, yakni mulai pukul sembilan pagi hingga sekitar pukul empat sore. Angin ini juga sering dimanfaatkan oleh nelayan untuk pulang dari melaut. Maka dari itu kita sering melihat bahwa nelayan pulang dari melaut pada pagi hari dan langsung membawa tangkapan ikannya ke pasar atau tempat pelelangan ikan.agi hingga sekitar pukul

  1. Angin gunung

Selanjutnya adalah angin gunung. Angin gunung merupakan angin yang berasal dari gunung. Angin gunung berhembus dari puncak gunung menuju ke lembah, maka dari itu angin ini dinamakan sebagai angin gunung.

  1. Angin lembah

Angin lembah merupakan kebalikan dari angin gunung. Yang dinamakan angin lembah adalah angin yang berhembusa dari daerah lembah menuju ke puncak gunung. Maka dari itu angin ini dinamakan sebagai angin lembah.

  1. Angin fohn atau angin jatuh

Angin yang selanjutnya adalah angin fohn atau yang disebut juga angin jatuh. Angin fohn atau angin jatuh merupakan angin yang terjadinya sesuai dengan jenis hujan, misalnya seperti hujan orografis. Angin jenis ini berhembus di suatu wilayah tertentu dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda- beda. Angin fohn atau jatuh ini terjadi karena adanya gerakan massa udara yang naik ke pegunungan yang mana tingginya lebih dari 200 meter, naik pada satu sisi dan turunpada sisi yang lainnya. Angin fohn atau angin jatuh yang berasal dari puncak gunung mempunyai sifat panas dan kering karena uap air tersebut sudah hilang dibuang pada saat hujan orografis.

  1. Angin siklon

Jenis angin yang selanjutnya adalah angin siklon. Angin siklon merupakan angin yang masuk ke daerah pusat tekanan rendah atau yang biasa disebut dengan daerah depresi yang dikelilingi oleh wilayah- wilayah pusat tekanan tinggi yang kemudian berputar mengelilingi garis- garis isobar. Sama seperti angin pasat yang mempunyai kebalikan, angin siklon juga mempunyai kebalikan yang disebut dengan angin antisiklon.

Nah, itulah beberapa jenis angin yang ada di Bumi. Angin- angin tersebut berhembus di beberapa daerah sesuai dengan kondisi geografis wilayah tersebut. Pada kesempatan ini kita akan membicarakan lebih lanjut atau lebih dalam mengenai salah satu angin. Angin yang yang akan kita kupas lebih dalam adalah mengenai angin siklon.

Angin siklon

Angin siklon merupakan salah satu jenis angin yang berhembus di Bumi. Angin siklon adalah angin yang sangat berkaitan dengan tempat dan juga tekanan. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, angin siklon merupakan angin yang berhembus menuju atau masuk ke daerah pusat tekanan rendah atau daerah depresi yang dikelilingi oleh wilayah- wilayah yang merupakan pusat tekanan tinggi, yang kemudian berputar mengelilingi garis- garis isobar.

Menurut Hukum Buys Ballot, di belahan bumi selatan angin berbias ke kiri dan ke sebaliknya. Nah, gerakan angin siklon mengikuti hukum ini, sehingga arah putaran siklon di belahan bumi utara berbeda dengan angin yang berada di belahan bumi selatan. Gerakan angin siklon yang ada di belahan bumi sebelah utara berlawanan dengan putaran arah jarum jam. Sementara angin yang ada di belahan bumi selatan searah dengan jarum jam. Seperti halnya angin yang dibagi menjadi beberapa macam atau jenis, angin siklon juga dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Jenis- jenis angin siklon juga akan dipelajari dalam artikel kali ini.

Jenis atau macam angin siklon

Angin merupakan komponen abiotik yang datangnya dipengaruhi oleh kondisi alam yang ada di sekitar suatu tempat. Angin merupakan udara yang bergerak, sementara Bumi (baca: inti Bumi) merupakan tempat yang permukaannya dilapisi oleh udara (baca: polusi udara), sehingga di setiap penjuru bumi berkemungkinan terdapat angin. Angin yang berhembus di Bumi mempunyai banyak sekali jenis seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Salah satu jenis angin adalah angin siklon yang juga telah disampaikan pengetiannya sebelumnya. Angin siklon merupakan  jenis angin yang dapat dibagi menjadi beberapa macam. Jenis- jenis angin siklon ini dibedakan karena gerakannya yang bermacam- macam pula. Macam- macam angin siklon antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Angin siklon tropik

Jenis angin siklin yang pertama adalah angin siklon tropik. Angin siklon tropik merupakan angin siklon yang terjadi di daerah yang memiliki iklim tropis (baca: iklim di Indonesia) yakni antara 10° hingga 20° LU dan 10° hingga 20° LS. Angin siklon tropik ini sering terjadi di wilayah lautan daripada di daratan. Di Indonesia misalnya, angin ini pernah terjadi di sekitar Pulau Timor. Angin siklon mempunyai diameter sekitar 100.500 kilometer. Angin siklon juga mempunyai kecepatan yang super cepat, yakni antara 100 hingga 500 kilometer/ jam. Gradien barometer angin siklon tropik antara 50 hingga 100 mb.

Angin siklon tropik ternyata juga dikenal sebagai gangguan cuaca yang sifatnya ekstrim. Terjadinya angin siklon tropik diawali dengan adanya depresi tropis atau pusat tekanan rendah yang intensif di atas lautan, sehingga mengakibatkan terjadinya proses konveksi dan pembentukan awan (baca: jenis awan) secara intensif. Akibat adanya pengaruh gaya Coriolis, maka terbentuklan pusaran awan yang bergerak ke arah barat atau barat laut. Gaya Coriolis ini ditentukan oleh posisi lintang empat, hal ini mengakibatkan gerak siklonik tidak dapat atau sulit sekali terjadi di daerah yang berada di sekitar khatulistiwa atau equator. Secara umum, pembentukan angin siklon tropik efektif terjadi pada daerah lintang di atas 10° Lintang Utara maupun Lintang Selatan (baca: garis lintang). Karena letak Indonesia secara astronomis dilalui garis khatulistiwa atau equator, maka wilayah Indonesia bukan merupakan wilayah pembentukan badai atau siklon tropis. Namun posisi geografis Indonesia berbatasan dengan daerahpembentukan dan lintasan angin siklon tropik.

Dalam proses agin siklon tropik terbentuk, setidaknya harus memenuhi tiga persyaratan yaitu:

  • Adanya konvergensi pada permukaan yang cukup kuat, sehingga dapat menaikkan lapisan udara yag lembab.
  • Adanya divergensi yang terjadi pada ketinggian tertentu untuk memindahkan udara yang tertimbun dan menyebabkan permukaan udara menjadi turun.
  • Terdapat energi yang cukup kuat agar dapat mempertahankan sirkulasi. Pola pergerakan vertikal massa udara dalam hubungannya dengan konvergensi dan divergensi di dalam lapisan troposfer.

Nah, itulah beberapa persyaratan yang harus terpenuhi untuk membentuk angin siklon tropik. Indonesia secara geografis terletak di antara dua benua (baca: benua di dunia) dan dua samudera (baca: daftar samudera di dunia), yang menyebabkan Indonesia memiliki permasalahan cuaca dan iklim yang sangat kompleks. Pergerakan semu matahari yang bergerak dari utara ke selatan sangat besar pengaruhnya terhadap cuaca di Indonesia. Ketika matahari berada di utara, benua Asia akan mengalami pemanasan sehingga tekanan udara menjadi rendah. Sementara di  bagian selatan mempunyai tekanan yang tinggi, maka angin akan bergerak dari selatan menuju ke utara. Dan begitu pula sebaliknya.

Pengaruh samudera pun juga tidak kalah penting. Samudera luas menjadi sumber pembentukan angin siklon tropik. Pengaruh bedanya suhu permukaan laut akan menyebabkan perbedaan tekanan udara dan mengakibatkan pergerakan massa udara

  1. Angin siklon ekstra tropik

Selanjutnya adalah angin siklon ekstra tropik. Angin siklon ekstra tropik ini terjadi di daerah yang memiliki iklim sedang, yakni daerah yang mempunyai lokasi astronomis pada lintang 35° hingga 65° LU dan 35° hingga 65° LS, wilayah tersebut berada di sekitar wilayah front. Wilayah front sendiri merupakan wilayah bertemunya massa angin barat yang bersifat panas dan angin timur yang sifatnya dingin. Contoh wilayah front ini adalah Amerika Serikat (USA) dan Eropa. Angin siklon tropik ternyata dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Menurut sifat yang dimilikinya, angin siklon dibedakan sebagai berikut:

  • Gelombang udara dingin
  • Gelombang udara panas
  • Gelombang udara panas dingin
  • Gelombang udara lebih dingin
  • Gelombang udara lebih panas
  • Gelombang udara seimbang

Nah, itulah beberapa informasi mengenai angin siklon ekstra tropik. Angin siklon ekstra tropik lebih jarang terjadi dibandingkan dengan angin siklin tropik.

  1. Angin siklon tornado

Jenis angin siklon yang selanjutnya adalah angin siklon tornado. Mendengar namanya saja, kebanyakan dari kita sudah pernah mendengarnya sebelumnya. Ya, tornado digambarkan sebagai angin besar yang mempunyai sifat sangat merusak dan berbahaya. dan benar saja, angin siklon tornado merupakan jenis angin yang memiliki kecepatan super, paling cepat dan paling merusak. Angin siklon tornado atau yang disebut angin tornado ini terbentuk akibat kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan dengan awan Cumulonimbus atau dasar awan Cumulus dengan permukaan tanah. Angin siklon tornado ini mempunyai kecepatan angin yang mencapai 700 kilometer per jam. Angin siklon tornado juga memiliki diameter antara 100 hingga 500 km, dan panjang lintasan yang mencapai 100 kilometer. Luar biasa. Salah satu tempat yang sering berjumpa dengan angin siklon tornado ini adalah Amerika Serikat.

Nah, itulah beberapa jenis dari angin siklon. Angin siklon merupakan angin yang terjadi di daerah- daerah tertentu yang memenuhi syarat terjadinya angin siklon. Selain itu, angin siklon juga bisa menjadi angin yang sangat berbahaya karena dapat merusak apa saja yang dilewatinya.

Dampak Angin Siklon

Angin merupakan salah satu komponen abiotik dalam ekosistem. Wujud aslinya adalah udara, namun jika bergerak akan menimbulkan angin. Pada dasarnya angin mempunyai banyak manfaat bagi manusia, namun tidak jarang pula bahwa angin malah menjadi bencana. Jadi, ada dampak positif dan dampak negatif. Beberapa dampak dari angin siklon antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Dampak Positif angin siklon, yaitu:
  • Menjaga keseimbangan panas atmosfer bumi
  • Mengakhiri kekeringan dan kekurangan air (baca: jenis air) pada wilayah yang dilewatinya
  1. Dampak negatif angin siklon, yaitu:
  • Terlalu banyak menimbulkan energi panas
  • Menimbulkan gelombang tinggi, hujan deras, dan angin yang berkecepatan tinggi
  • Mengganggu jadwal pelayaran
  • Menenggelamkan kapal- kapal yang melintas di lautan
  • Menyebabkan tanah runtuh
  • Menyebabkan kerusakan langsung di permukaan bumi, melalui:
  1. Angin yang berkecepatan tinggi
  2. Hujan deras
  3. Gelombang laut
  4. Angin tornado
  • Menyebabkan dampak buruk tidak langsung, seperti:
  1. Menimbulkan bibit penyakit
  2. Ketiadaan listrik
  3. Sulitnya transportasi

Nah, itulah beberapa dampak yang mungkin ditimbulkan dari angin siklon. Apabila kita amati, dampak positif dan negatif yang ditimbulkan lebih banyak dampak negatif. Maka dari itu keberadaan angin siklon juga menjadi perhatian dan perlu diwaspadai.