Categories
Laut

Pembagian Laut di Indonesia

Laut merupakan salah satu wujud kenampakan alam yang ada di permukaan Bumi (baca: kerak bumi). Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwasannya Bumi mempunyai dua jenis kenampakan alam yang berupa daratan (baca: ekosistem darat)  dan juga peairan (baca: ekosistem air). Daratan merupakan sebuah wujud pulau yang digunakan untuk tempat tinggal manusia, binatang, dan tumbuh- tumbuhan. Sementara perairan adalah kenampakan permukaan Bumi yang berwujud kumpulan air dengan volume yang sangat banyak. Wilayah perairan Bumi ini bisa berupa samudera (baca: daftar samudra di dunia) maupun lautan (baca: macam-macam laut). Apabila wilayah perairannya sangat luas maka dinamakan samudera dan apabila wilayah perairannya tidak terlalu luas maka dinamakan laut.

Laut adalah sumber kekayaan alam yang patut kita lestarikan. Bagaimanapun laut menyimpan banyak sekali potensi sumber daya alam (baca: jenis sumber daya alam) yang harus kita jaga. Potensi sumber daya alam tersebut nantinya akan dapat membantu kita untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari. Laut di Bumi mempunyai cakupan yang sangat luas, bahkan lautan ini akan lebih luas daripada daratan yang ditempati oleh makhluk hidup dalam menjalani aktivitasnya sehari- hari. Laut di dunia ini bisa diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori  dan dibagi menjadi beberapa golongan. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai pembagian laut. Artikel ini akan membahas mengenai pembagian laut beserta informasi yang terkandung didalamnya.

Pengertian laut

Sebelum membicarakan mengenai pembagian laut, kita akan mengenal terlebih dahulu apa itu laut. Laut merupakan kumpulan air asin yang jumlahnya sangat banyak. Kumpulan air ini akan membentuk suatu kubangan yang begitu besar, bahkan mencapai beberapa wilayah atau pulau. Air yang ada di laut ini merupakan air yang asin karena mempunyai banyak kandungan garam.

Laut juga merupakan wilayah dari suatu negara yang berhak diakui batasan- batasannya. Oleh karena itulah ada hukum yang mengatur tentang cara mengukur batasan- batasan negara yang berupa lautan. Di Indonesia sendiri dikenal Zona Ekonomi Eksklusuf atau ZEE (baca: fungsi ZEE dan manfaat batas ZEE), yakni zona lautan yang masih dalam wilayah negara Indonesia. Selain batasan wilayah, pengakuan ini juga termasuk juga kekayaan alam yang berada di wilayah lautan tersebut.

Pembagian Laut

Zona laut bukanlah zona yang sederhana seperti yang kita ketahui selama ini. Zona laut dapat dibagi menjadi beberapa jenis, dan juga diklasifikasikan berdasarkan kategori tertentu. Beberapa kategori yang yang menjadi dasar pembagian zona laut ini antara lain adalah berdasarkan letak laut, kedalaman laut, proses terjadinya dan perolehan cahaya matahari (baca: bagian-bagian matahari).

Berdasarkan setiap kategori tersebut, maka zona laut akan dibagi menjadi beberapa macam. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai pembagian laut tersebut berdasarkan kategorinya masing- masing.

Berdasarkan Letaknya

Berdasarkan letaknya, laut dibedakan menjadi tiga macam. Ketiga macam laut berdasarkan letaknya antara lain sebagai berikut:

  • Laut pedalaman

Jenis laut pertama berdasarkan letaknya adalah laut pedalaman. Laut pedalaman merupakan laut yang sebagian besar wilayahnya berada di antara daratan. Laut pedalaman ini biasanya tidak mengalami pasang surut ( baca: manfaat pasang surut air laut) seperti laut- laut pada umumnya dan juga tidak bisa dipengaruhi oleh kekuatan arus air di samudera. Laut pedalaman ini biasanya airnya lebih asin daripada laut lepas. Hal ini karena kadar garam laut pedalaman lebih banyak daripada laut lainnya. Di dunia ini kita dapat menemukan beberapa laut pedalaman. Beberapa laut pedalaman yang ada di dunia ini contohnya adalah Laut Baltik, Laut Kaspia, Laut Mati, dan juga Laut Hitam.

  • Laut Pertengahan

Setelah ada laut pedalaman, selanjutnya ada yang namanya laut pertengahan. Laut pertengahan merupakan laut yang letaknya di antara dua benua (baca: benua terbesar di dunia) atau lebih. Bumi ini yerdiri atas 7 benua, sehingga kita dapat menemukan banyak laut pertengahan. Beberapa contoh laut pertengahan yang ada di Bumi ini contohnya adalah Laut Tengah, Laut Merah, dan beberapa laut yang berada di wilayah Indonesia.

  • Laut Tepi

Setelah ada laut pedalaman, laut pertengahan, selanjutnya ada laut tepi. Laut tepi merupakan salah satu jenis laut verdasarkan letaknya. Sesuai dengan namanya, laut tepi merupakan lautan yang berada di tepian benua atau suatu daratan. Laut tepi ini tampak seperti terpisah dari samudera (baca: perbedaan laut dan samudera). Hal ini karena wilayah laut tepi tersebut ada di daerah kepulauan atau di antara pulau- pulau. Arus di laut tepi ini sangat dipengaruhi oleh arus samudera. Ada banyak contoh laut tepi yang ada di dunia ini. Beberapa contoh laut tepi di dunia ini antara lain adalah Laut Cina Selatan, Laut Arab, Laut Jepang, dan juga Laut Utara.

Itulah beberapa pembagian laut berdasarkan letaknya. Ketiga jenis laut tersebut merupakan pembagian laut berdasar pada letak laut tersebut. Ketiga jenis laut tersebut pastilah mempunyai keistimewaan masing- maisng dan berbeda antara satu dengan lainnya.

Berdasarkan Kedalamannya

Setelah pembagian laut berdasarkan letaknya, kemudian ada pembagian zona laut berdasarkan kedalamannya. Bila dilihat dari kedalamannya, zona laut dibedakan menjadi 4 zona. Berikut ini merupakan pembagian dan penjelasan zona laut berdasarkan kedalaman laut tersebut:

  • Zona litoral

Zona laut yang pertama adalah zona litoral. Zona litoral ini juga dinamakan sebagai zona pasang surut. Zona litoral ini merupakan yang berada di paling pinggi dari pantai (baca: manfaat pantai) dan paling dekat dengan daratan. Bisa dikatakan bahwa zona litoral ini adalah wilayah yang paling jarang terkena air.

Ketika laut sedang pasang maka zona ini juga akan terlihat seperti lautan pada umumnya, namun ketika laut sedang surut maka wilayah ini akan tampak seperti daratan. Oleh karena itulah zona ini sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut.  Zona litoral ini juga sering disebut sebagai pesisir pantai yang terdiri atas pasir- pasir pantai dan juga pecahan rumah- rumah karang. Di zona litoral ini kita juga dapat menemui berbagai macam binatang laut yang dapat kita konsumsi seperti kepiting dan juga kerang.

  • Zona Neritik

Setelah zona litoral atau zona pasang surut, selanjutnya ada zona neritik. Zona neritik ini merupakan wilayah laut yang dangkal, oleh karena itulah zona ini disebut juga sebagai zona laut dangkal. Zona neritik ini merupakan zona laut diantara 0 hingga 200 meter. Zona ini biasanya terletak pada landas benua. Landas benua ini merupakan wilayah kelandaian benua yang menjorok ke arah lautan.

Zona neritik ini merupakan zona yang kaya. Zona ini dikatakan kaya karena terdapat berbagai macam jenis ikan dan juga hewan laut lainnya yang biasa diburu oleh nelayan.  Ada beberapa faktor yang menyebabkan zona neritik ini dihuni oleh berbagai macam jenis ikan. Faktor- faktor tersebut antara lain adalah:

  1. Perairan zona neritik ini banyak mengandung Oksigen
  2. Zona neritik ini merupakan tempat tinggal plankton yang mengapung di permukaannya, baik itu zooplankton maupun fitoplankton
  3. Cukup mendapatkan penyinaran matahari (baca: lapisan matahari)

Itulah beberapa faktor yang menyebabkan zona neritik ini dihuni oleh berbagai macam jenis ikan dan juga binatang laut lainnya. Hal ini tidak lain karena kondisi yang ada di zona itu sendiri.

  • Zona Batial

Setelah ada zona litoral dan neritik, selanjutnya ada zona batial. Zona batial ini merupakan wilayah laut dalam. Oleh karena itulah zona ini disebut juga zona laut dalam. Zona batial atau zona laut dalam ini memiliki kedalaman antara 200 hingga 1000 meter. Berbeda dengan zona litoral, zona batial ini mempunyai karakteristik yang berbeda dan merupakan karakteristik yang khas. Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh zona batial ini antara lain adalah:

  1. Berada di kedalaman 200 hingga 1000 meter
  2. Tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari
  3. Masih dihuni oleh berbagai jenis ikan dan hewan laut lainnya
  4. Sudah jarang ditemukan tanaman- tanaman laut

Itulah beberapa karakteristik yang dimiliki oleh zona batial ini. Karaketristik wilayah tersebut hanyalah dimiliki oleh zona batial ini saja.

  • Zona Abisal

Zona laut yang terakhir berdasarkan kedalaman alut adalah zona abisal. Zona abisal ini merupakan wilayah laut yang sangat dalam. Oleh karena itulah zona abisa ini juga diatakan sebagai zona laut dalam. Zona laut dalam ini mempunyai kedalaman laut lebih dari 1000 meter. Seperti dengan zona- zona laut lainnya, zona batial ini memiliki ciri khusus atau karakteristik yang hanya dimiliki oleh zona ini saja. Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh zona abisal ini antara lain:

  1. Berada di kedalaman lebih dari 1000 meter
  2. Memiliki tekanan air yang sangat tinggi
  3. Memiliki suhu yang sangat rendah
  4. Hanya dihuni oleh sedikit jenis ikan maoun binatang laut lainnya
  5. Tidak ditemukan tanaman- tanaman laut
  6. Binatang laut yang hidup di zona ini adalah binatang laut yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ekstrim.

Itulah beberapa karakteristik yang dimiliki oleh zona abisal. Krena merupakan zona yan paling dalam, maka zona abisal ini merupakan zona yang paling ekstrim di antara zona- zona lainnya, dimana binatang maupun tumbuhan laut yang mampu bertahan pun hanya beberapa.

 Berdasarkan Proses Terjadinya

Kemudian pembagian laut juga didasarkan pada proses terjadinya laut tersebut. Menurut proses terjadinya, laut ini dibedakan menjadi 3 jenis. Berikut merupakan penjelasan dari jenis- jenis laut berdasarkan proses terjadinya:

  • Laut transgresi

Laut transgresi merupakan laut yang terjadi karena adanya perubahan pada permukaan air laut akibat permukaan laut yang menaik atau daratan yang menurun, sehingga menyebabkan daratan tersebut tergenang air.

  • Laut ingresi

Selanjutnya ada laut ingersi. Laut ingresi merupakan lautan yang terbentuk karena adanya tanah (baca: jenis jenis tanah)yang semakin menurun ke dasar laut, sehingga menjadikan wilayah tersebut terendam air. Penurunan tanah yang demikian biasanya akan membentuk palung laut maupun lubuk laut.

  • Laut regresi

Laut regresi merupakan laut yang terbentuk karena adanya penyempitan di laut itu sendiri. penyempitan laut tersebut diakibatkan oleh pengendapan bebatuan, lumpur, pasir, dan berbagai macam material lain yang dibawa oleh aliran air sungai dan pada akhirnya akan bermuara di laut.

Itulah pembagian laut berdasarkan proses terjadinya laut tersebut. Proses terjadinya laut yang berbeda- beda tersebut menjadikan laut ini terbagi menjadi beberapa jenis.

Berdasarkan Cahaya Matahari

Kemudian pembagian laut berdasarkan tingkat cahaya matahari yang diterima, laut dibagi menjadi 3 zona, yaitu:

  • Zona epipelagik

Zona epipelagik ini merupakan zona luat yang berada di bagian paling atas, dimana zona ini masih mendapatkan sinar matahari dalam jumlah cukup. Di zona ini kita dapat menemukan terjadinya proses fotosintesis yang lancar dari tumbuhan- tumbuhan laut. Suhu yang berada di zona ini adalah antara 40ᵒ Celcius hingga 3ᵒ Celcius.

  • Zona Mesopelagik

Zona mesopelagik merupakan zona yang berada di bawah zona epipelagik. Meso yang berarti tengah mengindikasikan bahwa mesopelagik merupakan zona tengah lautan. Tidak seperti zona epipelagik, zona ini hanya mendapatkan sebagain kecil dari penyinaran matahari. Suhu yang ada di zona mesopelagik ini antara 4ᵒ hingga 5ᵒ Celcius.

  • Zona Bathypelagik

Zona yang selanjutnya menyambung kedua zona di atasa adalah zona bathypelagik. Zona ini merupakan zona lautan yang sama sekali tidak memperoleh penyinaran dari matahari. Hal ini karena zona ini merupakan zona yang paling dalam sehingga sinar matahari pun tidak mampu menembusnya. Suhu yang ada di zona ini antara 0ᵒ hingga 6ᵒ Celcius.

Itulah pembagian laut berdasarkan cahaya matahari yang menembusnya. Dan itulah keseuruhan pembagian laut berdasarkan masing- masing kategori.