Negara Myanmar atau yang dahulu disebut Burma sudah sejak lama dipimpin oleh pemeritahan militer yakni dari tahun 1962 hingga 2016. Nama Burma diganti menjadi Myanmar oleh pemerintahan militer pada tanggal 8 Juni 1989 untuk membuat etnis non-Burma merasa menjadi bagian dari negara.
Bahkan ibu kota Myanmar juga sempat dipindahkan pada 11 November 2005 dari yang sebelumnya berada di Rangoon (Yangon) menjadi Naypyitaw. Tidak hanya itu saja, bendera dan lagu kebangsaan juga diganti pada tanggal 21 Oktober 2010.
Sama seperti negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara, negara Myanmar juga menjadi anggota ASEAN dan bergabung pada tanggal 23 Juli 1997.
Karakteristik Negara Myanmar
Negara Myanmar atau yang memiliki nama resmi yakni Republik Persatuan Myanmar dengan luas wilayah sekitar 676.578 km persegi, secara astronomis berada di antara 9oLU dam 29oLU serta terletak di antara 92oBT dan 102oBT. Selain itu, negara Myanmar juga mempunyai batasan-batasan dengan wilayah negara lainnya, yakni:
- Bagian timur berbatasan dengan: negara Thailand dan Laos.
- Bagian selatan berbatasan dengan: negara Malaysia.
- Bagian barat berbatasan dengan: negara India dan Bangladesh.
- Bagian utara berbatasan dengan: Republik Rakyat Tiongkok.
Tidak berbeda jauh dengan negara-negara yang berada di kawasan Asia, iklim di Myanmar dipengaruhi oleh letak garis lintangnya sehingga mempunyai tiga iklim yakni tropis, subtropis dan angin musim.
Oleh karena disebabkan angin musim inilah, musim di Myanmar terbagi menjadi tiga macam:
- Musim hujan, pengaruh dari angin musim barat daya yang basah dan sejuk (Mei – Oktober)
- Musim kemarau sejuk (November – Februari)
- Musim kemarau panas (Maret – April)
Rata-rata suhu udara di Myanmar mencapai 27oC dan semakin menurun khusus untuk wilayah Myanmar bagian utara. Sedangkan kawasan dataran rendah Mandalay menjadi wilayah bayangan hujan dengan rata-rata curah hujan 700 mm per tahun.
Penduduk Negara Myanmar
Penduduk yang berada di Myanmar cukup beragam dan berasal dari berbagai etnik yang tersebar di wilayah negara bagian negara. Kelompok etnis tersebut antara lain:
- Birma(Bamar): menjadi etnis yang menghuni dua per tiga dari total masyarakat Myanmar.
- Karen: banyak ditemukan di wilayah pegunungan, perbatasan Thailand.
- Kayah: etnis yang masih berkerabat dengan etnis Thai.
- Arakan(Rakhine): tinggal di wilayah perbukitan di barat Myanmar.
- Mon: banyak ditemukan di bagian selatan, perbatasan Thailand.
- Kachin: mayoritas beragama Kristen, bisa juga ditemukan di India dan RRT.
- Rohingya: sebagian besar beragama Islam dan banyak ditemukan di utara Rakhine.
Sejak bulan Oktober 2010, Myanmar terbagi menjadi tujuh negara bagian dan tujuh region. Sebagian besar region banyak ditempati oleh etnis Bamar, sedangkan negara bagian dihuni oleh etnis-etnis minoritas lainnya.
- Negara Bagian
- Negara Bagian Kachin
- Negara Bagian Kayin (Karen)
- Negara Bagian Chin
- Negara Bagian Mon
- Negara Bagian Kayah (Karenni)
- Negara Bagian Rakhine (Arakan)
- Negara Bagian Shan
- Region
- Region Bago
- Region Magway
- Region Ayeyarwady
- Region Mandalay
- Region Tanintharyi
- Region Sagaing
- Region Yangon
Meskipun penduduk Myanmar berasal dari beragam etnis, bahasa nasional yang digunakan adalah bahasa Myanmar. Kepercayaan masyarakat Myanmar sebagian besar menganut agama Buddha dan berpegangan teguh terhadap adat dan tradisi.
Tradisi yang terkenal dan paling banyak dilakukan oleh masyarakat Myanmar yakni Tradisi Theravada dengan penganut paling banyak antara lain etnis Bamar, Karen, Shan, Senin, Arakan, dan Tiongkok.
Meskipun mayoritas beragama Buddha, berdasarkan sensus tahun 2014, agama yang terdapat di Myanmar yakni Buddha, Kristen, Islam, Animisme, Hindu dan Tak Beragama.
Sistem Ekonomi Negara Myanmar
Sebagai negara berkembang, Myanmar mempunyai pendapatan domestik bruto sebesar US$307,3 milyar dengan besarnya pendapatan per kapita yakni US$6.000 di tahun 2016. Sebagian besar pendapatan negara berasal dari:
- sektor pertanian (beras, kacang, tebu, kayu, dan perikanan)
- sektor industri (garmen, semen, farmasi, pupuk, semen)
- sektor pertambangan (tembaga, besi, minyak bumi, gas alam, permata, giok, timah)
Kekayaan Alam Negara Myanmar
Kondisi alam Myanmar sangat bervariasi, mulai dari dataran rendah hingga kawasan pegunungan. Bahkan terdapat sungai-sungai besar serta gunung api, tidak heran jika tanah yang dimiliki termasuk subur.
Oleh karena itu, kegiatan agraris banyak dilakukan mulai dari pertanian, perkebunan hingga kehutanan. Hasil produksi pertanian banyak menghasilkan rempah-rempah eksotis, dari perkebunan banyak menghasilkan kelapa sawit dan damar, sedangkan dari kehutanan menghasilkan kayu jati yang telah banyak diekspor ke negara-negara Asia Tenggara.
Jenis tumbuhan yang hidup di Myanmar:
- Sebagian besar merupakan hutan hujan tropis yang terbentang di wilayah dataran rendah.
- Hutan subtropis berada di wilayah pegunungan.
- Hutan iklim sedang berada di ketinggian lebih dari 1.000 mdpl, banyak ditumbuhi pohon pinus dan tumbuhan paku.
Untuk faunanya, negara Myanmar banyak hidup berbagai jenis hewan seperti kerbau liar, gajah, monyet unik berhidung pendek, harimau, ular dan rusa.
Fakta-Fakta Negara Myanmar
- Kata Myanmar berasal dari kata “Mya” artinya zamrud. Sehingga negara ini disebut pula Zamrud Asia.
- Saat pemindahan ibu kota dilakukan berdasarkan ramalan dan keyakinan astrologi pemimpin negara, yakni dilakukan pada pukul 11.00, tanggal 11 November 2005, 11 batalyon dan 1.100 truk militer untuk mengangkut barang dari 11 kementrian.
- Myanmar disebut juga sebagai “Negeri Emas” atau “Negeri PagodaEmas” karena banyak pagoda berlapis emas dan terdapat 2.500 pagoda.
- Etnis Rohingya bukan merupakan keturunan Burma, sehingga mereka tidak masuk ke dalam sejarah Burma. Pada awalnya Rohingya adalah imigran ilegal yang berasal dari Bangladesh.
- Ras Padaung terkenal dengan wanita berleher panjang. Mereka melingkarkan logam pada leher sejak berusia 5 tahun dan terus ditambah hingga mencapai berat 9 kg.