Categories
Biogeografi

5 Jenis Flora di Brunei Darussalam

Negara Brunei Darussalam merupakan sebuah negara yang terletak di Asia Tenggara, tepatnya di bagian utara dari negara Indonesia dan negara Malaysia. Negara ini berbatasan laut dengan Laut Cina Selatan.

Kenampakan alam Brunei Darussalam juga termasuk unik karena terbagi menjadi 2 bagian yakni bagian timur berupa daratan perbukitan dan bagian barat adalah dataran rendah dengan kawasan pesisir termasuk di dalamnya kawasan pantai, hutan bakau, dan rawa.

Sama halnya dengan negara di Asia Tenggara lainnya, negara Brunei Darussalam merupakan negara beriklim tropis.

Tidak heran jika Brunei Darussalam mempunyai flora dan fauna khas daerah tropis, atau dengan kata lain memiliki ciri khas tipe Asiatik. Berbicara mengenai flora, tentu saja negara Brunei Darussalam memiliki beberapa tanaman khas yang hanya ditemukan di negara ini.

Beberapa diantaranya telah menjadi ciri bahkan menjadi simbol bagi negara Brunei Darussalam. Apa sajakah flora yang dimiliki oleh negara Brunei Darussalam? Berikut daftarnya!

1. Bunga Simpor

Bunga simpor atau simpur menjadi salah satu flora khas yang bisa ditemukan di negara Brunei Darussalam. Bunga simpor memiliki ukuran yang cukup besar dan berwarna kuning cerah, tidak heran jika bunga ini dijadikan sebagai bunga nasional Brunei Darussalam.

Habitat bunga simpor banyak ditemukan di sepanjang aliran sungai, terutama sungai Temburong. Diketahui jika ada sekitar 8 jenis bunga simpor yang dikenal secara lokal dan beberapa diantaranya dimanfaatkan sebagai tanaman obat untuk menyembuhkan luka hingga menghentikan pendarahan, misal bunga simpor bini.

Bunga simpor termasuk sebagai tumbuhan yang cukup kuat dan dapat hidup di mana saja. Tidak heran jika keberadaan bunga simpor sangat penting bagi negara Brunei Darussalam dan dianggap sebagai simbol keberhasilan dan pembangunan negara. Bunga simpor juga dijadikan sebagai gambar ilustrasi pada pecahan mata uang kertas satu dolar Brunei.

2. Kantung Semar

Hampir sebagian besar daratan pulau Kalimantan dapat ditemukan tanaman satu ini, tak terkecuali tanaman kantung semar. Tanaman ini termasuk sebagai tanaman pemakan serangga atau dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan sebutan ‘monkey cups’ atau cangkir monyet.

Kantung semar banyak ditemukan hampir di sepanjang jalur hutan dan juga dataran tinggi Temburong. Kantung semar termasuk ke dalam tanaman karnivora karena akan memakan berbagai jenis serangga apapun yang jatuh dan masuk ke dalam kantungnya.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertahanan agar dapat terus bertahan hidup di atas tanah yang miskin sumber hara dan mineral. Selain itu kantung semar banyak ditemukan pada tempat-tempat terbuka atau agak terlindung dengan tingkat kelembaban udara tinggi.

3. Livistona exigua

Tanaman ini termasuk ke dalam jenis palem soliter yang banyak ditemukan di sekitar lereng di bawah kanopi hutan. Diketahui jika tanaman palem ini hanya terdapat di Brunei Darussalam saja, tepatnya di hutan peralihan antara hutan Dipterokarpa dataran rendah dan hutan kerangas di atas batu pasir di ketinggian 60-260 mdpl.

Tinggi tanaman ini mencapai 5 meter dengan diameter batang sekitar 1,5-2,5 cm. Bentuk daun memanjang dengan panjang sekitar 40-60 cm, sedikit melengkung dan lebar 6 mm di bagian proksimal dan meruncing hingga 3 mm pada bagian distal. Jumlah daun sekitar 16-20 membentuk mahkota bulat telur vertikal.

Ciri lain dari tanaman ini yakni terdapat duri melengkung ke belakang berwarna coklat dengan panjang 4 mm. Duri ini juga berfungsi untuk melindungi diri dari predator atau sebagai alat perlindungan diri.

4. Dryobalanops rappa

Tanaman ini masuk sebagai salah satu jenis tumbuhan dari keluarga Dipterocarpaceae. Kata ‘rappa’ sendiri berasal dari bahasa Iban yakni ‘kerapa’ yang mengacu kepada habitat spesies tanaman ini yakni ‘rawa dangkal’. Sesuai namanya Dryobalanops rappa banyak hidup di sekitar rawa-rawa dangkal.

Tinggi tanaman ini mencapai 55 meter dan banyak ditemukan di sekitar hutan gambut campuran pesisir dan juga di hutan pegunungan rendah kerangas. Tanaman ini mempunyai nilai ekonomi tinggi dan tergolong sebagai tanaman kayu keras.

Saat ini keberadaannya mulai terancam akibat hilangnya habitat tempat tinggalnya. Bahkan IUCN telah menilai tanaman ini masuk sebagai tanaman yang terancam punah karena kerusakan lahan oleh pertambangan, deforestasi, pengalihan lahan dan kebakaran hutan.

5. Temburongia

Tanaman yang masuk ke dalam keluarga bambu ini banyak ditemukan di sekitar tepi sungai di kawasan Temburong. Temburongia hanya ditemukan di negara Brunei Darussalam saja.

Panjang rumbai daun memiliki panjang sekitar 1000 cm dengan diameter 7-30 mm, batang berkayu dan beruas khas bambu, panjang setiap ruas sekitar 20-30 cm.

Ada sekitar 10-19 helai daun di setiap cabang rumbai dengan panjang semitar 7-30 cm dan lebar 9-32 mm. Permukaaan bilah daun memiliki sedikit bulu terutama di bagian abaksial serta ujung bilah daun menipis.