Categories
Bencana Alam

11 Pencegahan Banjir dan Penjelasannya

Banjir (baca: jenis banjir) merupakan salah satu bencana alam di Indonesia. Ketika kita menjumpai musim penghujan maka kita akan mengetahui berita bagaimana banjir seperti telah menguasai Indonesia di beberapa wilayahnya. Ya, banjir merupakan salah satu jenis bencana alam langganan. Dikatakan langganan karena banjir ini akan datar setiap tahunnya, meskipun dari tingkat keparahannya dan juga wilayah yag dilanda berbeda- beda pula. Banjir merupakan peristiwa meluapnya air baik dari saluran air maupun dari air hujan yang pada akhirnya dapat menggenangi pemukiman warga dan juga wilayah- wilayah penting lainnya.

Penyebab banjir

Perlu kita ketahui bersama bahwasannya banjir merupakan sesuatu yang sangat mengerikan dan juga tidak ada yang menginginkannya datang. Maka dari itulah kita perlu mengetahui kira- kira apa yang menyebabkan banjir datang sehingga kita bisa menghindarinya sedini mungkin. Kira- kira, inilah beberapa penyebab banjir:

  1. Membuang sampah sembarangan

Kemungkinan yng dapat terjadi dari penyebab banjir adalah orang- orang membuang sampah sembarangan atau tidak pada tempatnya. Hal ini mungkin sudah selalu digembor- gemborkan daru duku bahwa sampah dapat menyebabkan banjir. Sampah- sampah yang berserakan di tanah apabila hujan lebat turun maka banyak dari sampah- samah tersebut akan terbawa oleh air dan pada akhirnya akan menghambat kerja saluran air.

  1. Saluran air mampet

Seperti berkaitan dengan alasan sebelumnya, bahwasannya sampah terkadang membuat saluran air menjadi mampet. Namun pada intinya permasalahn terletak pada saluran yang mampet itu sendiri. apabila saluran air mampet maka aliran air menjadi tidak lancar. Hal ini apabila terjadi hujan (baca: proses terjadinya hujan) yang lebat bahkan dalam jangka waktu lama maka akan dapat menimbulkan banjr. Oleh karena itulah kita harus rajin membersihkan saluran air agar terbebas dari yang namanya banjir.

  1. Hujan deras dan berkepanjangan

Hujan (baca: hujan es) deras yang berkepanjangan dapat menjadi perkara alami penyebab banjir. Pasalnya jika saluran air atau sungai sudah penuh maka air ini dapat melap dan menjadi banjir.

  1. Tidak adanya resapan air

Jika saluran air yang mampet dapat menimbulkan banjir, mak kita bisa membayangkan jika kita tidak mempunyai resapan air.

Itulah beberapa penyebab yang dapat menimbulkan banjir. Dianta keempat faktor, yang merupakan faktor dari alam adalah hujan deras secar terus menerus.

Pencegahan Banjir

Banjir merupakan wujud bencana alam yang sangat merugikan bagi banyak pihak. Tidak saja bagi manusia namu juga makhluk hidup lain seperti binatang dan juga tumbuhan sangat dirugikan dengan adanya banjir. Ya, karena jumlpah air yang ada di sekitar kita terlalu berlebih sehingga bisa merendam apa saja. Banjir di Indonesia hampir selalu terjadi di setiap tahunnya. Dan banjir ini bisa terjadi tidak karena faktor alami saja, namun juga terkadang ada kesalahan manusia. Maka dari itulah kita sebagai manusia harusnya bisa mencegah agar banjir ini tidak terjadi.

Ada beberapa upaya pencegahan yang bisa dilakukan manusia untuk mencegah terjadinya banjir atau meminimalisasi terjadinya banjir. Beberapa upaya yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah terjadinya banjir antara lain sebagai berikut:

  1. Membuang sampah pada tempatnya

Cara yang paling mudah dan sederhana yang bisa kita lakukan sebagai upaya pencegahan banjir adalah membuang sampah pada tempatnya. Meskipun cara ini tergolong berperan sedikit namun apabila dilakukan oleh banyak orang dan dilakukan secara konsisten maka akan mendatangkan perubahan yang begitu besar. Bayangkan saja jika orang di satu kota membuang sampah (baca: pemanfaatan sampah dan limbah) dengan tertib selama satu bulan maka kota tersebut akan menjadi sangat bersih dan terbebas dari tumpukan sampah. Perlu kita ketahui bahwasannya sampah yang dibuang sembarangan merupakan salah satu pemicu terjadinya banjir. Hal ini karena sampah yang berserakan di jalan suatu saat akan terbawa air hujan dan akhirnya bermuara di saluran air atau di sungai. Ketika sudah berada di saluran air atau sungai maka sampah itu pun akan menutupi lubang air dan pada akhirnya menimbulkan banjir. Selain membuang sampah dengan tepat, pengolahan sampah yang tepat juga diperlukan. Perlu adanya pemilahan antara sampah organik dan non organik. Sampah organik bisa dimanfaatkan dengan merubahnya menjadi pupuk kompos, sementara sampah non organik bisa didaur ulang.

  1. Membuat saluran air yang baik

Adanya saluran air yang baik juga sangat menunjang upaya pencegahan banjir. Untuk mencegah terjadinya banjir diperlukan adanya sistem irigasi hingga pembuangan akhir yang jelas. Saluran air yang kita miliki jangan sampai berakhir pada sebuah sungai mati atau sungai (baca: manfaat sungai) yang tidak mengalir, karena pada akhirnya dapat meluber. Saluran air yang baik akan bermuara ke sungai besar yang pada akhirnya akan bermuaran di laut. Saluran air yang baik lainnya bisa berupa terowongan saluran air bawah tanah yang akan menjamin semua air hujan yang turun akan dibawa ke laut. Sayangnya, belum cukup banyak negara yang menerapkan sistem ini karena selain membutuhkan biaya yang mahal juga membutuhkan rancangan infrastuktur yang matang. Negara yang telah lama menerapkan sistem ini salah satunya adalah Jepang.

  1. Rajin membersihkan saluran air

Untuk mencegah banjir, apaya yang bisa kita lakukan adalah rajin membersihkan saluran air. Saluran air merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah terjadinya banjir. Saluran air yang baik akan mampu mengalirkan air hingga bermuara ke laut (baca: macam-macam laut) sehingga ketika hujan lebat turun air yang ada dipermukaan tidak akan meluap kemana- mana melainkan akan mengalirkan air ke laut. Namun hal ini tidak akan terjadi apabila saluran air kotor. Saluran air yang kotor tidak akan mengalirkan air ke laut secara lancar, namun hal ini justru akan membendung air dan menjadikannya meluap ke daratan. Misalnya ada sampah yang menutup saluran air, maka air tidak akan mapu melewati saluran air yang tertutup sampah tersebut. Dan permasalahan saluran air yang kotor ini merupakan salah satu hal yang kebanyakan menjadi sumber penyebab banjir yang terjadi di kota- kota besar di Indonesia.

  1. Menanam pohon di sekitar rumah

Banjir dapat dicegah salah satunya denga cara menanam pepohonan di lingkungan sekitar. Kita bisa mulai dengan di sekitar rumah kita. Meski hanya satu dua pohon yang dapat kita tanam, namun jika banyak orang yang melakukan ini maka pohon- pohon baru akan banyak sekali tumbuh. Pepohonan mempunyai peranan yang sangat besar untuk mencegah timbulnya banjir. Akar- akar pohon dapat menyerap dan menyimpan air serta mengunci di dalamnya. Dengan demikian ketika hujan lebat turun, air- air di permukaan akan terserap ke dalam tanah dan menyimpannya sehingga tidak akan terjadi banjir. Selain tidak akan menimbulkan banjir, akar- akar pohon ini akan memberikan cadangan airnya ketika musim kemarau (baca: pembagian musim di Indonesia) tiba sehingga masyarakat masih bisa mendapatkan air. Untuk jenis pohon yang paling baik menyerap air adalah pohon yang mempunyai batang besar. Jenis pohon seperti ini tidak hanya menyerap air dalam jumlah banyak namun juga mampu menyimpannya secara kuat.

  1. Mendirikan bangunan atau konstruksi pencegah banjir

Upaya pencegahan banjir selanjutnya adalah membangun bangunan atau konstruksi pencegah banjir. Selain dapat mencegah terjadinya banjir, bangunan seperti ini juga dapat difungsikan untuk hal- hal lainnya. Terutama hal untuk hal- hal yang membantu pekerjaan manusia. Salah satu bangunan ini dalam bentuk bendungan (baca: bendungan terbesar di dunia). Bendungan mempunyai bentuk seperti kolam raksasa. Bendungan mampu menampung air dalam jumlah yang sangat besar. Keberadaan bendungan tidak hanya mampu mencegah terjadinya banjir, namun juga dapat digunakan untuk pengairan/ irigasi, tempat memancing, budidaya binatang ataupun tumbuhan air, serta pembangkit listrik. Bendungan dengan tembok besar memang dirancang untuk mencegah air meluap ke daerah- daerah yang ada di sekitarnya.

  1. Pendalaman sungai

Pendalaman sungai merupakan salah satu upaya untuk mencegah banjir. Sungai (baca: ekosistem sungai) merupakan saluran air terbesar yang ada di daratan dan menghubungkan air menuju ke laut. Sungai mempunyai kedudukan yang sangat vital. Tidak hanya permasalahan sampah, namun kebanyakan kasus banjir yang ada di Indonesia terjadi karena ceteknya sungai. Sebelumnya sungai- sungai mampu mengalirkan sejumlah air yang banyak dalam sesuatu massa, namun karena ceteknya sungai maka debit air yang mampu dialirkan berkurang sangat banyak. Ceteknya sungai dapat terjadi karena pengendapan dan juga pembuangan bahan- bahan buangan. Dengan ceteknya sungai ini, maka langkah yang paling tepat adalah melakukan pendalaman sungai. Pendalaman sungai dilakukan dengan mengeruk lumpur dan juga kotoran yang terdapat di dasar sungai. Apabila proses pendalaman ini dilakukan maka sungai tidak hanya mampu mengalirkan banyak debit air, namun juga menampung dan mengalirkan air hujan dalam jumlah banyak.

  1. Membuat lubang biopori

Membuat lubang biopori juga merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya banjir. Lubang serapan biopori merupakan teknologi yang tepat guna dan juga ramah lingkungan untuk dapat mengatasi banjir. Lubang biopori dapat mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resapan air, mengibah sampah organik menjadi kompos, dan juga mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu lubang biopori juga bekerja dengan cara memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan juga akar tanaman, mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan juga malaria. Untuk membuat lubang biopori kita bisa melakukannya secara mudah. Kita cukup membuat lubang di tanah dengan menggunakan bor tanah. Lubang yang kita buat mempunyai diameter 10 cm dan panjangnya kira- kira 100 cm. apabila kita membuat banyak lubang biopori, maka resiko kita terkena banjir akan semakin kecil.

  1. Melestarikan hutan (baca: cara melestarikan hutan)

Hutan merupakan paru- paru dunia. Dikatakan sebagai paru- paru dunia karena hutan terdiri atas banyak pohon. Kita tehu bahwa pepohonan dapat menghasilkan oksigen ketika melakukan fotosintesis di siang hari. Dengan demikian, kita akan selalu segar pada siang hari ketika berada di bawah pohon. Hal ini bisa terbayangkan apabila hutan mempunyai banyak pohon yang tumbuh subur, maka berapa oksigen yang bisa dihasilkan setiap harinya? Selain berfungsi untuk menghasilkan oksigen, pepohonan pada hutan juga sangat berfungsi untuk menyerap air dan juga menguncinya di dalam akar. Hutan yang lebat dan mempunyai pohon banyak serta subur akan sangat membantu untuk mencegah terjadinya banjir. Hutan dapat berfungsi sebagai bunga karang atau sponge dengan menyerap air hujan dan mengalir dengan perlahan- lahan ke anak sungai. Hutan juga bertindak sebagai filter dalam menentukan kebersihan da kejernihan air. Hutan mampu menyerap air hingga 20%. Kemudian air hujan ini dibebaskan kembali ke atmosfir dan kondensasi. Cara ini cukup ampuh untuk mengurangi jumlah air hujan yang turun ke bumi.

  1. Membuat sumur resapan

Sumur resapan merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya banjir. Yang dinamakan sumur resapan adalah sarana untuk penampungan air hujan dan meresapkannya ke dalam tanah. Sumur resapan akan sangat membantu menyerap air hujan ke dalam tanah dan kembali lagi ke siklus air yang semestinya sehingga tidak mengalami penggenangan di permukaan yang nantinya akan menyebabkan terjadinya banjir. Pembuatan sumur resapan ini bisa dengan menggali tanah hingga tanag berpasir atau maksimal dua meter di bawah permukaan air tanah. Sumur resapan merupakan halah satu metode yang ampuh untuk mencegah terjadinya banjir.

  1. Menggunakan paving stone untuk jalan

Upaya selanjutnya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir adalah pemasangan paving sebagai bahan pembuat jalan. Maksudnya kita tidak menggunakan aspal, namun paving. Mengapa paving? Karena paving terdiri atas kotak- kotak dan antara satu paving dan paving lainnya terdapat celah yang dapat dilewati air untuk dapat meresap ke dalam tanah. Ketika air meresap ke dalam tanah melalui celah- celah paving maka terjadinya banjir dapat dicegah. Di negara Amerika Serikat, telah diuncurkan jalan yang menggunakan photocatalytic cement yakni cara oaving terbaru. Jalan ini mengandung partikel nano yang terbuat dari titanium dioksida. Dengan partikel ini maka jalan tersebut mampu memakan asap dan juga menghapus gas nitrogen oksida dari udara. Selain itu lebih dari 60 persen sisa konstruksi dapat didaur ulang.

  1. Pengadaan green open space

Pengadaan green open space atau kawasan terbuka hijau juga kita lakukan sebagai upaya pencegahan terhadap banjir. Hal ini mirip dengan pelestarian hutan dalam fungsinya (baca: manfaat hutan), dimana pepohonan yang akan berperan utama. Namun peran dari green open space dengan hutan sendiri sangat berbeda. Green open space lebih berada di sekitar masyarakat dalam menjalani aktivitasnya sehari- hari. Dengan adanya kawasan terbuka hijau maka banyak masyarakat akan lebih senang menghabiskan waktu mreka di bawah pohon tanpa harus menjelajah hutan.

Itulah beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya banjir. Upaya- upaya tersebut dapat dilaukan oleh kita mulai dari diri sendiri. Ketika kita sudah mulai melakukan dari diri sendiri, selanjutnya adalah orang- orang yang ada di sekitar kita. Demikian akan terjadi secara terus menerus hingga banyak orang yang akan melakukannya. Apabila banyak masyarakat melakukannya maka kita akan mengetahui perubahan apa yang akan terjadi.