Indonesia adalah negara kepulauan yang dipisahkan oleh laut-laut yang luas. Pulau-pulau di Indonesia terhitung kurang lebih sekitar 17.504 pulau. Diantara pulau-pulau di Indonesia terdapat pulau Papua yang termasuk ke dalam jajaran pulau terbesar di dunia. Pulau Papua sendiri memiliki luas mencapai 786.000 km². Pulau Papua terletak di penghujung timur wilayah negara Indonesia dan terbagi menjadi dua wilayah negara yang berbeda, yaitu Indonesia dan Papua Nugini. Di Pulau ini terdapat salah satu puncak gunung tertinggi di Indonesia, yaitu Cartenzs Pyramid dengan puncaknya yang bernama puncak Jaya dengan ketinggian hingga 5.030 meter. Selain itu, di wilayah pulau Papua terdapat provinsi dengan hutan terluas di Indonesia.
Pulau Papua juga menyimpan 8 sungai yang terdapat di Papua, yaitu sungai Baliem, sungai Digul, sungai Bian, sungai Kamundan, sungai Lorentz, sungai Mamberano dan sungai Torasi. Selain pulau Sulawesi yang memiliki laut Sulawesi, di wilayah pulau Papua juga terdapat laut yang luas dan laut terdalam di Indonesia yaitu laut Arafura. Tahukah kamu berapa kedalaman, luas, letak dan batas-batas wilayah dari laut Arafura? Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai laut Arafura beserta penjelasannya. Berikut ini adalah penjabarannya:
Laut Arafura atau laut Arafuru adalah laut yang terletak di antara wilayah Australia dan Pulau Papua, tepatnya di sebelah selatan kepulauan Aru dan berada di wilayah samudera Pasifik. Kendati berada di dekat pulau Papua, wilayah laut Arafuru terletak di provinsi Maluku bagian tenggara dan berbatasan dengan pantai Irian Jaya di sebelah barat daya. Laut Arafura memiliki luas wilayah yang mencapai 650.000 km² dengan kedalaman laut maksimal kurang lebih sekitar 3,68 km dan merupakan laut transgresi di dangkalan Sahul. Laut Arafura merupakan laut yang termasuk dalam zona Neritik. Laut Arafura sendiri berbatasan dengan beberapa laut di sebelah barat, yaitu berbatasan dengan laut Banda atau kepulauan Maluku dan laut Timur. Laut Arafura berbatasan dengan kepulauan Aru di sebelah utara dan pulau Papua di sebelah timur. Selain itu, laut Arafura juga berbatasan dengan wilayah Australia di sebelah selatan. Di sekitar wilayah laut Arafura sendiri terdapat beberapa pulau, yaitu pulau Aru, pulau Kai, dan pulau Tanimbar.
Laut Arafura pada zaman dahulu merupakan medan tempur antara pasukan Indonesia dengan Belanda yang terjadi pada tanggal 15 Januari 1962. Pertempuran sengit tersebut melibatkan dua kapal tempur berjenis Destroyer, pesawat tempur jenis Neptune dan Frely yg menyerang RI Matjan Tutul. Pertempuran di laut Arafura menyebabkan salah satu pahlawan Indonesia harus gugur, yaitu Komodor Yos Sudarso yang sangat terkenal dengan seruannya yaitu “Kobarkan Semangat Pertempuran!”
Laut Arafura merupakan wilayah perairan yang menyimpan sumber daya alam perikanan yang sangat potensial. Laut Arafura menyimpan banyak jenis ikan dan udang, maka tidak heran beberapa perusahaan memiliki pangkalan laut di Sorong dan Ambon guna menangkap ikan-ikan yang berada di wilayah perairan laut Arafura. Setidaknya terdapat sekitar 228 spesies hewan laut yang ada di kawasan laut Arafura, hal ini didasarkan pada hasil riset dan penelitian yang dilakukan oleh Balai Riset Perikanan Laut pada tahun 2006. Laut Arafura merupakan laut dengan sumber daya perikanan terbedar di Indonesia yaitu sebanyak 855 ribu ton, setelah itu disusul oleh sumber daya laut Jawa yang mencapai 836 ribu ton, lalu di Teluk Tomini yang mencapai 595 ribu ton dan di wilayah samudera Hindia tepatnya di barat pulau Sumatera sebanyak 565 ribu ton.
Usaha penangkapan ikan dan udang di kawasan laut Arafura telah dimulai sejak tahun 1970 dan meningkat pada tahun 1984, maka tak heran hasil tangkapan perikanan di wilayah laut Arafura memberikan kontribusi bagi ekspor Indonesia setiap tahunnya, yaitu sekitar 30 persen. Selain udang, sumber daya alam perikanan di wilayah laut ini terdapat ikan tuna, ikan cakalang, cumi-cumi, ikan demersal dan terumbu karang. Karakteristik lingkungan di wilayah laut Arafura dipengaruhi oleh faktor struktur pantai, struktur terrestrial dan massa air laut perairan sekitarnya. Bahkan di wilayah laut Arafura terdapat dua bentuk sirkulasi yang menyebabkan dominasi sistem arus yaitu sistem arus yang dikendalikan oleh angin muson dan sistem arus yang dikendalikan oleh amplitude. Hal ini menyebabkan laut Arafura mengalami pasang surut yang besar.
Kendati demikian, laut Arafura merupakan kawasan perairan yang rawan akan illegal fishing atau pencurian ikan. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan bahwa laut Arafura merupakan wilayah perairan yang kaya akan hasil udang dan ikan, namun kawasan perairan ini dinilai paling rentan menjadi lahan pencurian ikan dengan modus pencurian dengan memalsukan izin penangkapan ikan dan pemalsuan nomor kapal. Sehingga kapal-kapal yang mencuri ikan di laut Arafura selain mengambil ikan secara ilegal juga dapat mengisi bahan bakar minyak bersubsidi di wilayah pelabuhan perikanan Indonesia. Kerugian negara Indonesia jika dihitung mencapai 2,02 ton ikan dengan kapal pencuri ikan yang mencapai 8.484 unit kapal.
Nah, itulah penjelasan mengenai laut Arafura beserta Penjelasannya. Semoga artikel ini bermanfaat.