Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki beberapa pulau terbesar di dunia, seperti pulau Papua, pulau Kalimantan, pulau Sulawesi, pulau Sumatera dan pulau Jawa. Selain itu, di Indonesia juga terdapat beberapa laut yang tergolong dalam laut terdalam di Indonesia, seperti laut Sulawesi, laut Arafura, laut Timor, laut Flores dan laut Sawu. Salah satu laut terdalam di Indonesia yang akan dibahas pada artikel ini adalah laut Sawu. Tahukah kamu dimana letak laut Sawu? Berapa kedalamannya? Berapa luasnya? Dan apa saja batas-batas wilayahnya? Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai laut Sawu beserta penjelasannya. Berikut ini adalah penjabarannya:
Laut Sawu adalah laut yang berada di kawasan yang dikelilingi oleh gugusan kepulauan Alor, pulau Sawu, pulau Sumba, pulau Rote, pulau Flores dan pulau Timor. Kawasan laut Sawu secara administratif masuk ke dalam wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur. Adapun wilayah Nusa Tenggara Timur merupakan wilayah yang menyimpan hutan sabana di Indonesia. Laut Sawu merupakan salah satu kawasan perairan yang terletak di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. Kawasan perairan ini merupakan wilayah yang dilintasi Arus Lintas Indonesia atau Arlindo yang merupakan pertemuan dua massa arus dari samudera Hindia dan samudera Pasifik. Laut Sawu merupakan salah satu laut terdalam di Indonesia yang kedalamannya mencapai 3.489 meter. Laut Sawu sendiri merupakan kawasan Taman Nasional yang mempunyai luas sekitar 3,5 juta hektare yang dibagi menjadi 2 zona, yaitu zona perairan selat Sumba dan sekitarnya dengan luas wilayah mencapai 567.165,54 hektare dan zona perairan pulau Rote, Timor, Sabu dan Batek yang memiliki luas wilayah lebih dari 2,9 juta hektare. Kawasan laut Sawu memiliki panjang sekitar 600 km jika dihitung dari barat ke timur, sedangkan panjangnya jika dihitung dari utara ke selatan adalah 250 km. Berikut ini adalah batas-batas wilayah laut Sawu:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Nusa Tenggara Timur
- Sebelah Barat berbatasan dengan pulau Sumba
- Sebelah Timur berbatasan dengan pulau Timor
- Sebelah Selatan berbatasan dengan pulau Saba
Sejak awal tahun 2009, laut Sawu ditetapkan sebagai cagar alam laut (marine protected area) dan laut ini merupakan bagian dari Segitiga Koral atau Segitiga Terumbu Karang yang kaya akan keaneragaman hayati laut. Penetapan laut Sawu sebagai cagar alam menyebabkan eksploitasi sumber daya di kawasan laut ini harus mempunyai izin dari pemerintah setempat. Peraturan ini berimbas kepada 151 desa nelayan dan mengubah cara hidup dari sekitar 25.625 keluarga. Penetapan kawasan laut Sawu sebagai kawasan konservasi juga pernah mendapatkan protes keras dari kelompok massa di Jakarta. Kelompok tersebut mengatasnamakan dirinya sebagai masyarakat Lamalera di Lembata.
Wilayah perairan laut Sawu merupakan wilayah strategis bagi pembangunan daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur, karena sebagian besar kota dan kabupaten di provinsi ini menggantungkan hidup dari Laut Sawu. Terhitung potensi sumber daya hayati di laut Sawu menyumbang lebih dari 65% bagi sumber daya laut di provinsi Nusa Tenggara Timur. Penetapan laut Sawu sebagai wilayah konservasi didasarkan pada maraknya penangkapan ikan serta eksploitasi terumbu karang yang ilegal dan merusak dengan menggunakan bom dan racun sianida. Selain itu, eksploitasi penambangan pasir pantai di kawasan pesisir laut Sawu juga mengakibatkan kerusakan lingkungan di laut Sawu. Oleh karena itu, pemerintah menetapkan kawasan laut Sawu sebagai wilayah konservasi agar wilayah ini bisa menjadi basis penangkapan ikan secara berkelanjutan dan meningkatkan upaya perlindungan terhadap keanekaragaman hayati. Langkah yang ditempuh oleh pemerintah adalah dengan membuat zona pembiakan ikan dan mengkampanyekan pelestarian kawasan perairan laut Sawu.
Laut Sawu merupakan kawasan perairan yang menyimpan spesies laut yang beranekaragam. Setidaknya terdapat sekitar 500 jenis terumbu karang dan sekitar 300 jenis ikan yang menghuni wilayah perairan yang berada di wilayah segitiga koral ini. Selain itu, wilayah laut Sawu merupakan wilayah jalur migrasi dari 14 jenis Cetacea termasuk spesies paus biru dan paus sperma atau lodan. Laut Sawu juga merupakan jalur migrasi dari empat dari tujuh spesies penyu laut, termasuk penyu hijau, penyu sisik, penyu lekang, dan penyu belimbing. Wilayah konservasi ini merupakan habitat aman bagi beberapa spesies laut lain, seperti lumba-lumba, duyung dan ikan pari manta.
Wilayah perairan laut Sawu merupakan pertemuan 2 arus massa air dari Laut Belanda dan samudera Hindia, sehingga laut Sawu menjadi wilayah yang sangat dinamis. Bentuk laut dalam yang dimiliki oleh laut Sawu menjadikan wilayah ini seperti kolam raksasa yang kondisinya sangat dinamis akibat dari pergerakan massa air laut tersebut. Fenomena pengadukan massa air laut di wilayah laut Sawu menyebabkan wilayah ini memiliki produktivitas perairan yang sangat tinggi. Wilayah perairan laut Sawu mempunyai tipe pasang surut air laut campuran yang condong pada harian ganda, yaitu dalam satu hari bisa terjadi dua kali pasang dan surut. Pasang dan surut air laut yang terjadi di laut Sawu memiliki amplitude yang berbeda dari pasang surut pertama dengan pasang surut yang kedua.
Nah, itulah penjelasan mengenai laut Sawu beserta penjelasannya. Semoga artikel ini bermanfaat.