Udara merupakan kumpulan dari berbagai macam gas yang melayang di permukaan bumi. Kumpulan gas yang terkandung dalam udara dapat berubah- ubah komposisinya sesuai dengan tinggi permukaan tanah. Ketika udara semakin tinggi dan mendekati lapisan atmosfer, maka lapisan udara semakin bertambah tipis. Udara ini tidak bisa dilihat secara langsung oleh mata dan tidak memiliki bau (baca : Sifat sifat Udara). Tetapi udara dapat dirasakan ketika ada pergerakan. Udara yang bergerak disebut dengan angin. Udara dalam bentuk angin dapat menggerakan benda- benda di sekitarnya.
Udara menjadi kebutuhan utama manusia dan makhluk hidup lainnya. Setiap makhluk hidup yang bernapas memerlukan gas oksigen yang terkandung dalam udara. Karena itulah udara memiliki peran dan potensi yang besar yang harus dilestarikan (baca : Cara Menjaga Kelestarian Udara). Udara yang berwujud angin bisa menghasilkan energi. Oleh sebab itu udara termasuk dalam sumber daya alam. Bahkan sumber daya udara adalah sumber daya alam abiotik yang tidak terbatas jumlahnya (baca: Sumber Daya Alam Yang Dapat Diperbaharui dan Tidak Dapat Diperbaharui). Secara umum, potensi sumber daya alam berupa udara bisa dikelompokkan menjadi dua yakni sumber daya energi angin dan sumber daya gas. Berikut adalah penjelasan dari masing- masing bentuk potensi sumber daya udara.
Sumber Daya Energi Angin
Angin terjadi karena adanya perbedaan temperatur udara di permukaan bumi. Udara yang berada di tempat yang bersuhu rendah bergerak menuju tempat dengan suhu yang lebih tinggi (baca : Angin Darat dan Angin Laut). Pergerakan udara tersebut kemudian menghasilkan angin (baca : Proses Terjadinya Angin). Angin memiliki energi yang dapat dimanfaatkan (baca juga : Pemanfaatan Sumber Daya Alam). Bahkan energi angin termasuk sumber daya alternatif yang ramah lingkungan. Mengapa dikatakan ramah lingkungan? Ini dikarenakan energi angin tidak memiliki sisa pembakaran yang berbahaya untuk lingkungan hidup.
Salah satu implementasi sumber daya energi angin di Indonesia adalah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Dalam bahasa sansekerta kata bayu berarti angin. PLTB dikembangkan sejak tahun 2002. Teknologi yang digunakan mengadaptasi dari teknologi wind mills (kincir angin). Pembangkit listrik tenaga bayu mengubah energi angin menjadi energi listrik. Proses konversi energi tersebut memanfaatkan bantuan turbin angin. Cara kerjanya adalah energi angin memutar turbin angin yang kemudian akan memutar rotor di dalam generator yang terletak di belakang turbin.dari proses itulah kemudian dihasilkan energi listrik. Pembangkit listrik tenaga bayu ini memiliki banyak keuntungan, diantaranya yakni :
- Energi angin tidak akan habis karena dapat terus diperbaharui (baca juga : Contoh Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui).
- Energi angin tidak menghasilkan emisi gas buangan seperti karbon dioksida.
- Potensi yang dimiliki energi angin sangat besar.
- Listrik yang dihasilkan energi angin relatif stabil.
- Tanah yang dijadikan ladang angin bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain karena pondasi turbin hanya berukuran kecil.
Meski dikatakan ramah lingkungan, PLTB memiliki beberapa kelemahan. Diantara kelemahannya adalah hanya dapat difungsikan pada daerah dengan energi angin yang besar, biaya perawatan turbin angin cukup tinggi dan membutuhkan daerah yang luas untuk membuat ladang angin. Selain itu, turbin angin juga dapat membahayakan burung- burung dan kelelawar di daerah ladang angin (baca : Jenis jenis Angin).
Sumber Daya Gas
Udara terbagi atas tiga unsur utama yakni uap air, aerosol dan udara kering. Udara kering ini lah yang mengandung berbagai jenis gas. Sebanyak 78 persen dari total gas kering terdiri dari gas nitrogen. Selain nitrogen, gas lainnya adalah oksigen sebesar 20 persen, gas argon sebanyak 0,93 persen, karbon dioksida sebesar 0,003 persen dan gas- gas lain yang jumlahnya lebih kecil seperti Neon, Helium, Hidrogen, Kripton, Ozon, Metana dan Radon. Meskipun keberadaannya kecil dan tidak terlihat, akan tetapi gas- gas di udara memiliki banyak manfaat dan harus kita jaga dari ancaman pencemaran udara (baca : Pengertian Pencemaran Udara). Berikut adalah pemanfaatan gas- gas yang terkandung dalam udara. (baca juga : Cara Pelestarian Gas Alam)
- Gas Nitrogen
Gas nitrogen banyak dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, industri kimia dan bidang otomotif. Dalam bidang kedokteran, gas nitrogen yang berbentuk cair dimanfaatkan dalam proses pembekuan darah, sperma, sumsum tulang dan jaringan tubuh lain yang akan digunakan dalam proses penyembuhan pasien. Nitrogen cair juga digunakan dalam sebagai sarana pengobatan tumor jinak.
Dalam industri kimia, nitrogen digunakan sebagai gas yang memberkan tekanan pada pipa- pipa sehingga cairan dalam pipa bisa terdorong. Sementara itu, dalam bidang otonotif gas nitrogen dimanfaatkan sebagai sarana untuk mengelas suku cadang mobil dan menjadi gas untuk mengisi ban mobil maupun motor.
- Gas Oksigen
Manfaat dari gas olsigen tidak diragukan lagi. setiap detik kita memanfaatkan gas oksigen untuk proses respirasi. Manfaat lain dari oksigen yakni sebagai pencegah tumbuhnya sel- sel anaerob dalam tubuh, memperkuat daya ingat, dapat digunakan untuk mencegah penuaan dini, dan melindungi kekebalan tubuh agar tetap terjaga. Manfaat oksigen yang telah disebutkan adalah manfaat bagi tubuh. Sementara itu, dalam bidang industri gas oksigen membantuk dalam proses pembakaran dan proses pengelasan.
- Gas Argon
Gas argon yang disingkat Ar dalam tabel periodik unsur memiliki banyak manfaat yang tak kalah dari jenis gas lainnya. Gas argo yang sifatnya tidak reaktif digunakan sebagai penahan panas dari bola lampu yang kita nyalakan setiap hari. Ketika kita melakukan diving, kita memerlukan drysuit yang mana sudah dikembangkan menggunakan gas argon. Sedangkan dalam dunia industri, argon cair digunakan untuk mencegah terjadinya pengikatan oksigen (oksidasi) pada peleburan baja.
- Gas Karbon dioksida
Meskipun karbon dioksida dikenal sebagai gas yang jahat, akan tetapi gas ini juga memiliki manfaat. Seperti yang telah kita ketahui, tanaman membutuhkan karbon dioksida dalam proses fotosintesis. Proses peragian dalam pembuatan makanan juga ada memerlukan gas karbon dioksida. Minuman berkarbonasi membutuhkan gas karbon dioksida dalam proses produksinya. Selain itu, gas karbon dioksida bermanfaat dalam menanggulangi bencana kebakaran.
- Gas Helium
Gas helium biasanya digunakan untuk mengisi balon udara dan mengisi tabung yang digunakan untuk menyelam. Oleh karena itu, gas helium sangat diperlukan dalam bidang pariwisata bahari dan wisata yang mengandalkan balon udara. Gas helium memiliki titik uap yang rendah sehingga dapat digunakan sebagai pendingin.